Anda di halaman 1dari 30

FITOTERAPI

“DISLIPIDEMIA”

Anggota Kelompok 4 :

Qatrun Nada Febri Sarly (2030122049)


Qori Annisa Akbar (2030122050)
Rahmad Hidayat (2030122051)
Rahmad Yudia Putra (2030122052)
Rani Nasution (2030122054)
Reski Mulia (2030122056)
LATAR BELAKANG
01

Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang 02


ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid
dalam plasma dan merupakan faktor resiko berbagai penyakit
03
yang masih menjadi masalah besar di Indonesia seperti penyakit
jantung koroner (PJK). Pada setiap kasus, disiplidemia
merupakan akibat dari peningkatan lipoprotein spesifik, baik 04
jumlahnya maupun komposisinya. Istilah dislipidemia digunakan
untuk menjelaskan permasalahan yang lebih luas, termasuk
rendahnya kadar HDL kolesterol. Penatalaksanaan dislipidemia 05
dapat dilakukan secara farmakologi dan non farmakologi.
Disamping itu, beberapa tumbuhan juga dapat digunakan oleh 06
masyarakat sebagai obat, salah satunya sebagai antidislipidemia.
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengetahui efek
antidislipidemia pada tumbuhan.
DEFINISI DISLIPIDEMIA 01

02

 Dislipidemia adalah kelainan 03


metabolisme lipid yang ditandai
dengan peningkatan atau
penurunan fraksi lipid dalam 04
plasma.
05
R
 Dislipidemia adalah peningkatan
kolesterol total, kolesterol Low 06
Density Lipoprotein (LDL) atau
trigliserida; penurunan kolesterol
High Density Lipoprotein (HDL),
atau kombinasi dari kelainan
tersebut (Dipiro dkk, 2012).
Secara umum dislipidemia dibagi menjadi
2 tipe yaitu
Dislipidemia primer Dislipidemia sekunder

Yaitu kelainan penyakit genetik dan bawaan


yang dapat menyebabkan kelainan kadar
lipid dalam darah.
Tipe I : Hiperkilomikronemia Dislipidemia sekunder pada
Tipe IIa : Familial umumnya disebabkan oleh
hiperkolesterolemia (LDL serum>>)
Tipe IIb : Familial kombinasi penyakit-penyakit dasar sebagai
hiperkolesterolemia (LDL, VDL >>) berikut: Gagal ginjal, Sindroma
Tipe III : Familial
disbetalipoproteinemia (Broad-beta- nefrotik, Diabetes mellitus,
VLDL) Sepsis, Hipotiroidisme, dan
Tipe IV : Familial hipertrigliseridemia
(TG, VLDL >>) Sirosis hati.
Tipe V : Mixed Hyperlipidemia
(VLDL, kilomikron >>)
 
Klasifikasi Dislipidemia Menurut NCEP ATP III 20001
ETIOLOGI DISLIPEDIMIA 01

Faktor Jenis Kelamin Faktor Genetik


02
Resiko terjadinya pria lebih Dalam ilmu genetika menyebutkan bahwa
besar dari pada wanita. Hal gen untuk sifat – sifat tertentu (spesific – trait)
diturunkan secara berpasangan yaitu kita 03
tersebut disebabkan karena pada
wanita produktif terdapat efek memerlukan satu gen dari ibu dan satu gen dari
perlindungan dari hormon ayah, sehingga kadar hiperlipidemia tinggi dapat 04
reproduksi. diakibatkan oleh faktor dislipidemia primer
karena faktor kelainan genetik.
05
Faktor Usia
Faktor Kegemukan
Semakin tua usia seseorang maka fungsi 06
organ tubuhnya semakin menurun, beitu juga Pada orang yang kegemukan
dengan penurunan aktivitas reseptor LDL, menunjukkan output VLDL trigliserida
sehingga bercak perlemakan dalam tubuh yang tinggi dan kadar trigliserida
semakin meningkat dan menyebabkan kadar plasma yang lebih tinggi.
kolesterol total lebih tinggi.
Lanjutan…
01

Faktor Olahraga Faktor Makanan


02

Asupan tinggi kolesterol dapat


Olahraga memecahkan timbunan trigliserida menyebabkan peningkatan kadar kolesterol 03
dan melepaskan asam lemak dan gliserol ke total dan LDL sehingga mempunyai risiko
dalam airan darah. terjadinya dislipidemia. 04

05
Faktor Merokok
Pada seseorang yang merokok, rokok akan 06
merusak dinding pembuluh darah. Nikotin yang
terkandung dalam asap rokok akan merangsang
hormon adrenalin, sehingga akan mengubah
metabolisme lemak yang dapat menurunkan kadar
kolesterol HDL dalam darah
Patofisiologi Dislipidemia (Wahjuni, 2015) 01

a. Jalur metabolisme 02
eksogen (penyerapan
lipid dari usus) 03

b. Jalur metabolisme 04
endogen
(Sintesa lipid pada hati) 05

c. Jalur reverse 06
cholesterol transport
a. Jalur metabolisme eksogen
(penyerapan lipid dari usus)

Makanan yang mengandung kolesterol dan


trigliserida yang nantinya akan diubah menjadi
kilomikron bersama dengan substansi lain untuk
dibawa ke hepar. Didalam hepar kilomikron
akan dipecah dimana trigliserida akan dipecah
dimana trigliserida akan dihidrolisis untuk
disimpan menjadi adiposa atau untuk disekresi
kembali didalam tubuh.
b. Jalur metabolisme endogen
(Sintesa lipid pada hati)

Trigliserida dan kolesterol yang di sekresi


oleh hepar akan menjadi lipoprotein Very
Low Density Lipoprotein (VLDL) yang
nantinya akan dihidrolisi oleh enzim
lipoprotein lipase menjadi Intermediate
Density Lipoprotein (IDL) dan IDL akan
dihidolisi juga menjadi Low Density
Lipoprotein (LDL) yang mudah mengalami
oksidasi dan dimakan oleh makrofag menjadi
sel busa (foam cell).
c. Jalur reverse cholesterol
transport
High Density Lipoprotein (HDL)
Nascent berasal dari hati dan usus
halus yang miskin kolesterol. HDL
Nascent mengambil kolesterol bebas
dari makrofag dengan bantuan
adenosin triphosphate-binding
cassette transporter-1 (ABC-1) dan
menjadi HDL dewasa.

Kolesterol bebas yang dibawa


HDL akan diesterifikasi menjadi
kolesterol ester dan dibawa ke hati
melalui dua jalur. Jalur pertama
langsung dibawa ke hepar dan jalur
kedua melalui VLDL atau LDL.
TATALAKSANA
01

Tujuan yang ingin dicapai pada pengobatan adalah 02


penurunan kolesterol total dan LDL untuk mengurangi resiko
pertama atau berulang dari infark miokardiak, angina, gagal
03
jantung, stroke iskemia, atau kejadian lain pada penyakit
arterial perifer seperti karotid stenosis atau aneurisme aortik
abdomial (Sukandar dkk, 2008). 04

Non farmakologis dan farmakologis 05

Perubahan gaya hidup (therapeutic lifestyle


changes) 06

•Perencanaan makan (diet)


•Olahraga
•Berhenti meroko
•Batasi alkohol
Terapi Farmakologi (Sukandar dkk, 2008).
01

02

03

04

05

06
Efek terapi obat terhadap lipid dan lipopotein
ditunjukkan pada tabel berikut: 01

02

03

04

05

06
Penjelasan Tentang Terapi Farmakologi Dislipidemia 01

Resin Asam Empedu 02


Penghambat Sintesa Protein / Niasin

 Mekanisme kerja: obat ini merupakan 03


 Mekanisme kerja: menghambat
resin (damar) penukar ion yang bersifat
lipolisis trigilierida menjadi
basa, yang mempunyai afinitas tinggi
asam lemak bebas. 04
terhadap asam empedu.
 Niasin (asam nikotinat) mengurangi
 Asam empedu akan diikat oleh resin ini, 05
sintesis hepatik VLDL, yang akan
membentuk senyawa yang tidak larut dan
mengarah pada pengurangan
tak dapat direabsorbsi untuk selanjutnya
sintesis LDL. Niasin juga 06
diekskresi melalui feses
meningkatkan HDL dengan
mengurangi katabolimenya.
 Ex : Kolesteramin dan Kolestipol
Lanjutan… 01

Penghambat Koenzim A Reduktase 02


Derivat Asam Fibrat

03
 Mekanisme kerja: menghambat enzim
HMG Co A reduktase dalam sintesis  Mekanisme kerja: memacu aktivitas
kolesterol, dengan demikian akan lipase lipoprotein, sehingga 04
meningkatkan penguraian kolesterol menghidrolisis trigliserida pada
intrasel sehingga mengurangi kilomikron dan VLDL.
simpanan kolesterol intrasel. 05
 Ex : Fenofibrat, Klofibrat,
 Ex : Lovastatin, Pravastatin, Bezafibrat dan Gemfibrozil 06
Simvastatin dan Fluvastatin.
Lanjutan… 01

Ezetemibe 02
Suplementasi minyak ikan
 Ezetimibe mengganggu absorbsi
kolesterol dari membran fili saluran 03
cerna (brush border), mekanisme Makanan tinggi omega-3 asam
baru yang membuatnya menjadi lemak rantai panjang tidak jenuh 04
pilihan baik untuk terapi tambahan. (dari minyak ikan), lebih dikenal
 Baik dalam terapi tunggal atau dengan asam eikosapentanoat
digunakan dengan statin. Dosisnya 10 (EPA), mengurangi kolesterol, 05
mg per hari, diberikan dengan atau trigliserida, LDL, dan VLDL, dan
tanpa makanan. dapat meningkatkan kolesterol
 Ketika digunakan tunggal obat ini 06
HDL.
menurunkan lebih kurang 18%
kolesterol LDL. Ketika ditambahkan
statin, Ezetimibe menurunkan LDL
dengan penambahan sekitar 12-20%.
 Ex : Ezetrol
JURNAL 1
Judul Uji Aktivitas Antidislipidemia In Vivo Fraksi Ekstrak Daun Salam
(Eugenia
polyantha) pada Tikus Galur Wistar yang diinduksi Diet Tinggi Lemak
Tahun 2014
Penulis Nini Irmadoly, Frandi Wirajaya, Shelvia Chalista, Felicia Ivanty Fam, Ha
Sakinah Se
Abstrak Dislipidemia merupakan faktor resiko berbagai penyakit yang masih
menjadi masalah besar di Indonesia. Daun salam
(Eugenia polyantha) terbukti dapat digunakan sebagai
antidislipidemia.Untuk mengetahui fraksi apakah yangberpengaruh terhadap
aktivitas antidislipidemia dilakukan penelitian eksperimental secara in vivo
dengan desainpenelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL), hasil yang
didapatkan adalahFraksi etil asetat ekstrak daun salam
menurunkan kadar trigliserida serum secara bermakna (p=0,033) dan fraksi
n-heksan ekstrak daun salam meningkatkankadar HDL serum secara
bermakna (p=0,030).
Lanjutan…
Tanaman Daun Salam (Eugenia
polyantha)
Klasifikasi Botani Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Family : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Spesies : Syzygium polyyanthum (Wight) Walp.
Kandungan Kimia Flavonoid, Vitamin C dan Tanin
Hasil Penelitian yang Penurunan kadar trigliserida secara bermakna inikarena adanya kandungan senyawa aktif di
membuktikan
Khasiatnya dalamfraksi etil asetat ekstrak daun salam, yaitu tannin,flavanoid, serat,dan vitamin C.
Kandungan flavonoiddalam daun salam bersifat sebagai hipolipidemia danantioksidan yang
dapat menghambat stress oksidatif.Penurunan trigliserida berhubungan denganpenurunan
penyerapan trigliserida di usus danpeningkatan ekskresi trigliserida melalui feses. Selainitu
flavonoid jenis Hesperetin dapat menurunkan kadar trigliserida plasma. Flavonoid jenis
quercetin dapat meningkatkan aktivitas lipoprotein lipasesehingga dapat mempengaruhi
kadar trigliseridaserum tikus hiperkolesterolemia
Lanjutan….
Mekanisme Kerja Daun salam juga mengandung banyak vitamin.Vitamin Cyang terdapat di dalamnya mempunyai
Senyawa Kimia
efek membantureaksi hidroksilasi dalam pembentukan asam empedusehingga meningkatkan
sebagai
Antidislipidemia ekskresi kolesterol, sekaligussebagai antioksidan.Daun salamjuga mengandung tannin.Tannin
berfungsi sebagai antioksidan, astringent,dan hipokolesterolemia. Tannin bekerja dengan
carabereaksi dengan protein mukosa dan sel epitel usussehingga menghambat penyerapan lemak
sehingga menurunkan kadar trigliserida darah

Kesimpulan Jadi kesimpulan pada penelitian ini bahwa pemberian fraksi etil asetat ekstrak daun salam pada
tikus putih galur wistar yang diinduksi diet tinggi lemak dengan dosis 20mg/200gBB setiap hari
selama 21 hari dapat menurunkan kadar trigliserida serum tikus secara bermakna dengan
p=0,033 dan fraksi n-heksan ekstrak daun salam dengan dosis yang sama dapat meningkatkan
kadar kolestrol HDL serum tikus secara bermakna dengan p=0,030. Sementara tidak terdapat
perbedaan bermakna pada kolestrol total dan koletrol LDL sebelum dan setelah perlakuan.
JURNAL 2
Judul PEMBERIAN EKSTRAK BIJI KAKAO (Theobroma cacaoL') TRRHADAP
PROFIL LIPID dAN KADARNOX TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus nomegiczs)
DISLIPIDEMIA
Tahun 2015
Penulis Dewi Wiryanthini IAr, Sutadarma IwGl, Yulianaz
Abstrak Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan
kadar kolesterol total, Low Density Lipoprotein (LDL), trigliserida dan penurunan
kadar high density lipoprotein (HDL) yang mengakibatkan penurunan enzim
antioksidan dan memicu terjadinya stres oksidatif, ditandai salah satunya dengan
peningkatan perioksidasi lipid. Stres Oksidatif menyebabkan menurunnya kadar nitrat
dan nitrit (Nox) darah sebagai metabolit antara nitric oxide (NO). Ekstrak Biji kakao
kaya akan kandungan flavonols yang terdiri dari catechin, epicatehin, dan procyanidin
Lanjutan…
Tanaman BIJI KAKAO (Theobroma cacaoL')
Kandungan Kimia catechin, epicatehin, dan procyanidin
Hasil Penelitian Penelitian menunjukkan bahwa setelah pemberian ekstrak biji kakao terjadi penurunan kadar
yang
kolesterol total, triglise da dan LDL pada kelompok P1, P2 dan P3 yang bermakna (p=0,000),
membuktikan
Khasiatnya peningkatan kadar HDL yang bermakna pada kelompok- P.l, P?^gn P3 (p=0,000) serta p'eningkai;
tadar NOx yang tidak bermakna pada kelompok P1, P2 dan P3 (p=0,486)
Mekanisme Kerja Antioksidan Flavanols yang terdapat pada ekstrak biji kakao bekerja di membran sel dengan
Senyawa Kimia
menangkap radikal bebas yang terbentuk di membran sel.
sebagai
Antidislipidemia Mekanisme kerja flavanols pada membran sel menetralisir radikal bebas asam lemak tidak jenuh
(peroxyl pobansaturated fatty acid) atan PUFA-OO. pada membran phospholipid sel dan
mengubahnya menjadi hydroperoxy polyunsaturated fatty acld (PUFA-OOH) yang tidak lagi bersifat
radikal bebas, sehingga oksidasi lipid membran sel menurun.
Kesimpulan Ekstak biji kakao dapat menghambat stres oksidatif yang ditandai dengan penuruian secara bermakna
kadar kolestercl total, triglisedda, LDL disertai peningkatan secaxa termakna kadar HDL, namun
belum mampu memperbaiki kadar Nox darah tikus dalam keadaan dislipidemia.
JURNAL 3
Judul Aktivitas Antihiperlipidemia Ekstrak Etanol Daun Annona squamosa L
Tahun 2015
Penulis Siti Rofida, Ahmad Firdiansyah, Endah Fitriyastuti
Abstrak Faktor resiko penyebab penyakit kardiovaskular, salah satunya adalah kadar kolesterol dalam serum
yang tinggi. Kematian yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskular sebanyak 17,3 juta orang. Annona
squamosa L. atau dikenal dengan srikaya merupakan tanaman yang berasal dari suku Annonaceae dan
digunakan sebagai insektisida, antitumor, antidiabet, antioksidan, antihiperlipidemia dan antiinflamsi.
Senyawa kimia yang terdapat pada daun Annona squamosa L. Yaitu asetogenin, diterpen, flavonoida,
lignin, hidroksil keton dan benzoquinazolin. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dosis yang
optimum untuk menurunkan kadar LDL pada tikus hiperlipidemia. Pada pengujian ini, sampel tikus
hiperlipidemia dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol negatif (pakan normal),
kelompok kontrol positif (pakan normal dan terapi simvastatin dengan dosis 0,18 mg/gram BB tikus),
kelompok perlakuan 1 (pakan normal dan terapi ekstrak etanol daun Annona squamosa L. dengan dosis
0,25 mg/gram BB tikus, kelompok perlakuan 2 (pakan normal dan terapi ekstrak etanol daun Annona
squamosa L. dengan dosis 0,75 mg/gram BB tikus, kelompok perlakuan 3 (pakan normal dan terapi
ekstrak etanol daun Annona squamosa L dengan dosis 1 mg/gram BB tikus). Hasil identifikasi dengan
metode kromatografi lapis tipis pada ekstrak etanol daun Annona squamosa L. menunjukkan adanya
flavonoida.
Lanjutan…
Tanaman Daun srikaya (Annona squamosa L.)
Kandungan Kimia Asetogenin, diterpen, flavonoida, lignin, hidroksil keton dan
benzoquinazolin.

Hasil Penelitian yang Hasil pengujian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol
membuktikan Khasiatnya daun Annona squamosa L. Pada tikus hiperlipidemia, dapat
menurunkan kadar kolesterol LDL pada dosis 0,25 mg/gram BB
tikus.
Mekanisme Kerja Senyawa flavonoid yang terkandung dalam ekstrak daun Annona
Kimia sebagai squamosa L. Selektif terhadap metabolisme kolesterol LDL.
Antidislipidemia Dengan terhambatnya metabolisme kolesterol LDL maka jumlah
kolesterol LDL dalam darah akan menurun.

Kesimpulan Dari hasil penelitian pemberian ekstrak etanol daun srikaya


(Annona squamosa L.) terhadap tikus hiperlipidemia dapat
menurunkan kadar kolesterol LDL pada dosis 0,25 mg/gBB.
JURNAL 4
Judul Potensi Antihiperlipidemia Ekstrak Etanol Daun Bayam Merah (Amaranthus tricolor L.)
Terstandar secara in Vivo Berdasarkan Parameter LDL (Low Density Lipoprotein)

Tahun 2016
Penulis Dimas Adhi Pradana, Faras Sophia Rahmah & Tri Ratna Setyaningrum
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi kuratif ekstrak etanolik daun bayam merah
(Amaranthus tricolor L.) terstandar terhadap penurunan kadar LDL secara in vivo. Hewan uji yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah 30 ekor tikus Wistar jantan berusia 2 – 3 bulan yang terbagi
secara acak dalam 6 kelompok meliputi kontrol normal, kontrol negatif, kontrol positif dan 3 peringkat
dosis eksktrak. Induksi hiperlipidemia dilakukan dengan menggunakan poloxamer pada hari ke-1 dan
propiltiourasil pada hari ke-5 sampai hari ke-18. Pada kelompok kontrol positif diberikan terapi
simvastatin sedangkan pada kelompok perlakuan diberikan 3 variasi dosis ekstrak pada masing – masing
kelompok yakni 200mg/kgBB, 400mg/ kgBB, dan 800mg/kgBB tikus. Ekstrak etanolik daun bayam
merah yang digunakan telah melalui uji standardisasi berdasarkan parameter spesifik dan non-spesifik.
Penetapan kadar LDL plasma dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu hari ke-0 (baseline), hari ke-4 (setelah
proses induksi) dan hari ke19(setelah terapi)
Lanjutan…
Tanaman Daun Bayam Merah (Amaranthus tricolor L.)
Kandungan Kimia Saponin, skualen dan flavonoid.
Hasil Penelitian Hasil yang diperoleh menunjukkan pemberian ekstrak etanolik bayam merah
yang membuktikan (Amaranthus tricolor L.) terstandar pada dosis 800mg/kgBB dapat menurunkan
Khasiatnya kadar LDL yang signifikan secara statistik (p
Mekanisme Kerja Mekanisme flavonoid dalam menurunkan kadar kolesterol total menurut
Senyawa Kimia berbagai hasil penelitian diantaranya adalah dengan menurunkan aktivitas HMG-
sebagai KoA reduktase, menurunkan aktivitas enzim Acyl-CoA cholesterol
Antidislipidemia acyltransferase (ACAT), serta menurunkan absorbsi kolesterol di saluran
pencernaan

Kesimpulan Ekstrak etanolik daun bayam merah (Amaranthus tricolor L.) terstandar
memiliki aktivitas antihiperlipidemia berdasarkan parameter kadar LDL pada
tikus wistar jantan yang diinduksi poloxamer dan propiltiourasil pada dosis
ekstrak 800 mg/kgBB dan memiliki perbedaan yang bermakna secara statistik
terhadap kontrol normal dan negatif (p < 0,05)
JURNAL 5
Judul PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN RAMBUTAN (NAPALEUM
LAPPACEUM L.) TERHADAP KADAR LDL DAN HDL PADA TIKUS JANTAN
Tahun 2018
Penulis Elis Susilawati , Ari Yuniarto, Lisnawati
Abstrak Daun rambutan (Napaleum lappaceum L.) diduga memiliki aktivitas sebagai
antihiperlipidemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas
antihiperlipidemia ekstrak etanol daun rambutan pada model hewan yang diinduksi
dengan makanan tinggi karbohidrat dan lemak. Metodologi penelitian yang digunakan
pada pemodelan hewan percobaan sebanyak 30 ekor tikus putih jantan galur Wistar
berusia 2-3 bulan dan berat badan 150-220 gram dikelompokan menjadi 6 kelompok,
yaitu kelompok kontrol negatif kelompok kontrol positif (kelompok induksi), kelompok
pembanding (simvastatin 0,9 mg/KgBB), dan kempok uji ekstrak etanol daun rambutan
dengan dosis 17,5 , 35 dan 70 mg/kgBB. Semua kelompok kecuali kontrol negatif
diinduksi makan tinggi karbohidrat dan lemak sebagai makanan setiap hari selama 29
hari. Pembanding dan ekstrak uji diberikan setiap hari secara peroral 3 jam setelah
hewan diinduksi. Parameter yang diamati yaitu kadar kolesterol LDL dan HDL
ditentukan secara enzimatik
Lanjutan…
Tanaman DAUN RAMBUTAN (NAPALEUM LAPPACEUM L.)
Kandungan Kimia flavonoid, tanin dan saponin
Hasil Penelitian Dari hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol daun rambutan terhadap penurunan kadar
yang membuktikan LDL dan dapat meningkatkan kadar HDL pada dosis 70 mg/KgBB memilki aktivitas aktivitas
Khasiatnya yang sama dengan pembanding simvastatin dosis 0,9 mg/ KgBB. Dapat disimpulkan bahwa
ekstrak etanol daun rambutan memiliki aktivitas dalam menurunkan kadar LDL dan
meningkatkan kadar HDL dengan dosis paling baik adalah 70 mg/KgBB.

Mekanisme Kerja Kulit buah rambutan mengandung senyawa flavonoid yang memiliki aktivitas antihiperlipidemia.
Senyawa Kimia Flavonid yang terkandung dalam daun rambutan diduga memiliki mekanisme yang sama seperti
sebagai obat golongan statin dalam menurunkan kadar kolesterol dalam darah yaitu sebagai inhibitor
Antidislipidemia enzim HMG Co-A reduktase, dimana enzim tersebut berperan dalam pembentukan kolesterol
didalam hati

Kesimpulan Dari hasil penelitian ekstrak etanol daun rambutan (Napaleum lappaceum .L) terhadap aktivitas
menurunkan kadar LDL dan meningkatkan kadar HDL terhadap tikus putih jantan galur Wistar
yang diinduksi makanan tinggi karbohidrat, lemak dan propiltiourasil. Efek anti hiperlipidemia
dalam menurunkan kadar LDL dan meningkatkan kadar HDL dari ekstrak etanol daun rambutan
(Napaleum lappaceum L) yang paling baik adalah uji 3 dosis 70 mg/kgBB.
KESIMPULAN
Dislipidemia adalah peningkatan kolesterol total, kolesterol Low
Density Lipoprotein (LDL) atau trigliserida; penurunan kolesterol
High Density Lipoprotein (HDL), atau kombinasi dari kelainan
tersebut (Dipiro dkk, 2012).

Dalam penatalaksanaan penyakit ini dilakukan 2 jenis


penatalaksanaan yaitu penatalaksanaan non-farmakologik dan
apabila tidak kunjung sembuh maka selanjutnya dilakukan
penatalaksanaan farmakologik berupa obat penurun lipid.

Tumbuhan yang memiliki aktivitas farmakologik antidislipidemia


diantaranya yaitu Daun Salam (Eugenia polyantha), Biji Kakao
(Theobroma cacaoL), Daun Srikaya (Annona squamosa L.), Daun
Bayam Merah (Amaranthus tricolor L.), Daun Rambutan (Napaleum
Lappaceum L.).
Thanks! 01

02

Do you have any questions? 03

04

05

06
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icon by Flaticon, and infographics &
images from Freepik
Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai