Anda di halaman 1dari 9

Remaja dan Kontrasepsi

Informasi Kesehatan Reproduksi bagi


Remaja dan Pilihan Kontrasepsi bagi
Keluarga Usia Remaja
Pendahuluan
 Remaja adalah khalayak dalam masyarakat
yang berusia diantara 10-19 tahun
 Matang secara biologis tetapi belum matang
secara psikis, sosial, emosional dan mental
 Proporsi remaja dalam komposisi penduduk
Indonesia adalah 10% atau 21,1 juta jiwa
Remaja dan Masalah Reproduksi
 Besarnya informasi yang tidak berimbang dan hanya
bersifat eksploitasi seksual dari pada reproduksi sehat
 Kurangnya akses dan pusat informasi atau konsultasi
remaja dan reproduksi
 Petugas belum siap untuk menghadapi pesat dan
kompleksnya masalah reproduksi remaja
 Stigma reproduksi remaja yang salah dalam masyarakat
dan mendorong mereka ke kelompok marginal
 Masalah Kesehatan Reproduksi Remaja lebih banyak
dilihat sebagai aib daripada mencarikan solusi
 Ada kecenderungan peningkatan remaja aktif seksual
Konsekuensi Remaja Aktif Seksual

 12,2% remaja usia 15-19 tahun pernah/sedang hamil


 44% penderita HIV positif, berusia 15-22 tahun
 Persentasi IMS tertinggi di golongan usia 15-23 tahun
 9,1% remaja 15-19 tahun adalah kelompok unmet
need untuk KB
 Dari 2,4 juta kehamilan yang tidak diinginkan, 700
ribu diantaranya adalah kelompok remaja
SOLUSI MASALAH
 Informasi dan pelayanan kespro 
diberikan untuk melindungi dari
penularan IMS dan HIV AIDS dan
kehamilan tidak diinginkan
 Pelayanan diberikan 1 paket dengan
pendidikan kespro remaja
Kontrasepsi Remaja
 Lebih ditujukan pada keluarga yang menikah
pada usia muda
 Metode barier dan hormonal lebih dianjurkan
daripada metode lainnya
 Dianjurkan untuk menjarangkan kehamilan
dan persalinan
 Tidak tersedia akses bagi remaja yang tidak
menikah sehingga kontrasepsi diperoleh
melalui kerabat, sahabat atau tanpa penapisan
yang adekuat
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
 Pelajari dulu perilaku seksual remaja tsb,
apakah mulai berhub.sex saat masih
sangat muda, apakah berganti2
pasangan, adakah riwayat IMS dan
riwayat aborsi
 Dasar pemberian kontrasepsi 
pencegahan kehamilan dan IMS, sebelum
remaja siap membentuk kelg. Dan
mempunyai anak atau siap untuk
abstinensi
Lanjutan ...
 Bersifat temporer dan tidak
memberikan efek samping
 Screening IMS dan pap smear
dibutuhkan untuk remaja yg sudah aktif
berhubungan sex dan berganti
pasangan
Peran Petugas
 Perhatikan KUHP dan Undang-Undang No. 10 tahun
1992 tentang kaitan kontrasepsi dan remaja tak
menikah
 Memahami adanya kelompok remaja aktif seksual
dan mencarikan alternatif untuk tidak terjebak dalam
masalah kehamilan tak diinginkan
 Menanamkan pemanfaatan masa remaja secara
positif dan bertanggung-jawab serta menjadi konselor
bagi mereka yang membutuhkan nasehat, perilaku
panutan dan konsep abstinensia

Anda mungkin juga menyukai