Anda di halaman 1dari 127

METODE

PELAKSANAAN
PROYEK GEDUNG KULIAH TERPADU PRODI MULTIMEDIA AKN
PUTRA SANG FAJAR KOTA BLITAR
4 MRK 3
• AKMAL NURHASANI HASYIM (03)
• MAULIDYAH GALUH PARAMITA
(11)
• RIZKY DWI YULIANTO (20)
• SITI MASRIATUR ROCHMA (21)
DAFTAR ISI

01 DATA
ADMINISTRASI
03 METODE
PELAKSANAAN

02
MANAJEMEN
SITE-SITE
LAYOUT
04 QUALITY PLAN
DATA ADMINISTRASI
1. Nama Proyek : Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu
Program Studi Multimedia Akademi Komunitas Negeri Putra Sang Fajar
Kota Blitar
2. Kategori : Pekerjaan Konstruksi
3. Metode Pengadaan : e-Lelang Umum
4. Anggaran : APBN 2020
5. Nilai Pagu Paket : Rp. 25.315.700.000
6. Nilai Kontrak : Rp. 17.625.000.000
7. Penyedia Jasa : PT. Roastefani Rambate Karya
8. Konsultan Perencana : Elemen Tiga Tiga
9. Konsultan Pengawas : PT. Dewi Permata Mandiri
10. Lokasi Pekerjaan : Kota Blitar
11. Waktu Pelaksanaan : 240 Hari Kalender (Sejak SPMK)
12 Mei 2020 – 6 Januari 2021
12. No. Kontrak : T/2/AK3/PL.13/2020
LOKASI
PEKERJAAN

Proyek pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Program Studi Multimedia Akademi Komunitas Negeri
Putra Sang Fajar Kota Blitar berada di jalan Dr. Soetomo No.29 Bendogerit, Sananwetan Kota Blitar.
Bangunan 4 (empat) lantai ini berdiri di atas lahan bekas RSUD Mardi Waluyo dengan luas lahan 4.690
m2 dan luas bangunan lantai satu 1.193 m2.
MANAJEME
N SITE
SITE LAYOUT
Perencanaan lapangan kerja (site planning) dibuat untuk mengatur penempatan peralatan, stok material
KONDISI EXISTING
dan sarana penunjang lainnya yang akan digunakan dalam pelaksanaan proyek, misalnya: direksi keet, gudang
stok material, dan lain-lain.
Melihat ketersediaan lapangan, pengaturan site installation sangat mempengaruhi operasional proyek,
kenyamanan lingkungan sekitarnya. Dalam menempatkan barang dan material kebutuhan pelaksanaan baik
digudang maupun dihalaman terbuka akan diatur sedemikian rupa sehingga:
 Tidak mengganggu kelancaran dan keamanan lingkungan
 Memudahkan pemeriksaan dan penelitian bahan-bahan oleh konsultan pengawas
 Tidak menyumbat saluran air
 Keamanan terjamin
 Memudahkan pelaksanaan
 Tidak menimbulkan masalah kesehatan dan keselamatan kerja
 Terjamin kebersihannya
Penerangan lokasi kerja akan digunakan daya listrik genset. Lalu lintas keluar masuk kendaraan proyek
atau jalan kerja akan diproteksi / dibatasi dengan menggunakan pagar seng sehingga tertutup kemungkinan
terhadap keamanan, ketertiban maupun gangguan di sekitar area proyek. Disamping tersebut diatas, proyek
juga dilengkapi dengan fasilitas:
 Tempat cuci roda kendaraan pengangkut tanah
 Pekerjaan rutin / tetap untuk menjaga kebersihan dan lalu lintas kendaraan proyek
 Urinoir pekerja
SITE LAYOUT

Semua manajemen proyek akan


ditempatkan secara terpusat tepat
berada di samping site.
KESESUAIAN METODE DENGAN SITE
Dalam pelaksanaan pekerjaan gedung kuliah terpadu AKN Putra Sang Fajar ini pekerjaan akan dimulai dari sisi kiri
bangunan hal ini dilakukan untuk memudahkan manuver alat.

FINISH START
PEMBUATAN DAN PERSETUJUAN SHOP DRAWING

Mulai
Mulai

Pemeriksaan
Pemeriksaan
Shop Drawing Shop
Shop Drawing
Drawing
Detail gambar konstruksi dan Kontraktor
Kontraktor (PT.
(PT. PP)
PP)
harus dipersiapkan sebelum
pekerjaan yang bersangkutan 1 day
Evaluasi
Evaluasi &
& Koreksi
Koreksi
dilaksanakan. Shop Drawing
Shop
Shop Drawing
Drawing
digunakan sebagai acuan bagi
Pengawas
Pengawas
pelaksana di lapangan.

Revisi
Revisi Shop
Shop Drawing
Drawing
Revisi
Revisi ?? 2 days
Kontraktor
Kontraktor (PT.
(PT. PP)
PP)
Tidak Ya
Persetujuan
Persetujuan SD
SD
Dikirim
Dikirim kembali
kembali ke
ke PP
PP
Pengawas
Pengawas 1 days
Selesai
Selesai
PERSETUJUAN DAN PENDATANGAN MATERIAL
Start
Start A

Persetujuan
Persetujuan Material
Material
Kontraktor
Kontraktor (PT. RRK)
(PT. RRK)
Pemesanan
Pemesanan ke
ke Vendor
Vendor
Kontraktor
Kontraktor
Evaluasi
Evaluasi Material
Material
Pengawas
Pengawas
Produksi
Produksi
Tidak
Vendor
Vendor
Disetujui
Disetujui ??
Ok Tidak Repair
Repair // Reject
Reject
Check
Check ??
Material
Material yang
yang disetujui
disetujui Vendor
Vendor
Dikembalikan
Dikembalikan ke PT. Dewi Permata
ke PT. Dewi Permata Mandiri
Mandiri Ok
Pengawas
Pengawas
Dikirim
Dikirim ke
ke lokasi
lokasi
Memeriksa
Memeriksa Daftar
Daftar Vendor
Vendor
Vendor terseleksi
Vendor terseleksi
Kontraktor
Kontraktor
Standar
Standar Penyimpanan
Penyimpanan
Kontraktor
Kontraktor
A

Finish
Finish
SETTING OUT/ METODE PENGUKURAN
MULAI

ALAT YANG AKAN DIGUNAKAN:


1. THEODOLITH 3. STATIF
2. WATERPASS 4. ROLL METER

UKUR JARAK ATAU LEVEL YANG DIMINTA OLEH SHOP DRAWING YANG
TELAH DISETUJUI

BERI TANDA PADA HASIL PENGUKURAN


(CAT PERMANEN) No

PERIKSA HASIL PENGUKURAN

OK

SELESAI
PENJELASAN

Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu AKN Putra Sang Fajar Blitar ini merupakan paket pekerjaan Struktur dimana pekerjaan
struktur terbagi menjadi :
1. Struktur Lantai Dasar
2. Struktur Lantai 2
3. Struktur Lantai 3
4. Struktur Lantai 4
5. Struktur Atap

Pelaksanaan Proyek ini bertujuan menambah fasilitas kampus untuk meningkatkan kenyamanan mahasiswa AKN Putra Sang Fajar
Blitar.
Agar proyek ini dapat berjalan lancar, tepat waktu dan sesuai dengan kualitas yang diharapkan, maka adanya koordinasi,
pelaksanaan dan metode yang tepat merupakan hal yang sangat diperlukan untuk pelaksanaan proyek ini. Mengingat lokasi proyek
berada di dalam kota, maka harus diperhatikan dan diminimalisir gangguan terhadap lingkungan sekitar atau kegiatan operasional
Kampus III Politeknik Kesehatan Malang, terutama gangguan suara, getaran, dan lalu lintas.
Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah 240 hari kalender.
PENJELASAN
Berikut ini adalah penjelasan metode pelaksanaan untuk proyek Gedung Kuliah Terpadu AKN Putra Sang Fajar Blitar, pekerjaan
yang dilaksanakan adalah :

1. PEKERJAAN PERSIAPAN
2. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
3. PEKERJAAN STRUKTUR
4. PEKERJAAN ARSITEKTURAL
5. PEKERJAAN MEP
METODE
PELAKSANAAN
PEKERJAAN PERSIAPAN
MOBILISASI ALAT
BERAT

• Mobilisasi alat berat menggunakan truck trailler


• Pada pintu masuk maupun keluar proyek di pasang lampu rotary tanda peringatan
HATI-HATI KELUAR MASUK KENDARAAN PROYEK
• Agar lalu lintas tetap terkendali ada petugas flagman yang mengatur lalu lintas keluar masuk
kendaraan proyek.
RENCANA PAGAR
SEMENTARA
Pada Proyek ini direncanakan pagar pengaman proyek dibuat dari seng gelombang
finish cat berpola sesuai sesuai standar perusahaan dan menggunakan pagar yang
sudah ada sebelumnya (milik Rumah Sakit Mardi Waluyo). Seperti terlihat dalam
visualisasi berikut dibawah:

Pagar proyek di sekeliling proyek


PENGATURAN LALU
LINTAS

Pos Keamanan di Pintu


Masuk & Keluar

• Pada pintu masuk maupun keluar proyek di pasang lampu rotary tanda peringatan HATI-HATI
KELUAR MASUK KENDARAAN PROYEK
• Agar lalu lintas tetap terkendali ada petugas flagman yang mengatur lalu lintas keluar masuk
kendaraan proyek.
PEKERJAAN TANAH DAN
PONDASI
Umum

Setelah pekerjaan persiapan selesai dilakukan, hal yang dilakukan


selanjutnya yaitu pekerjaan galian tanah pondasi. Galian tanah pondasi
diperlukan untuk pile cap, balok pondasi, struktur lainnya yang terletak
didalam atau diatas tanah, seperti tercantum didalam gambar rencana atau
sesuai kebutuhan. Penggalian dilakukan sesuai dengan gambar rencana
pondasi dan telah mendapat persetujuan dari pengawas.
Pekerjaan Urugan Pasir Padat

Pekerjaan urugan pasir padat dilakukan diatas


dasar galian tanah, dibawah lapisan lantai kerja dan
digunakan untuk semua struktur beton yang
berhubungan dengan tanah seperti pile cap, balok
pondasi dan pekerjaan beton lain yang berhubungan
langsung dengan tanah. Tebal urugan pasir padat
sebesar 10 cm. Pemadatan dilakukan dengan disiram
air dan selanjutnya dipadatkan dengan alat pemadat
Lantai Kerja
Setelah tanah digali dan diberikan urugan pasir padat, selanjutnya dibuat lantai kerja dengan mutu
beton K 175. Sebelum campuran beton diletakkan, dasar tanah diratakan terlebih dahulu. Tebal dari
lantai kerja ini sekitar 5 cm, setelah lantai kerja mengeras barulah diatasnya diletakkan pondasi Plat
Setempat.
Pekerjaan
Urugan dan Pekerjaan urugan tanah dilakukan setelah
Pemadatan pondasi selesai dan telah mengeras.
Tanah hasil galian dikembalikan lagi, dan
digunakan untuk menimbun pondasi.
Tanah tersebut dipadatkan lapis demi
lapis hingga mencapai ketebalan urugan
tanah 20 cm yang sesuai dengan gambar
kerja dan spesifikasi teknis yang ada baik
dengan cara manual atau menggunakan
alat stamper.

Pemadatan dilakukan sampai mencapai kepadatan maximum pada


kadar air optimum yang ditentukan di dalam gambar rencana. Uji
kepadatan optimum harus mengikuti ketentuan ASTM.D-1557 atau
AASHTO.
Pekerjaan Pondasi

Dalam Proyek ini ada dua buah jenis pondasi yang digunakan
yaitu pondasi tiang pancang dan pondasi plat setempat pada
ramp, yang mana metode pelaksanaan kedua pondasi tersebut
berbeda.
Pondasi Tiang Pancang

Pengaadaan tiang pancang


Fabrikasi tiang pancang dengan memastikan bahan tiang pancang memenuhi persyaratan.
Sebelum melakukan pekerjaan pemancangan, hal pertama yang harus diperhatikan ialah
mempersiapkan bahan yang memenuhi persyaratan di bawah ini:

 Material : Piles
 Type : Precast Concrete Pile
 Method : Jack In Driving Method
 Concrete Strength : 28 days Cube characteristic
● strength is taken as minimum
● fc’ 37.35 Mpa (K450)
 Dimension : Minipile 25x25 cm
Set Up Peralatan

● Menyiapkan alat pancang Hydraulic


Static Pile Driver (HSPD), yaitu
penyetelan pada komponen alat
HSPD (Body, Crane, Counterweight,
Aktivasi Mesin) dan juga
meletakkan tiang pancang agar
berada dekat dengan lokasi yang
akan dilakukan pemancangan
Perataan Lahan

Tanah pada titik-titik yang akan dilakukan pemancangan harus diratakan agar
pemasangan tiang pancang menggunakan Hydraulic Static Pile Driver ini dapat
berjalan dengan baik dan agar dapat meminimalisir error yang akan terjadi,
dan karena alat HSPD harus berada pada tanah yang rata.
Pemancangan Jacked In
Proses pemancangan dimulai dengan tiang pancang diangkat
dengan bantuan service crane yang tergabung dalam unit
HSPD dan dimasukkan peralatan ke dalam lubang pengikat
tiang atau yang disebut Clamping Box, kemudian sistem jack-
in akan naik dan mengikat atau memegangi tiang pancang
tersebut, ketika tiang sudah dipegang erat oleh Clamping Box,
maka tiang mulai ditekan tiap 1,5 m. Di saat pemancangan
dilakukan check verticality tiang pancang setiap kedalaman
0,5 m s/d 2 m. Kedalaman tiang pancang yang sesuai pada
spesifikasi teknis yang ada sebesar 10 meter.

Pemancangan dilakukan dengan Metode Jack In Pile, dimana


metode ini terdiri dari suatu hydraulic ram yang ditempatkan
pararel dengan tiang yang akan dipancang, untuk menekan
tiang pancang tersebut ditempatkan sebuah plat penekan yang
berada pada puncak taing dan juga pemegang (grip) tiang,
kemudian tiang pancang tersebut ditekan ke dalam tanah.
Karena tiang pancang (minipile) yang difabrikasikan
hanya memiliki ketinggian, 4 meter, 5 meter dan 6
meter, sehingga untuk memenuhi kedalaman yang
direncanakan sebesar 10 m maka masing-masing
tiang harus disambungkan. Ujung tiang yang berada
diluar harus disisakan sepanjang 50 cm agar dapat
disambungkan dengan tiang lain
Penyambungan
Tiang Pancang

Proses penyambungan sama

seperti awal pemancangan.

Hanya saja tiang yang baru

harus disambungkan atau dilas

dengan tiang yang telah

tertanam.
Penyambungan tersebut menggunakan sistem las kuat penuh (butt welds). Sebelum
disambungkan, cek kembali verticality tiang. Setelah pengelasan selesai tiang
kemudian ditekan kembali hingga kedalaman yang direncanakan
Pecah Tiang
Pancang

Setelah tiang berada di titik kedalaman


yang direncanakan, sisa tiang yang berada
di luar dipotong atau di pecah sampai rata
dengan tanah. Hal ini harus dilakukan pada
penggunaan HSPD dikarenakan alat ini
tidak dapat bergerak jika pondasi tidak
dipotong hingga rata dengan tanah.
Pondasi Plat Setempat ( Footplate)

Pondasi Plat Setempat terbuat dengan mutu beton K-


300. Hal pertama dilakukan yaitu merakit tulangan
dan bekisting pondasi sesuai dengan gambar kerja.
Perakitan dan pembuatan mal ini dapat dilakukan
bersamaan dengan pengalian tanah pondasi. Setelah
itu bekisting diletakkan diatas lantai kerja dan besi
tulangan dimasukkan ke dalam bekisting

Jika tulangan dan bekisting telah dipasang maka


campuran beton dapat dituang.
PEKERJAAN STRUKTUR
Pekerjaan Sloof
Pengecoran balok sloof dilakukan
setelah pondasi plat setempat dan
pemancangan selesai dilakukan.
Pada dasarnya pelaksanaan balok
sloof sama dengan pelaksanaan
pondasi plat setempat. Bekisting
dan tulangan besi dirakit terlebih
dahulu sesuai dengan shop
drawing. Setelah itu barulah
campuran beton dituangkan.
Campuran beton tersebut terlebih
dahulu telah dilakukan job mix
design dan nilai slump tesnya
sesuai dengan spesifikasi teknis.
STRUKTUR KOLOM
KOLOM
Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan
penting dari suatu bangunan. Keruntuhan yang terjadi pada suatu kolom
merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya lantai yang
bersangkutan bahkan runtuhnya total keseluruhan struktur bangunan.

KOLOM UTAMA 45X45 CM


KOLOM PRAKTIS 12X12 CM
Lingkup Pekerjaan Struktur Kolom
meliputi : Pekerjaan

01 03 05 07
PERSIAPAN PERAKITA PENGECOR CURING/
DAN N BESI AN KOLOM PERAWATAN
PENGUKUR KOLOM
AN 02 04 06
PERSIAPA PEMASANGA PEMBONGKARA
N PANEL N N BEKISTING
BEKISTIN BEKISTING KOLOM
G KOLOM
PEKERJAAN
PERSIAPAN
Beberapa hal yang harus
dipersiapan sebelum memulai
pelaksanaan struktur kolom seperti
alat dan bahan yang akan
digunakan.
Bahan yang diperlukan meliputi:

Beton Readymix K-300


Besi Tulangan D19 dan Ø10
Kayu Balok Meranti 8/12
Kayu Kaso 5/7
Multiplek Lapis film 12 mm
Kawat ikat bekisting dan kawat ikat beton (bendrat)
Paku
Beton tahu dan air
Alat yang diperlukan meliputi:

Waterpass
Benangan
Sipatan tinta
Concrete Pump
Concrete Vibrator
Meteran
Catut
Mesin bending
Mesin pemotong besi
Gergaji
Gunting besi
Ruskam, sekop
Selang air
PEKERJAAN
PENGUKURAN
Marking point kolom dilakukan dengan
menentukan titik-titik sumbu as satu ke as
kolom lainnya dengan menggunakan alat
waterpass.
Titik tersebut didapatkan dengan bantuan
titik acuan awal bangunan yang sentris di
setiap lantai yang kemudian dilakukan
pengukuran dan pengecekan menggunakan
benang dan unting-unting dengan mengikuti
jarak yang telah disyaratkan dalam
perencanaan awal.
PEKERJAAN

PERSIAPAN PANEL BEKISTING


Pekerjaan ini berupa pembuatan panel bekisting yang
terbuat dari bahan multiplek 12mm lapis film dan rangka
dari kayu kaso 5/7.
Alat yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini meliputi : meja
pemotong kayu, tang, catut, paku, palu, dan kawat pengikat.
PEKERJAAN

PERAKITAN BESI KOLOM


Dilakukan kontrol kualitas
Besi yang digunakan harus dengan pengecekan terhadap
sesuai dengan spesifikasi pada jumlah dan dimensi tulangan
gambar rencana yaitu D19 kolom serta jarak
dengan beugel Ø10. penjangkarannya agar sesuai
dengan spesifikasi gambar yang
Besi ini dirakit dan dibentuk direncanakan.
sesuai dengan shop drawing
dan dipasang juga beton
decking untuk membuat jarak
selimut beton.
EKERJAAN
PEMASANGAN BEKISTING
KOLOM
Panel bekisting kolom akan dipasang jika Dilakukan juga cek verticality
kolom yang telat dirakit sudah dilakukan kolom, hal ini dilakukan agar
pengecekan kualitas oleh Konsultan posisi kolom terjamin tegak lurus,
Pengawas. Ketika panel bekisting kolom presisi dan tidak mengalami
sudah terpasang tegak maka akan diberi kemiringan.
kawat pengikat dan balok kayu meranti pada
keempat sisi panel bekistingnya, tujuannya
sebagai penahan agar tidak mudah roboh.
PEKERJAAN

PENGECORAN KOLOM
Sebelum dilakukan Beton Readymix
pengecoran, Tes Uji Slump
dari supplier
area yang akan di cor
harus dicompressor
terlebih dahulu dan
dilakukan penyiraman
Dipadatkan dengan dimasukkan ke
cairan calbond. bekisting kolom
Concrete Vibrator

Mutu beton readymix K-300.


PEKERJAAN
PEMBONGKARAN BEKISTING
KOLOM
Dilakukan jika sudah memenuhi setting time yang
direncanakan dan dilakukan secara perlahan satu per
satu untuk meminimalisir kerusakan yang terjadi
akibat pengangkatan bekisting secara bersamaan.
Pelaksanaan pembongkaran bekisting kolom harus
dilakukan untuk 1 unit kolom sampai tuntas dan
hasil bongkaran ditumpuk rapi terlebih dahulu, baru
kemudian dilanjut unit kolom selanjutnya.
PEKERJAAN

CURING (PERAWATAN)
Dilakukan sehari (24 jam) setelah pengecoran selesai
dilakukan dengan dibasahi campuran calbond dan air biasa.
Hal ini digunakan untuk meminimalisir pengecilan pori-
pori yang ada pada kolom.
STRUKTUR BALOK
FLOWCHART PEKERJAAN BALOK
Mulai

- Survey Persiapan
Persiapan Bekisting - Shop drawing Pembesian A
& Scaffolding

Tidak
Cek Diperbaiki Pembersihan
Ya Pembesian
Diperbaiki
Tidak
Pasang Bekisting Inspeksi 3

Ya
Tidak
Inspeksi 1 Diperbaiki Pengecoran
Ya
Curing
Pasang Tulangan

Tidak Pembongkaran
Inspeksi 2 Diperbaiki Bekisting

Ya

A Selesai
ZONING PEKERJAAN
BALOK

ZONA 2 ZONA 1
PEKERJAAN PENGUKURAN
1. Penentuan as kolom menggunakan garis pinjaman yang telah
dibuat oleh surveyor
2. Pembuatan elevasi pinjaman kolom sebesar 1m dengan
menggunakan waterpass yang dibuat pada setiap kolom,
kemudian diberi sipatan di setiap sisi kolom sebagai tanda
3. Penentuan elevasi balok menggunakan meteran dengan cara
menarik meteran dari elevasi pinjaman yang telah dibuat
sampai dasar bekisting

Pemberian tanda (sipatan) elevasi


Penembakan kolom menggunakan pinjaman 1m
PROSES MENDIRIKAN SCAFFOLDING
1. Menentukan letak scaffolding atau mengatur jarak main frame
scaffolding
2. Memasang base plat atau jack base diatas landasan yang stabil
3. Menyetel kerangka main frame dengan metode double
4. Memasang cross brace pada dua sisi agar elemen perancah dapat
berdiri dengan tegak dan tidak goyang
5. Menyusun frame vertical berikutnya dengan menambahkan joint
sebagai penyambung sampai ketinggian perancah dianggap cukup
6. Memasang u-head untuk mengatur ketinggian tumpuan bekisting
PEKERJAAN BEKISTING

1. Memasang kayu balok 8/12 sebagai suri suri diatas U-head,


kemudian dipaku supaya posisi tidak berubah
2. Memasang bodeman (bottom form) diatas suri suri

Pemasangan Suri Suri

Pemasangan bodeman (bottom form)


PEKERJAAN BEKISTING
4. Merangkai besi tulangan balok di atas bodeman
5. Memasang tembereng (side form).
6. Untuk memperkuat bekisting dipasang support kayu (form tie) pada sisi
bekisting

Perakitan tulangan Pemasangan tembereng (side form)

Pemasangan form tie


PEKERJAAN PEMBESIAN

1. Penurunan besi dan pengukuran


2. Pemotongan besi sesuai dengan ukuran pada gambar kerja

Penurunan besi dari truk trailer

Pemotong besi
PEKERJAAN PEMBESIAN
3. Membuat sengkang sesuai dengan ukuran pada gambar kerja
menggunakan mesin bending
4. Mengangkut besi tulangan yang sudah siap ke tempat kerja dengan
menggunakan mobil pickup

Sengkang
Pembengkokan besi
PEKERJAAN
PEMBESIAN
5. Merakit besi dengan metode sambungan untuk tulangan utama
menggunakan kawat bendrat
6. Memasang beton decking untuk membuat jarak selimut beton

Perakitan tulangan

Pemasangan beton decking


PEKERJAAN PENGECORAN
1. Mengecek kembali bekisting untuk memastikan kekuatannnya
dan sekaligus pembersihan bekisting dari sampah
2. Melakukan pengujian slump dan pembuatan benda uji sebelum
mulai pengecoran

Pembersihan bekisting Pengujian Slump


dari sampah

Pembuatan benda uji


PEKERJAAN PENGECORAN
3. Melakukan setting alat concrete pump pada lokasi yang dapat
menjangkau semua daerah yang akan di cor
4. Penggunaan vibrator untuk mencegah adanya rongga udara pada beton
yang akan mengurangi mutu beton
5. Meratakan dan menghaluskan permukaan beton dengan menggunakan
ruskam

Setting alat berat (Concrete Pump) Pengecoran dan penggunaan vibrator

Menghaluskan permukaan beton


PERAWATAN (CURING)
Perawatan beton dilakukan 24 jam setelah
pengecoran selesai dilakukan dengan dibasahi
air dan di jaga atau di kontrol agar tetap dalam
keadaan basah yang bertujuan untuk
mengurangi penguapan air secara berlebih dan
mencegah terjadinya retak rambut.

Sumber : https://lauwtjunnji.weebly.com/
STRUKTUR PLAT LANTAI
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Persiapan
01
Pekerjaan Pengukuran
02
Pekerjaan Bekisting
03
Pekerjaan Pembesian
04
Pekerjaan Pengecoran
05
Pembongkaran Bekisting
06
Pekerjaan Perawatan (Curing)
07
Pekerjaan Persiapan
Berikut merupakan alat dan bahan untuk mendukung
proses pekerjaan struktur pelat lantai :

Alat : Bahan :

●Mesin bending ●Beton Ready Mix K-300


●Mesin pemotong besi ●Besi tulangan D13, D16, Ø12
●Gergaji ●Kayu kaso 4/6
●Gunting besi ●Kayu balok 8/12
●Meteran ●Plywood 12mm
●Ruskam ●Paku
●Sekop ●Kawat ikat beton (bendrat)
●Catut ●Tulangan kaki ayam
●Concrete pump ●Beton decking/tahu
●Vibrator ●Air
●Selang air
Pekerjaan
Pengukuran

Marking pelat lantai dilakukan untuk


mengatur dan memastikan tingkat
kerataan ketinggian plat lantai

a. Dari dasar bekisting balok


tersebut diukur setinggi
ketinggian balok sebagai
elevasi dasar bekisting plat
lantai
Pekerjaan Bekisting

Menentukan mengatur jarak


main frame scaffolding

Memasang jack base


menyetel main frame dengan
metode double

Memasang cross brace pada dua


sisi untuk mengikat main
frame

Menambahkan main frame


Dan mengatur bagian base
jack dan U-head jack
Pekerjaan Bekisting

Pada U-head dipasang balok Memasang bodeman atau Plywood dipasang serapat
kayu ( suri suri ) 8/12 sejajar bekisting pelat bagian bawah mungkin, sehingga tidak
dengan arah cross brace
terdapat rongga
Pekerjaan Pembesian
a. Pembesian pelat dilakukan langsung di atas bekisting pelat yang sudah siap. Besi
tulangan diangkat menggunakan tower crane dan dipasang diatas bekisting pelat

01 02 03 4

b. Rakit pembesian c,. Pembesian


dengan tulangan berikutnya dilakukan
bawah terlebih secara menyilang,
dahulu. Kemudian ikat menggunakan d. Letakkan beton deking/tahu antara
pasang tulangan kawat, lalu bending tulangan bawah dan bekisting pelat,
ukuran tulangan D13 besi tulangan atas kemudian pasang juga tulangan kaki ayam
secara manual antara tulangan atas dan tulangan bawah
Pekerjaan Pengecoran

Mengecek danpembersihan
ulang area menggunakan air
kompresor sampai benar-
benar bersih

Melakukan pengujian slump


dan pembuatan benda uji
sebelum dimulainya
pengecoran
Pekerjaan Pengecoran

Penuangan ready mix K-300 dan


meratakannya

Penggunaan vibrator dalam


pengecoran untuk mencegah
adanya rongga udara pada beton
yang dapat mengurangi mutu
beton

Menghaluskan permukaan beton


dengan menggunakan ruskam
Pembongkaran Bekisting

Pembongkaran bekisting pelat


dilakukan 4 hari setelah
pengecoran. Sebagai
penunjang sampai pelat benar
– benar mengeras
Pekerjaan Perawatan
(Curing)

Perawatan beton dilakukan 24 jam


setelah pengecoran selesai
dilakukan dengan dibasahi air dan
di jaga atau di kontrol agar tetap
dalam keadaan basah yang
bertujuan untuk mengurangi
penguapan air secara berlebih dan
mencegah terjadinya retak rambut.
STRUKTUR TANGGA
Metode pelaksanaan
• Struktur Tangga

1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Pengukuran
3. Pekerjaan Bekisting
4. Pekerjaan Pembesian
5. Pekerjaan Pengecoran
6. Pekerjaan Perawatan

7
4
1. Pekerjaan persiapan
• Alat :
 Waterpass  Palu

 Meteran  Mesin potong besi

 Sendok spesi  Catut

 Ruskam  Concrete pump truk

 sekop  Vibrator

 Mesin Bending  Selang Air

 Gerobak dorong atau Artco  Sipatan

 Scaffolding

 Gergaji

7
5
1. Pekerjaan persiapan
• Bahan :
 Kayu Kaso 5/7  Benangan

 Kayu Balok 8/12  Besi tulangan D13

 Papan Plywood 12mm  Beton tahu

 Paku  Ready mix K-300

 Kawat  Air

7
6
2. Pekerjaan pengukuran

1. Penentuan AS kolom menggunakan garis pinjaman


yang telah dibuat oleh surveyor kemudian diberi
sipatan sebagai tanda.

7
7
2. Pekerjaan pengukuran

2. Membuatan elevasi pinjaman setinggi 1 meter yang


di buat pada kolom menggunakan Waterpass
kemudian diberi sipatan pada 4 sisi kolom sebagai
tanda.

7
8
2. Pekerjaan pengukuran

3. Menentukan elevasi tangga menggunakan meteran


dengan cara menarik meteran dari elevasi pinjaman yang
telah dibuat sampai dasar plat bekisting.

7
9
2. Pekerjaan pengukuran

4. Marking pada tembereng bekisting sebagai


penandaan elevasi anak tangga

8
0
2. Pekerjaan bekisting

1. Memasang jack base di atas lndasan yang stabil sebagai


penyangga utama untuk tetap menjaga main frame berdiri
tegak dan kokoh menahan beban yang di pikul,
penggunaan jack base juga bisa sebagai pengatur
ketinggian yang di inginkan.

8
1
2. Pekerjaan bekisting

2. Memasang main frame dengan metode double scaffolding


sebagai struktur utama perancah.

3. Memasang cross brace sebagai pengikat antar mainframe.

4. Memasang U-head jack sebagai penyangga suri-suri dan


juga berfungsi untuk megatur ketinggian.

8
2
2. Pekerjaan bekisting

5. Memasang kayu balok 8/12 sebagai suri-suri pada U-head


jack kemudian dipaku agar tidak berubah posisi.

6. Memasang plywood dengan kemiringan yang


direncanakan sebagai dasar plat tangga. Selanjutnya
dipasang plywood pada bagian kanan dan kiri tangga
sebagai tembereng dan marking anak tangga.

8
3
2. Pekerjaan bekisting

7. Memasang kayu papan sebagai bekisting trap pada setiap


anak tangga.

8. Memasang kayu balok 8/12 pada tengah bekisting tangga


sebagai perkuatan.

8
4
3. Pekerjaan pembesian

1. Memotong besi sesuai dengan gambar kerja yang


diberikan oleh Site Manager.

2. Membending besi menggunakan alat bending sesuai


dengan sudut yang ditentukan

8
5
3. Pekerjaan pembesian

3. Mengangkut besi tulangan yang sudah siap pasang ke


dekat tempat kerja untuk memudahkan pekerjaan.

4. Merakit tulangan utama pada plat tangga dan


menyambung dengan tulangan pondasi tangga.

8
6
3. Pekerjaan pembesian

5. Memasang beton tahu sebagai jarak selimut beton

6. Memasasang pembesian untuk anak tangga.

7. Membuat sambungan antara tembereng bekisting dengan


tulangan menggunakan kawat agar lebih kuat dan tetap
tegak.

8
7
4. Pekerjaan pengecoran
1. Mengecek kembali bekisting untuk memastikan kekuatan
dan kebersihan bekisting dari sampah yang dapat
menggangu pengecoran.

2. Melakukan pengujian slump dan pembuatan benda uji


minimal 2 buah sebelum memulai pengecoran.

8
8
4. Pekerjaan pengecoran
3. Menuang ready mix K-300 ke bagian paling atas tangga menggunakan
Concrate Pump yang seterusnya di salurkan ke atas menggunakan pipa
sehingga mencapai tempat pengecoran

89
4. Pekerjaan
pengecoran
4. Menggunakan papan penahan agar ready mix yang keluar dari concrete
pump tidak langsung jatuh ke bekisting karena dapat merusak bekisting.

5. Meratakan ready mix yang telah dituang dengan segera bersamaan


dengan penggunaan Vibrator dengan tujuan untuk mencegah adanya
rongga udara pada beton yang akan mengurangi kualitas beton

90
4. Pekerjaan
pengecoran
6. Menghaluskan permukaan ready mix menggunakan ruskam
setelah kurang lebih 15 menit setelah perataan.

91
5. Pekerjaan perawatan

Perawatan beton dilakukan selama 24 jam


setelah setting time beton selesai, dilakukan
dengan dibasahi air dan di jaga atau di kontrol
agar tetap dalam keadaan basah yang bertujuan
untuk mengurangi penguapan air secara
92
berlebih dan mencegah terjadinya retak rambut.
STRUKTUR RAMP
Pekerjaan Ramp
a. Pekerjaan Pengukuran dan Bekisting

•Pemasangan bekisting pelat ramp didahului dengan pengukuran posisi ramp sesuai gambar kerja. Dari
hasil pengukuran tersebut maka bekisting pelat ramp dapat dirakit pada posisi yang benar diatas perancah
yang telah disiapkan. Proses pemasangan bekisting ini dibantu oleh surveyor untuk mengontrol level pelat
ramp.

b. Pekerjaan Pembesian

•Perakitan pembesian ramp dilakukan langsung di lapangan, setelah bekisting pelat ramp siap, besi
tulangan yang telah siap dipasang dan kemudian dirangkai. Pembesian pelat ramp sebelah kiri bangunan
dilakukan terlebih dahulu, setelah itu diikuti dengan pembesian pelat ramp sebelah kanan bangunan.
c. Leveling Pengecoran Pelat Ramp
•Leveling pengecoran dibuat secara sederhana dengan membuat benangan sebagai acuan dan
kontroling dalam pengerjaan pengecoran dan finishing. Diharapkan dengan adanya benangan dapat
menjadi rambu yang jelas bagi pekerja sehingga memudahkan dalam hal pengawasan serta pekerjaan
yang dihasilkan sesuatu dengan mutu yang direncanakan.
d. Pekerjaan Kontrol Kualitas
•Kontrol kualitas yang dilakukan sama dengan kontrol kualitas yang dilakukan pada pekerjaan pelat
lantai.
e. Pengecoran Beton
•Pengecoran dilakukan dengan Ready Mix truck yang dibantu dengan penggunaan Concrete Pump.
Dalam hal ini pengecoran dilakukan terbagi menjadi dua dengan dilakukannya pengecoran sebelah
kiri terlebih dahulu dengan stop cor hingga batas pelat lantai dua. Setelah bagian kiri kering, akan
dilanjutkan pengecoran sebelah kanan pada ramp sesuai dengan pengadaan ready mix sehingga
memudahkan koordinasi site plan yang ada. Untuk mempercepat proses pengecoran dipakai Concrete
Pump. Pengecoran dibantu dengan alat vibrator untuk meratakan dan memadatkan campuran.
Selanjutnya finishing lantai cor ini adalah rata namun dibiarkan kasar karena selanjutnya akan
dilakukan pekerjaan lantai.
f. Pekerjaan Curing

• Sama hal nya dengan pekerjaan kolom,


Curing (Perawatan) dilakukan sehari
(24 jam) setelah dilakukan pengecoran
STRUKTUR GWT
(GROUND WATER TANK)
Pekerjaan Ground Water Tank
a. Pekerjaan Galian Tanah
b. Pekerjaan Pengukuran
c. Pekerjaan Pondasi
d. Pekerjaan Perakitan Pembesian dan Bekisting Kolom
Struktur
e. Pekerjaan Pengecoran Kolom Struktur
f. Pekerjaan Pembesian Pelat Lantai Dasar Ground Water
Tank (GWT)
g. Leveling Pengecoran pelat lantai
h. Pekerjaan Kontrol Kualitas
i. Pengecoran Pelat Lantai Dasar Ground Water Tank (GWT)
j. Pekerjaan Curing
k. Pekerjaan Pasangan Dinding
l. Pekerjaan Plesteran Dinding Ground Water Tank (GWT)
m. Pekerjaan Kontrol Kualitas
STRUKTUR ATAP
Pekerjaan Atap
a. Pengukuran Kebutuhan Rangka Atap
•Pengukuran ini dilakukan untuk
mengetahui kebutuhan total rangka atap
yang berupa pipa Blacksteel dengan
spesifikasi sesuai gambar kerja yang
sudah direncanakan.
b. Pekerjaan Fabrikasi Rangka Atap
•Pekerjaan ini dilakukan di tempat
fabrikasi dan dibawa ke proyek dalam
keadaan sudah terangkai.
c. Pekerjaan Pengecatan Rangka Atap

• Pekerjaan ini dilakukan untuk menjaga rangka


atap dari karat dan mempercantik tampilan
rangka atap.

d. Pekerjaan Penutup Atap

• Pekerjaan ini dilakukan di tempat fabrikasi dan


dibawa ke proyek dalam keadaan siap dipasang
PEKERJAAN
ARSITEKTURAL
Pekerjaan Pasangan Dinding Hebel

Setelah pekerjaan struktur lantai satu selesai, maka pekerjaan dinding dapat segera dimulai.

Proses Pengerjaan dinding bata ringan yaitu :

a. Sebelum dilakukan pemasangan pekerjaan dinding, sebelumnya dilakukan pengukuran


bangunan serta letak-letak dinding bata ringan yang akan dilaksanakan secara teliti dan sesuai
dengan gambar.

b. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pekerjaan dinding hebel dan sortir hebel
agar didapat ukuran yang sama sehingga jika dipasang akan mendapatkan permukaan yang rata.

c. Pasang alat bantu yang cukup untuk kerataan pasangan dinding hebel (marking).
d. Pasang Profil dengan memakai hollow besi.

e. Pasang starterbar lantai atas dan bawah sesuai gambar kerja termasuk pasang besi
kolom praktis. Dalam hal ini terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti :

• Tidak boleh memasang dinding hebel sebelum starterbar atas dan bawah terpasang
terlebih dahulu.

• Harus melakukan pengecekkan terhadap kedalaman bor dan kebersihan lubang.

• Selalu membersihkan area kerja dari kotoran-kotoran yang ada.


f. Membersihkan bata ringan (hebel) dari kotoran dan debu sebelum dilakukan pekerjaan pasangan
dinding hebel, agar perekat dapat bekerja secara optimal.

g. Menyiapkan campuran adukan perekat hebel menggunakan MU-200.

h. Melakukan pemasangan hebel sebagaimana umumnya dengan tebal spesi yang dianjurkan ± 3 mm.

i. Gunakan alat roskam (trowel) bergigi yang sesuai dengan ketebalan blok yang ditentukan pada
gambar.

j. Pekerjaan pasangan dilaksanakan secara horizontal dengan menggunakan benang dan tiap kali
lantai diteliti kerataannya. Pemasangan benang terhadap pasangan di bawahnya tidak boleh lebih dari
30 cm.
• k. Pada semua pasangan setengah batu, antara satu sama lain harus terdapat
pengikatan yang sempurna. Lapisan yang satu dengan lapisan yang diatasnya
harus dipasang secara zig-zag (berselang-seling dengan perbedaan separuh
panjang).
• l. Sebelum dimulai pemasangan hebel harus direndam lebih dahulu di dalam air
dan permukaan yang akan dipasangpun harus basah.
• m. Jaga kekentalan campuran, tutup sambungan antar blok yang tidak merata
dengan adukan Mortar agar tidak terlihat lobang-lobang yang terdapat pada
dinding, sebelum plesteran dipasang.
n. Bersihkan permukaan dari debu, minyak atau kotoran lain yang dapat
mengurangi efektifitas perekatan.

o. Jika di dalam pasangan dinding hebel ternyata terdapat batu hebel yang cacat
atau tidak sempurna, maka wajib untuk diganti dan dilakukan pemasangan
dinding ulang
 p. Pekerjaan pemasangan pipa dan atau alat-alat yang ditanam di dalam dinding,
maka harus dibuat pahatan dengan kedalaman yang cukup pada pasangan dinding
sebelum diplester. Pahatan tersebut setelah dipasangnya pipa/alat-alat dan harus
ditutup dengan adukan plesteran yang dilaksanakan secara sempurna, yang
dikerjakan bersama-sama dengan plesteran seluruh dinding. Untuk lebar pahatan
lebih dari 7 cm sebelum diplester harus dipasang kawat ayam yang dipakukan
pada dinding hebel, untuk menghindari keretakan dikemudian hari.
• q. Pemasangan starterbar pada kolom praktis
sesuai dengan spesifikasi gambar kerja.
• r. Menyiapkan campuran untuk kolom praktis
dengan metode sitemix menggunakan molen
dengan perbandingan 1 PC: 2 PS: 3SP: 1 lt air.
• s. Pengecoran kolom praktis dilakukan setiap
pasangan dinding hebel mencapai ketinggian
±1 meter.
• t. Kontrol kelurusan dan ketegakkan pasangan
dinding hebel menggunakan hollow aluminium.
• u. Sesudah pasangan dinding hebel selesai
dikerjakan, dan sudah kering baru pekerjaan
plesteran dimulai.
Pekerjaan Plesteran
Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan dinding hebel telah dilakukan atau
dapat juga dilakukan sehari setelah dinding dipasang.

Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pekerjaan plesteran, seperti :

a. Semen dan pasir yang dipergunakan dalam pekerjaan plesteran blok beton ini harus
memenuhi standar yang telah ditetapkan.

b. Plesteran/Acian menggunakan adukan yang sama dengan adukan untuk pasangan


yaitu menggunakan campuran MU-200 dan Lem Rajawali.
• c. Untuk pengakhiran sudut plesteran/ dinding, hendaknya dibuat dengan sudut
tumpul.
• d. Untuk kolom dengan pipa-pipa air hujan, digunakan Non Shrink Concrete
(beton non menyusut), bisa menggunakan Sika Grout 215 (new) adalah semen
grouting siap pakai yang mempunyai karakteristik tidak menyusut dengan waktu
kerja yang sesuai untuk temperature lokal dan dapat mengalir sangat baik.
Pekerjaan Plafond
• Dalam proyek ini plafond yang digunakan ada dua jenis yaitu Plafond Gypsum
Board dan Plafond Kalsiboard. Dimana Plafond Gypsum Board dan Kalsiboard
digunakan pada area sesuai yang disebutkan dalam gambar kerja. Sedangkan
untuk Plafond Beton Ekspose pada gambar rencana hanya digunakan pada
bangunan lantai satu.
• Adapun cara pelaksanaan Plafond Gypsum Board yaitu :
• a. Melakukan pekerjaan pengukuran kembali dan Shop Drawing
b. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pelaksanaan Pekerjaan Plafond

dengan ketentuan seperti :

• Bahan penutup langit langit gypsum board yang digunakan adalah Gypsum Board tebal 9

mm atau ukuran lain, sesuai dengan gambar untuk itu.

• Gypsum Board yang digunakan merk Jayaboard/ Knauff/ Elephant Gypsum/setara yang

disetujui oleh Konsultan MK/ Konsultan Pengawas lengkap dengan acessories nya.

• Gypsum board dipasang tanpa sambungan (flush joint ) dimana sambungan pertemuan

adalah yang dalam pengerjaanya dipasang dengan jointing compound dan cotton tape
• Model bentuk dan ukuran Cornice yang dipakai sesuai dengan yang tercantum
pada gambar.

• Rangka plafond terbuat dari metal furring/ besi hollow yang sudah difinish
dengan cat primer anti karat Zincrhomate. Rangka hollow dipasang terlebih
dahulu sesuai dengan gambar kerja (Shop Drawing). Biasanya pemasangan
rangka plafond ini beriringan dengan pemasangan rangka atap baja ringan.

• Rangka merupakan 'grid' yang terdiri dari profil profil yang terdiri atas profil
utama (maintee), profil penghubung (cross tee) dan lis lis tepi dengan gesper
pengatur ketinggian.
• Penggantung rangka plafon terbuat dari besi bulat diameter 6 mm yang dilengkapi dengan mur
dan klem, penggantung- penggantung terikat kuat pada beton, dinding atau rangka baja yang ada.
Dan jarak penggantung sesuai dengan gambar

c. Memperhatikan ruangan, dan mencari sisi dari ruang yang siku terlebih dahulu.

d. Pasang alat bantu (Scafolding), jika bisa scafolding yang digunakan memiliki roda supaya tidak
merusak keramik.

e. Kemudian pasang Gypsum Board sesuai dengan gambar kerja.

f. Pemasangan diatur pertemuan antar papan pertigaan.

g. Penutupan sambungan Gypsum Board


• Lapisan ketiga : Lanjutkan untuk lapisan ketiga dengan adukan tipis merata dan
halus sekitar 30-40 cm dengan menggunakan trowel. Tunggulah sampai kering
kemudian amplas.
• Pada beberapa tempat tertentu harus dibuat manhole/access panel dilangit-
langit yang bisa dibuka, tanpa merusak gypsum board di sekelilingnya, untuk
keperluan pemeriksaan / pemeliharaan M & E. Dan ukuran manhole minimal
60cm x 60cm.
Adapun cara pelaksanaan Plafond Kalsiboard yaitu :
a. Melakukan pekerjaan pengukuran kembali dan Shop Drawing.
b. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pelaksanaan Pekerjaan
Plafond dengan ketentuan seperti :
• Bahan penutup papan kalsium silikat yang digunakan adalah dengan tebal 4.5
mm atau ukuran lain, sesuai yang disebutkan pada gambar untuk itu.
• Kalsiboard dipasang tanpa sambungan (flush joint) dimana sambungan
pertemuan adalah yang dalam pengerjaanya dipasang dengan jointing compound
khusus untuk GRC/Kalsiboard/Versaboard dan cotton tape.
• Cornice yang dipakai sesuai dengan yang tercantum pada gambar.
• Bahan penyambungan adalah cotton tape, compound GRC A+ B10 atau Kalsi
Compound PD-INT.
• Rangka plafond terbuat dari metal furring/ besi hollow yang sudah difinish
dengan cat primer anti karat Zincrhomate. Rangka hollow dipasang terlebih
dahulu sesuai dengan gambar kerja (Shop Drawing). Biasanya pemasangan rangka
plafond ini beriringan dengan pemasangan rangka atap baja ringan.
• Rangka merupakan 'grid' yang terdiri dari profil profil yang terdiri atas profil utama
(maintee), profil penghubung (cross tee) dan lis lis tepi dengan gesper pengatur
ketinggian.
• Penggantung rangka plafon terbuat dari besi bulat diameter 6 mm yang dilengkapi
dengan mur dan klem, penggantung- penggantung terikat kuat pada beton, dinding atau
rangka baja yang ada. Dan jarak penggantung sesuai dengan gambar.
a. Memperhatikan ruangan, dan mencari sisi dari ruang yang siku terlebih dahulu serta
menyeleksi semua batang profil untuk rangka langit langit dengan baik, lurus dan rata.
Tidak ada bagian yang bengkok atau melengkung atau cacat cacat lainnya.
b. Pasang alat bantu (Scafolding), jika bisa scafolding yang digunakan memiliki roda
supaya tidak merusak keramik.
c. Kemudian pasang Kalsiboard sesuai dengan gambar kerja.
d. Pemasangan diatur pertemuan antar papan pertigaan
e. Seluruh rangka langit langit digantung pada plat beton atas balok kawat penggantung.
f. Kawat penggantung dikaitkan pada pelat besi yang dipaku dengan paku ramset ke plat
beton/balok beton.
g. Setelah seluruh rangka langit langit terpasang, seluruh permukaan harus rata, lurus dan
waterpass. Tidak ada bagian yang bergelombang dan batang batang rangka harus saling
tegak lurus serta tidak boleh menyimpang dari ketentuan gambar rencana.
h. Penutupan sambungan Kalsiboard
• Setelah plafon terpasang dengan rapi, sebelum dipasang cotton tape (perban), dempul
dulu memakai compound GRC A plus B10 atau Kalsi Compound PD-INT dengan memenuhi
nat sambungan tunggu hingga benar-benar kering atau -+ 6-7 jam.
• Setelah kering pasang cotton tape dengan compon satu lapis memakai casting plaster,
compound A-plus, atau kasting yang biasa digunakan.
• Setelah kering ulangi pelapisan compon 1-2 kali sampai permukaan halus dan rata lalu
diampelas.
• Pada beberapa tempat tertentu harus dibuat manhole/access panel dilangit-langit yang
bisa dibuka, tanpa merusak Kalsiboard disekelilingnya, untuk keperluan pemeriksaan /
pemeliharaan M & E. Dan ukuran manhole minimal 60cm x 60cm.
• Sedangkan untuk Plafond Beton Ekspose, digunakan pada semua bagian lantai
satu. Pekerjaan ini bertujuan mempercantik tampilan dari beton, dengan
menggunakan bahan Semen Portland dan pasir pasang
PEKERJAAN MEP
Pekerjaan Instalasi Air Bersih
 Persiapan pelaksanaan pekerjaan pembuatan shop drawing dan persiapan approval material dilengkapi dengan contoh
material / moke up yang diajukan ke direksi/Konsultan Pengawas.

 Pelaksanaan Pengukuran / marking berkoordinasi dengan surveyor arsitek untuk penentuan ruang toilet sesuai shop
drawing yang telah disetujui

 Pemasangan Instalasi pipa Air bersih di ruang toilet dan di shaft sesuai shop drawing yang telah disetujui.

 Pemeriksaan, Pengujian dan pengukuran tekanan seluruh pipa instalasi di ruang toilet sebelum pemasangan keramik

 Pemasangan seluruh peralatan Plumbing di ruang toilet lengkap accessories sesuai shop drawing yang telah disetujui

 Pemasangan Pompa Boster lengkap Instalasi dan accessories

 Pemasangan Panel Pompa lengkap Instalasi kabel Power

 Testing Commissioning Sistem Air bersih


Pekerjaan Instalasi Air Kotor dan Air Bekas
 Persiapan pelaksanaan pekerjaan pembuatan shop drawing dan persiapan approval material dilengkapi dengan contoh
material / moke up yang diajukan ke direksi/Konsultan Pengawas.

 Pelaksanaan Pengukuran / marking berkoordinasi dengan surveyor arsitek untuk penentuan ruang toilet sesuai shop
drawing yang telah disetujui

 Pemasangan Instalasi pipa Air kotor di ruang toilet dan di shaft sesuai shop drawing yang telah disetujui.

 Pemeriksaan, Pengujian dan pengukuran tekanan seluruh pipa instalasi di ruang toilet sebelum pemasangan keramik

 Pemasangan seluruh peralatan Plumbing di ruang toilet lengkap accessories sesuai shop drawing yang telah disetujui

 Pemasangan Pompa sumpit lengkap Instalasi dan accessories

 Pemasangan Panel Pompa lengkap Instalasi kabel Power

 Pemasangan Bioseptictank sesuai dengan gambar yang telah disetujui oleh pengawas/owner

 Testing commissioning sistem air kotor


Pekerjaan Listrik / Kontrol
Secara garis besar lingkup pekerjaan listrik adalah seperti yang tertera dalam spesifikasi ini, namun Kontraktor
tetap diwajibkan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang tertera di dalam gambar – gambar
perencanaan dan dokumen tambahan seperti yang tertera di dalam berita acara Aanwijzing.
1. Melaksanakan seluruh instalasi penerangan dan stop kontak dalam bangunan.
2. Menyediakan dan memasang semua fedeer untuk :
• Dari kWH Meter ke MDP dan Panel Penerangan
3. Menyediakan dan memasang Panel-panel :
• MDP
• Panel Penerangan
• Seluruh instalasi pertanahan (Panel Listrik).
4. Menyediakan dan memasang rack kabel dan hanger untuk feeder dan instalasi.

5. Menyediakan dan memasang semua armature lampu penerangan dalam dan luar
bangunan.

6. Mengurus penyambungan daya listrik ke PLN.

7. Membuat gambar kerja dan menyerahkan As Built drawing

8. Melakukan pengetesan dan training


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai