Anda di halaman 1dari 12

Teknologi Pengelolaan

Limbah

Nama : Siti Aminah Rahma Yanti


NIM : 06101181823008
Pengertian
Limbah
Industri

Limbah dari suatu Industri merupakan


masalah dan menjadi perhatian yang
serius dari masyarakat maupun
pemerintah Indonesia, khususnya
terhadap perkembangan Industri yang
terus meningkat setiap tahunnya.
Kendati demikian, kehadiran Industri
membawa dampak positif dalam sektor
perekonomian dan menjadi tulang
punggung pada peningkatan
perekonomian Indonesia. Namun, jika
limbah dari Industri tidak diolah dengan
baik akan berdampak buruk terhadap
lingkungan hidup.
Peraturan-peraturan tentang masalah pengelolaan limbah telah
banyak dikeluarkan, karena masalah limbah semakin
meningkat dan tersebar luas di semua sektor. Undang-undang
No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup sebagai pengganti Undang-undang No. 23
tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup,
menempatkan masalah bahan dan limbah berbahaya sebagai
salah satu perhatian utama, akibat dampaknya terhadap
manusia dan lingkungan bila tidak dikelola secara baik.
Karakteristik Kimia dalam Limbah
Industri Cair

Pada air limbah ada tiga karakteristik kimia yang perlu diidentifikasi yaitu bahan
organik, anorganik, dan gas.
a. Bahan organik Pada air limbah bahan organik bersumber dari hewan,
tumbuhan, dan aktivitas manusia. Bahan organik itu sendiri terdiri dari C, H, O,
N, yang menjadi karakteristik kimia adalah protein, karbohidrat, lemak dan
minyak, surfaktan, pestisida dan fenol, dimana sumbernya adalah limbah
domestik, komersil, industri kecuali pestisida yang bersumber dari pertanian.
b. Bahan anorganik Jumlah bahan anorganik dipengaruhi oleh asal air limbah.
Pada umumnya berupa senyawa-senyawa yang mengandung logam berat
(Fe, Cu, Pb, dan Mn), asam kuat dan basa kuat, senyawa fosfat senyawa-
senyawa nitrogen (amoniak, nitrit, dan nitrat), dan juga senyawa-senyawa
belerang (sulfat dan hidrogen sulfida).
c. Gas Gas yang umumnya ditemukan dalam limbah cair yang tidak diolah
adalah nitrogen (N2), oksigen (O2), metana (CH4), hidrogen sulfida (H2S),
amoniak (NH3), dan karbondioksida (Eddy, 2008).
Jenis Limbah Industri

Limbah Cair Limbah Padat Limbah Gas


Limbah dalam bentuk cairan ini Contoh dari jenis limbah ini Limbah gas adalah limbah yang
biasanya sering dihasilkan berupa padatan atau lumpur disebabkan oleh sumber alami
oleh industri pabrik dan yang merupakan hasil dari dan hasil dari aktivitas manusia.
langsung dibuang ke saluran proses suatu pengolahan. Berbentuk molekul gas
perairan, kali, atau selokan. Bisa juga ditemui dalam
Contoh dari jenis limbah ini bentuk plastik, kantong, sisa dan mampu memberikan
adalah pengawet, kain, sisa sampah elektronik, dampak
kandungan besi dalam air, kabel, besi, kertas, dan buruk bagi makhluk hidup dan
kebocoran minyak, dan sebagainya. lingkungan.
sebagainya. Contohnya adalah pembakaran,
kebocoran gas, asap, dan
sebagainya.
Cara Menangani Limbah

• 1. Penyaringan
Limbah Cair Bisa Di Saring / Difiltrsi Unt Memisahkan Partikel Tersusensi Dari Air
• 2. Flotasi
Flotasi Merupakan Proses Penanganan Limbah Dengan Cara  Membuang Dan
Memisahkan Partikel Yang Mengapung Diatas Permukaan Air  
• 3. Absorbsi/ Penyerapan
Proses Absorbsi Ini Dilakukan Dengan Menggunakan Karbon Sehngga Partikel Yang
Tidak Dibutuhkn Bisa Terserap Dan Terpisah Dari Air  
• 4. Pengendapan
Pengendapan Diakukan Dengan Tujan Supaya Bahan Yangtidak Mudah Larut Bisa
Terpisah Dari Air. Proses Ini Dilakukan Dengan Cara Menambahkan Elektrolit  
• 5. Penyisihan
Penyisihan Dapat Dilakuan Dengan Cara Mengoksidsi Limbah Cair Sehingga
Zatorganis Beracun Bisa Terpisah Dari Air
Cara Menangani Limbah

• 6. Menghilangkan Material Organik


Pada Cara Penanganan Limbah Cair Ini Dilakukan Dengan Cara Memberikan
Mikroorganisme Supaya Material Organik Dalam Air Hancur Atau  Hilang  
• 7. Menghilangkan Organisme Penyebab Penyakit
Pada Proses Ini, Kita Bisa Menggunakan Sinar Ltravioletataupun Menambahkan Khlorin  
• 8. Penghancuran Partikel Perusak
Ini Perlu Dilakukan Untuk Melindungi Alat Dari Partiel – Partikel Yanng Bersifat Merusak  
• 9. Penggunaan Kolam Oksidasi
Ini Merupakan Metode Penanganan Limbah Cair Secara Biologi  
• 10. Pengurangan Limbah Cair
Jumlah Limbah Cair Bisa Dikurangi Dengan Cara Mengefisienkan Proses Produksi
Sehingga Jumlah Limbah Cair Yang Dihasilkan Bisa Diminimalisir 
Dampak Limbah Secara Umum
1.   Dampak terhadap kesehatan
• Dampaknya yaitu dapat menebabkan atau menimbulkan panyakit. Potensi bahaya
kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
a.  Penyakit diare dan tikus, penyakit ini terjadi karena virus yang berasal dari sampah
dengan pengelolaan yang tidak tepat.
b.  Penyakit kulit misalnya kudis dan kurap.

2.  Dampak terhadap lingkungan


• Ikan dan biota air akan mati. Hal ini disebabkan oleh kadar BOD dan COD yang masih
tinggi, sehingga partikel limbah akan mengikat sumber oksigen yang ada pada sungai.
Akhirnya, ikan dan biota air lainnya mengalami hambatan dalam mengambil oksigen pada
air dan berujung pada kematian.
• Limbah cair yang masuk ke dalam sungai tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu dapat
mencemari air. Material kasar pada limbah akan menyebar ke penjuru sungai, kemudian
akan menyebarkan bakteri dan virus yang berbahaya.
• Limbah yang dibuang tanpa pengolahan terlebih dahulu cenderung menimbulkan bau
yang tidak sedap. Bau ini tentu sangat mengganggu kenyamanan lingkungan sekitar, serta
berbahaya bagi manusia karena mengandung banyak gas metana.
1. Dampak Limbah Cair dari Industri

Cairan dari limbah – limbah yang masuk ke sungai akan


mencemarkan airnya sehingga mengandung virus-virus
penyakit. Berbagai ikan dapat mati sehingga mungkin lama
kelamaan akan punah. Tidak jarang manusia juga
mengkonsumsi atau menggunakan air untuk kegiatan sehari-
hari, sehingga menusia akan terkena dampak limbah baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Selain mencemari, air lingkungan juga menimbulkan banjir
karena banyak orang-orang yang membuang limbah rumah
tanggake sungai, sehingga pintu air mampet dan pada waktu
musim hujan air tidak dapat mengalir dan air naik menggenangi
rumah-rumah penduduk, sehingga dapat meresahkan para
penduduk.
2. Dampak Limbah Gas dari Industri

Proses Pencemaran Udara Semua spesies kimia yang


dimasukkan atau masuk ke atmosfer yang “bersih” disebut
kontaminan. Kontaminan pada konsentrasi yang cukup
tinggi dapat mengakibatkan efek negatif terhadap penerima
(receptor), bila ini terjadi, kontaminan disebut cemaran
(pollutant).
Cemaran udara diklasifihasikan menjadi 2 kategori menurut
cara cemaran masuk atau dimasukkan ke atmosfer yaitu:
cemaran primer dan cemaran sekunder. Cemaran primer
adalah cemaran yang diemisikan secara langsung dari
sumber cemaran. Cemaran sekunder adalah cemaran yang
terbentuk oleh proses kimia di atmosfer.
3. Dampak Limbah Padat dari Industri

• Dampak limbah padat biasanya semakin terasa saat limbah


tersebut membusuk. Tidak sedikit dari limbah tersebut yang
menimbulkan gas beracun seperti asam sulfat, metan dan
amonia. Jika dibuang langsung ke perairan, limbah jenis ini
juga bisa mencemari air dan lingkungan di sekitarnya.
• Gangguan kesehatan akibat limbah padat ini sama sekali
tidak bisa diremehkan. Mulai dari gatal-gatal, diare hingga
penyakit serius seperti gangguan ginjal dan hati bisa muncul
akibat limbah jenis ini. Limbah industri tidak bisa dibuang
begitu saja. Sebelum dibuang, limbah tersebut harus diolah
di tempat pengolahan limbah berbahaya. 
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai