Anda di halaman 1dari 19

RANGKUMAN

PPKN BAB 4

O L E H :

N A M A : R A I A N I R A N A A F.

A B S E N : 2 9

K E L A S : 8 D
A .K O N D I S I B A N G S A I N D O N E S I A
S E B E L U M TA H U N 1 9 0 8

- Awal dimulainya penjajahan Belanda di Indonesia dimulai sejak


didirikannya Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC) pada
tanggal 20 Maret 1602. Di berbagai daerah, VOC melakukan
tindakan dengan melaksanakan politik devide et impera (adu
domba). Politik adu domba makin melemahkan kerajaan-kerajaan
di Indonesia dan merusak seluruh sendi kehidupan. Bangsa
Indonesia makin menderita Ketika masa Daendels (1808-1811),
Upaya kerja paksa (rodi) guna membangun jalan sepanjang pulau
Jawa (Anyer-Panarukan) untuk kepentingan militer. Penderitaan
berlanjut karena Belanda kemudian menerapkan Cultuurstelsel
(tanam paksa) yang ditetapkan oleh Gubernur Jenderal Hindia
Belanda Van Den Bosch tahun 1828, sistem ini mewajibkan rakyat
menanami Sebagian dari sawah atau ladangnya dengan tanaman
yang ditentukan oleh pemerintah dan hasilnya diserahkan kepada
pemerintah.
- Penderitaan yang dialami bangsa
Indonesia ini menyadarkan beberapa
orang Belanda yang tinggal atau pernah
tinggal di Indonesia. Di antaranya
Baron Van Houvell, Edward Douwes
Dekker, dan Mr. Van Deventer. Edward
Douwes Dekker, terkenal dengan nama
samara Multatuli, menulis buku “Max
Havellaar” pada 1860, buku ini
menggambarkan penderitaan rakyat
Lebak, Banten akibat Penjajahan
Belanda.
-Mr. Van Deventer mengusulkan agar
pemerintah Belanda menerapkan
politk Balas Budi “Etische Politic”.
Poltik Balas Budi terdiri dari tiga
program, yaitu “edukasi,
transmigrasi, dan irigasi”. Politik
balas budi ini bukan untuk
kepentingan rakyat Indonesia
melainkan untuk kepentingan
pemerintah Belanda, contoh
pembangunan sekolah unguk
menyediakan tenaga terampil dan dan
murah.
- Pembangunan sekolah melahirkan
dampak positif bagi bangsa
Indonesia, yaitu munculnya
masyarakat terdidik atau mulai
memiliki pemahaman dan kesadaran
akan kondisi bangsa Indonesia yang
sebenarnya, mereka yang
mengenyam Pendidikan dan sadar
akan nasib bangsanya selanjutnya
menjadi tokoh-tokoh Kebangkitan
Nasional.

Anda mungkin juga menyukai