Costing (ABC)
Dosen Pengampu :
Drs. Nurdin M.M., Ak.
Biaya tingkat unit (unit-level cost) adalah biaya yang pasti akan meningkat ketika satu
unit diproduksi. Contoh-contoh dari biaya tingkat unit mencakup:
1. Biaya listik (jika mesin-mesin bertenaga listrik digunakan untuk memproduksi setiap
unit)
2. Biaya pemanasan (jika setiap unit mengalami pemanasan)
3. Biaya petugas inspeksi (jika setiap unit melakukan inspeksi)
Pemicu tingkat unit (unit-level driver) merupakan ukuran kativitas yang bervariasi
dengan jumlah unit yang diproduksi dan dijual. Contoh dari pemicu tingkat unit adalah
jam tenaga kerja langsung, biaya tenaga kerja langsung, jam mesin, berat bahan baku,
biaya bahan baku langsung, jumlah komponen bahan baku, total biaya utama, total
biaya langsung, dan jumlah unit yang diproduksi. Semua contoh tersebut juga digunakan
sebagai dasar alokasi di sistem perhitungan biaya tradisional (non-ABC).
Tingkat Batch
Biaya tingkat batch (batch level cost) adalah biaya yang disebabkan oleh
jumlah batch yang diproduksi dan dijual. Contoh dari biaya tingkat batch
mencakup biaya persiapan dan sebagian besar dari biaya penanganan bahan
baku. Biaya tingkat batch dipengaruhi oleh jumlah batch, dan tidak bergantung
pada jumlah unit.
Pemicu tingkat batch (batch level driver) adalah ukuran aktivitas yang
bervariasi dengan jumlah batch ynag diproduksi dan dijual. Contoh dari
pemicu tingkat batch adalah persiapan, jam persiapan, pesanan produksi, dan
permintaan bahan baku.
Tingkat Produk
Tingkatan berikutnya di atas batch adalah produk. Biaya tingkat produk (product-level cost)
adalah biaya yang terjadi untuk mendukung sejumlah produk berbeda yang dihasilkan.
Beberapa contoh dari biaya tingkat produk :
1.Biaya desain produk
2.Biaya pengembangan produk
3.Biaya pembuatan prototipe
4.Biaya teknik produksi.
Biaya tingkat produk yang signifikan juga dapat terjadi di luar pabrik. Misalnya saja, biaya paten,
riset pasar, dan promosi produk merupakan biaya yang dikeluarkan oleh suatu firma konsultasi
untuk membeli peranti lunak komputer baru dalam rangka menyediakan suatu jenis jasa baru
kepada klien.
Pemicu tingkat produk (product-level driver) adalah ukuran aktivitas yang bervariasi dengan
jenis produk yang diproduksi dan dijual. Contoh-contoh dari pemicu tingkat produk adalah
perubahan desain, jam desain, dan jumlah komponen berbeda yang diperlukan (disebut “jumlah
dari nomor/kode komponen”).
Tingkat Pabrik
Contoh Biaya
Bagian dari biaya Gaji karyawan yang Gaji desainer dan Penyusutan
Listrik dan bahan Telah melakukan Programer Asuransi
Baku tidak langsung Penjadwalan, Biaya iklan Pajak bangunan
Persiapan, atau Biaya paten
Penanganan bahan
baku
Contoh Pemicu Aktivitas
Unit atau output Jumlah batch, Jumlah produk, Luas ruang yang
Jam tenaga kerja langsung perisapan pergerakan perubahan desain, ditempati dalam
Jam mesin bahan baku, atau atau jam desain satuan kaki persegi
pesanan produksi
Perbandingan antara ABC dan Sistem
Perhitumgan Tradisional
Penyesuaian untuk :
Biaya tingkat batch yang dibebankan terlalu tinggi
$800.000 x (98%-50%)
($384.000)
Total Penyesuaian
(612.000) (6,24)
Penyesuaian untuk :
Biaya tingkat batch yang dibebankan terlalu
rendah $384.000
$800.000 x (50%-2%)
Biaya tingkat produk yang dibebankan
terlalu rendah $228.000
$800.000 x (40%-2%)
Total Penyesuaian 612.000 6,24
Biaya produk khusus dari sistem ABC
(Tampilan slide 13) $722.000 $3.610
• Poin akhir mengenai perbedaan dari kedua sistem tersebut adalah bahwa
situasi persis yang menyebabkan distorsi biaya dalam sistem tradisional dapat
didentifikasikan dengan cara mengaitkan data di Ikhtisar dari Produksi Tahun
Terakhir (Slide 11) ke rekonailiasi tersebut. Situasi lain yang menyebabkan
terjadinya distorsi biaya adalah lini produk yang beragam.
Keunggulan Strategis dari ABC
$4.656.000
Total biaya produksi
$8.331.000
Distorsi biaya tidak terjadi meskipun terdapat struktur biaya yang rumit
di Vanilla Company. Karena lini produknya tidak beragam. Dalam contoh
berikut ini, terdapat empat produk, A, B, C dan D. Biaya produk A tidak
akan terdistorsi oleh perhitungan biaya tradisional karena A mengonsumsi
30% dari semua tingkatan aktivitas. Biaya produk B akan terdistorsi ke
bawah, karena porsi dari aktivitas tingkat unitnya lebih sedikit
dibandingkan dengan porsi untuk tingkatan lainnya. Biaya produk C akan
terdistorsi ke atas, karena porsi dari aktivitas tingkat unitnya lebih besar
dibandingkan dengan porsi untuk tingkatan lainnya. Biaya produk D sama
seperti produk A, tidak akan terdistorsi.
Vanilla Company
Biaya Produk dari Sistem Perhitungan Biaya Tradisional
Tarif overhead : $4.656.000 total overhead dibagi dengan 196.000 jam tenaga kerja langsung
= $23,7551 per jam tenaga kerja langsung
1.568.000 3.136.000
Total Biaya
$4.288.000 $4.043.000 $8.331.000
Unit yang diproduksi 98.000 49.000
Biaya per unit $43,76 $82,51
Presentase Setiap Tingkatan Aktivitas
Yang Dikonsumsi oleh Produk
Tingkat A B C D Total
Batch 30 30 20 20 100
Produk 30 25 25 20 100
Beberapa Contoh Penerapan ABC
Kekuatan Kelemahan
1. Meskipun ABC menghasilkan informasi biaya produk yang 1. ABC tidak menunjukkan biaya yang akan dapat dihindari
lebih dapat diandalkan, ABC tetaplah merupakan sistem dengan menghentikan suatu produk atau dengan
alokasi. Terutama untuk biaya tingkat pabrik, ABC hanya memproduksi produk dengan jumlah batch yang lebih sedikit.
memiliki sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali 2. ABC menunjukkan seberapa banyak aktivitas tingkat batch dan
keunggulan dibandingkan dengan perhitungan biaya tingkat produk yang didedikasikan untuk setiap produk, dan
tradisional. bukan seberapa banyak penghematan yang akan terjadi jika
2. ABC secara konseptual lebih superior lebih sedikit produk atau batch diproduksi.
3. biaya tingkat pabrik dalam sistem ABC sebagai biaya 3. ABC memerlukan usaha pengumpulan data melampaui apa
periodik, tetapi masih dapat mengalokasikan biaya tingkat yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan pelaporan
batch dan biaya tingkat produk ke produk yang dihasilkan. eksternal
4. ABC memperlakukan semua biaya sebagai biaya variabel,
karena ABC didesain sebagai alat pembuat keputusan
strategis jangka panjang.
Manajemen Berdasarkan Aktivitas