Anda di halaman 1dari 45

Penyakit tidak menular

TRANSISI EPIDEMIOLOGI
• Kematian akibat penyakit tidak menular semakin meningkat
• Tren ini kemungkinan akan berlanjut seiring dengan perubahan perilaku hidup (pola
makan dengan gizi tidak seimbang, kurang aktifitas fisik, merokok, dll)

Saat ini PTM menjadi Beban Penyakit Utama

1990 2000 2010 2015


Cedera Cedera Cedera Cedera
7% 9% 13%
8%
Penyakit Penyakit
Penyakit Menular Menular
Menular 33% 30%
Penyakit
43% Penyakit
Penyakit Tidak
Menular Menular Tidak
37% Penyakit Menular
56% 57%
Tidak Penyakit
Menular Tidak
49% Menular
58%

Keterangan: Pengukuran beban penyakit dengan Disability-adjusted Life Years (DALYs)  hilangnya hidup dalam tahun akibat
kesakitan dan kematian prematur
Sumber : Double Burden of Diseases & WHO NCD Country Profiles (2014)
PERUBAHAN BEBAN PENYAKIT
• Tahun 1990: penyakit menular (ISPA, TB, Diare, dll) menjadi penyebab kematian & kesakitan terbesar
• Sejak Tahun 2010: PTM menjadi penyebab terbesar kematian & kecacatan (stroke, kecelakaan, jantung, kanker,
diabetes)
• Tanpa upaya kuat, tren peningkatan PTM ke depan masih terjadi

Peringkat Tahun 1990 Tahun 2010 Tahun 2015


1 ISPA 1 Stroke 1 Stroke
2 Tuberkulosis 2 Tuberkulosis 2 Kecelakaan Lalin
3 Diare 3 Kecelakaan Lalin 3 Jantung Iskemik
4 Stroke 4 Diare 4 Kanker
5 Kecelakaan Lalin 5 Jantung Iskemik 5 Diabetes Melitus
6 Komplikasi Kelahiran 6 Diabetes Melitus 6 Tuberkulosis

7 Anemia Gizi Besi 7 Low Back Pain 7 ISPA


8 Malaria 9 ISPA 8 Depresi
13 Jantung Iskemik 12 Komplikasi Kelahiran 9 Asfiksia dan Trauma Kelahiran

16 Diabetes Melitus 26 Malaria 10 Penyakit Paru Obstruksi Kronis


Sumber data: Global burden of diseases (2010) dan Health Sector Review (2014)
NEGARA/
WILAYAH
DENGAN KASUS
DIABETES
TERBANYAK

IDF ATLAS 7thn Edition, 2015


SEPULUH PENYEBAB KEMATIAN UTAMA
(SEMUA UMUR) SAMPLE REGISTRATION SYSTEM (SRS)
INDONESIA, 2014
No Penyebab Kematian %
1 Stroke (I60 - I69) 21.1
2 Penyakit Jantung Koroner (I20 – I25) 12.9
3 Diabetes mellitus dengan komplikasi (E10 – E14) 6.7
4 Tuberkulosis Paru (A15 – A16) 5.7
5 Hipertensi dengan komplikasi (I11 – I13) 5.3
6 Penyakit Paru Obstruksi Kronis (J40-J47) 4.9
7 Penyakit Hati (K70 – K76) 2.7
8 Kecelakaan lalu lintas (V01– V99) 2.6
9 Pneumonia (J12 – J18) 2.1
10 Diare dan penyakit infeksi saluran pencernaan lain (A09) 1.9
FAKTOR RISIKO PERILAKU PENYEBAB TERJADINYA
PTM YG HARUS DIPERBAIKI

(93,5%) Penduduk>10 thn kurang konsumsi buah &


sayur**

(36,3%) penduduk usia>15 thn yg merokok**


Perempuan usia>10 thn (1,9%)

(26,1%) Penduduk kurang aktifitas fisik**

(4,6%) Penduduk>10 thn minum minuman


beralkohol*

Sumber: *Riskesdas 2007 & **Riskesdas 2013


Jantung
&
Pembuluh Darah
PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH

A. Hipertensi
Pengertian
 Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan
darah secara menetap > 140/90 mmHg.
 Seringkali hipertensi terjadi tanpa gejala, sehingga penderita tidak
merasa sakit.
GEJALA DAN TANDA:
1. Sakit kepala 2. Kelelahan
3. Mual dan muntah 4. Sesak napas
5. Napas pendek (terengah-engah) 6. Gelisah
7. Pandangan menjadi kabur 8. Mata berkunang-kunang
9. Mudah marah 10.Telinga berdengung
11.Sulit tidur 12.Rasa berat di tengkuk
PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
B. PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)
Pengertian :
 Penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung yang terjadi akibat penyempitan
pembuluh darah koroner dan dapat menyebabkan serangan jantung

Gejala dan Tanda :


•Rasa tertekan seperti ditimpa beban berat , rasa sakit, terjepit, atau terbakar di dada
•Nyeri ini menjalar ke seluruh dada, bahu kiri, lengan kiri, punggung (di antara kedua
belikat), leher dan rahang bawah ,terkadang di ulu hati sehingga dianggap sakit maag
•Dirasakan seperti tercekik atau rasa sesak
•Lamanya 20 menit bahkan lebih.
•Disertai keringat dingin, rasa lemah, berdebar
•Terkadang sampai pingsan
PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
C. PENYAKIT PEMBULUH DARAH OTAK (STROKE)
Disebut sebagai "serangan otak", disebabkan oleh kurangnya aliran
darah yang mengalir ke otak yang terkadang menyebabkan
pendarahan di otak. Aliran darah ke daerah otak terputus karena
gumpalan darah, endapan plak atau karena pecahnya pembuluh darah
otak sehingga sel-sel otak mengalami kekurangan oksigen serta energi
dan menyebabkan kerusakan otak permanen yang berakibat
kecacatan-kematian dini.

• Gangguan peredaran darah otak  sedikit atau  banyak akan terjadi


kerusakan otak
yang tidak dapat diperbaiki lagi.
Pemeriksaan Penyaring Stroke
“SEGERA KE RS”

suaRA GErak
SEnyum

KEbas / baal Rabun/ganguan mata


mata
Sempoyongan
PENGELOLAAN DIABETES
MELITUS SESUAI STANDAR
DIABETES MELITUS
Apakah Diabetes itu ?
Diabetes merupakan keadaan yang timbul
karena ketidakmampuan tubuh mengolah
karbohidrat/glukosa akibat kurangnya
jumlah insulin atau insulin tidak berfungsi
sempurna

Diabetes dikenal dengan nama Penyakit


kencing manis atau penyakit gula

“The Best Prescription is Knowledge"


glukosa

Energi
sel

“The Best Prescription is Knowledge"


Klasifikasi DM

Kerusakan sel β, umumnya akan menjadi


DMT1 defisiensi insulin,absolut, autoimun, idiopatik
Bervariasi, mulai dari resistensi insulin yg
DMT2 disertai defisiensi relatif sampai defek
sekresi insulin dengan resistensi insulin

Defek genetik fungsi sel β, Defek genetik


DM Tipe kerja insulin, Endokrinopati, Infeksi, Obat2an
Lain Zat kimia, Peny kelenjar eksokrin Pankreas
Intoleransi Glukosa dengan onset atau
DM pertama diketahui saat kehamilan
Gestational

Rudianto et al. Indonesian Society of Endocrinology’s Summary Article of DM National Clinical Practice Guidelines. JAFES. May 2011 26(1)
Faktor Risiko Diabetes Mellitus
Faktor risiko yang tidak dapat dikendalikan
Riwayat diabetes dalam keluarga
Umur
Jenis kelamin
Faktor risiko yang dapat dikendalikan
Kegemukan
Tekanan darah tinggi
Kadar kolesterol
Toleransi glukosa terganggu
Kurang gerak

“The Best Prescription is


Knowledge"
KRITERIA PEMERIKSAAN
KESEHATAN/SKRINING
• Seluruh usia >15 tahun, skrining: • Kolesterol 
• Riwayat Penyakit • Usia > 35
• Faktor Risiko Perilaku (kurang • Overweight/ Obesitas dan 1
aktifitas fisik, Diet tidak faktor risiko
sehat, merokok/terpapar • Gula Darah 
asap rokok, konsumsi • Usia > 40
alkohol),
• Overweght/Obesitas dan 1
• Tensi Darah,
Faktor risiko
• Fungsi mata dan telinga,
• Pemeriksaan IVA dan Sadanis
• Gangguan mental emosional
• Wanita, usia 30-49 tahun
Gejala Klinis

DMT1 DMT2
Poliuria Salah satu dari gejala DMT1
Rasa Haus Sering terjadi infeksi
Rasa Lapar yg ekstrim Pandangan kabur
Penurunan Berat badan yg tidak Luka/ Memar lama sembuh
lazim
Kelemahan dan iritabilitas Kesemutan dan Baal di kaki / tangan
Infeksi berulang di kulit, gusi dan
kandung kemih
Kriteria Diagnostik Prediabetes

Pre-Diabetes Diabetes
100 < GDP < 126 ≥ 126
140 < GDPP < 200 ≥ 200
5.7 < A1C < 6.5%* ≥ 6.5%*

PERKENI Consensus Guidelines, 2015.


Komplikasi Pada Diabetes

Mikrovaskuler;
• Retinopati
• Nefropati
• Neuropati / Kaki Diabetes

Makrovaskuler;
• PJK
BP=blood pressure;
Daly A, Power MA. Medical Nutrition Therapy.
QOL=quality of life
• Stroke
Diabetes Mellitus and Related Disorders; Medical
Management of Type 2 Diabetes, 7th Edition.
American Diabetes Association, 2012.
Cataract CVA
Retinopath
y Blindness Premature coronary
artery disease (angina,
MI, CHF)

Autonomic (Gastroparesis,
Nephropathy
(renal failure) diarrhea)

Impotence

KOMPLIKASI DIABETES
Peripheral
Vascular
Disease
(amputation)

Peripheral Neuropathy
(pain, loss of sensation Atlas of Diabetes 3th edition
5 PILAR PENGENDALIAN DM

1. Edukasi
2. Perencanaan Makan/Diet
3. Aktivitas Fisik
4. Obat-Insulin
5. Pemeriksaan Gula Darah Mandiri
Pedoman Pemberian Makan

3 J (Jadwal, Jumlah, Jenis)


1. Jadwal : 3 x makan utama
2 – 3 x makanan selingan
2. Jumlah : Volume, bahan makanan sehari,
kandungan zat gizi  sesuai
anjuran
3. Jenis : bervariasi, memilih makanan
nutritious dan healthy
Gula & makanan yang mengandung
gula murni (Hindari/Batasi)

27
Tepung & makanan yang terbuat dari
tepung-tepungan (HINDARI / BATASI)
GULA ???
Minyak / makanan yang mengandung lemak
tinggi (HINDARI / BATASI)
Makanan Rendah Kalori
(DIANJURKAN)

31
Keuntungan Latihan Fisik utk Pasien
Diabetes: Umum

• Menurunkan faktor risiko kardiovaskular

• Meningkatkan peran diet penurunan berat badan

• Memperbaiki kendali Glukosa Darah

• Menurunkan penggunaan / kebutuhan akan OAD atau


insulin

• Menambah kebugaran, memperbaiki kualitas hidup


KV= Kardiovascular, BG=blood glucose, OAD=oral anti-diabetic,

Horton ES. Exercise. Therapy for Diabetes Mellitus and Related Disorders. In: Medical Management of Type 2 Diabetes.
7th Edition. American Diabetes Association, 2012.
Latihan Fisik

• Definisi:
• Semua kegiatan aktifitas fisik yg terstruktur dan
terecana baik bertujuan meningkatkan
kesehatan fisik

• Contoh:

– Berjalan – Stretching
– Jogging – Senam aerobik
– Sit-up – bersepeda
– Push up
Ministry of Health, Indonesia
Olahraga

• Definisi:
• Bentuk aktifitas fisik yg terstruktur, terencana dan
kontinyu dengan mengikuti aturan tertentu
bertujuan utk meningkatkan kesehatan fisik dan
dan ada tujuan pencapaian tertentu seperti
kompetisi

– Sepakbola – Tenis
– Bulu tangkis – Tenis meja
– Bola Basket – Berenang
Ministry of Health, Indonesia
Piramida Aktifitas Fisik

Batasi
semaksimal
mungkin
Nonton Televisi,
Main
Komputer Games,
Duduk lebih dari
30 menit pada satu
2 - 3 KALI SEMINGGU
ketika

KEGIATAN WAKTU KELENTUKAN &


LUANG KEKUATAN
Golf, Bowling, Softball, Kerja Peregangan, yoga, Sit up,
di halaman rumah Push up, Angkat beban

3 - 5 KALI SEMINGGU
REKREASI
LATIHAN AEROBIK
30 + MENIT
20 + MENIT
Sepak bola, bola basket, tenis,
Jalan cepat, loncat tali, bersepeda, senam aerobik/SKJ, bela diri,
berenang, naik gunung

SETIAP HARI
Berjalan kakilah ke toko, bekerja di
Bila di kantor atau pertokoan (SEBANYAK MUNGKIN)
gunakanlah tangga lebih banyak kebun, parkirlah kendaraan ditempat
daripada elevator atau lift jauh, buatlah langkah-langkah ekstra
Kreatiflah selalu dalam tiap hari
menemukan berbagai
cara agar tetap aktif
Indonesian Ministry of Health 2012
Diet
Management

Oral Anti Physical


Diabetic Activity

And or
Insulin Injection
Education

JEJARING SISTEM
LAYANAN:
1. Kompetensi
dokter dan
kerjasama tim
2. SCM dan
Ketersediaan
Obat
3. Pemeriksaan Lab
penunjang
PENATALAKSANAAN DM DALAM JKN

Skrining Preventif Primer Klasifikasi kelompok Risiko tinggi

Sehat/Risiko rendah Risiko Tinggi

Perilaku hidup sehat Klasifikasi kelompok


Skrining Preventif Sekunder
(edukasi, olahraga) diagnosa medis

High Risk but Diagnosa penyakit


Un-diagnosed as Chronic kronis

Pencegahan Primer Pencegahan Sekunder & Tersier


• Gaya hidup sehat (Disease Management Program
• Konseling pada Faskes primer  PROLANIS  PPDM - PPHT

Peserta BPJSK: Peningkatan benefit (Promotif & Preventif), Peningkatan kualitas kesehatan
Paparan Resmi PT Askes (Persero) BPJS Kesehatan: Pengelompokan & pencegahan risiko sakit dan strategi pengendalian biaya www.ptaskes.com
Kanker Leher Rahim
&
Kanker Payudara
KANKER PAYUDARA

39
KANKER LEHER RAHIM

40
INOVASI DETEKSI DINI
KANKER PAYUDARA sekaligus KANKER LEHER RAHIM

Single Visite Approach


IVA ( InspeksiVisual dgn Asam Asetat) + krioterapi

SaDaRi & CBE


(Clinical Breast Exemination)

DOWN STAGING
KANKER PAYUDARA
DILAKSANAKAN SECARA KOMPREHENSIF

PENCEGAHAN
KANKER LEHER RAHIM
Penyakit Kronis
Degeneratif
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
PENGERTIAN
PPOK adalah penyakit kronik saluran napas yang ditandai dengan
hambatan aliran udara ke dalam paru-paru. Penyakit ini biasanya
irreversible dan bersifat progresif (berkembang) perlahan.

GEJALA DAN TANDA Faktor risiko PPOK adalah :


• Sesak napas a.Riwayat Merokok
• Batuk berdahak kronik b.Polusi udara (didalam & diluar
ruang)
c. Infeksi Saluran Napas Bawah
berulang.
Asma
PENGERTIAN
Asma adalah suatu kelainan berupa inflamasi (peradangan)
saluran napas yang disebabkan hipereaktifitas bronkus,
sehingga menimbulkan gejala berupa mengi, sesak napas,
rasa berat di dada, dan batuk terutama malam atau dini
hari.
Bersifat reversibel dan dapat berulang.

GEJALA DAN TANDA Gejala tersebut mempunyai ciri khas :


Gejala Asma dapat berupa : • Ada faktor pencetus
• Batuk, berdahak
• Berulang atau hilang timbul
• Sesak napas
• Napas berbunyi (mengi) • Memburuk pada malam hari
• Ada riwayat keluarga yang • Dapat reda spontan atau
asthma/alergi dengan pengobatan
l a m
Sa

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai