Anda di halaman 1dari 25

Komponen Elektronika Pasif (Pasive Electronic Components)

Komponen Elektronika Pasif adalah jenis Komponen elektronika yang tidak


memerlukan sumber arus listrik eksternal untuk pengoperasiannya.
Komponen-komponen elektronika yang digolongkan sebagai
komponen pasif diantaranya seperti Resistor, Kapasitor dan
Induktor.
1

Resistor atau Hambatan adalah


Komponen Elektronika Pasif
yang berfungsi untuk
menghambat dan mengatur arus
listrik dalam suatu rangkaian
Elektronika.

Pengertian Resistor dan Jenis-jenisnya


Jenis-jenis Resistor

Fixed resistor

Pada umumnya Resistor dapat Variable resistor


diklasifikasikan menjadi beberapa
jenis, diantaranya adalah :
Thermistor dan ldr

Dan ldr (Light Dependent


Resistor)
A. Fixed Resistor

Fixed Resistor adalah jenis Resistor yang


memiliki nilai resistansinya tetap. Nilai
Resistansi atau Hambatan Resistor ini
biasanya ditandai dengan kode warna ataupun
kode Angka.

Bentuk dan symbol fixed resistor


Metal Film Resistor (Resistor Film Logam)
Metal Film Resistor adalah jenis Resistor yang dilapisi
Yang tergolong dalam Kategori Fixed Resistor
dengan Film logam yang tipis ke Subtrat Keramik dan
berdasarkan Komposisi bahan pembuatnya
dipotong berbentuk spiral. Nilai Resistansinya
diantaranya adalah :
dipengaruhi oleh panjang, lebar  dan ketebalan spiral
logam.

Carbon Composition Resistor (Resistor Carbon Film Resistor (Resistor Film Karbon)
Komposisi Karbon) Resistor Jenis Carbon Film ini terdiri dari filem
Resistor jenis Carbon Composistion ini terbuat dari tipis karbon yang diendapkan Subtrat isolator yang
komposisi karbon halus yang dicampur dengan dipotong berbentuk spiral.
bahan isolasi bubuk sebagai pengikatnya (binder)
agar mendapatkan nilai resistansi yang diinginkan.
B. Variable Resistor
Variable Resistor adalah jenis Resistor yang nilai resistansinya dapat
berubah dan diatur sesuai dengan keinginan. Pada umumnya
Variable Resistor terbagi menjadi Potensiometer, Rheostat dan
Trimpot.

Bentuk dan Simbol Variable Resistor


Potensiometer : Rheostat :
merupakan jenis Variable Resistor merupakan jenis Variable Resistor yang dapat
yang nilai resistansinya dapat beroperasi pada Tegangan dan Arus yang tinggi.
berubah-ubah dengan cara memutar
porosnya melalui sebuah Tuas yang
terdapat pada Potensiometer.

Preset Resistor (Trimpot)


Preset Resistor atau sering juga disebut dengan Trimpot
(Trimmer Potensiometer) adalah jenis Variable Resistor yang
berfungsi seperti Potensiometer tetapi memiliki ukuran yang
Pengertian dari symbol variable resistor lebih kecil dan tidak memiliki Tuas.
c. Thermistor ( thermal resistor )

Thermistor adalah Jenis Resistor yang


nilai resistansinya dapat dipengaruhi oleh
suhu (Temperature). Thermistor
merupakan Singkatan dari “Thermal Bentuk dan Simbol
Resistor”. Terdapat dua jenis Thermistor Thermistor
yaitu Thermistor NTC (Negative
Temperature Coefficient) dan Thermistor
PTC (Positive Temperature Coefficient).
D. LDR (Light Dependent Resistor)
LDR atau Light Dependent Resistor adalah
jenis Resistor yang nilai Resistansinya
dipengaruhi oleh intensitas Cahaya yang
diterimanya.

Fungsi-fungsi Resistor

Fungsi-fungsi Resistor di dalam Rangkaian


Elektronika diantaranya adalah sebagai berikut :

 Sebagai Pembatas Arus listrik


Bentuk dan Simbol  Sebagai Pengatur Arus listrik
LDR :   Sebagai Pembagi Tegangan listrik
 Sebagai Penurun Tegangan listrik
2

Resistor atau Hambatan adalah Komponen Elektronika Pasif yang


berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu
rangkaian Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah
Ohm (Ω). Komponen-komponen yang termasuk dalam keluarga
Resistor diantaranya seperti Resistor bernilai tetap, resistor yang
dapat diatur hambatannya (variable resistor atau potensiometer),
LDR (Light Dependent Resistor) dan Thermistor (PTC dan NTC).
Pengertian Resistor dan Jenis-jenisnya

Resistor merupakan salah satu komponen yang paling


sering ditemukan dalam Rangkaian Elektronika.
Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakannya.
Pada dasarnya Resistor adalah komponen Elektronika
Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan Jenis-jenis Resistor
tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur Pada umumnya Resistor dapat diklasifikasikan
arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah Fixed
Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut Resistor, Variable Resistor, Thermistor dan LDR.
dengan Hambatan atau Tahanan dan biasanya
disingkat dengan Huruf “R”.
A. Fixed Resistor

Fixed Resistor adalah jenis Resistor yang


memiliki nilai resistansinya tetap. Nilai
Resistansi atau Hambatan Resistor ini biasanya
ditandai dengan kode warna ataupun kode
Angka.
Bentuk dan Simbol Fixed Resistor
Yang tergolong dalam Kategori Fixed Resistor berdasarkan Komposisi bahan pembuatnya diantaranya adalah :

Carbon Composition Resistor (Resistor


Komposisi Karbon) Metal Film Resistor (Resistor Film Logam)
Resistor jenis Carbon Composistion ini terbuat Metal Film Resistor adalah jenis Resistor yang
dari komposisi karbon halus yang dicampur dilapisi dengan Film logam yang tipis ke
dengan bahan isolasi bubuk sebagai Subtrat Keramik dan dipotong berbentuk spiral.
pengikatnya (binder) agar mendapatkan nilai Nilai Resistansinya dipengaruhi oleh panjang,
resistansi yang diinginkan. Semakin banyak lebar  dan ketebalan spiral logam.
bahan karbonnya semakin rendah pula nilai
resistansi atau nilai hambatannya.

Carbon Film Resistor (Resistor Film Karbon)


Resistor Jenis Carbon Film ini terdiri dari filem tipis karbon
yang diendapkan Subtrat isolator yang dipotong berbentuk
spiral.
B. Variable Resistor

Variable Resistor adalah


jenis Resistor yang nilai
resistansinya dapat berubah
dan diatur sesuai dengan
keinginan. Pada umumnya
Variable Resistor terbagi
menjadi Potensiometer,
Rheostat dan Trimpot.

Bentuk dan Simbol Variable Resistor


Pengertian dari bentuk variable resistor

Rheostat
Rheostat merupakan jenis Variable Resistor yang
dapat beroperasi pada Tegangan dan Arus yang tinggi.

Potensiometer
Potensiometer merupakan jenis Variable Resistor yang
nilai resistansinya dapat berubah-ubah dengan cara
memutar porosnya melalui sebuah Tuas yang terdapat Preset Resistor (Trimpot)
pada Potensiometer. Nilai Resistansi Potensiometer Preset Resistor atau sering juga disebut dengan
biasanya tertulis di badan Potensiometer dalam bentuk Trimpot (Trimmer Potensiometer) adalah jenis
kode angka Variable Resistor yang berfungsi seperti
Potensiometer tetapi memiliki ukuran yang lebih
kecil dan tidak memiliki Tuas.
C. Thermistor (Thermal Resistor)

Thermistor adalah Jenis Resistor yang


nilai resistansinya dapat dipengaruhi
oleh suhu (Temperature). Thermistor
merupakan Singkatan dari “Thermal
Resistor”. Terdapat dua jenis
Thermistor yaitu Thermistor NTC Bentuk dan Simbol Thermistor
(Negative Temperature Coefficient)
dan Thermistor PTC (Positive
Temperature Coefficient).
D. LDR (Light Dependent Resistor)

LDR atau Light Dependent Resistor


Bentuk dan Simbol LDR
adalah jenis Resistor yang nilai
Resistansinya dipengaruhi oleh
intensitas Cahaya yang diterimanya. Fungsi-fungsi Resistor

Fungsi-fungsi Resistor di dalam Rangkaian Elektronika


diantaranya adalah sebagai berikut :
 Sebagai Pembatas Arus listrik
 Sebagai Pengatur Arus listrik
 Sebagai Pembagi Tegangan listrik
 Sebagai Penurun Tegangan listrik
3

Induktor

Induktor atau dikenal juga dengan Coil adalah Komponen Elektronika Pasif
yang terdiri dari susunan lilitan Kawat yang membentuk sebuah Kumparan.
Induktor akan menimbulkan medan magnet saat dialiri arus listrik. Satuan
Induktansi pada Induktor adalah Henry (H). Komponen-komponen yang
termasuk dalam keluarga Induktor diantaranya seperti air core inductor, iron
core inductor, ferrite core inductor, torroidal core inductor, laminated core
inductor dan variable inductor.
Pengertian dan Fungsi Induktor beserta Jenis-jenisnya

Induktor atau dikenal juga dengan Coil adalah


Komponen Elektronika Pasif yang terdiri dari
susunan lilitan Kawat yang membentuk sebuah
Kumparan. Pada dasarnya, Induktor dapat
menimbulkan Medan Magnet jika dialiri oleh
Arus Listrik. Medan Magnet yang ditimbulkan Kemampuan Induktor atau Coil dalam
tersebut dapat menyimpan energi dalam waktu menyimpan Energi Magnet disebut dengan
yang relatif singkat. Induktansi yang satuan unitnya adalah Henry
(H). Satuan Henry pada umumnya terlalu besar
untuk Komponen Induktor yang terdapat di
Rangkaian Elektronika.
Simbol Induktor

Nilai Induktansi sebuah Induktor (Coil)


tergantung pada 4 faktor, diantaranya adalah :

 Jumlah Lilitan, semakin banyak lilitannya


semakin tinggi Induktasinya
 Diameter Induktor, Semakin besar
diameternya semakin tinggi pula
induktansinya
 Permeabilitas Inti, yaitu bahan Inti yang
digunakan seperti Udara, Besi ataupun Ferit.
 Ukuran Panjang Induktor, semakin pendek
inductor (Koil) tersebut semakin tinggi
induktansinya.

ini adalah Simbol-simbol Induktor


Jenis-jenis Induktor (Coil)

Berdasarkan bentuk dan bahan inti-nya, Induktor dapat dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya
adalah :
 Air Core Inductor – Menggunakan Udara sebagai Intinya
 Iron Core Inductor – Menggunakan bahan Besi sebagai Intinya
 Ferrite Core Inductor – Menggunakan bahan Ferit sebagai Intinya
 Torroidal Core Inductor – Menggunakan Inti yang berbentuk O Ring (bentuk Donat)
 Laminated Core Induction – Menggunakan Inti yang terdiri dari beberapa lapis lempengan logam
yang ditempelkan secara paralel. Masing-masing lempengan logam diberikan Isolator.
 Variable Inductor – Induktor yang nilai induktansinya dapat diatur sesuai dengan keinginan. Inti dari
Variable Inductor pada umumnya terbuat dari bahan Ferit yang dapat diputar-putar.
Fungsi Induktor (Coil) dan Aplikasinya

Berdasarkan Fungsi diatas, Induktor atau Coil ini


pada umumnya diaplikasikan :
 Sebagai Filter dalam Rangkaian yang
Fungsi-fungsi Induktor atau Coil diantaranya adalah berkaitan dengan Frekuensi
dapat menyimpan arus listrik dalam medan magnet,  Transformator (Transformer)
menapis (Filter) Frekuensi tertentu, menahan arus bolak-  Motor Listrik
balik (AC), meneruskan arus searah (DC) dan  Solenoid
pembangkit getaran serta melipatgandakan tegangan.  Relay
 Speaker
 Microphone

Induktor sering disebut juga dengan Coil (Koil),


Choke ataupun Reaktor.
Contoh Karakteristik Pasif yang dimaksud pada Komponen Elektronika Pasif

Contoh pada komponen Resistor. Tidak seperti Dioda, Resistor tidak memerlukan
tegangan 0,3V atau 0,7V untuk bekerja. Begitu Resistor diberikan tegangan, resistor
mulai bekerja secara otomatis tanpa harus menunggu hingga mencapai tegangan
tertentu.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

 DAME LASMARIA ( 20012008)


 CHANDRA KIRANA (20012014)

Anda mungkin juga menyukai