Implementasi
Imtaq dalam
Kehidupan
Modern
Nama anggota :
Keimanan dan
03 ketaqwaan dalam
islam dan
implementasinya
01
Apa dan Siapa Tuhan?
Bagaimana Manusia Mengenal
Tuhan?
Apa dan Siapa Tuhan?
Dalam bahasa Indonesia, kata “Tuhan” pada umumnya dipakai untuk merujuk kepada Dzat
abadi dan supernatural. Tuhan diyakini sebagai roh Mahakuasa dan asas dari suatu
kepercayaan. Ada berbagai konsep ketuhanan meliputi deisme, teisme, panteisme dan lain –
lain. Sifat – sifat Tuhan yang paling umum diantaranya Mahatau (mengetahui segalanya),
Mahakuasa (memiliki kekuasaan yang tidak terbatas), Mahaada (hadir dimanapun),
Mahamulia (menngandung segala sifat – sifat baik yang sempurna),serta kekal abadi.
Siapa Tuhan?
Tuhan diyakini sebagai pencipta alam semesta, pencipta makhluk hidup, pemberi rezeki,
penguasa alam semesta, dan sebagainya. Dalam kepercayaan teisme, Tuhan merupakan
pencipta sekaligus pengatur segala kejadian di alam semesta. Menurut kepercayaan deisme,
Tuhan merupakan pencipta alam semesta, tetapi tidak ikut campur dalam kejadian di alam
semesta. Sedangkan menurut panteisme, Tuhan merupakan alam semesta itu sendiri.
Bagaimana Manusia Mengenal Tuhan?
Filsafat ketuhanan
Filsafat ketuhanan adalah pemikiran tentang Tuhan dengan pendekatan akal budi, maka
dipakai pendekatan yang disebut filosofis. Dengan kata lain filsafat ketuhanan adalah
pemikiran para manusia dengan pendekatan akal budi tentang Tuhan. Usaha yang dilakukan
manusia ini bukanlah untuk menemukan Tuhan secara absolut atau mutlak, namun mencari
pertimbangan kemungkinan-kemungkinan bagi manusia untuk sampai pada kebenaran tentang
Tuhan.
03
Keimanan dan Ketaqwaan dalam
Islam dan Implementasinya
Keimanan dan ketaqwaan dalam islam dan implementasinya
Berdasarkan etimologi kata Iman berasal dari amana-yu'minu-imanan artinya percaya.
Didalam kamus besar bahasa Indonesia kata iman memiliki arti kepercayaan atau keyakinan.
a. Faktor yang mendorong kokohnya iman yang dimiliki seseorang dapat tumbuh
dengan subur, apabila disertai faktor-faktor sebagai berikut : 1) Banyak mengunjungi
atau menghadiri majelis-majelis ta’lim
2) Menjauhi dari makanan yang haram dan syubhat.
3) Bergaul dengan teman yang baik.
4) Banyak mengunjungi orang-orang yang terkena musibah