Kelas : XI MIPA 1
ESSAI:
2. Tekan perutnya perlahan-lahan supaya kotoran yang ada di dalamnya keluar. Siram atau basuh
seluruh anggota tubuh jenazah dengan air sabun. Siram atau basuh dari kepala hingga ujung kaki
dengan air bersih. Siram sebelah kanan dahulu, lalu kiri masing-masing 3 kali.
3. Niat, Berdiri bagi yang mampu, Empat kali takbir, Mengangkat tangan saat takbir pertama,
Membaca Al Fatihah, Membaca sholawat nabi, Berdoa untuk jenazah, Salam.
4. Memperdalam galian lobang kubur agar tidak tercium bau jenazah dan tidak dapat dimakan oleh
burung atau binatang pemahan bangkai.
Cara menaruh jenazah di kubur ada yang ditaruh di tepi lubang sebelah kiblat kemudian di atasnya
ditaruh papan kayu atau yang semacamnya dengan posisi agak condong agar tidak langsung
tertimpa tanah. Namun bisa juga dengan cara lain dengan prinsip yang hampir sama, misalnya
dengan menggali di tengah-tengah dasar lobang kubur, kemudian jenazah ditaruh di dalam lobang.
Cara memasukkan jenazah ke kubur yang terbaik adalah dengan mendahulukan memasukkan kepala
jenazah dari arah kaki kubur.
5. Semakin mendekatkan kita kepada Allah SWT dengan meyakini ketentuannya mengenai alam
barzah.
petugas wajib berjenis kelamin yang sama dengan jenazah yang dimandikan dan dikafani;
Jika petugas yang memandikan tidak ada yang berjenis kelamin sama, maka dimandikan oleh
petugas yang ada, dengan syarat jenazah dimandikan tetap memakai pakaian. Jika tidak, maka
ditayammumkan.
petugas membersihkan najis (jika ada) sebelum memandikan;
petugas memandikan jenazah dengan cara mengucurkan air secara merata ke seluruh tubuh;
jika atas pertimbangan ahli yang terpercaya bahwa jenazah tidak mungkin dimandikan, maka dapat
diganti dengan tayamum sesuai ketentuan syariah, yaitu dengan cara:
mengusap wajah dan kedua tangan jenazah (minimal sampai pergelangan) dengan debu.
untuk kepentingan perlindungan diri pada saat mengusap, petugas tetap menggunakan APD.
jika menurut pendapat ahli yang terpercaya bahwa memandikan atau menayamumkan tidak
mungkin dilakukan karena membahayakan petugas, maka berdasarkan ketentuan dlarurat
syar’iyyah, jenazah tidak dimandikan atau ditayamumkan.