Jurding OE - Andreas A
Jurding OE - Andreas A
ANDREAS ADIWINATA
406191046
PEMBIMBING:
DR. TENTY SP.THT-KL, M.KES
KEPANITERAAN KLINIK ILMU THT RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH CIAWI
PENDAHULUAN
Desain Penelitian
Retrospective Review dilakukan pada semua orang dewasa
dengan otitis eksterna nekrotikans di rumah sakit pendidikan
selama periode 5 tahun antara Juli 2011 sampai Oktober 2016
DIAGNOSIS
Computed Tomography (CT) = temuan osteomyelitis di dasar tengkorak berasal dari infeksi saluran
telinga.
Demografi pasien, komorbiditas, tanda dan gejala, lama rawat, mikrobiologi, pencitraan (CT dan
pencitraan resonansi magnetik (MRI)), penanda inflamasi, pengobatan, intervensi bedah, dan tindak lanjut
semuanya dicatat dan dianalisis.
METODE
Pasien dibagi menjadi dua kelompok:
Kelompok pertama = terdiri dari 10 pasien yang belum diperkenalkan pada protokol manajemen
khusus dengan perawatan bersama antara penyakit infeksi dan perawatan otorhinolaryngology.
Kelompok kedua = terdiri dari 33 pasien yang sudah diperkenalkan protokol ini.
NECROTISING OTITIS EXTERNA
GUIDELINES
CT-Scan
Pasien non-diabetes dengan otitis eksterna yang gagal membaik
Literatur terbaru : diffusion-weighted MRI menilai resolusi penyakit > MRI standar.
Disarankan CRP (marker) = respon dari pengobatan, tapi harus + penemuan klinis & radiologis.
Pengenalan protokol khusus untuk menejemen kondisi ini, sepanjang dengan kerjasama pengobatan penyakit
infeksi dan otorhinolaryngologi untuk pasien, memberikan hasil penurunan lama pengobatan dan rawat inap
dalam RS.
DISKUSI
Nilai Intervensi Bedah (bedah tympanomastoid) < Institusi lain = Diarahkan pada
terapi medis yang lebih karena keterlibatan dengan tim penyakit infeksius.
Intervensi bedah umumnya disediakan untuk pasien yang tidak menunjukan perbaikan
dengan pengobatan medis.
KESIMPULAN