Anda di halaman 1dari 12

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY A UMUR 25

TAHUN P1A0 DENGAN BENDUNGAN ASI


DI KLINIK ROSLENA TAHUN 2020

Dosen Pengampu : Febriana Sari, SST,M.Keb

Dwi silviana br Bangun (1719002010)


Elfrida Sirait (1719002011)
Bendungan ASI adalah peningkatan aliran vena dan limfe
pada payudara dalam rangka mempersiapkan diri untuk
laktasi. Bendungan asi terjadi akibat bendungan berlebihan
pada limfatik dan vena sebelum laktasi. Payudara bengkak
disebabkan karna menyusui yang tidak benar dan sering,
sehingga sisa ASI terkumpul pada daerah ductus.

Hal ini dapat terjadi pada hari ke tiga setelah melahirkan.


Selain itu penggunaan bra yang ketat serta keadaan putting
susu yang tidak bersih dapat menyebabkan sumbatan pada
ductus
(Walyani, 2017).
Faktor Penyebab Bendungan ASI

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan bendungan ASI,


yaitu:
 Pengosongan payudara yang tidak sempurna
 Dalam masa laktasi, terjadi peningkatan produksi ASI pada
Ibu yang produksi ASI-nya berlebihan. apabila bayi sudah
kenyang dan selesai menyusu & payudara tidak
dikosongkan, maka masih terdapat sisa ASI di dalam
payudara. Sisa ASI tersebut jika tidak dikeluarkan dapat
menimbulkan bendungan ASI.

 Faktor hisapan bayi yang tidak aktif


 Pada masa laktasi, bila Ibu tidak menyusukan bayinya
sesering mungkin atau jika bayi tidak aktif mengisap, maka
akan menimbulkan bendungan ASI.
 Faktor posisi menyusui bayi yang tidak benar
 Teknik yang salah dalam menyusui dapat mengakibatkan puting susu
menjadi lecet dan menimbulkan rasa nyeri pada saat bayi menyusu.
Akibatnya Ibu tidak mau menyusui bayinya dan terjadi bendungan
ASI.
 Puting susu terbenam

 Puting susu yang terbenam akan menyulitkan bayi


dalam menyusu. Karena bayi tidak dapat menghisap
puting dan areola, bayi tidak mau menyusu dan
akibatnya terjadi bendungan ASI. (Wahyuni Sri
Tengku. 2019).
Gejala Bendungan ASI

Gejala yang dirasakan ibu apabila terjadi bendungan ASI adalah :


 Bengkak pada payudara
 Payudara terasa keras
 Terdapat nyeri tekan pada payudara (Prawirohardjo, 2015)
KASUS

Ny A umur 25 tahun P1A0 postpartum Hasil pemeriksaan didapatkan TD:110/70


3 hari ,datang ke BPM bersama mmhg N:78x/i P:20x/i T:37,5˚C
suaminya, dengan keluhan nyeri pada ,payudara teraba bengkak dan terdapat
payudara hasil anamesis ibu nyeri tekan pada payudara sebelah
mengatakan bayi sering menyusu pada kanan,tidak adanya kemerahaan, pada
payudara sebelah kiri dan pada payudara sebelah kiri pengeluaran ASI
payudara disebelah kanan terasa nyeri, ada dan lochea sanguinolenta
25-10-2020

Identitas Pasien:
Nama : Ny A Nama suami : Tn T
Umur : 25 Tahun Umur suami : 29
Tahun
Agama :Islam Agama :Islam
Alamat : Jl.karya tani Gg sepakat
SOAP postpartum 3 hari dengan bendungan ASI

S : Data Subjektif
 Ibu mengatakan nyeri pada payudara disebelah kanan
 Ibu merasakan bagian payudara terasa penuh
 ibu mengatakan bayi menyusui hanya dipayudara
sebelah kiri

O: Data Objektif
 TTV: TD:110/70 mmhg N:78x/i P:20x/i T:37,5˚C
 payudara teraba bengkak dan terdapat nyeri tekan
pada payudara sebelah kanan,
 tidak ada kemerahaan pada payudara
 lochea sanguinolenta
 pengeluaraan ASI sebelah kiri ada
A : Ny A post partum 3 hari dengan bendungan ASI.

P:
 Beritahu ibu untuk melakukan kompres hangat pada payudara, ibu
bersedia melakukan kompres hangat pada payudara dirumah.
 Beritahu ibu untuk tetap menyusui bayinya sesering mungkin, ibu
bersedia untuk memberikan ASI sesering mungkin pada bayinya.
 kedua payudara disusukan kepada bayi, ibu mau menyusukan
kedua payudara kepada bayinya
 Memberitahu ibu untuk tetap mengeluarkan asi dengan pompa bila
bayi belum dapat menyusu, ibu mau mengeluarkan asinya dengan
pompa
Asuhan yang kami berikan pada ny A di klinik BPM Roslena antara
lain :
 menganjurkan ibu untuk melakukan kompres hangat pada
payudara yang bengkak.
 menganjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI pada bayi
sesering mungkin.
 memberikan ibu paracetamol 500ml gr peroral setiap 4 jam
untuk menurunkan demam ibu.
Dan diteori dijelaskan bahwa untuk
penanganan payudara bengkak adalah: ⁂ Bila bayi belum dapat menyusu,ASI
⁂ Menganjurkan ibu menyusui bayi dikeluarkan dengan tangan atau pompa
sesering mungkin. dan diberikan pada bayi dengan
⁂ Memberitahu ibu agar meberikan kedua menggunakan sendok atau dot.
payudara untuk disusukan. ⁂ Lakukan pemijatan pada payudara
⁂ Menganjurkan ibu untuk melakukan bengkak,dimana bermanfaat untuk
kompres hangat pada payudara sebelun membantu mempelancar pengeluaraan
disusukan. ASI.
⁂ Keluarkan sedikit ASI sebelum ⁂ Memberikan paracetamol 500ml gr
menyusui agar payudara lebih lembek, peroral setiap 4 jam bila ibu demam.
sehingga lebih mudah untuk menyusui
bayi.

Terdapat kesenjangan antara teori dengan praktik


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai