Anda di halaman 1dari 24

Penulisan Paragraf

PENGERTIAN PARAGRAF

 kelompok kalimat yang menjadi bagian langsung dari


suatu karangan
 bagian wacana yang ditandai oleh baris pertama
yang menjorok ke dalam atau jarak spasi yang lebih;
alinea (dalam KBBI, 1988: 22 pada entri alinea)
 seperangkat kalimat yang membicarakan suatu
gagasan atau topik
 kelompok kalimat yang merupakan bagian langsung
dari sebuah karangan, terdiri dari satu pikiran
utama yang dikembangkan dalam beberapa pikiran
penjelas yang tersusun secara sistematis dan logis
STRUKTUR PARAGRAF

 kalimat utama/pokok/topik
 kalimat pengembang/penjelas
SYARAT PARAGRAF YANG BAIK

 KESATUAN : semua kalimat yang membangun paragraf itu secara


bersama-sama menyatakan satu hal/ topik/ ide pokok
 KEPADUAN : kekompakan hubungan antarkalimat yang membangun
paragraf
 KERUNTUTAN : penyusunan urutan gagasan dalam kalimat
 KETUNTASAN : kesempurnaan membahas materi secara menyeluruh
dan utuh

 KOHERENSI:
 Repetisi
 Kata Ganti
 Kata Transisi
 Contoh Repetisi:
 Sampah selalu memusingkan. Sampah yang
dibuang di sembarangan tempat membuat lingkungan
menjadi tidak indah dan kotor. Sampah yang dibuang ke
aliran air mengakibatkan penyumbatan aliran air.
Penimbunan sampah di tempat tertentu menimbulkan
bau busuk Udara dan lingkungan menjadi tercemar.
Masalah penumpukan sampah di Kota Bandung akhir-
akhir ini malah menjadi perhatian presiden. Sampah di
kota ini sudah membukit. Pemerintah harus cepat
mencari solusi yang cepat dan terbaik untuk mengatasi
masalah sampah ini agar sampah tidak selalu
memusingkan kita.

Contoh Kata Ganti:
Kata Ganti Orang: saya, aku, ku,
kita, kami, engkau, kau, kamu, mu,
kamu sekalian, dia, ia, beliau,
mereka, nya
Kata Ganti yang Lain: itu, ini, tadi,
begitu, demikian, di situ, ke situ, di
atas, di sana, di sini.
Contoh Kata Transisi:
Hubungan tambahan : selanjutnya, tambahan pula,
di samping itu, dst.
Hubungan pertentangan : akan tetapi, walaupun
demikian, lain halnya,
dst.
Hubungan perbandingan : dalam hal demikian,
sehubungan
dengan itu,dst.
Hubungan akibat : oleh karena itu, akibatnya,
dst.
Hubungan tujuan : untuk maksud itu, untuk itu,
dst.
Hubungan singkatan : singkatnya, sebagai simpulan,
dst.
Hubungan waktu : sementara itu, segera setelah
itu, dst.
Hubungan tempat : berdekatan dengan itu, dst.
JENIS PARAGRAF
A. BERDASARKAN POLA PIKIR/ POSISI KALIMAT TOPIK
Deduktif : kalimat topiknya terletak di awal paragraf
Contoh:
Arang aktif adalah sejenis arang yang diperoleh
dari suatu pembakaran yang mempunyai sifat tidak
larut dalam air. Arang ini dapat diperoleh dari
pembakaran zat arang tertentu seperti ampas tebu,
tempurung kelapa, dan tongkol jagung. Jenis arang ini
banyak digunakan dalam beberapa industri pangan atau
nonpangan. Industri kimia dan farmasi juga menggunakan
jenis arang ini seperti dalam pekerjaan memurnikan
minyak, menghilangkan bau yang tidak murni, dan
menguapkan zat yang tidak perlu.
2) Induktif : kalimat topiknya terletak di akhir
paragraf
Contoh:
Dua anak orang kecil ditemukan tewas di
pinggir Jalan Jenderal Sudirman. Seminggu
kemudian seorang anak wanita hilang ketika
pulang dari sekolah. Sehari kemudian, polisi
menemukan bercak-bercak darah di kursi
belakang mobil John. Polisi juga menemukan potret
dua orang anak kecil yang tewas tersebut di dalam
kantong celana John. Dengan demikian, John
adalah orang yang dapat dimintai
pertanggungjawaban tentang hilangnya tiga orang
anak itu.
Deduktif-Induktif : kalimat topik terletak di awal dan
akhir paragraf
 Contoh:
Pemerintah menyadari bahwa rakyat Indonesia
memerlukan rumah murah, sehat, dan kuat. Departemen
Pekerjaan Umum sudah lama menyelidiki bahan rumah
yang murah, tetapi kuat. Bahan perlit yang diperoleh dari
batu-batuan gunung berapi menarik perhatian para ahli. Lagi
pula, bahan ini dapat dicetak menurut keinginan seseorang.
Usaha ini menunjukkan pemerintah berusaha
membangun rumah murah, sehat, dan kuat untuk
memenuhi keperluan rakyat.
4) Paragraf tanpa kalimat topik: tidak
memperlihatkan kalimat topik
karena kalimat-kalimat dalam
paragraf tersebut sama kedudukannya
Contoh:
Pada tengah hari itu, Pak Lurah
datang. Bapak Bupati menyusul datang
ke tempat itu. Satu jam kemudian, kita
melihat orang-orang telah berkumpul di
arena. Acara pun dimulai. Artis-artis muda
belia mengisi acara selingan. Wartawan
tampak sibuk mengambil gambar.
B. Berdasarkan Sifat Isi
Paragraf
Paragraf Deskriptif: paragraf yang isinya melukiskan
atau menggambarkan sesuatu.
Contoh:
Pasar Tanah Abang adalah sebuah pasar yang
sempurna. Semua barang ada di sana. Di toko yang
paling depan berderet toko sepatu dalam dan luar negeri.
Di lantai dasar terdapat toko kain yang lengkap dan
berderet. Di samping kanan pasar terdapat warung-
warung kecil penjual sayur bahan dapur. Di samping kiri
ada pula dijual aneka jenis buah. Di bagian belakang
pasar, kita dapat menemukan berpuluh-puluh pedagang
daging. Belum lagi aneka dagangan yang digelar di lantai
satu, dua, dan tiga.
Paragraf Argumentatif: paragraf yang membahas
suatu masalah dengan
bukti-bukti atau alasan
yang mendukung
Contoh:
Secara tradisional, antropologi merupakan disiplin
ilmu yang bersifat holistic. Antropologi disebut demikian
karena untuk mencari hukum-hukum dan prinsip-prinsip
umum tentang perilaku manusia, para antropolog
melakukan studi komparatif yang sangat luas untuk
menjelaskan keberagaman manusia. Hal itu didukung
kenyataan bahwa dalam menjelaskan pola perilaku
manusia kadang antropolog mengacu pada berbagai ilmu
antara lain biologi, ekologi, dan difusi.
Paragraf Naratif : paragraf yang
isinya menuturkan peristiwa atau
keadaan dalam bentuk cerita
Contoh:
Malam itu, ayah kelihatan sangat marah.
Aku tidak diperbolehkan menemui
Syaipul. Bahkan aku akan diantar dan
dijemput ke sekolah. Ayah mempersempit
kesempatanku untuk bertemu dengannya.
Untuk sementara, hubungan kami
terpaksa berlangsung secara diam-diam.
 Paragraf Ekspositoris: paragraf yang isinya
memaparkan suatu objek
 Contoh:
Di lantai dasar Pasar Tanah Abang terdapat
sembilan puluh kios penjual kain dasar. Di lantai ini,
suasana sangat ramai. Pembeli tidak hanya datang dari
dalam negeri, juga datang dari luar negeri. Setiap hari
rata-rata terjual tiga ratus meter kain setiap kios. Dari
data ini dapat diperkirakan besarnya pemasukan uang
ke kas DKI dari Pasar Tanah Abang.
Paragraf Persuasif: paragraf yang isinya
mempromosikan sesuatu dengan cara
mengajak atau mempengaruhi pembaca
Contoh:
WAP (Wireless Aplication Protocol) adalah aplikasi
yang mewujudkan impian mengakses dunia informasi dan
layanan terkini, langsung dari layar ponsel Anda layaknya
akses internet. Ericcson R320S merupakan ponsel pertama
yang dilengkapi dengan WAP. Anda dengan cepat
mengakses ke pusat data informasi dan layan melalui situs
ini. Semuanya dilakukan cukup di telapak tangan Anda.
Dengan dilengkapi fitur-fitur inovatif, ponsel tipis yang
memiliki berat 95 gr ini adalah sebuah kantor di dalam
kantong Anda.
C. Berdasarkan Cara Menjelaskan
Gagasan
1) Paragraf Contoh : pikiran utama dijelaskan dengan
memberikan contoh
Contoh:
Dalam tulisannya, Ian Holder tidak menekankan
perbedaan antara dokumen dan catatan. Dia lebih
menekankan aspek interpretasi ragam dokumen dan
catatan yang tertuang dalam sebuah teks. Tipe-tipe yang
berbeda dari teks harus dipahami dalam konteksnya dengan
kondisi pada waktu teks itu dibuat. Contohnya, seseorang
yang akan melakukan penelitian terhadap sebuah teks
harus mengetahui apakah teks tersebut asli atau mengalami
penyalinan kembali. Seseorang yang menganalisis teks itu
harus melihat jenis tulisan, gaya bahasa, bentuk ejaan, dan
arti dari kata-kata dalam teks itu. Seorang penganalisis
harus menangkap tujuan dalam penulisan teks dan harus
berhati-hati dalam memahami teks tersebut karena ini
menyangkut pemahaman antara penulis dan pembaca.
 Paragraf Perbandingan: pikiran utama dijelaskan
dengan membandingkan dua hal
(persamaan dan perbedaan)
 Contoh:
Isoglos dan heteroglos merupakan dua istilah yang
berbeda, tetapi pada dasarnya keduanya sama. Isoglos
adalah sebuah garis imajiner yang diterakan pada sebuah
peta bahasa. Pengertian heteroglos juga berbunyi demikian.
Perbedaannya terletak pada tujuan pembubuhan garis
tersebut di dalam peta. Isoglos menyatukan tiap titik
pengamatan yang menampilkan gejala kebahasaan yang
serupa, sedangkan heteroglos memisahkan munculnya
setiap gejala berdasarkan ujud atau sistem yang berbeda.
Demikianlah persamaan dan pertentangan antara kedua
istilah ini.
 Paragraf Analogi: pikiran utama dijelaskan dengan
mengibaratkan atau mengumpamakan dengan
sesuatu yang memiliki kesamaan sifat
 Contoh:
Pencabangan suatu bahasa proto menjadi dua bahasa
baru atau lebih. Tiap-tiap bahasa baru itu dapat bercabang
pula dan seterusnya. Pencabangan bahasa ini dapat
disamakan dengan pencabangan sebatang pohon.Pada suatu
waktu, batang pohon mengeluarkan cabang-cabang baru.
Tiap cabang, kemudian bertunas dan tumbuh menjadi
cabang-cabang baru.Cabang-cabang ini pun kemudian
mengeluarkan ranting-ranting baru. Demikianlah
pencabangan seterusnya. Proses pencabangan ini sama
dengan pencabangan pada bahasa.
 Paragraf Sebab-Akibat: pikiran utama dijelaskan dengan
mengemukakan sebab atau akibat dari
pernyataan-pernyataan
 Contoh:
Proses pemilihan capres dan cawapres 2004 berdampak
positif bagi masyarakat. Mereka semakin sadar akan hak-
haknya. Mereka tidak hanya menyadari hak politiknya, melainkan
juga hak mendapatkan kesejahteraan. Mereka merasakan
bahwa penderitaan dan kesulitan hidupnya merupakan akibat
semakin meluasnya pejabat yang korupsi. Untuk menjamin tidak
korupsi, para calon legislative, eksekutif, dan yudikatif itu diminta
kesediaannya menandatangani kontrak politik.
• Paragraf Kronologi: pikiran utama
dijelaskan dengan memberikan
keterangan secara terperinci dari A sampai Z

• Contoh:
Proses kejadian manusia menurut ahli
antropologi adalah sebagai berikut. Sejenis makhluk
yang disebut primat muncul pertama kali dari
mamalia kira-kira tujuh puluh juta tahun yang lalu.
Setelah berevolusi selama lebih kurang empat puluh
juta tahun, makhluk primat itu bercabang-cabang di
antaranya sejenis cabang yang disebut hominoid.
Setelah menempuh kurun waktu lima belas juta
tahun, dari homonoid itu lahirlah sejenis kera yang
disebut pongid. Setelah menepuh kurun waktu lima
belas juta tahun lagi, dari pongid lahirlah makhluk
baru yang disebut hominid (manusia).
Paragraf Perincian: pikiran utama dijelaskan
dengan memberikan uraian secara rinci
Contoh:
Alat indra adalah alat yang dimiliki
manusia untuk mengenal sesuatu. Alat tersebut
ada lima: mata, telinga, hidung, lidah, dan
kulit. Mata berfungsi untuk mengenal rupa atau
warna, telinga untuk mengenal suara, hidung
untuk mengenal bau-bauan, lidah untuk
mengenal rasa, dan kulit untuk mengenal halus
atau kasarnya sesuatu.
 Paragraf Definisi: sebuah istilah atau pengertian yang
terkandung dalam pikiran utama
memerlukan penjelasan yang
definitif
 Contoh:
Berkas isoglos adalah kumpulan isoglos-isoglos yang
terdapat pada peta data. Isoglos ini merupakan garis
imajiner yang dibubukan di atas peta untuk
menghubungkan tiap titik pengamatan yang menampilkan
gejala kebahasaan yang serupa. Setiap peta data dibubuhi
isoglos. Cara membuat berks isoglos adalah dengan
menyalin isoglos-isoglos pada setiap peta data tersebut.
Dengan demikian, pada satu peta khusus berkumpul isoglos-
isoglos. Kumpulan dari isoglos-isoglos inilah yang
dinamakan berkas isoglos.
D. BERDASARKAN FUNGSINYA DALAM
KARANGAN

Paragraf Pembuka: berisikan tujuan


atau aspek-aspek pokok
dalam karangan
Paragraf Pengembang: berfungsi
untuk menerangkan atau
menguraikan gagasan
pokok karangan
Paragraf Penutup:berisikan simpulan
bagian karangan atau simpulan
seluruh karangan

Anda mungkin juga menyukai