Anda di halaman 1dari 12

HAK ASASI MANUSIA

KELOMPOK 10

Wukir Ratana Tuffahati (001)


Salma rosita (018)
Diana Amalia (029)
Julita Diana Putri (046)
Alwi Muslim supriyanto (036)

2
PENGERTIAN HAM MENURUT ISLAM
Ajaran Islam tentang HAM dapat dijumpai dalam sumber utama ajaran Islam yaitu al-Qur'an
dan Hadis yang merupakan sumber ajaran normatif, juga terdapat dalam praktik kehidupan
umat manusia. Tonggak sejarah keberpihakan Islam terhadap HAM, yaitu pada pendekatan
Piagam Madinah yang dilanjutkan dengan Deklarasi Kairo (Cairo Declaration).
Secara terminologis Hak Asasi Manusia (HAM) dalam persepsi Islam, Muhammad Khalfullah
Ahmad telah memberikan pengertian bahwa HAM merupakan hak yang melekat pada diri
manusia yang bersifat kodrati dan fundamental sebagai suatu amanah dan anugerah Allah
SWT yang harus dijaga, dihormati dan dilindungi oleh setiap individu, masyarakat atau negara.
Dengan demikian, hakikat penghormatan dan perlindungan terhadap HAM dalam konsep
Islam ialah menjaga keselamatan eksistensi manusia secara utuh dan adanya keseimbangan,
yaitu keseimbangan antara hak dan kewajiban, serta keseimbangan antara kepentingan
perseorangan dan kepentingan umum.
Banyak ayat-ayat dalam al-Qur'an mengisyaratkan mengenai Hak Asasi Manusia, salah
satunya dalam QS. An-Nahl ayat 90, yang berbunyi:

Artinya: "Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi
kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan.
Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran."
3
Selain itu, agama Islam juga menyeimbangkan antara kepentingan individu dan kepentingan sosial. Oleh karenanya,
dalam menuntut hak individu, manusia dilarang untuk merugikan kepentingan masyarakat. Hak Asasi manusia dalam
Islam itu melindungi lima hal dari diri manusia diantaranya :
 Menjaga agama
Tanpa agama manusia itu seperti hewan, hanya Islam-lah yang membimbing manusia untuk berkeyakinan
terhadap agamanya.


 Menjaga akal
Islam-lah yang sungguh-sungguh menampakkan akal pada tempat yang terhormat dari semua yang bisa
merusak akal, baik itu makanan, minuman, hiburan, dan aktivitas yang haram. 
 Menjaga harta
Islam mengakui hak kepemilikan individu tetapi bukan menjadi kapitalis, Islam juga menganjurkan untuk
berjiwa sosial tapi bukan sosialis, Islam adalah agama pertengahan yang mengakui hak-hak individu, Islam
adalah agama pertengahan yang juga menganjurkan hidup bersosial.
 Menjaga kehormatan
Islam mengajarkan  yang namanya kehormatan manusia dengan ketakwaan dengan ketaatan dengan kebajikan-
kebajikan.
 Menjaga keturunan
Islam hanya mengagungkan hubungan yang bersifat halal dan menjaga keturunan bahkan hak hak harta
keturunan dalam kewarisan Islam. Sungguh HAM Islam indah, adil, selamat, membahagiakan, dan memuliakan
manusia.
4
Pengertian ham menurut barat
Istilah hak asasi manusia baru muncul setelah Revolusi Perancis, dimana para tokoh borjuis
berkoalisi dengan tokoh-tokoh gereja untuk merampas hak-hak rakyat yang telah mereka
miliki sejak lahir. Akibat dari penindasan panjang yang dialami masyarakat Eropa dari kedua
kaum ini, muncullah perlawanan rakyat dan yang akhirnya berhasil memaksa para raja
mengakui aturan tentang hak asasi manusia.
Dalam istilah modern, yang dimaksud dengan hak adalah wewenang yang diberikan oleh
undang-undang kepada seseorang atas sesuatu tertentu dan nilai tertentu. Dan dalam wacana
modern ini, hak asasi dibagi menjadi dua:
▸ Hak asasi alamiah manusia sebagai manusia, yaitu menurut kelahirannya, seperti: hak
hidup, hak kebebasan pribadi dan hak bekerja.
▸ Hak asasi yang diperoleh manusia sebagai bagian dari masyarakat sebagai anggota
keluarga dan sebagai individu masyarakat, seperti: hak memiliki, hak berumah-tangga,
hak mendapat keamanan, hak mendapat keadilan dan hak persamaan dalam hak.

5
Terdapat berbagai klasifikasi yang berbeda mengenai hak asasi manusia menurut
pemikiran barat, diantaranya :
▸ Pembagian hak menurut hak materiil yang termasuk di dalamnya; hak
keamanan, kehormatan dan pemilihan serta tempat tinggal, dan hak moril, yang
termasuk di dalamnya: hak beragama, hak sosial dan berserikat.
▸ Pembagian hak menjadi tiga: hak kebebasan kehidupan pribadi, hak kebebasan
kehidupan rohani, dan hak kebebasan membentuk perkumpulan dan
perserikatan.
▸ Pembagian hak menjadi dua: kebebasan negatif yang memebentuk ikatan-ikatan
terhadap negara untuk kepentingan warga; kebebasan positif yang meliputi
pelayanan negara kepada warganya.
 

6
Prinsip ham menurut al-quran dan hadist
Meskipun dalam Islam, hak-hak asasi manusia tidak secara khusus memiliki piagam, akan tetapi Al-Qur’an dan
As-Sunnah memusatkan perhatian pada hak-hak yang diabaikan pada bangsa lain. Nash-nash ini sangat banyak,
antara lain:
▸ Dalam al-Qur’an terdapat sekitar empat puluh ayat yang berbicara mengenai paksaan dan kebencian. Lebih
dari sepuluh ayat bicara larangan memaksa, untuk menjamin kebebasan berfikir, berkeyakinan dan
mengutarakan aspirasi. Misalnya: "Kebenaran itu datangnya dari Rabb-mu, barangsiapa yang ingin beriman
hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin kafir, biarlah ia kafir." (QS. 18: 29)
▸ Al-Qur’an telah mengetengahkan sikap menentang kedzaliman dan orang-orang yang berbuat dzalim dalam
sekitar tiga ratus dua puluh ayat, dan memerintahkan berbuat adil dalam lima puluh empat ayat yang
diungkapkan dengan kata-kata: ‘adl, qisth dan qishas.
▸ Al-Qur’an mengajukan sekitar delapan puluh ayat tentang hidup, pemeliharaan hidup dan penyediaan sarana
hidup. Misalnya: "Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu membunuh orang
lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan ia telah membunuh manusia
seluruhnya." (QS. 5: 32). Juga Qur’an bicara kehormatan dalam sekitar dua puluh ayat.

7
▸ Al-Qur’an menjelaskan sekitar seratus lima puluh ayat tentang ciptaan dan
makhluk-makhluk, serta tentang persamaan dalam penciptaan. Misalnya: "...
Orang yang paling mulia diantara kamu adalah yang paling bertawa diantara
kamu." (QS. 49: 13)
▸ Pada haji wada’ Rasulullah menegaskan secara gamblang tentang hak-hak
asasi manusia, pada lingkup muslim dan non-muslim, pemimpin dan rakyat,
laki-laki dan wanita. Pada khutbah itu nabi saw juga menolak teori Yahudi
mengenai nilai dasar keturunan.
▸ Manusia di mata Islam semua sama, walau berbeda keturunan, kekayaan,
jabatan atau jenis kelamin. Ketaqwaan-lah yang membedakan mereka. Rakyat
dan penguasa juga memiliki persamaan dalam Islam. Yang demikian ini hingga
sekarang belum dicapai oleh sistem demokrasi modern. Nabi saw sebagai
kepala negara juga adalah manusia biasa, berlaku terhadapnya apa yang
berlaku bagi rakyat. Maka Allah memerintahkan beliau untuk
menyatakan: "Katakanlah bahwa aku hanyalah manusia biasa, hanya saja aku
diberi wahyu, bahwa Tuhanmu adalah Tuhan yang Esa." (QS. 18: 110).

8
Prinsip demokrasi dalam islam

1. Syura merupakan suatu prinsip tentang cara pengambilan keputusan yang secara
eksplisit ditegaskan dalam al-Qur’an. Misalnya saja disebut dalam QS. As-Syura:38
dan Ali Imran:159. Dalam praktik kehidupan umat Islam, lembaga yang paling
dikenal sebagai pelaksana syura adalah ahl halli wa-l‘aqdi pada zaman
khulafaurrasyidin. Lembaga ini lebih menyerupai tim formatur yang bertugas
memilih kepala negara atau khalifah.
2. Al-‘adalah adalah keadilan, artinya dalam menegakkan hukum termasuk
rekrutmen dalam berbagai jabatan pemerintahan harus dilakukan secara adil dan
bijaksana. Tidak boleh kolusi dan nepotis. Arti pentingnya penegakan keadilan
dalam sebuah pemerintahan ini ditegaskan oleh Allah SWT dalam beberapa ayat-
Nya, antara lain dalam surat an-Nahl: 90; QS. as-Syura: 15; al-Maidah: 8; An-
Nisa’: 58, dan seterusnya.

9
3. Al-Musawah adalah kesejajaran, artinya tidak ada pihak yang merasa lebih
tinggi dari yang lain sehingga dapat memaksakan kehendaknya. Penguasa tidak
bisa memaksakan kehendaknya terhadap rakyat, berlaku otoriter dan eksploitatif.


Kesejajaran ini penting dalam suatu pemerintahan demi menghindari dari
hegemoni penguasa atas rakyat.
4. Al-Amanah adalah sikap pemenuhan kepercayaan yang diberikan seseorang
kepada orang lain. Oleh sebab itu kepercayaan atau amanah tersebut harus dijaga
dengan baik. Dalam konteks kenegaraan, pemimpin atau pemerintah yang
diberikan kepercayaan oleh rakyat harus mampu melaksanakan kepercayaan
tersebut dengan penuh rasa tanggung jawab. Persoalan amanah ini terkait dengan
sikap adil seperti ditegaskan Allah SWT dalam Surat an-Nisa’:58.

10
5. Al-Masuliyyah adalah tanggung jawab. Sebagaimana kita ketahui bahwa, kekuasaan
dan jabatan itu adalah amanah yang harus diwaspadai, bukan nikmat yang harus
disyukuri, maka rasa tanggung jawab bagi seorang pemimpin atau penguasa harus
dipenuhi.  Dan kekuasaan sebagai amanah ini mememiliki dua pengertian, yaitu amanah
yang harus dipertanggungjawabkan di depan rakyat dan juga amanah yang harus
dipertenggungjawabkan di depan Tuhan.
6. Al-Hurriyyah adalah kebebasan, artinya bahwa setiap orang, setiap warga masyarakat
diberi hak dan kebebasan untuk mengeksperesikan pendapatnya. Sepanjang hal itu
dilakukan dengan cara yang bijak dan memperhatikan al-akhlaq al-karimah dan dalam
rangka al-amr bi-‘l-ma’ruf wa an-nahy ‘an al-‘munkar, maka tidak ada alasan bagi
penguasa untuk mencegahnya. Bahkan yang harus diwaspadai adalah adanya
kemungkinan tidak adanya lagi pihak yang berani melakukan kritik dan kontrol sosial
bagi tegaknya keadilan. Jika sudah tidak ada lagi kontrol dalam suatu masyarakat, maka
kezaliman akan semakin merajalela.

11
Thanks!

12

Anda mungkin juga menyukai