Sumber Daya Alam: TEKNOLOGI BIOGAS
Sumber Daya Alam: TEKNOLOGI BIOGAS
MATA KULIAH
Sumber daya alam 1 AHMAD MUJAHID
09220190156
Pokok Bahasan
PrinsipDasar Biogas
Mikroorganisme Pembantu
Proses Fermentasi
Parameter Proses Pembentukan Biogas
Biogas dari Berbagai Jenis Limbah
Prinsip Dasar Biogas
Proses penguraian bahan-bahan organik
oleh mikroorganisme dalam kondisi tanpa
oksigen (anaerob) untuk menghasilkan
campuran dari beberapa gas, seperti CH4,
CO2
Dihasilkan dengan bantuan bakteri
metanogen atau metanogenik
Alat: reaktor biogas (digester) yang
dirancang agar kedap udara (anaerob)
Keuntungan Digester Anaerobik
Keuntungan Pengolahan Limbah
Keuntungan Energi
Keuntungan Lingkungan
Keuntungan Ekonomi
Keuntungan Pengolahan Limbah
Digunakan untuk proses pengolahan
alami
Lahan yang dibutuhkan lebih kecil,
dibandingkan lahan untuk proses
membuat kompos
Memperkecil polutan
Menurunkan volume limbah yang
dibuang
Keuntungan Energi
Menghasilkan energi yang bersih dengan
nyala api berwarna biru
Menghasilkan bahan bakar berkualitas
tinggi dan dapat diperbarui
Dapat digunakan untuk berbagai
penggunaan
Tidak mudah meledak
Keuntungan Lingkungan
Mengurangi polusi udara
Memaksimalkan proses daur ulang
Pupuk yang dihasilkan bersih dan kaya nutrisi
Menurunkan emisi gas metan dan CO2 secara
signifikan
Memperkecil kontaminasi sumber air karena
dapat menghilangkan bakteri coliform sampai
99%
Tidak menimbulkan bau yang berbahaya bagi
kesehatan manusia
Keuntungan Ekonomi
Ditinjaudari siklus ulang proses, digester
anaerobik lebih ekonomis dibandingkan
dengan proses lainnya
Mikroorganisme Pembantu
Bakteri metanogenik
Berfungsi: merombak bahan organik dan
menghasilkan gas metana dalam kondisi
anaerob
Terdapat secara alami di kotoran isi
rumen ternak dan kotoran manusia
Tujuan penambahan bakteri untuk
mempercepat proses perombakan dan
pembentukan biogas
Proses Fermentasi
Bahan organik mikroorganisme
anaerobik
CH4 + CO2 + H2 + NH3 + H2S
Tahapan proses terdiri dari
1. Tahap Hidrolisis
2. Tahap Pengasaman
3. Tahap Metanogenesis
Tahap Hidrolisis
Penguraian bahan-bahan organik
kompleks yang mudah larut (protein,
lemak, karbohidrat) senyawa yang
lebih sederhana
Perubahan struktur polimer menjadi
monomer : asam organik, glukosa, etanol,
CO2 dan HC.
(C6H10O5)n + n H2O n (C6H12O6)
Tahap Pengasaman (Acidifikasi)
Monomer dijadikan sumber energi bagi
bakteri pembentuk asam
C6H12O6 2CH3CHOHCOOH (asam laktat)
C6H12O6 CH3CH2CH2COOH + H2O + 2H2
(asam butirat)
C6H12O6 CH3CH2COOH + 2CO2
(asam propionat)
C6H12O6 CH3COOH (asam asetat)
Tahap Metagenesis
Bakterimengubah produk lanjutan menjadi metan,
karbondioksida, dan air
4H2 + CO2 CH4 + 2H2O
4COOH CH4 + 3CO2 + 2H2O
CH3COOH CH4 + CO2
CH3CH2COOH + 1/2H2O 7/4CH4 + CO2
4CH3OH 3CH4 + CO2 + 2H2O
CH3(CH2) 2COOH + 2H2O + CO2 CH3COOH + CH4
4CO + 2H2O CH4 + 3CO2
4CH3N + 6H2O 9CH4 + 3CO2 + 4NH3
EVALUASI PRODUK
Jumlah energi yang terdapat dalam biogas
tergantung pada konsentrasi metana
> metana > energi
< metana < energi
Kualitas biogas ditingkatkan dengan
menghilangkan H2S (beracun), H2O
(menurunkan titik nyala biogas dan korosif) dan
CO2
Kandungan H2S, H2O dan CO2 dihilangkan
dengan alat atau bahan desulfurizer
Parameter Proses Pembentukan Gas
Jenis bahan organik (substrat)
Derajat Keasaman (pH)
Imbangan C/N
Suhu
Loading rate (laju pengumpanan)
Zat toksik
Pengadukan
Starter
Waktu retensi
Jenis Bahan Organik
Jenis bahan organik berpengaruh pada lama waktu
fermentasi
Masing-masing bahan organik memiliki total
padatan yang berbeda-beda proses pembusukan
material juga akan berbeda
Urutan kandungan bahan organik berdasarkan
lamanya waktu penguraian: gula, protein, lemak,
hemiselulosa, selulosa dan lignin.
Bahan organik limbah pertanian (selulosa dan
lignin) lebih lama diuraikan dibandingkan kotoran
ternak
Derajat Keasaman (pH)
Derajat keasaman pada proses fermentasi akan
mengalami penurunan menjadi 6 atau lebih
rendah akibat terbentuknya asam organik.
Kehidupan mikroorganisme selama proses
fermentasi efektif pH 6,5-7,5.
Setelah 2-3 minggu pH akan naik kembali
menandakan perkembangan bakteri metan.
Penurunan pH dapat dicegah dengan
penambahan larutan kapur, Ca(OH) 2 atau
CaCO3
Imbangan C/N
Aktifitasmikroorganisme yang berperan selama
proses fermentasi tergantung dari imbangan C/N.
Mikroorganisme beraktifitas maksimum jika C/N
: 25-20
Imbangan C/N yang tinggi produksi metan
rendah kadar N rendah, N dibutuhkan untuk
sumber energi perkembangbiakan mikroganisme
pengurai
Pencegahan: tambahan kadar N, seperti kotoran
hewan ternak.
Imbangan C/N
ImbanganC/N rendah N bebas dan
berakumulasi dalam bentuk amoniak
sehingga menyebabkan bau busuk yang
berlebihan.
Pencegahan: ditambahkan bahan yang
mengandung karbon atau serat tinggi, seperti
rumput, jerami dan dedaunan.
Cara: campurkan bahan organik dengan
rumput/jerami yang telah dicacah hingga
mencapai C/N sebesar 25.
Suhu
Aktifitasbakteri dipengaruhi oleh suhu di
dalam digester.
Perubahan suhu yang mendadak
penurunan produksi biogas secara cepat.
Pencegahan: supaya stabil, instalasi
biogas harus ditempatkan di dalam tanah.
Suhu optimum: 32-37C.
Suhu yang > digester rentan
mengalami kerusakan.
Loading rate
Adalah jumlah bahan pengisi yang harus
dimasukkan ke dalam digester per unit kapasitas per
hari.
Supaya optimal: perlu pengisian bahan organik
yang kontinyu setiap hari dengan memperhitungkan
waktu tinggal dan volume digester.
Jika bahan pengisi > mengganggu proses
akumulasi asam dan produksi metana
Jika bahan pengisi < produksi biogas menjadi
rendah.
Loading rate = volume digester : waktu tinggal
Zat Toksik
Zat toksik akan menghambat
pertumbuhan mikroorganisme
produksi gas menurun
Zat toksik: logam berat tembaga,
detergen, pestisida, kaporit, antibiotik.
Pencegahan: gunakan air yang bersih.
Pengadukan
Bertujuan menghomogenkan bahan baku
Dilakukan sebelum bahan baku dimasukkan
dalam digester dan setelah berada dalam
digester.
Pengadukan juga berfungsi untuk mencegah
terjadinya pengendapan di dasar digester
yang dapat menghambat pembentukan biogas
Pengedapan terjadi jika menggunakan
kotoran kering.
Stater
Stater ditambahkan untuk mempercepat proses
penguraian.
Stater berupa bakteri mikroorganisme
perombak (alami, semi buatan, buatan)
Stater alami: lumpur organik atau cairan isi
rumen
Stater semi buatan : dari instalasi pembentuk
biogas yang masih dalam keadaan aktif
Stater buatan : bakteri metan yang sengaja
dibiakkan di laboratorium/ dijual di pasaran
Waktu Retensi
Adalah rata-rata periode saat bahan masukan
masih dalam digester dan selama proses
fermentasi oleh bakteri metanogenik.
Waktu retensi dipengaruhi oleh suhu,
pengenceran dan laju pemasukan bahan.
Waktu retensi/waktu tinggal 29-60 hari,
tergantung jenis bahan organik yang
digunakan.
Waktu retensi makin singkat jika suhu lebih
dari 35 C
Waktu Retensi
WAKTU (HARI)
1 2 3 - 40 - 60
Pengisian Bahan
Proses Fermentasi
Pupuk Organik
BIOGAS DARI BERBAGAI JENIS
LIMBAH
Limbah Peternakan
Limbah Pertanian
Limbah Peraiaran
Limbah Industri
Limbah Sampah Organik
Limbah Kotoran Manusia