Anda di halaman 1dari 21

Masalah Pemeriksaan Laporan

Keuangan, Pemeriksaan
Operasional, dan Pemeriksaan
Ketaatan
Dosen : Sri Rahayu, SE, M.Si

Kelompok 5

Dzalza Bira U.H NIM 1832500316


Nafrida Febiyani NIM 1832500381
Pengertian Audit Laporan Keuangan
Audit laporan keuangan adalah audit yang dilakukan oleh
auditor eksternal terhadap laporan keuangan kliennya
untuk memberikan pendapat apakah laporan keuangan
tersebut disajikan sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah
ditetapkan. Hasil audit lalu dibagikan kepada pihak luar
perusahaan seperti kreditur, pemegang saham, dan kantor
pelayanan pajak.
Tujuan Audit Laporan Keuangan
Tujuan audit laporan keuangan yaitu untuk menilai
kewajaran atau kelayakan penyajian laporan keuangan
yang dibuat oleh perusahaan. Adapun kelayakan dan
kewajaran ini mengacu pada prinsip akuntansi yang
berterima umum dan selanjutnya atas penilaian
tersebut akan tercermin pada opini audit.
Manfaat Audit Laporan
Keuangan
• Menambah kredibilitas laporan keuangan
• Mengurangi kecurangan perusahaan
• Memberikan dasar yang lebih dipercaya
untuk pelaporan pajak dan laporan
keuangan lain yang harus diserahkan
kepada pemerintah.
Tanggungjawab Auditor

Tanggung jawab auditor adalah menyatakan


pendapat atas kewajaran penyajian suatu
laporan keuangan. Apabila suatu tindakan
melanggar hukum, auditor harus mendesak
manajemen melakukan revisi atas laporan
keuangan, apabila revisi atas laporan
keuangan tersebut ternyata kurang tepat,
auditor bertanggungjawab untuk
menginformasikannya kepada para pengguna
laporan keuangan melalui suatu pendapat
wajar dengan pengecualian atau pendapat
tidak wajar bahwa laporan keuangan tidak
sesuai dengan GAAP.
Tanggungjawab Auditor
Auditor memiliki kunci tanggungjawab dalam mengkomunikasikan temuan
kecurangan sebagai berikut :

• Setiap kecurangan yang melibatkan manajemen, harus di laporkan


langsung oleh auditor kepada komite audit atau dewan direksi.

• Secara etis dan legal, pada umumnya auditor tidak dapat


mengungkapkan kecurangan yang terjadi di luar entitas.

• Mendeteksi dan melaporkan tindakan yang melanggar hukum.


Tanggungjawab Auditor
2 karakteristik tindakan melanggar hukum yang mempengaruhi
tanggungjawab auditor untuk mendeteksi adalah :

1) Penentuan apakah suatu tindakan di katakan melanggar hukum atau


tidak, bergantung pada pertimbangan hukum yang pada umumnya
di luar kompetensi profesional auditor.

2) Tindakan melanggar hukum dalam kaitan dengan laporan keuangan


sangat beragam. Namun beberapa ketentuan yg berkenaan dengan
kesehatan dan keselamatan kerja serta perlindungan lingkungan
hanya memiliki pengaruh tidak langsung pada laporan keuangan.
Laporan Auditor Independen Bentuk Baku
Pengertian Laporan Audit Bentuk Baku

Laporan audit bentuk baku adalah laporan


yang memuat suatu pernyataan bahwa
laporan keuangan menyajikan secara wajar,
dalam semua hal yang material, posisi
keuangan suatu entitas, hasil usaha, dan arus
kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia.
Laporan Auditor Independen Bentuk Baku
Unsur pokok laporan auditor bentuk baku adalah sebagai berikut:

1. Suatu judul yang memuat kata independen.


2. Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan yang disebutkan dalam
laporan auditor telah diaudit oleh auditor.
3. Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan adalah tanggung jawab
manajemen perusahaan dan tanggungjawab auditor terletak pada
pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan atas auditnya.
4. Suatu pernyataan bahwa audit dilaksanakan berdasarkan standar auditing
yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.
5. Suatu pernyataan bahwa standar auditing tersebut mengharuskan auditor
merencanakan dan melaksanakan auditnya agar memperoleh keyakinan
memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material.
Laporan Auditor Independen
Bentuk Baku
Bagian-Bagian Dari Laporan Audit Bentuk Baku

1. Judul laporan
2. Alamat yang dituju laporan audit
3. Paragraf pendahuluan
4. Paragraf lingkup audit
5. Paragraf pendapat
6. Tanda tangan dan nama akuntan publik
7. Tanggal laporan audit
Contoh
Laporan
Auditor
Independen
Bentuk
Baku
Opini Auditor
Pengertian Opini Auditor
Opini Auditor merupakan suatu laporan yang
diberikan oleh auditor terdaftar yang
menyatakan bahwa pemeriksaan telah
dilakukan sesuai dengan norma atau aturan
pemeriksanaan akuntan disertai dengan
pendapat mengenai kewajaran laporan
keuangan yang diperiksa.
Opini Auditor
Tujuan Opini Auditor

Tujuannya yaitu untuk menjadi sarana


mempertanggungjawabkan amanat profesionalnya.
Dari sisi ini, pemberian opini auditor bertujuan untuk
meyakinkan auditor bahwa laporan keuangan sudah
dibuat dan disusun berdasarkan standar akuntansi
yang berlaku dan bebas dari salah saji yang bersifat
material.
Opini Auditor
Jenis-Jenis Opini Auditor

1. Pendapat wajar tanpa pengecualian.


2. Bahasa penjelasan ditambahkan dalam laporan
auditor bentuk baku.
3. Pendapat wajar dengan pengecualian.
4. Pendapat tidak wajar.
5. Pernyataan tidak memberikan pendapat.
Audit Operasional
Pengertian Audit Operasional
Audit Operasional merupakan penelaahan atas bagian
manapun dari prosedur dan metode operasi suatu organisasi
untuk menilai efisiensi dan efektivitasnya. Audit operasional
kadang-kadang disebut audit kinerja, audit manajemen, atau
audit komprehensif. Informasi yang terukur dalam audit
operasional adalah banyaknya pencatatan transaksi keuangan
yang diproses dalam satu bulan, biaya yang dikeluarkannya
dan kesalahan-kesalahan yang terjadi.
Audit Operasional
Tujuan Audit Operasional

Tujuan audit operasional adalah untuk meningkatkan


efisiensi dan memungkinkan perusahaan memanfaatkan
bahan dan sumber daya manusia (SDM). Auditor
operasional dapat menguji efektivitas prosedur verifikasi
internal untuk duplikasi faktur penjualan guna
memastikan bahwa perusahaan tidak merugikan
konsumen dan juga untuk melakukan penagihan atas
seluruh piutang.
Audit Operasional
Jenis-Jenis Audit Operasional

1. Audit Fungsional

2. Audit Organisasional

3. Penugasan Khusus
Audit Operasional
Tahapan dalam Menjalankan Audit Operasional

1. Perencanaan

2. Akumulasi Bukti dan Evaluasi

3. Pelaporan serta Tindak Lanjut


Audit Ketaatan (Khusus)
Pengertian dan Tujuan Audit Operasional

Audit Ketaatan adalah proses kerja yang menentukan apakah


pihak yang diaudit telah mengikuti prosedur, standar, dan
aturan tertentu yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang.

Audit ini bertujuan untuk menentukan apakah yang diperiksa


sesuai dengan kondisi, peratuan, dan undang-undang tertentu.
Audit Ketaatan
Prosedur dalam Melakukan Audit Ketaatan

1. Tahap Pertimbangan Awal


2. Tahap Perencanaan Audit
3. Tahap Pelaksanaan Audit dan Pengumpulan
Bukti
4. Tahap Evaluasi Bukti dan Perumusan Simpulan
5. Tahap Pelaporan
Audit Ketaatan
3 Resiko Audit Ketaatan

1.Resiko Bawaan
2.Resiko Pengendalian
3.Resiko Deteksi

Anda mungkin juga menyukai