Anda di halaman 1dari 12

POLA PENULISAN RESEP

Muhamad Ricardo Saputra 16330098


Maharani Raihan A. A. 17330058
Rindy Dwi Febryanti 17330059
Saiful Hidayat 18330042
Obat merupakan salah satu unsur penting
pada pelayanan kesehatan dan sekaligus
sebagai komponen harga dalam penentuan
tarif rumah sakit. Namun fungsi obat sebagai
komponen harga dalam penentuan tarif yang
dapat terjangkau oleh masyarakat tidak sesuai
dengan fungsi instalasi farmasi Rumah Sakit
sebagai center of revenue.
Faktor-faktor yang mempengaruhi dokter
dalam menuliskan resep dan Perilaku dokter
dalam penulisan resep yaitu:
Untuk mengetahui tentang pola penulisan resep
yang benar oleh dokter.Mengetahui gambaran
perilaku dokter dalam penulisan
resep.Mengetahui motivasi dan kekuatan
pendorong lainnya yang mempengaruhi
penulisan resep.Mengetahui pengaruh secara
bersama-sama pengetahuan, sikap, keyakinan,
serta ketersediaan obat pada saat dokter hendak
menuliskan resep (peresepan)
• Resep yang benar adalah ditulis secara jelas,
dapat dibaca, lengkap dan memenuhi
peraturan perundangan serta kaidah yang
berlaku. Contoh resep yang benar:
Pedoman
Pedoman WHO
WHO tentang
tentang Penulisan
Penulisan Resep
Resep yang
yang Baik
Baik sebagai
sebagai Bagian
Bagian Penggunaan
Penggunaan Obat
Obat yang
yang
Rasional
Rasional

• Peresepan obat biasanya merupakan langkah terakhir dalam


konsultasi pasien dan dokter. Obat yang diresepkan oleh
dokter harus memenuhi kriteria peresepan obat yang rasional.
Peresepan obat yang rasional memenuhi langkah proses
pengambilan keputusan yang logis mulai dari pengumpulan
data pasien melalui anamnesis, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan laboratorium atau penunjang lainnya. Dari situ
dokter akan membuat hipotesis atau diagnosis kerja yang
selanjutnya akan menuntun dia untuk menentukan langkah
terapi yang diambil termasuk obat-obat yang akan diberikan ke
pasien
Ada
Ada enam
enam faktor
faktor yang
yang mempengaruhi
mempengaruhi pola
pola penggunaan
penggunaan obat
obat atau
atau terapi
terapi yang
yang rasional
rasional yaitu:
yaitu:

• (1). Pengaturan obat (regulasi, law


enforcement),
• (2). Pendidikan (formal dan informal),
• (3). Pengaruh industri obat (iklan, insentif, dll.),
• (4). Informasi/prescribing information,
• (5). Sistem pelayanan kesehatan (asuransi,
jaminan kesehatan, dll.),
• (6). Sosio-kultural (hubungan dokter-pasien
yang cenderung patrilinia, tidak kritis, dll.
Sikap dan Etitude
Karakteristik sikap (Notoatmodjo, 2010) yaitu:
Sikap merupakan kecenderungan berpikir, berpersepsi dan
bertindak
Sikap mempunyai daya pendorong (motivasi)
Sikap relative lebih menetap dibanding emosi dan pikiran
Sikap mengandung aspek penilaian atau evaluasi terhadap
objek, dan mempunyai 3 (tiga) komponen:
(a) komponen kognitif/intelektual;
(b) komponen afektif/perasaan; dan
(c) komponen konatif merupakan aspek visional yang
berhubungan dengan kecenderungan berprilaku
tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki seseorang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap terhadap objek sikap antara lain:

1.Pengalaman Pribadi
2.Pengaruh Orang Lain yang dianggap Penting
3.Pengaruh Kebudayaan
4.Media Massa
5.Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama
6.Faktor Emosional
Perilaku Penulisan Resep oleh Dokter Diagnosis yang tepat.

Memilih obat yang terbaik dari pilihan yang


tersedia.Memberi resep dengan dosis yang cukup dan
jangka waktu yang cukup.Berdasarkan pada pedoman
pengobatan yang berlaku saat itu. Resep merupakan
dokumen legal, sebagai sarana komunikatif profesional
dari dokter dan penyedia obat, untuk memberikan
obat kepada pasien sesuai dengan kebutuhan medis
yang telah ditentukan (DepKes RI, 2000).
KESIMPULAN
Peresepan obat oleh dokter harus memenuhi persyaratan peresepan yang
rasional (tepat obat, tepat cara pemberian, tepat dosis, tepat waktu
pemberian, dan tepat BSO) sehingga tujuan dari pemberian obat bisa tepat
dan efektif. Peresepan obat yang rasional harus memenuhi langkah proses
pengambilan keputusan yang logis, mulai dari pengumpulan data pasien
melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium atau
penunjang lainnya. Dari situ dokter akan membuat hipotesis atau diagnosis
kerja yang selanjutnya akan menuntun dia untuk menentukan langkah terapi
yang diambil termasuk obat-obat yang akan diberikan ke pasien melalui
penulisan resep. Dalam penulisan resep haruslah memperhatikan kelengkapan
resep, dosis, aturan pakai, dan obat-obat yang diresepkan juga harus
memperhatikan keadaan pasien baik secara fisik maupun finansial, agar
tercapai keselarasan dalam terapi dan keadaan pasien.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai