Anda di halaman 1dari 12

Toksikologi Perairan

Source Of Pollutants In
Estuaries
FAUZIAH KHAIRATUNNISA (2006491273)

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS INDONESIA
Evaluasi Polusi Pada Perairan Estuaria
• Perairan estuaria memiliki produktivitas biologis yang tinggi.
• Intervensi manusia menyebabkan perubahan ekosistem estuaria.
• Permukiman perkotaan, kawasan industri dan pelabuhan, pertanian dan
akuakultur adalah beberapa penyebab modifikasi habitatdan hilangnya tanah
yang berdekatan
• Perubahan fisik menyebabkan perubahan kualitas air melalui pembatasan
pertukaran air dan polusi dari pembuangan air limbah dan limbah padat dari
kegiatan perkotaan, pertanian dan industry.
Sumber Polutan Perairan Estuaria

• Persistance Organis Pollutions (POPs)


• Metals
• Microplastics
• Sewage pollutions
• Agricultural pollutions
Sumber Polutan Pada Perairan Estuaria
Pencemaran bersumber dari aktivitas
Pencemaran bersumber aktivitas di
di daratan (Land-based pollution)
laut (Sea-based pollution)
a) Penebangan hutan (deforestation) a) Pelayaran (shipping)
b) Buangan limbah industri (disposal of industrial
wastes) b) Dumping di laut (ocean dumping)

c) Buangan limbah pertanian (disposal of c) Pertambangann (mining)


agricultural wastes)
d) Eksplorasi dan eksploitasi minyak (oil
d) Buangan limbah cair domestik (sewege disposal)
exploration and exploitation)
e) Buangan limbah padat (solid waste disposal)
e) Budidaya laut (marine culture)
f) Konvensi lahan mangrove & lamun (mangrove
swamp conversion) f) Perikanan (fishing)
g) Reklamasi di kawasan pesisir (reclamation)
Sumber Pencemar di Wilayah Estuaria
Interaksi Polutan dengan Biota Estuaria
Persistent Organic pollutants (POPs)
• POPs adalah bahan kimia antropogenik yang menahan sebagian besar proses
degradasi lingkungan dan siklus udara-tanah-air selama pengangkutan jauh dari
sumbernya, karena sifatnya yang tetap dan semi-volatilitas.
• Contoh POPs : Bifenil poliklorinasi (PCB), difenil polibrominasi eter (PBDEs),
pestisida organoklorin (OCP) (Anim et al., 2017), hidrokarbon aromatic polisiklik
(PAH), hidrokarbon alifatik (Ahs)
• Sumber utama penghasil POPs : Pembakaran bahan bakar fosil, tumpahan
minyak, industry rumah tangga, industry petrokimia , pencucian limbah otomotif
Metals
• Kelarutan, spesiasi, presipitasi, difusi dan adveksi merupakan penentu dalam
distribusi spasial logam, yang juga dipengaruhi oleh proses fisika-kimia dan biologi
(Machado et al., 2016).
• Logam pencemar perairan estuaria adalah Merkuri (Hg), Timbal (Pb), Arsenik
(As), Kadmium (Cd), Kromium (Cr), Nikrl (Ni)
Sewage Pollutions
• Sewage merupakan istilah yang digunakan untuk limbah cair yang sering kali
mengandung feses, urine, dan limbah cucian.
• Air limbah mengandung nitrogen dan fosfor dari kotoran manusia, makanan,
sabun, dan deterjen.
Microplastic
• Mikroplastic merupakan plastik yang memiliki ukuran partikel kurang dari 5 mm
• Berdasarkan sumbernya, Microplastic dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu
primer dan sekunder
• Microplastic primer adalah hasil produksi plastik yang dibuat dalam bentuk mikro,
seperti microbeads pada produk perawatan kulit. Microplastic sekunder
merupakan pecahan, bagian, atau hasil fragmentasi dari partikel plastik yang
berukuran lebih besar
Agricultural Pollutions
• Pencemaran pertanian adalah pencemaran yang dilepaskan ke lingkungan sebagai
produk sampingan dari pertumbuhan dan pemeliharaan ternak, tanaman pangan,
pakan ternak, dan tanaman bahan bakar nabati.
• Pupuk berbasis nitrogen menghasilkan gas rumah kaca yang kuat dan dapat
membebani saluran air dengan polutan berbahaya; pestisida kimia dengan
berbagai efek toksikologi dapat mencemari udara dan
References
• Barletta, M., André R.A. Lima, Monica, F. 2019. Distribution, sources and consequences of nutrients, persistent
organic pollutants, metals and microplastics in South American estuaries. Science of The Total Environment.
651(1): 1199-1218.
• Crawford, C. B., Quinn, B., 2017. “Microplastic Pollutant”. Elsevier.
• GESAMP. 2015. “Sources, Fate and Effects of Microplastics in the Marine Oceans: a global assessment”.
International Maritime Organization, London.
• Barnes, D. K., Galgani, F., Thompson, R. C., et al. 2009. "Accumulation and fragmentation of plastic debris in global
environments". Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences, vol. 364 (1526), pp. 1985–
1998.
• Hidalgo-Ruz, V., Gutow, L., Thompson, R. C. 2012. "Microplastics in the marine environment: a review of the
methods used for identification and quantification". Environmental Science Technology, vol. 46 (6), pp. 3060–
3075.
• Andrady, L., 2011. "Microplastics in the marine environment". Marine Pollution Bulletin, vol. 62 (8), pp. 1596-605.
• Browne, M. A., Crump, P., Niven, S. J., Teuten, E., Tonkin, A., Galloway, T., Thompson, R., 2011. "Accumulation of
microplastic on shorelines worldwide: sources and sinks". Environmental Science & Technology, vol. 45 (21), pp.
9175–9179.
• Wang, J., Tan, Z., Peng, J., Qiu, Q., Li, M., 2016. “The behaviors of microplastics in the marine environment”.
Marine Environmental Research, vol. 113, pp. 7-17.
• Zettler, E. R., Mincer, T. J., Amaral-Zettler, L. A. 2013. “Life in the “Plastisphere”: microbial communities on plastic
marine debris. Environmental Science Technology, vol. 47, pp. 7137-7146.

Anda mungkin juga menyukai