Anda di halaman 1dari 27

KEWASPADAAN DINI DAN

PENANGGULANGAN KLB
Curiculum Vitae
NAMA : SUTARMAN, SKM,Mkes(Epid)
TEMPAT LAHIR : KENDAL
TANGAL LAHIR : 29 OKTOBER
PENDIDIKAN : PASCA SARJANA
PEKERJAAN : FUNGS EPIDEMIOLOGI
NO HP : 08122511937
EMAIL : Man.sutarman@yahoo.co.id
KURSUS / : - Asisten Epidmiologi Lapangan
WORKSHOP/DIKLAT - Epidemiologi Lapangan
- Prog KIA (Fertilitas indonesia)
- Prog Penyehatan Lingkungan
- Prog. Gizi (tumbuh kembang
anak)
- Program Perencanaan
- TPPK
-- DLL
DASAR HUKUM

• Penyelenggaraan SKD-KLB diatur dengan


Permenkes Nomor 949/MENKES/SK/VIII/2004
tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem
Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa (SKD-
KLB).
SKD-KLB
• SKD-KLB merupakan kewaspadaan terhadap
penyakit berpotensi KLB beserta faktor-faktor
yang mempengaruhinya dengan menerapkan
teknologi surveilans epidemiologi dan
dimanfaatkan untuk meningkatkan sikap
tanggap kesiasiagaan, upaya-upaya
pencegahan dan tindakan penanggulangan
kejadian luar biasa yang cepat dan tepat.
TUJUAN SKD-KLB
• Teridentifikasi adanya ancaman KLB
• Terselenggaranya peringatan kewaspadaan dini
KLB
• Terselenggaranya kesiapsiagaan menghadapi
kemungkinan terjadinya KLB
• Terdeteksinya secara dini adanya kondisi rentan
KLB
• Terdeteksinya secara dini adanya KLB
• Terselenggaranya penyelidikan dugaan KLB
Peningkatan Kewaspadaan Dini dan
Penanggulangan KLB

1. Analisis Data

2. Pengecekan laporan SKD-KLB

3. Laporan SKD-KB
Analisis Data

Data kaji

Faktor epidemiologi

kesiapsiagaan
Deteksi

Respon
Informasi
Sumber Data SKD-KLB yang dimanfaatkan untuk kajian tingkat
nasional, provinsi dan kab/kota antara lain :

1. Laporan penyelidikan KLB penyakit menular dan keracunan


2. Laporan bulanan data KLB Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
3. Laporan bulanan data kesakitan di Puskesmas dan Rumah
Sakit
4. Laporan cakupan program
5. Laporan musim dari Badan Meteorologi dan Geofisika
6. Laporan adanya perkembangan penyakit oleh media
7. Dsb
Kajian

• Kegiatan utama surveilans adalah


melaksanakan analisis terus menerus atau
dalam bahasan SKD-KLB dalam bentuk kajian
terus menerus terhadap perkembangan
penyakit potensi KLB dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
Deteksi dini
• Deteksi dini adanya KLB  Puskesmas, Rumah
Sakit dan masyarakat. Bentuk sistem deteksi
dini KLB yang paling diselenggarakan
Puskesmas dan Rumah Sakit adalah
pemantauan penyakit potensi KLB di wilayah
setempat (W2), dan deteksi dini rawan
terjadinya KLB
Informasi
• Distribusi informasi dalam SKD-KLB dalam
bentuk peringatan kewaspadaan adanya
ancaman terjadinya KLB kepada berbagai
pihak, sehingga muncul respon
kewaspadaan dan kesiapsiagaan
menghadapi kemunginan adanya KLB.
Respon
1. Respon kesiapsiagaan terhadap ancaman KLB
berupa penyiapan logistik, tim, biaya dsb.
2. Respon kewaspadaan dan kesiapsiagaan
menghadpi ancaman KLB juga bisa dalam bentuk
rencana jangka panjang, melalui pendidikan dan
pelatihan petugas, menyusun pedoman dan
dukungan operasional dengan memperkuat
laboratorium dan unit taktis dengan tenaga
profesional, dsb.
Gambar 14
SKD-KLB (1)
Upaya
Pencegahan
Surveilans (Program)

Peningkatan
Kewaspadaan
Kajian Peringatan
&
Epidemiologi Kewaspadaan Dini
Kesiapsiagaan
KLB
Menghadapi
KLB
Jejaring
Informasi Upaya
Pencegahan
1. Data Kesehatan (Sektor)
2. Data Non- Kes
3. Info Media
4. Info masyarakat
Gambar 15
SKD-KLB (2)
Deteksi Dini
kondisi rentan KLB
Gerakan-gerakan Deteksi Dini KLB
Masyarakat
Deteksi dini
laporan
Kewaspadaan
kewaspadaan
Peningkatan Unit Kesehatan
Kewaspadaan
Kesiapsiagaan
KLB
Kewaspadaan Menghadapi KLB
antar daerah
Tindakan
Kewaspadaan penanggulangan
Propinsi/Nasional KLB cepat & tepat
Gambar 16
SKD KLB  Deteksi Dini KLB dan respon

Tindakan
Cepat
90 Kasus
80 Deteksi potensial yang
Dini
70 dapat dicegah
60
Kasus
50
Pertama
40
30
20
10
0
HARI
Pengecekan Laporan SKD-KLB
1. Adanya laporan SKD-KLB, tepatnya adalah laporan adanya indikasi KLB,
maka wajib segera dilakukan pengecekan.
2. Pengecekan indikasi KLB adalah memastikan apakah sebuah indikasi KLB
itu benar merupakan suatu KLB atau bukan. Materi tersebut telah
dibahas sebelumnya secara rinci pada bahasan Penentuan Indikasi
KLB/Wabah di Wilayah Kerja.

Kesimpulan pengecekan SKD-KLB/KLB :


1. Adanya KLB, laporan data KLB dilengkapi secara bertahap sesuai dengan
perkembangan KLB
2. Adanya kondisi rawan terjadinya KLB
3. Tidak ada kondisi rawan terjadinya KLB
Penetapan kondisi KLB
Dasar hukum :
• Undang-undang 4, 1984 tentang wabah penyakit menular dan
undang-undang 36, tahun 2009, Menteri Kesehatan dapat
menetapkan suatu wilayah di Indonesia berjangkit wabah.
Penetapan wabah pada suatu daerah, diikuti dengan
pencabutan kondisi wabah, jika keadaan telah kembali pada
keadaan normal
• Pada Permenkes RI 1501, 2011 telah diatur tatacara
penetapan wabah dan tatacara pencabutan wabah.
Penetapan daerah wabah dilakukan apabila situasi KLB
berkembang atau meningkat dan berpotensi menimbulkan
malapetaka, dengan pertimbangan sebagai berikut:

1. Secara epidemiologis data penyakit menunjukkan peningkatan angka


kesakitan dan/atau angka kematian (Laporan Dinas Kesehatan Provinsi
atau Dinas Kesehatan Kab/Kota).

1. Terganggunya keadaan masyarakat berdasarkan aspek sosial budaya,


ekonomi, dan pertimbangan keamanan (laporan Gubernur atau
Bupati/Walikota)
Pertimbangan epidemiologi
1.Angka kesakitan
2.Angka kematian,
3.Metode penanggulangannya, sekurang-
kurangnya mencakup:
a. Perkembangan penyakit (data kesakitan dan kematian) menurut
karakteristik epidemiologi (waktu, tempat dan orang).
b. Data dan analisis kemungkinan terjadinya malapetaka yaitu
kemungkinan terjadinya peningkatan jumlah penderita dan kematian
yang lebih besar serta perluasan penularan penyakit ke daerah/negara
lain.
c. Cara-cara penanggulangan yang sudah dan akan dilakukan dengan
mempertimbangkan adanya cara-cara penanggulangan yang efektif,
sumberdaya dan pelaksanaan langkah-langkah penanggulangan.
Laporan SKD-KLB/KLB

1. Laporan SKD-KLB, merupakan laporan


penyelidikan adanya indikasi KLB atau
Laporan Penyelidikan Epidemiologi KLB.
2. Laporan penyelidikan adanya indikasi KLB
adalah dikeluarkannya laporan KLB (W1). 
laporan penyelidikan epidemiologi KLB.
Laporan PE KLB
Laporan eksekutif
1. Pada prinsipnya laporan eksekutif adalah
menggunakan bahasa yang dikenali oleh
pimpinan dan unit yang membutuhkan
informasi penyelidikan KLB
2. Sebaiknya jumlah halaman dibatasi
sebanyak-banyaknya 1-3 lembar, 2 spasi dan
tidak bolak balik
Laporan PE KLB
Abstrak  ringksan lap standard
1. Pendahuluan (Latar belakng dan Tujuan)
2. Metode
metode pe KLB, sasaran populasi, pengambilan sampel
3. Hasil
Hasil akhir pe KLB (kesimpulan)
 56 ks campak, (AR=12,3%), distribusi umur <1 th (AR=2%), 14 anak 1-
4 th (AR=16%) dan 10 anak 5-14 th (AR=10%)
4. Kesimpulan dan Saran
Menjelaskan hasil penyelidikan KLB sesuai tujuan
Bisa ditambahkan temuan lain
Laporan PE KLB
• Judul laporan
• Tim Penyelidikan dan Penanggulangan KLB beserta
HP dan email
A. Pendahuluan
B. Tujuan
C. Penetapan adanya KLB
D. Penetapan Diagnosis Etiologi KLB
E. Identifikasi kasus-kasus KLB
F. Gambaran Epidemiologi (deskriptif)
• Gambaran Epidemiologi (deskriptif)
• a. Data epidemiologi umum
• b. Kurva Epidemi
• c. Distribusi kasus menurut umur
• d. Distribusi kasus menurut jenis kelamin
• e. Distribusi kasus menurut daerah/lokasi (Spot map atau area map)
• f. Distribusi kasus menurut karakteristik lainnya
• G. Pengembangan Hipotesis
• H. Studi Khusus, termasuk studi epidemiologi analitik
• I. Upaya penanggulangan yang telah dilakukan
• J. Upaya Penanggulangan yang direncanakan
• K. Kesimpulan dan rekomendasi
Penugasan I

1. Peserta membagi kelompok


2. Menyusun kuisioner pengumpulan data
3. Data surv penyakit 5 W 1 H
Tugas II
1. Data surv penyakit 5 W 1 H
2. Ambil satu penyakit potensi klb sebagai
contoh
3. Lakukan analisis data untuk SKD (wkt, tpt, or)
4. Identifikasi FR yg ada kaitanya
5. Tindakan apa yg dilakukan agar tdk klb
6. Jenis informasi yg dihasilkan
7. Kepada siapa diberikan
Penugasan III
1. Lakukan penilaian terhadap sistim surveilans
di PKM (sensitifitas, spesifitas, ketepatan dan
kelengkapan)
2. Jejaring surveilans di Puskesmas
3. Jika ada klb penyakit lakukan penilaian
terhadap lingkup (PE, pelaporan, tindakan
penanggulangan oleh PKM)

Anda mungkin juga menyukai