Anda di halaman 1dari 27

Uji Chi Square

ERNAWATI PUJI. R (1906452164 )


FAUZIAH KHAIRATUNNISA
(2006491273 )

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS INDONESIA
Uji Chi Square

Digunakan untuk menguji hubungan atau


pengaruh dua variabel nominal dan
mengukur kuatnya hubungan antara
variabel satu dengan variabel
nominal lain
Karakteristik Uji Chi
Square

Distribusi probabilitas yan


teoritis asimetrik dan g
kontinyu
Nilai Chi square selalu positif
Bentuk distribusinya selalu
positif
Syarat Uji Chi
Square

Sampel dipilih secara acak


Semua pengamatan dilakukan dengan
independen
Setiap sel paling sedikit berisi frekuensi harapan
sebesar 1 (satu). Sel-sel dengan frekuensi
harapan kurang dari 5 tidak melebihi 20% dari
total sel
Besar sampel sebaiknya > 40 (Cochran, 1954)
Uji Chi Square
Distribusi Uji
Chi Square
Semakin kecil kebebasa
kemencenga derajat n,
n kurva proporsi
semakin positif, artinya distribu
nilai
rendah pada distribusi lebihsi besar.
Semakin besar derajat kebebasan,
kurva distribusi semakin simetris
Rumus Uji Chi
Square
Jenis
Uji Chi
Square
1.Uji chi square satu
kelompok
2.Uji chi square dua
kelompok
Uji Chi Square Satu Kelompok

1.Varians dari populasi (jika data berskala interval /


rasio)
2.Kesesuaian dengan distribusi Chi square atau
goodness of fit (jika data berskala kategorik /
nominal)
Varians Populasi

Asumsi dalam hipotesa ini adalah :


1.populasi berdistribusi normal
2.sampel dipilih acak dari populasi

Goodness of fit
Asumsi dalam hipotesa ini adalah :
3.Data berskala nominal/kategorik
4.Data terdiri dari n observasi independent yang dipilih secara acak dari
populasi
3.Frekuensi yang diharapkan (fe) pada setiap sel tabel harus ≥ 5
Uji Chi Square Dua Kelompok

1.Data berskala ordinal/nominal dengan kategori


data bersifat mutually exclusive
2.Data dipilih secara acak/random dari populasi
yang ditentukan.
3.Jumlah frekuensi observasi setiap sel pada
tabel kontingensi lebih besar atau sama
dengan 5.
Tabel Konjungsi

Digunakan untuk mengetahui :


1. Apakah terdapat perbedaan antara dua perlakuan/intervensi
2.Apakah terdapat perbedaan kejadian pada kelompok kasus dan kelompok kontrol
(pada desain studi (Case-Control)
3.Untuk mengetahui adanya hubungan/korelasi antara dua variabel atau lebih.
Penggunaan uji Chi square dua
kelompok

1. Uji homogenitas
Digunakan untuk mengetahui homogenitas sampel berdasarkan proporsi kategorisasi
menurut dimensinya.
Bila data homogen maka proporsi observasi pada dimensi yang ditetapkan akan sama
pada seluuruh kelompok sampel.

Asumsi :
1.Seluruh data dipilih secara acak dari populasi tertentu
2.Jumlah kelompok pada variabel independen telah ditentukan terlebih dahulu oleh
peneliti sebelum dilakukan pengumpulan data.
Penggunaan uji Chi square dua
kelompok

2. Uji independensi
Uji independensi dilakukan ketika satu sampel dikategorisasikan ke dalam dua atau lebih
dimensi atau variabel.
Uji ini mengevaluasi hipotesa “apakah terdapat hubungan pada dua variabel atau apakah
dua variabel tersebut saling independen?”.

Asumsi :
1.Seluruh data dipilih secara acak dari populasi tertentu
2.Jumlah kategori untuk variabel pertama dan variabel kedua ditentukan oleh peneliti
sebelum pengambilan data dilakukan
Mengukur Kekuatan Hubungan Variabel pada Uji Chi-
Square

1. Koefisien Kontinjensi atau Koefisien Kontinjensi Pearson merupakan ukuran asosiasi yang dapat digunakan
pada tabekontinjensi dengan berbagai ukuran baris dan kolom
2. Koefisien Phi atau disingkat 𝜑 yang hanya dapat digunakan pada tabel kontinjensi 2 x 2 dengan data berskala
nominal atau dikotomi
3. Koefisien Phi Cramer merupakan pengembangan dari Koefisien Phi untuk tabel kontinjensi lebih dari 2 x 2
4. Yule’s Q merupakan ukuran asosiasi untuk tabel kontinjensi 2x2 yang dapat digunakan pada tabel dengan data
ordinal/berperingkat atau tidak berperingkat. Metode ini lebih jarang dipakai atau direkomendasikan dibanding
Koefiesien Phi
5. Odds Ratio merupakan ukuran kekuatan/asosiasi yang bisa digunakan pada tabel 2x2 atau lebih dari 2x2 dan bukan
merupakan fungsi dari chi-square (pada pengukuran asosiasi lainnya, kecuali Yule’s Q, menggunakan statistik χ2 untuk
menghitung kekuatan hubungan)
Kelebihan odds ratio dibandingkan ukuran asosiasi
yang lain :

1.Dapat digunakan pada berbagai format/bentuk angka


2.dapat secara langsung menginterpretasikan hasil odds ratio dari tabel
kontinjensi dibandingkan ukuran yang lain
3.Rumus Odds ratio :
OR = ad/bc
Konsep Relative Risk (RR) dan Odds ratio

1. Relative Risk dan Odds ratio digunakan untuk menjelaskan apakah ada hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen atau ratio antara dua proporsi
2. Relative risk biasanya dipakai untuk penelitian prospektif / Kohort
3. Odds ratio biasanya dipakai untuk penelitian retrospektif studi kasus control
4. Odds = P(X akan terjadi) / P (x tidak akan terjadi)
5. RR = Odds 1/ odds 2
Contoh Soal

Suatu survey ingin mengetahui apakah ada hubungan Asupan Lauk dengan kejadian Anemia pada
penduduk desa X. Kemudian diambil sampel sebanyak 120 orang yang terdiri dari 50 orang
asupan lauknya baik dan 70 orang asupan lauknya kurang. Setelah dilakukan pengukuran kadar
Hb ternyata dari 50 orang yang asupan lauknya baik, ada 10 orang yang dinyatakan anemia.
Sedangkan dari
70 orang yang asupan lauknya kurang ada 20 orang yang anemia. Ujilah apakah ada perbedaan
proporsi anemia pada kedua kelompok tersebut.
Langkah
Penyelesaian
1.Tulis hipotesis
2.Buat tabel kontingensi
3.Cari frekuensi yang diharapkan
4.Isikan nilai fe pada tabel kontingensi
5.Hitung nilai chi square
6.Tentukan kriteria pengujian
7.Tentukan nilai χ2 tabel
8.Bandingkan nilai χ2 hitung dan nilai χ2
tabel
9.Buat kesimpulan
Hipotesis
Ho : P1 = P2 (Tidak ada perbedaan proporsi anemia pada kedua kelompok
tersebut) Ho : P1 ≠ P2 (Ada perbedaan proporsi anemia pada kedua kelompok
tersebut)

Tabel Kontingensi

Frekuensi yang
diharapkan
Isikan nilai fe pada tabel
kontingensi

Hitung nilai chi


square
Tentukan kriteria pengujian
Jika χ2 hitung ≤ χ2 tabel, maka H0
diterima Jika χ2 hitung ≥ χ2 tabel, maka
H0 ditolak Atau
Jika Sig χ2 hitung > α, maka H0
diterima Jika Sig χ2 hitung < α, maka
H0 ditolak

Tentukan nilai χ2 tabel


Taraf signifikansi α = 0,05
Tabel 2 x 2, maka Df
nya : Df = (Baris – 1)
(Kolom – 1) Df = (2-1)
(2-1)
Df = 1, χ2 tabel = 3,841
Bandingkan nilai χ2 hitung dan nilai χ2 tabel, nilai χ2 hitung = 1,143, nilai χ2 tabel =
3,841 1,143 < 3,841, χ2 hitung ≤ χ2 tabel, maka H0 gagal ditolak atau H0 diterima

Buat kesimpulan
Tidak ada perbedaan yang bermakna proporsi antara kedua kelompok tersebut, atau tidak ada
hubungan antara asupan lauk dengan kejadian anemia.
Contoh Soal

Proporsi genotip dan fenotip yang diharapkan dalam perkawinan antara individu jantan
dan betina pada populasi sapi Shortorn yaitu RR : Rr : rr = merah
: roan : putih = 1 : 2 : 1. Populasi sapi tersebut terdiri dari 600 ekor berwarna merah
(genotip RR), 800 ekor berwarna roan (genotip Rr), dan 100 ekor berwarna putih
(genotip rr). Lakukanlah pengujian dengan uji Chi-kuadrat dilakukan untuk mengetahui
apakah populasi memiliki frekuensi fenotip dan genotip yang sesuai dengan harapan!
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa X2 hitung lebih
besar daripada X2 tabel sehingga disimpulkan bahwa
frekuensi genotip dan fenotip kenyataan tidak sama
dengan frekuensi genotip dan fenotip harapan
Daftar Acuan

https://www.researchgate.net/publication/341539841_UJI_CHI_SQU
RE diakses 2/12/20 https://
www.researchgate.net/publication/277953672_Prosedur_Uji_C hi-
Square diakses 3/12/20
http://statistik-kesehatan.blogspot.com/2011/04/uji-kai-kuadrat-chi-

square-test.html diakses 3/12/20


http://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/05/ukuran-dalam-

epidemiologi-2.html diakses 3/12/20


Murti, Bhisma. 1996. Penerapan Metode Statistik Non Parametrik
Dalam Ilmu-ilmu Kesehatan. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Uta
Sabri, L., Hastono, SP. 2008. Statistik Kesehatan.Edisi Revisi. Jakarta:

Anda mungkin juga menyukai