Anda di halaman 1dari 10

METRITIS

Caesar Nur Handayani (P07124216032)


Ilma Aptaningrum (P07124216033)
Isnaini Indah Pawestri (P07124216034)
Pinta Indah Hati (P07124216035)
Triska Valentina Raharjo (P07124216036)
Chaesya Travelia Yasmin T (P07124216037)
Monicha Octha Sary (P07124216038)
Rahma Aviadita (P07124216039)
Latifah (P07124216040)
METRITIS ?

Metritis adalah radang miometrium. Metritis adalah infeksi uterus setelah


persalinan yang merupakan salah satu penyebab terbesar kematian ibu.
Penyakit ini tidak berdiri sendiri tetapi merupakan lanjutan dari endometritis,
sehingga gejala dan terapinya seperti endometritis
Metritis dapat di Klasifikasikan sebagai berikut :

 Metritis Akuta
Metritis Akuta biasanya terdapat pada abortus septic atau infeksi postpartum. Penyakit ini tidak berdiri
sendiri, akan tetapi merupakan bagian dari infeksi yang lebih luas. Kerokan pada wanita dengan endometrium
yang meradang (endometritis) dapat menimbulkan metritis akut. Pada penyakit ini miometrium menunjukkan
reaksi radang berupa pembengkakan dan infiltrasi sel-sel radang. Perluasan dapat terjadi lewat jalan limfe atau
lewat trombofeblitis dan kadang-kadang dapat terjadi abses.
 Metritis kronik
Metritis kronik adalah diagnosis yang dahulu banyak dibuat atas dasar menometroragia dengan uterus
lebih besar dari biasa, sakit pinggang dan leukorea. Akan tetapi pembesaran uterus pada seorang multipara
umumnya disebabkan oleh pertambahan jaringan ikat akibat kelamin
Penyebab Metritis

1. Infeksi abortus dan partus


2. Penggunaan alat kontrasepsi dalam
rahim
3. Infeksi post curettage

Miometritis dapat juga terjadi karena


kelanjutan dari kelahiran yang tidak normal,
seperti abortus, retensi sekundenarum,
kelahiran premature, kelahiran kembar,
kelahiran yang sukar (distosia), perlukaan yang
disebabkan oleh alat-alat yang dipergunakan
untuk pertolongan pada kelahiran yang sukar.
Tanda dan gejala

Tandanya meliputi demam, uterus lunak, rabas vagina yang purulen, dan lokia rubra yang
parah. Jika terdapat organism anaerob atau bentuk coli, lokia berbau tidak sedap
(walsh,lindav,2008). metritis biasanya menyebabkan gejala berikut:
 pembengkakan perut
 perdarahan vagina abnormal
 keputihan yang tidak normal
 sembelit
 ketidaknyamanan saat buang air besar
 demam
 perasaan sakit umum
 nyeri di panggul, daerah perut bagian bawah, atau daerah dubur
Diagnosa

Diagnosis biasanya didasarkan pada temuan klinis, sebagai berikut:


 Demam
 Sakit perut bagian bawah
 Lochia berbau busuk
 Pendarahan abnormal vagina
 Dyspareunia (mungkin ada pada pasien dengan penyakit inflammatory panggul [PID])
 Dysuria (mungkin ada pada pasien dengan PID)
 Malaise
Diagnosa

Dalam kasus setelah bersalin, pasien merasa demam, menggigil, sakit perut bagian bawah, dan
lochia berbau busuk. Pasien dengan PID hadir dengan Sakit perut bagian bawah, dyspareunia,
dysuria, demam, dan tanda-tanda sistemik lain. Namun, PID disebabkan oleh Chlamydia
cenderung menjadi lamban, dengan gejala konstitusional tidak signifikan.

Diagnosis biasanya digunakan pada temuan klinis, sebagai berikut: Demam Sakit
perut bagian bawah Lochia berbau busuk Pendarahan vagina tidak normal Dyspareunia
(mungkin ada pada pasien dengan penyakit inflamasi panggul [PID]) Dysuria (mungkin
ada pada pasien dengan PID) Rasa tidak enak Dalam kasus setelah bersalin, pasien merasa
demam, menggigil, sakit perut bagian bawah, dan lokia bau busuk. Pasien dengan PID
hadir dengan Sakit perut bagian bawah, dispareunia, disuria, demam, dan tanda-tanda
sistemik lain. Namun, PID yang disebut oleh Chlamydia klinik menjadi lamban, dengan
keterangan konstitusional tidak signifikan.
Penatalaksanaan

1. Penanganan Umum

a. Segera transfuse jika ada perdarahan


b. Berikan antibiotika kombinasi sampai ibu bebas dar idemam selama 48 jam
- Ampicilin 2 gr IV setiap 6 jam
- Gentamycin 5 mg/kg BB IV tiap 24 jam
-- Metronidazol 500 mg IV tiap 8 jam dosistunggal
Antibiotika oral tidak diprelukan setelah terapis untikkan
c. Jika diduga ada sisa plasenta, lakukan eksplorasi digital dan keluarkan bekuan serta sisa kotiledon.
Penanganan bidan

a. Istirahat/bedrest untuk mengurangi rasa nyeri


b. Pemenuhan kebutuhan cairan dan pemberian anti piretik untuk
mengatasi demam
c. Berikan anti biotik seperti :
- Ampicilin
- Gentamisin
- Metronidazol
 Lakukan rujukan dan kolaborasi dengan dokter
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai