Anda di halaman 1dari 25

PENATALAKSANAAN

PENYAKIT INFEKSI 1

CAMPAK DAN CACAR AIR


Disusun Oleh :

Diaz Rizky Irwansyah


Siti Aliyah

Tingkat 2 Pegawai
CAMPAK
DEFINISI

Suatu penyakit Disebut


akut yang rubeola, morilli,
sangat menular atau measles

Biasanya
menyerang Masa inkubasi
anak-anak sekitar 10 hari
dengan derajat (berkisar 7-18
ringan sampai hari)
sedang
EPIDEMIOLOGI
 Angka kesakitan di seluruh dunia mencapai 5-10 kasus
pe 10.000 dengan jumlah kematian 1-3 kasus per 1000
orang.
 Di Indonesia, campak masih menempati urutan ke-5 dari
10 penyakit utama pada bayi dan anak balita (1-4 tahun)
berdasarkan laporan SKRT tahun 1985/1986. Dilaporkan
terjadi KLB di pulau Bangka pada tahun 1971 dengan
angka kematian sekitar 12.
 Penyakit ini sangat infeksius dengan angka serangan
dalam rumah tangga >90%. Terjadi secara luas di seluruh
dunia; 777.000 anak-anak meninggal pada tahun 2000.
PENYEBAB PENYAKIT

Penyebab
penyakit campak
karena infeksi
virus campak
golongan
Paramixovirus.
PENULARAN

Penularan campak
terjadi melalui
percikan ludah yang
keluar dari batuk,
bersin, atau pilek.
VIRUS CAMPAK
 Virus capak mudah menularkan penyakit, dari family
Paramyxovrus, genus Morbillivirus. Virus ini adalah
virus RNA yang dikenal hanya mempunyai satu antigen.
Struktur virus ini mirip dengan virus penyebab parotitis
epidemis dan parainfluenza.
 Virus campak dapat bertahan selama beberapa hari pada
temperatur 00C dan selama 15 minggu pada sediaan
beku. Diluar tubuh manusia virus ini mudah mati. Pada
suhu kamar sekalipun, virus ini akan kehilangan
infektivitasnya sekitar 60% selama 3-5 hari. Virus ini
mudah hancur oleh sinar ultraviolet.
GEJALA KLINIS
 Gejala awal demam,
batuk, pilek, dan
konjungtivitis yang
kemudian diikuti dengan
bercak kemerahan pada
kulit (rash). Setelah
timbulnya ruam kulit,
virus aktif dapat
ditemukan pada sekret
nasofaring, darah, dan
urin dalam waktu sekitar
34 jam pada suhu kamar.
CARA PENCEGAHAN
 Imunisasi campak yang diberikan pada bayi berusia 9
bulan merupakan pencegahan paling efektif. Vaksin
campak berasal dari virus hidup yang dilemahkan.
Pemberian vaksin dengan cara intrakutan atau
intramuscular dengan dosis 0,5 cc. Pemberian imunisasi
campak satu kali akan memberikan kekebalan selama 14
tahun, sedangkan untuk mengendalikan penyakit
diperlukan cakupan imunisasi paling sedikit 80% per
wilayah secara merata selama bertahun-tahun.
CARA PENANGANAN
 Pengobatan campak berupa perawatan umum seperti
pemberian cairan dan kalori yang cukup. Obat
simtomatik yang perlu diberikan antara lain:
 Antidemam

 Antibatuk

 Vitamin A

 Antibiotic diberikan bila ada indikasi, misalnya jika


campak disertai dengan komplikasi.
 Pasien tanpa komplikasi dapat berobat jalan di
puskesmas atau unit pelayanan kesehatan lain,
sedangkan pasien campak dengan komplikasi
memerlukan rawat inap di rumah sakit.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
 Konfirmasi laboratorium direkomendasikan untuk kasus
atipikal dan di area yang jarang memiliki kasus campak.
 Penemuan antibodi IgM spesifik dalam darah atau saliva,
atau peningkatan sebanyak empat kali lipat antibodi IgG
dapat mengkonfirmasi diagnosis.
 Deteksi antigen pada sekret nasofaring merupakan cara
diagnosis terbaik pada pasien immunocompromised
karena respons antibodinya mungkin terganggu.
CACAR AIR
DEFINISI

Disebut juga
Infeksi akut
dengn chicken
primer yang
pox, cacar air,
menyerang kulit
atau varisela
dan mukosa
zoster

Ditandai Masa inkubasi


dengan adanya varisela sekitar
vesikel pada 11-12 hari,
kulit yang dengan rata-rata
sangat menular 13-17 hari
EPIDEMIOLOGI
 Insidensi varisela di Amerika diperkirakan 3,1-3,5 juta
setiap tahun.
 Varisela tersebar kosmopolit, menyerang terutama anak-
anak (90%), tetapi dapat juga menyerang orang dewasa
(2%), sisanya menyerang kelompok tertentu.
 Angka kematian penyakit ini relatif rendah.
PENYEBAB PENYAKIT
 Infeksi akut primer oleh virus varisela-zoster yang
menyerang kulit dan mukosa, manifestasi klinis
didahului gejala konstitusi, kelainan kulit polimorf,
terutama berlokasi di bagian sentral tubuh.
PENULARAN
 Varisela ditularkan melalui kontak langsung (cairan
vesikel) dan droplet. Penularan melalui kontak serumah
sangat tinggi. Penularan lainnya adalah pada saat pasien
mengalami viremia, penyakit bisa ditularkan melalui
plasenta dan transfusi darah.
 Transmisi penyakit ini secara aerogen. Masa
penularannya lebih kurang 7 hari dihitung dari timbulnya
gejala kulit.
GEJALA KLINIS
1. Stadium Prodromal
Biasanya tidak ada pada anak-anak, namun orang dewasa dapat mengalami demam
dan malaise selama 1-2 hari.
- Ruam :
Makulopapul eritematosa timbul pada wajah dan batang tubuh dan berlanjut melalui
tahap vesikular, pustular, dan krusta selama 3-4 hari
Lesi baru terus timbul
Lesi lebih banyak dikepala dan batng tubuh, sedikit pada ekstremitas distal, dan
jarang pada telapak tangan dan kaki, dareah iritasi (terbakar matahari, dermatitis
pokok) sangat sering terlibat
Cenderung lebih berat pada orang dewasa dan orang dengan defisiensi imun selular
Krusta terkelupas dalam waktu sekitar satu minggu. Parut permanen jarang terjadi
kecuali bila terdapat infeksi sekunder
- Ulkus mukosa : tidak jarang terjadi di mulut, faring, atau vagina
GEJALA KLINIS (LANJUTAN)
2. Stadium Erupsi
Satu sampai tiga hari kemudian akan muncul ruam atau makula
kemerahan, papula segera berubah menjadi vesikel yang khas
berbentuk seperti tetesan air. Vesikel akan menjadi pustula
(cairan jernih berubah menjadi keruh) yang pecah menjadi krusta
dalam waktu sekitar 12 jam. Vesikel mulai muncul di muka atau
mukosa yang cepat menyebar ke tubuh dan anggota gerak dengan
menimbulkan gejala gatal. Komplikasi yang timbul adalah
pneumonia, ensefalitis, dan infeksi sekunder pada krusta oleh
bateri.
CARA PENCEGAHAN DAN
PENANGANAN
Pengobatan: Pencegahan:

 Pada penderita dengan daya  Upaya pencegahan yang


tahan tubuh yang baik akan dapat dilakukan meliputi:
muncul gejala ringan dan  Mengisolasi penderita
sembuh sendiri (self  Meningkatkan gizi ‘kontak’
limited). Pasien dapat diberi
yang serumah dengan
antihistamin atau antigatal,
penderita
antivirus asiklovir atau
 Memberikan penyuluhan
vidarabin, antibiotic bila
ada indikasi infeksi bakteri, tentang penyakit
dan multivitamin.  Imunisasi (saat ini masih
mahal).
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
 Diagnosis varisela ditegakkan berdasarkan anamnesis,
gejala prodormal, rasa gatal, dan manifestasi klinis sesuai
tempat predileksi dan morfologi yang khas varisela.
 Kasus yang meragukan dapat didiagnosis melalui:

 Serologi (peningkatan antibodi empat kali lipat)

 Kultur virus

 Imunofluoresensi atau PCR

 Apusan Tzanc (pewarnaan Giemsa atau Wright dari


kerokan dasar vesikel)
 Mikroskop elektron akan mengkonfirmasi smallpox
secara teliti dan akurat.
PENATALAKSANAAN PENYAKIT
CACAR AIR
 Penyakit varicella dapat diberi penggobatan "Asiklovir"
berupa tablet 800 mg per hari setiap 4 jam sekali (dosis
orang dewasa, yaitu 12 tahun ke atas) selama 7-10 hari
dan salep yang mengandung asiklovir 5% yang dioleskan
tipis di permukaan yang terinfeksi 6 kali sehari selama 6
hari
 Konsumsi vitamin C plasebo ataupun yang langsung dari
buah-buahan juice jambu biji, juice tomat dan anggur.
Vitamin E untuk kelembaban kulit bisa didapat dari
plasebo, minuman dari lidah buaya, ataupun rumput laut
PENATALAKSANAAN PENYAKIT
CAMPAK
 Penatalaksanaan campak bersifat suportif seperti
pemberian antipiretik untuk demam, suplemen nutrisi,
memenuhi kebutuhan cairan, pemberian vitamin A dan
pemberian antikonvulsi jika terjadi kejang.
 Antibiotik diberikan pada keadaan infeksi campak
dengan infeksi sekunder atau dengan komplikasi.
VAKSIN CAMPAK
 Vaksin campak adalah vaksin untuk mencegah penyakit
campak, yang mulai diberikan pada anak usia 9 bulan.
Pemberian vaksin ini masuk ke dalam program imunisasi
rutin lengkap yang dianjurkan oleh pemerintah Indonesia.
Terdapat 3 jenis vaksin yang digunakan untuk mencegah
campak, yakni:
1. Vaksin campak, yang hanya berfungsi untuk mencegah
campak.
2. Vaksin MR, untuk mencegah penyakit campak dan
rubella.
3. Vaksin MMR, untuk mencegah penyakit campak,
rubella, dan gondongan.
HATUR NUHUN

Anda mungkin juga menyukai