10/3/2021
PRINSIP MANAJEMEN
BELANJA DAERAH
A. Perencanaan Belanja
B. Pengendalian Belanja
C. Akuntabilitas Belanja
D. Auditabilitas Belanja
A PERENCANAAN BELANJA
Perencanaan belanja yang baik ditandai dengan:
1. Adanya kesesuaian antara perencanaan belanja dlm APBD dgn dokumen
perencanaan daerah
2. Adanya Standar Satuan Harga (SSH) yg merupakan standar biaya per
unit input sbg acuan dlm perencanaan anggaran
3. Adanya Analisa Standar Belanja (ASB) untuk menentukan kewajaran
belanja suatu program atau kegiatan
4. Adanya Harga Perkiraan Sendiri (Owner Estimate) utk menentukan
kewajaran belanja modal yang pengadaannya ditenderkan
5. Rendahnya tingkat senjangan anggaran belanja (budgetary slack)
PENGENDALIAN BELANJA
B DAERAH
1) Verifikasi
2) Validasi
3) Otorisasi
4) Audit Internal
AKUNTABILITAS BELANJA
C DAERAH
1)Akuntabilitas Hukum
Belanja daerah harus ada dasar hukumnya, misalnya Perda APBD
2)Akuntabilitas Finansial
Setiap rupiah yg dibelanjakan harus dilaporkan dlm laporan keuangan Pemda
3)Akuntabilitas Program
Program yg dibiayai APBD harus dipertanggungjawabkan melalui
laporan kinerja program
4)Akuntabilitas Manajerial
Pengelola yg terlibat dlm proses pengeluaran belanja daerah harus bertanggung
jawab atas pengeluara atau belanja daerah
AUDITABILITAS BELANJA
D DAERAH
Audit belanja daerah mencakup:
Kelengkapan dokumen anggaran, seperti DPA-
SKPD, SPD, SPP, SPM, SPJ dan dokumen
pendukung lainnya
Adanya dokumen transaksi yang valid
Dilakukannya pencatatan yang memadai
Dapat diuji silang antara catatan dgn dokumen
dan laporan keuangan
AUDITABILITAS BELANJA
D DAERAH
Aspek audit belanja daerah antara lain utk memeriksa:
Ada/tdk mark up dlm pengadaan barang/jasa
Ada/tdk bukti belanja yg tidak sah (fiktif)
Ada/tdk penitipan anggaran ke satuan kerja lain
Ada/tdk kesalahan pembebanan belanja ke rekening yg
tidak sesuai
Ada/tdk ketidakwajaran dlm Belanja Modal, Belanja
Pegawai, Belanja Barang dan Jasa
Ada/tdk ketidakwajaran dlm proses pengadaan barang/jasa
PENGERTIAN BIAYA,
BELANJA, & PENGELUARAN
PENGERTIAN BIAYA (BEBAN)
Dalam akuntansi biaya didefinisikan sebagai
“pengorbanan sumber daya ekonomi yg dilakukan utk
memperoleh manfaat di masa sekarang dan yg akan
datang.”
KSAP dlm PSAP menggunakan istilah BEBAN (expense)
untuk elemen Laporan Operasional
Apa perbedaan antara cost dan expense?
PENGERTIAN BIAYA,
BELANJA, &
PENGERTIAN BELANJA
PENGELUARAN
Istilah “belanja” umumnya digunakan di sektor publik. Belanja di
sektor publik terkait dgn pelaksanaan anggaran, yaitu menunjukkan
jumlah uang yang telah dikeluarkan selama satu tahun anggaran.
Belanja (expenditure) memiliki arti yang lebih luas karena mencakup
biaya (expense) dan sekaligus cost.
Belanja dapat berbentuk belanja operasi yg pada hakekatnya
merupakan biaya/beban (expense) maupun belanja modal (capital
expenditure) yg merupakan belanja investasi dan nantinya akan diakui
di neraca.
Pada sektor publik setiap biaya merupakan belanja, namun tidak
semua belanja merupakan biaya.
PENGERTIAN BIAYA,
BELANJA, & PENGELUARAN
PENGERTIAN PENGELUARAN
Setiap pengeluaran kas dari rekening kas umum daerah merupakan
belanja, tetapi boleh jadi merupakan pengeluaran pembiayaan.
Pengeluaran merupakan komponen pos pembiayaan dlm struktur
APBD yg dimaksudkan utk memanfaatkan surplus anggaran.
Pengeluaran anggaran dapat berupa: 1) pembentukan dana
cadangan, 2) penyertaan modal (misal pada BUMD), 3) pembelian
surat berharga (misal surat utang negara atau obligasi pemda), 4)
pelunasan utang, dan 5) pemberian pinjaman.
KLASIFIKASI BIAYA /BELANJA