PENDAHULUAN
Kesehatan menjadi faktor penting bagi setiap orang karena bila dalam
keadaan sehat akan memudahkan kita dalam beraktivitas. Namun bila akhirnya
jatuh sakit, hal yang utama adalah keinginan untuk cepat sembuh. Sehingga tak
mengurangi gejala-gejala dari penyakit utamanya. Bila kita minum obat hanya
Diagnosa adalah bagian yang sangat penting dalam proses pelayanan kesehatan
secara klinik. Akibat kesalahan dalam diagnosa atau ketidaktepatan diagnosa akan
banyak jenis obat dalam 1 resep. Hal ini dapat mengarah pada pengobatan tidak
rasional. Setiap pengobatan dari segala jenis penyakit diharapkan sesuai dengan
indikasi penyakit (diagnosa), diberikan dalam dosis yang tepat, tepat waktu
sesuai dengan resep dokter yang berisensi atas inisiatif yang didasarkan atas
kekuatan, kualitas, dan pengotoran dengan kemasan dan pelabelan yang sesuai
cairan, semi padan dan padat memerlukan pencampuran selama mereka menjadi
formulasi bentuk sediaan, karena itu pilihan yang tepat dalam pencampuran
untuk pencampuran dan daya serta biaya peralatan dan pemeliharaan. Apoteker
untuk memberikan efek terapi obat dosis yang sesuai untuk di komsumsi oleh
masyarakat.
bidang farmasi juga semakin bervariasi. Dengan adanya bentuk sediaan tersebut
satu contoh sediaan farmasi yang beredar di pasaran, apotek, instalasi kesehatan,
banyak digeluti oleh sebagian besar produsen. Sediaan yang ditawarkan pun
sangat beragam mulai dari segi pemilihan zat aktif tambahan, hingga merek yang
digunakan pun memiliki peran yang sangat penting dari sebuah produk sediaan
padat. Sediaan padat adalah sediaan yang mempunyai bentuk dan tekstur yang
padat serta kompak. Ada 3 (tiga) macam bentuk sediaan padat, yaitu: Tablet,
pembungkusan, dan pemberian label dari obat atau alat sesuai dengan resep dokter
resep yang dibuat dokter, membahas solusi masalah yang terdapat dalam resep
kepada penderita rawat jalan (PRJ) atau Penderita rawat tinggal (PRT),
Dispensing yang baik adalah suatu praktik yang memastikan suatu bentuk.
BAB II
SEDIAAN PADAT
A. PERMASALAHAN
R/ Meixam 50 mg
Salbutamol 1 mg
dan deliquescent akan menyerap air dari udara, sehingga pada saat
(Lowey, 2010).
B. PENYEBAB
garam (HCl, HBr, maleat dan sebagainya) dan dalam bentuk kapsul
C. SOLUSI
pendingin ruangan.
teroksidasi antara lain bahan yang teraktifasi oleh panas, dan cahaya
dapat diatasi dengan disimpan pada wadah tertutup rapat dan tidak
A. PERMASALAHAN
terjadinya inkompatibilitas.
B. PENYEBAB
C. SOLUSI
MELELEH
A. PERMASALAHAN
R/ Decolsin 1 caps
Paracetamol 100 mg
DMP 12,5 mg
dengan chlorbutol, iodine, silver salt, dan tannic acid. Sementara untuk
obat lain.
B. PENYEBAB
C. SOLUSI
pendingin
ruangan.
A. PERMASALAHAN
R/ Ambroxsol 1 Tab
Salbutamol 0,5 Mg
Metil Prednisolone 8 Mg
Telfast 60 Mg
M f Caps dtd no XV
S3dd caps 1
B. PENYEBAB
C. SOLUSI
,denganperacikanantaraloratadinedantelfastdapat di
kali sehari.
A. PERMASALAHAN
R/ Trental 2 Tab
asetosal 100 mg
stdd caps 1
umur : 32 tahun
B. PENYEBAB
dapatmengiritasilambung.
dapatrusakdenganadanyapencahayaandankelembaban.
C. SOLUSI
gerusdanharuslangsung di minum.
R/ FG Troches 1 Tab
Paracetamol 1 Tab
Mf pulvdtd no XII
S3dd pulv 1
B. PENYEBAB
tidakefektifbekerjapada faring..
C. SOLUSI
LEBUR
A. PERMASALAHAN
R/ Menthol 0,5
Camphor 0,5
Talc. Ad 15
m.f.pulv.adsp
s.u.e
Terjadinya penurunan titik lebur pada sediaan apabila dicampur.
B. PENYEBAB
Terjadi penurunan titik lebur campuran serbuk dibandingkan titik lebur masing-
masing zat.
C. SOLUSI
A. PERMASALAHAN
R/ Ephedrin 0,070
Luminal 0,035
B. PENYEBAB
Efedrin diganti dengan dengan garam HCl nya yaitu Efedrin HCl