KHUSUS
KELOMPOK 5 :
SUSI SUSANTI (KETUA)
MUH AFDHOL ISNAN
MUH. FAJAR RAHMAT
SITI FATIMAH AZZAHRA
AGUNG ABDULHADY
NUR SAKINAH
ANNISA APRILIA NUR
RELATIVITAS KLASIK
Newton
O y P = (x, y, z, t) merumuskan
kaidah untuk
P = (x’, y’, z’, t’) transformasi dari K
to K’ dan
sebaliknya kembali
z x dari K’ to K.
Percobaan Michelson-Morley
RANCANGAN Michelson-Morley
RANCANGAN
MICHELSON-MORLEY
Cermin
B
u
Albert Edward
Michelson Morley
(1852-1931) (1838-
1923)
Setengah cermin Cermin
S
Sumber C
A
cahaya
Layar
HASIL PERCOBAAN
MICHELSON-MORLEY
Hasil Percobaan Michelson-Morley
Interferometer
Micelson-Morley
3. Pergeseran doppler
Dalam kasus gelombang bunyi dapat dibedakan “gerak mutlak” terhadap zat
perantara yang merambatkan gelombang bunyi.
atau
1 u2 c2 1 u c
v' v v
1 u c 1 u c
TRANSFORMASI
GALILEO
Sesuai dengan “akal sehat” kita
namun tidak memberi hasil yang
sesuai dengan berbagai percobaan
pada laju tinggi.
Hendrik A. Lorentz
(1853-1928)
Dibutuhkan Persamaan Trasformasi
TRANSFORMASI baru yang dapat meramalkan efek
LORENTZ relativistik baik ketika meninjau
benda berlaju tinggi ataupun rendah
MENEMUKAN TRANSFORMASI
YANG BENAR
x’ = 𝛾 (x – vt)
x = 𝛾’ (x’ + vt’) , where 𝛾 could be
anything.
By Einstein’s first postulate: 𝛾’ = 𝛾
x’ = ct’ and x = ct 1
Thus: x’ = ct’ = 𝛾 (ct – vt). Solving for t’:
t’ = 𝛾 t (1– v/c) 1 v / c
2 2
and: x = ct = 𝛾 (ct’ + vt’). Solving for t:
t = 𝛾 t’(1 + v/c)
Substituting for t’ in t = 𝛾 t’ (1 + v/c) :
v v
t 2t 1 1
c c
PERSAMAAN TRANSFORMASI
LORENTZ
𝒖
𝒙 =
′ 𝒙 − 𝒖𝒕
𝟐
𝒕 =
′
𝒕 −
( )𝒙
𝒄
𝟐
𝒖
√ 𝟏−
𝒄
𝟐
z’ = z √ 𝒖
𝟏− 𝟐
𝒄
𝟐
1−
𝑣𝑥 𝑢
𝑐
2
𝑣 ′ 𝑦=
√
𝑣 𝑦 1− 2
𝑣𝑥𝑢
𝑐
𝑣 ′ z =
√
𝑣z 1 − 2
𝑣𝑥 𝑢
𝑢
𝑐
1− 2 1− 2
𝑐 𝑐
KONTRAKSI LORENTZ
Kontraksi panjang adalah fenomena memendeknya sebuah objek yang diukur
oleh pengamat yang sedang bergerak pada kecepatan bukan nol relatif
terhadap objek tersebut. Kontraksi ini (resminya adalah kontraksi
Lorentz atau kontraksi Lorentz–FitzGerald dari Hendrik Lorentz dan
George FitzGerald) biasanya hanya dapat dilihat ketika mendekati kecepatan
cahaya. Kontraksi panjang hanya terlihat pada arah yang paralel terhadap arah
gerak benda teramati. Efek ini hampir tidak terlihat pada kecepatan sehari-hari
dan diabaikan untuk semua kegiatan umum. Hanya pada kecepatan sangat
tinggi baru efek ini dapat teramati. Pada kecepatan 13.400.000 m/s (30 juta
mph, 0.0447c) kontraksi panjangnya adalah 99.9% dari panjang saat diam;
pada kecepatan 42.300.000 m/s (95 juta mph, 0.141c), panjangnya masih 99%.
Ketika semakin mendekati kecepatan cahaya, maka efeknya semakin kelihatan,
seperti pada rumus:
DINAMIKA RELATIVISTIK
sebelum sesudah
1
v v
v V=
0
Jika kita meninjau dari kerangka acuan yang bergerak denga kecepatan v ke
kanan maka menurut mekanika klasik, massa 1 akan tampak diam, sedangkan
massa 2 akan bergerak dengan laju 2v . Tetapi, transformasi Lorents ternyata
memberi hasil yang berbeda. Misalkan O’ bergerak kekanan dengan laju u = v.
maka menurut O’, kecepatan massa 1 adalah :
Dan kecepatan massa 2 adalah (dengan V2= -v)
sebelum sesudah
V’2 V’
Menurut O’,
Karena menurut pengukuran O’, p’ awal ≠ p’ akhir , maka bagi O’
momentum linear
m0 disebut massa diam dan diukur terhadap kerangka acuan yang terhadapnya benda
diam. Dalam kerangka acuan lainnya, massa relativistik m akan lebih besar dari pada
m0. (konsep ini membantu kita mengatasi masalah yang mengacu pada obejak yang
bergerak dengan laju yang mendekati laju cahaya.
Massa Relativistik :
𝑚0
𝑚=
𝑣2
√ 1− 2
𝑐
Selain mendefinisikan massa relatifistik seperti yang kita lakukan di
atas, kita dapat pula mendefinisikan ulang momentum relativistik
dan energi relatifistik total E sebagai berikut :
CONTOH SOAL
1. Sebuah kereta api bergerak dengan kecepatan 60 km/jam. Seorang
penumpang berjalan dalam kereta dengan kecepatan 6 km/jam searah
dengan kereta. Berapa kecepatan penumpang tersebut terhadap orang
yang diam di tepi rel?
Kita dapat menyelesaikannya dengan persamaan transformasi Galileo
kecepatan: u’x = ux - v orang yang diam di tepi rel sebagai kerangka acuan
S. Kereta api yang bergerak terhadap orang diam sebagai kerangka acuan
S*.Kecepatan kerangka acuan S* terhadap kerangka acuan S adalah v = 60
km/jam. Kecepatan penumpang terhadap kerangka acuan S* adalah u’x = 6
km/jam. Jadi, kecepatan penumpang (ux ) terhadap orang yang diam adalah
u’x = ux – v
ux = u’x + v
ux = 6 km/jam + 60 km/jam
ux = 66 km/jam.
2. Sebuah pesawat tempur yang bergerak dengan kecepatan
0,8 c relatif terhadap bumi menembakkan roket dengan
kecepatan 0,6 c. Berapakah kecepatan roket tersebut menurut
pengamat yang diam di bumi?
3. Seorang astronot yang memiliki saudara kembar pergi ke ruang angkasa pada umur
32 tahun menggunakan pesawat luar angkasa yang melaju dengan kecepatan hingga
mencapai 80% kecepatan cahaya. Astronot tersebut kembali ke bumi dan pada saat itu
saudara kembarnya sudah berumur 44 tahun. Berapakah umur saudara kembarnya
menurut astronot yang baru kembali ke bumi?
Karena pertanyaannya adalah menurut si astronot, maka astronot merupakan kerangka yang
diam, sedangkan saudara kembarnya (yang tinggal di bumi) sebagai kerangka yang bergerak
terhadap pesawat luar angkasa.
maka ∆t = 44 – 32 = 12 tahun
Sehingga:
tahun
Jadi menurut astronot, umur saudara kembarnya seharusnya hanya bertambah usia sebesar
7,2 tahun (), bukan sebanyak 12 tahun ().
Sehingga menurut astronot, saudara kembarnya baru berusia 32 – 7,2 = 39,2 tahun.
Sebuah tongkat dengan panjang 50 cm, bergerak dengan
kecepatan v relatif terhadap pengamat dalam arah menurut
panjangnya. Tentukan kecepatannya, jika panjang tongkat
menurut pengamat adalah 0,422 m!
Penyelesaian: Pembahasan :
Diketahui:
l0 = 50 cm = 0,5 m
l = 0,422 m
Ditanya: v = ... ?
TERIMA KASIH