Anda di halaman 1dari 20

KONSERVASI TANAH DAN AIR

(KLE 6101) SKS 3 (2-1)


SESUAI KEPERCAYAAN MASING-MASING, KITA
PERBAHARUI NIAT DAN DOA KITA
…………… SILAKAN……………………..
KATA-KATA BIJAK

“ MEMBANTU KESUKSESAN ORANG LAIN


SEBENARNYA ANDA SEDANG MEMBANGUN
KESUKSESAN ANDA SENDIRI ”
Nama : Ervayenri
Alamat : Villa Padma Blok E No 2
USA Rumbai
Hp : 081381836145
Email : erva@unilak.ac.id
Kontrak kuliah
• Kehadiran mahasiswa min 80 %
• Absensi maximal 4 kali
• Kehadiran yang kurang dari ketentuan
dikenakan sanksi tidak boleh ujian UAS
• Kuliah dimulai jam 10.00
• Keterlambatan 15 menit
KONTRAK KULIAH
• Penilaian : UAS, UTS, Praktikum dan
Kehadiran.
• Sebelum UAS segala bentuk ujian, tugas (hal-
hal yang menyangkut perkuliahan sudah
selesai).
• Keterlambatan pengumpulan laporan
praktikum diberikan sangsi pemotongan nilai
tugas (1 point/hari)
Materi
• Tugas:

• 1. Kelompok; Makalah dan Presentasi materi


kuliah
• 2. Pribadi; makalah diluar Materi kuliah
Materi
1. Kontrak Kuliah dan pendahuluan
2. Pengertian dan batasan konservasi tanah
3. Kaitan geografis dan potensi erosi
4. Faktor pengendali erosi
5. Perhitungan erosi 1
6. Perhitungan erosi 2 (lanjutan)
7. Tanah tererosi
8. Prediksi dan Evaluasi erosi
9. Metode pengawetan tanah dan air
10.Desain bangunan konservasi tanah dan air
11.Evaluasi kemampuan lahan
12.Evaluasi kesesuaian lahan
13.Mikroba tanah dalam konservasi tanah dan air
14.Mikoriza
PENDAHULUAN
Tanah
Terbentuk dari hasil pelapukan batuan dan bahan
organik, oleh pelapukan scr fisika, kimia dan biologi.

Tanah merupakan lapisan kulit bumi terluar.


Ketebalannya berkisar < 50 cm – ≥300 cm.

Untuk membentuk lapisan tanah memerlukan


waktu yang lama, puluhan bahkan ratusan tahun.
Air
 Merupakan zat kehidupan.
 Berat badan manusia dewasa, 65-75% tdr air.
1 orang tiap hari butuh 2,5 – 3 liter air.
tiap hari butuh 60 liter air bersih intuk segala
keperluannya.
 Betapa pentingnya sumber daya tanah dan
air.
Tindakan Manusia

Proses pembentukan
Keseimbangan alami Proses perombakan
Proses pengangkutan

Keseimbangan rusak
Sejarah Konservasi Tanah dan Air

 Pertanian Indonesia telah berhasil memenangkan


suatu pertarungan yaituswasembada besar. Ini
adalah kemenangan revolusi pertanian I. Meskipun
demikiankemenangan revolusi pertanian I ini
belum memberikan kesejahteraan bagi
petanisecara berarti.
 Produktivitas petani sawah memang tiggi
meskipun produktivitas usaha tani(lahan) semakin
menurun akibat intentsifikasi yang terus menerus
sesaui denganberlakuknya The Law of
Deminishing Return.
 Di lain pihak produktivitas usaha tani lahan kering
masih sangat rendah, bahkan lahan kering masih
merupakan terra in cognito (wilayah tak dikenal),
didalam pembangunan pertanian kita
 Kitab atau tulisan di daun lontar

 Di jawa ; Pranatamangsa,
agroforestri tradisional ; lahan
pekarangan, kebun talun

 Sumatera ; Ladang berpindah, multi


starata tajuk, repong damar
 Menjamin kehidupan ratusan tahun

 Penjajah mencari tanaman di bumi Indonesia

 Teknologi pengelolaan tanaman sudah tinggi

 1911/12 penelitian lumpur sungai cilutung

 1917 Penelitian erosi pun dimulai

 1945-1949; Rawa Lakbok, waduk Sragen


 Berbagai program/proyek watershed telah
dilaksanakan di Indonesia. Salahsatunya adalah sejak
tahun 1983 Proyek Citanduy II, Ciamis, Jawa Barat.
Proyek konsrvasi dan manajemen watershed nasional
memang banyak menghadapi kendala. Dalam
berbagai proyek itu, banyak yang berubah, tatapi
banyak pula yang tidak berubah. Artinya dampak
proyek terhadap hal-hal tersebut tidak ada, baik itu
kehidupan petani peserta proyek, petani dampak,
maupun keadaan sumber daya alam yang tidak
semakin baik dan lestari
 Organisasi dan administrasi Inpres Penghijauan dan
Reboisasi termasuk didalam kegagalan upaya nasional
dalam pembangunan dan manajemen watershed nasional.
 Dwight Y. King melihat kegagalan upaya dan proyek
watershed utama dari dua hal yang kurang dipahami para
perencana dan pelaksana, yakni organisasi dan institusi.
 Bappenas, Bappeda, PU, Kehutanan, Depdagri,Deptan,
Deptrans, bhakan pemerintah kecamatan dan desa,
jugaorganisasi di tingkat petani seperti LSM, kelompok tani,
kelompencapir, danseterusnya.
 Diantara berbagai instansi tersebut malahan tidak
melaksanakantugasnya sebagaimana mestinya.
kelihatannya tidak ada yang dinamakan “organisasi” dan
apa yang dinamakan “institusi”.
 Masalah konservasi tanah dan air di Indonesia
merupakan tugas berat bagi Bangsa Indonesia
mengingat luasnya lahan kritis dan menuju
kritis, yang bahkanbertambah setiap tahun, dan
tingkat kesulitan penanganan yang tinggi
termasuk dalam upaya perbaikan kehidupan
tani di wilayah tersebut
Kita tutup dengan
BERSYUKUR dan BERDOA

Anda mungkin juga menyukai