Jurnal
Emulsi
Nama : Khalila Hafizha Izdihar Nama Dosen: Pratiwi Apridamayanti,M,Sc.,Apt
NIM : I1022191041
Pengertian Emulsi
Emulsi adalah sediaan berupa campuran terdiri dari dua fase cairan dalam sistem dispersi fase
cairan yang satu terdispersi sangat halus dan merata dalam fase cairan lainnya, umumnya
dimantapkan oleh zat pengemulsi.
RM/BM : C21H20O6/ 368, 37(g/mol)
Kelarutan : tidak larut dalam air tetapi larut dalam ethanol, dimethilsulfoxid dan aseton
Titik didih : 183
Pemerian :Minyak, bewarna kuning pucat atau kuning kehijauan terang
Kelarutan : Sukar larut dalam etanol: bercampur dengan eter dengan
kloroform
Titik nyala :
Stabilitas : Saat didinginkan, minyak zaitun menjadi keruh sekitar 10
dan menjadi massa seperti mentega pada 0.
3. Sorbitol
4. Asam sitrat
Kelarutan : sangat mudah larut dalam air, mudah larut dalam etanol,
sukar larut dalam ester.
6. Natrium benzoate
Kelarutan : Larut dalam ammonia cair, priding
Titik lebur : 410 (770 )
Massa molar : 144,10 g·mol−1
Densitas : 1.497 g/cm3
Penambilan : Bubuk putih/ Kristal
Menurut jurnal oprimasi konsentrasi pulvis gummi arabicum (PGA) sebagai elmugator
formulasi emulsi ekstrak rimpang kunyit (Subagia,2019), ekstraksi kurkumin dibuat dengan
cara menimbang 20 gram kunyit dimasukkan kedalam labu leher tiga, lalu diekstraksi
dengan etanol 50%, 70% dan 96% dengan perbandingan bahan baku : pelarut (1:4) b/v,
selama waktu 60, 120 dan 180 menit dengan jumlah tahap ekstraksi dua dan tiga tahap.
Rafinat yang didapat kemudian didistilasi dan dianalisa
Untuk menganalisis rimpang kunyit dapat dilakukan dengan metode distilasi. Distilasi adalah
suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan
menguap bahan. Langkah pertama yang dilakukan pada proses ini adalah memasukkan filtat
dari ekstraksi pertama untuk memisahkan kukurmin dari pelarut. Selanjutnya pemanas
dihidupkan dan setelah proses distilasi pada suhu 80 diperoleh hasil berupa pelarut dan
residu. Setelah itu residu dikeringkan di dalam oven pada suhu 100 untuk menghilangkan
sisa etanol dan air yang masih terdapat dalam kurkumin. Lalu dilakukan penimbangan
sampai diperoleh berat konstan.
REFERENSI
1. Anonim.2014. Farmakope Indonesia. Edisi V. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
2. Hisprastin Y, Nuwarda RF.2018. REVIEW: PERBEDAAN EMULSI DAN MIKROEMULSI PADA
MINYAK NABATI. Farmaka. Vol 16(1); 133- 140
3. K.I, Subagia, A.G. Januarta, dkk. 2019. Optimasi Konsentrasi Pulvis Gummi Arabicum (PGA)
sebagai Emulgator Formulasi Emulsi Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma longa). Junal Farmasi
Udayana. Vol 8 (1); 22-28
4. Rezki, S.R, A. Dwimas, Z.M. Siswarni. 2015. Ekstraksi Multi Tahap Kurkumin Dari Kunyit
(Curcuma domestica valet) Menggunakan Pelarut Etanol. Jurnal Teknik Kimia USU; 29 -34
TERIMAK
ASIH