MESIN LISTRIK

• DILIHAT DARI FUNGSI BISA DIBEDAKAN SBB :

1. MOTOR
2. GENERATOR
• DILIHAT DARI KONSTRUKSI BISA DIBEDAKAN
DALAM 2 BAGIAN UTAMA :
a. ROTOR, BAGIAN YANG BERPUTAR
b. STATOR, BAGIAN YANG TIDAK BERPUTAR.
1. MOTOR
– MESIN LISTRIK KETIKA DIBERI MASUKAN
ENERGI LISTRIK AKAN MENGHASILKAN
ENERGI GERAK/PUTAR
2. GENERATOR
– MESIN LISTRIK KETIKA DIBERI MASUKAN
ENERGI GERAK/PUTAR AKAN MENGHASILKAN
ENERGI LISTRIK
• MESIN LISTRIK DILIHAT DARI ENERGI LISTRIK
DIBEDAKAN 2 MACAM :
a. ARUS SEARAH (DC)
• MOTOR DC
• GENERATOR DC.
b. ARUS BOLAK BALIK (AC)
• MOTOR AC
1) MOTOR INDUKSI
2) MOTOR SINKRON
• GENERATOR AC

Rabu 7 April 2021 motor listrik 1

 MOTOR LISTRIK
• PRINSIP KERJA MOTOR DC
BILA SUATU PENGHANTAR YANG MEMBAWA ARUS LISTRIK
DILETAKKAN DI DALAM SUATU MEDAN MAGNET, MAKA AKAN
TIMBUL GAYA MEKANIK YANG MEMPUNYAI ARAH SESUAI DENGAN
HUKUM TANGAN KIRI DAN BESARNYA ADALAH :

F  Bil NEWTON .......... 1

BERLAKU HUBUNGAN–HUBUNGAN :
Ia
F
sikat
arang V Eb V Ra V
arus Ia

 V  E b
(1) Ia
Ra
Eb = GGL LAWAN DARI JANGKAR
Ra = TAHANAN DALAM JANGKAR

 p
(2) Eb   z.n.   VOLT
a
b

Rabu 7 April 2021 motor listrik 2

(3) PERSAMAAN–PERSAMAAN TEGANGAN DARI MOTOR
(i) TEGANGAN V BERLAWANAN ARAH DENGAN Eb,
(ii) DI DALAM JANGKAR TERJADI TEGANGAN JATUH IaRa,
JADI V = Eb + IaRa ……………. (i)
DARI BENTUK INI BISA DITULISKAN :
V.Ia = Eb.Ia + Ia2.Ra
V.Ia = INPUT LISTRIK KE JANGKAR
Eb.Ia = DAYA MEKANIK YANG SETARA DAYA
LISTRIK YANG TIMBUL DALAM JANGKAR.
I
Ia Ia2.Ra = RUGI TEMBAGA DALAM
Eb V JANGKAR
Ish I
Eb.Ia = Pm = DAYA MEKANIK
Pm = V.Ia – Ia2.Ra ……….. (ii)
UNTUK KONDISI DAYA Pm MAKS

Pm
d Ia  0 ……………………… (iii)
V
V  2 I a R a  0 ; JADI I a Ra 
2
MASUKKAN PADA PERSAMAAN (i)
V V V
V  Eb  ; JADI Eb  V  
2 2 2
JADI DAYA MEKANIK MAKS JIKA
V V
Eb  ; I a Ra 
2 2
Rabu 7 April 2021 motor listrik 3
(4) KECEPATAN MOTOR DC (n)
DARI PERSAMAAN TEGANGAN MOTOR :
p  

E b  V  I a Ra ATAU  z.n  V  I a Ra

a  
V  I a Ra  a 
n   RPS
  zp 
SEKARANG V  I a Ra  E b
K .Eb  a 
n   *  zp  RPS
 
K .Eb a
n   ; DIMANA K 
pt  TETAP,
DARI PERSAMAAN INI DAPAT DILIHAT BAHWA
KECEPATAN n BERBANDING TERBALIK DENGAN
GGL LAWAN Eb DAN BERBANDING LURUS DENGAN
FLUKSI .
UNTUK MOTOR DC SERI :
AMBIL KONDISI AWAL : n1 = KECEPATAN
Ia1 = ARUS JANGKAR
1 = FLUKSI/KUTUB
UNTUK KONDISI KEDUA n2 = KECEPATAN
Ia2 = ARUS JANGKAR
2 = FLUKSI/KUTUB
Rabu 7 April 2021 motor listrik 4
 MAKA DAPAT DITULISKAN HUBUNGAN–HUBUNGAN
SEBAGAI BERIKUT :
Eb
n1   1
DIMANA E b  V  I a Ra
1 1
1

Eb
n2   2
DIMANA E b  V  I a Ra
2 2
2

n Eb 
  * 2 2 1

n Eb 1 1 2

SEBELUM KUTUB–KUTUB MAGNET JENUH, MAKA

n2 Eb I a
  Ia    2 1

n1 Eb I a 1 2

UNTUK MOTOR SHUNT :

DALAM HAL IN PERSAMAAN DASAR DIGUNAKAN
SAMA DENGAN MOTOR DC SERI
n Eb    n Eb
 2
 2 1
JIKA MAKA
2
 2

n Eb
1 1 2
1 2
n Eb
1 1

DALAM PRAKTEK UNTUK MOTOR DC SHUNT  TETAP

(5) REGULASI KECEPATAN
REGULASI KECEPATAN DINYATAKAN DALAM %
REGULASI KECEPATAN 
KECEPATAN BEBAN NOL  KECEPATAN BEBAN PENUH
X 100%
KECEPATAN BEBAN PENUH

Rabu 7 April 2021 motor listrik 5

(6) TORSI
T Fr NEWTON METER = T YOULE
KERJA YANG DILAKUKAN OLEH
F GAYA F DALAM 1 PUTARAN :
r = GAYA X JARAK
POROS = F X 2  r YOULE
KERJA DILAKUKAN PER DETIK :
n
JANGKAR RPS
F 2 R
p W   F 2 r n
W   F  r  2  n
DIMANA : 2  n  SUDUT 
DALAM LILITAN PER DETIK
F  r  TORSI T
JADI KERJA YANG DILAKUKAN PER DETIK = T x  YOULE
MAKA TENAGA YANG MENGGERAKKAN = T x  WATT.
(7) TORSI JANGKAR DARI MOTOR :
T YANG MENGGERAKKAN JANGKAR DARIPADA MOTOR
DENGAN KECEPATAN n RPS
JIKA T DALAM Nw-m, MAKA KERJA DILAKUKAN PER
DETIK = T x 2  n WATT……………………………... (i)
TENAGA LISTRIK YANG DIUBAH KE DALAM TENAGA
MEKANIK DALAM JANGKAR = Eb.Ia WATT ……. (ii)
JADI : T x 2  n = Eb.Ia …………………….……….. (iii)
ATAU Eb I a Eb I a
T   0,159 Nw m
2 n n
Eb I a
 0,0162 kg  m
motor listrik
n
Rabu 7 April 2021 6
 p  

JIKA E b   2 n VOLT , MAKA

a  
p 


 2n  I
a  a

T  Nw m
2 n
1   p 
 z   I a
2 a 

 p 
 0,159  I a  Nw m ATAU …….. (iv)
 a 
 
 p 
T  0,0162  z I a   kg  m………….. (v)

 a 
DARI PERSAMAAN (iv) ATAU (v) DAPAT DILAKUKAN :
T   Ia
(a) UNTUK MOTOR SERI  BERBANDING LANGSUNG
DENGAN Ia (SEBELUM  JENUH) SEBAB BELITAN
– BELITAN MEDAN MEMBAWA PENUH ARUS
JANGKAR JADI T ~ Ia2
(b) UNTUK MOTOR SHUNT,  TETAP, MAKA T ~ Ia
(8) TORSI POROS (TSH)
KESELURUHAN DARI TORSI DARI JANGKAR, SEBAGAI–
MANA YANG DIHITUNG DI ATAS TIDAK TERPAKAI
UNTUK MELAKUKAN KERJA KESELURUHANNYA, SEBAB
ADANYA KERUGIAN TENAGA DALAM MOTOR YAITU
RUGI–RUGI BESI DAN GESEKAN
TORSI YANG BETUL–BETUL DIGUNAKAN UNTUK KERJA
ADALAH TORSI POROS (TSH). DISEBUT DEMIKIAN
SEBAB TSH DILAKUKAN PADA POROS.
Rabu 7 April 2021 motor listrik 7
 DAYA KUDA (HP) YANG DIHASILKAN OLEH TSH
DISEBUT “BRAKE HORSE POWER” (BHP) (DAYA
KUDA REM) SEBAB MERUPAKAN DAYA KUDA (HP)
YANG DIPAKAI PADA REM.
T SH  2  n 735,5  BHP
BHP   T 
735,5 SH
2 n
1 HP  735,5 WATT  MATRIC 
BHP DALAM MATRIC
T  T SH DISEBUT TORSI HILANG "LOST TORQUE " 
RUGI BESI DAN GESEK
TORSI HILANG  0,159  Nw m
n
RUGI BESI DAN GESEK kg  m
 0,0162 
n
CATATAN :
HARGA Eb DARI MOTOR DC DAPAT DIPEROLEH DARI
PERSAMAAN–PERSAMAAN :
(1) Eb  V  I a Ra
p 
 
(2) Eb   z n   VOLT
a 
(9) KARAKTERISTIK MOTOR DC.
DAPAT DIBAGI DALAM BEBERAPA HUBUNGAN :
(1) TORSI DAN ARUS JANGKAR, ( T/Ia ) JUGA DISEBUT
KARAKTERISTIK LISTRIK
(2) KECEPATAN DAN ARUS JANGKAR, ( n/Ia )
(3) KECEPATAN DAN TORSI, ( n/T ).
INI JUGA DISEBUT KARAKTERISTIK MEKANIS.
INI DIPEROLEH DARI (1) DAN (2)
HUBUNGAN YANG PERLU DIINGAT :
Eb
T   I a DAN n  
Rabu 7 April 2021 motor listrik 8
 KARAKTERISTIK MOTOR DC

• MOTOR SERI
1 Karakteristik T/Ia atau karakteristik kopel :
Di mana T ~ Ø Ia sebagai belitan medan juga mem
bawa arus jangkar, maka Ø ~ Ia sampai titik jenuh
magnetik. Jadi sebelum jenuh berlaku :
T ~ Ø Ia atau T ~ Ø Ia2

If=Ia T
T = f(Ia)
V = konstan
V M If = Ia = variabel

Ia
2 Karakteristik n/Ia atau karakteristik kecepatan
Eb :
n 
Perubahan kecepatan n sesuai rumus
Perubahan Eb terhadap perubahan arus beban kecil
dan bisa diabaikan untuk waktu tertentu, jika Ia ber
tambah maka
Eb Ø juga bertambah atau Ia ~ Ø,
n
jadi Ia
n n = f(Ia)
V = konstan
If = Ia = variabel

Ia
Rabu 7 April 2021 motor listrik 9
3 Karakteristik n/T atau karakteristik mekanis
n
n = f(T)
V = konstan
If = Ia = variabel

T
dari T ~ Ia2 dan n = 1/Ia2 jadi T = 1/n2
• MOTOR SHUNT
1 Karakteristik T/Ia :
Praktis tetap, T ~ Ø, Ø ~ Ia, jadi T ~ Ia
T
Ia T = f(Ia)
V = konstan
V If M Tsh If = konstan

Ia
2 Karakteristik n/Ia :
Jika Ø tetap, maka n ~ Eb, dala praktis Eb konstan
maka kecepatan juga hampir konstan
n

n = f(T)
V = konstan
If = konstan
motor listrik
Ia
Rabu 7 April 2021 10
3 Karakteristik n/T (mekanik) :

n n = f(T)
V = konstan
If = Ia = konstan

• MOTOR KOMPON
Yang diperhatikan hanya motor kompon komulatif,
karakteristik mekanis adalah gabungan karakteristik
motor shunt dan seri
n

Rabu 7 April 2021 motor listrik 11

 MOTOR LISTRIK
• MOTOR DC (MOTOR ARUS SEARAH)
1. MOTOR SERI
MEDAN (F)

M JANGKAR (Ar)

2. MOTOR SHUNT

MEDAN (F) M JANGKAR (Ar)

3. MOTOR KOMPON
a) KOMPON PENDEK
MEDAN SERI (FS)

MEDAN SHUNT (FSH) M JANGKAR (Ar)

a) KOMPON PANJANG
MEDAN SERI (FS)

MEDAN SHUNT (FSH) M JANGKAR (Ar)

Rabu 7 April 2021 motor listrik 12

 GENERATOR DC
• GENERATOR DC PENGUATAN SENDIRI
– GENERATOR SERI
Rfs
Ia
Ia = Is = I
V = Ea - Ia Ra
Ea V beban Ea = Ia (Ra + Rs) + V

– GENERATOR SHUNT
Ia I Ia = If + I
If = Ea/Rsh ; I = V/Rb
Ea V beban V = Ea - Ia Ra
Rsh If
keadaan tanpa beban
I = 0 ; Ia = If dan Ea = V
– GENERATOR KOMPON
• KOMPON PANJANG
Rs Ia I

Ia = Ifs = I + Ifsh
Ea V beban
Ea = V + Ia (Ra + Rs)
Rsh

• KOMPON PENDEK
Ia I
Rs
Ea Rsh V beban Ia = Ifs + Ifsh = I + Ifsh
Ifsh Ea = V + I Rs + Ia Ra

Rabu 7 April 2021 motor listrik 13

• Pembangkitan tegangan induksi pada generator
penguatan sendiri
• Di sini akan diterapkan pembangkitan tegangan
induksi gen. shunt dalam keadaan tanpa beban,
saat mesin dihidupkan, timbul suatu fluksi residu
yang memang sudah terdapat pada kutub. Dengan
memutar rotor akan dibangkitkan tegangan induksi
yang kecil pada sikat. Akibat adanya tegngan
induksi ini mengalirkan arus pada kumparan medan.
• Arus ini akan menimbulkan fluksi yang memperkuat
fluksi yang telah ada sebelunya.
• Proses terus berlangsung hingga dicapai tegangan
yang stabil.

Rabu 7 April 2021 motor listrik 14

 PENGENDALIAN MOTOR
A. MESIN ARUS SEARAH
1. MESIN ARUS SEARAH PENGUATAN BEBAS
1.1. MENJALANKAN MOTOR PENGUATAN BEBAS
a. DENGAN TAHANAN DEPAN
S

Rd
V M Rf

b. DENGAN MENGATUR TEGANGAN MASUK KE

JANGKAR
S

M Rf

Rabu 7 April 2021 motor listrik 15

1.2. MENGATUR PUTARAN
a. MENGATUR ARUS MEDAN, DIGUNAKAN UNTUK
MENCAPAI PUTARAN YANG LEBIH BESAR DARI
PUTARAN NOMINAL, DILAKUKAN DENGAN :
• POTENSIOMETER,
• PERALATAN ELEKTRONIK, UNTUK ARUS
MEDAN YANG BESAR
b. MENGATUR TEGANGAN MASUK KE JANGKAR
• SISTEM WARD LEONARD

G M

PENGATURAN PUTARAN DARI 0 – 100%

NOMINAL, DENGAN 2 ARAH PUTARAN

G M

PENGATURAN PUTARAN DARI 0 – 100%

NOMINAL, DENGAN ARAH PUTARAN TETAP
Rabu 7 April 2021 motor listrik 16
 • DENGAN DC CHOPPER, JIKA SUMBERNYA
ARUS SEARAH YANG TETAP

DC
M
CHOPPER

• PENYEARAH YANG DIKENDALIKAN, JIKA

SUMBERNYA ARUS BOLAK BALIK

SCR M

1.3. MEMBALIK ARAH PUTARAN MOTOR DC

ADA DUA CARA :
a. DENGAN MEMBALIK ARAH ARUS JANGKAR
b. DENGAN MEMBALIK ARAH ARUS MEDAN

Rabu 7 April 2021 motor listrik 17

 a. MEMBALIK ARAH ARUS JANGKAR (Ia)
KEADAAN SEMULA
Ia

If

DIUBAH MENJADI

Ia If

b. MEMBALIK ARAH ARUS MEDAN (If)

KEADAAN SEMULA
Ia

If
DIUBAH MENJADI
Ia

If

Rabu 7 April 2021 motor listrik 18

1.4. PENGEREMAN
PADA MOTOR DC PENGUATAN BEBAS BIASANYA
DILAKUKAN DENGAN CARA :
a. PLUGGING (MEMBALIK ARAH MOMEN)
• MEMBALIK ARAH MEDAN If
• MEMBALIK ARAH JANGKAR Ia
b. DINAMIK (MELEPAS ENERGI DALAM BENTUK
PANAS)
c. REGENERATIF
2. MOTOR DC SHUNT
2.1. MENJALANKAN
o DENGAN MENGASUT 3 TITIK
o DENGAN MENGASUT EMPAT TITK
2.2. MENGATUR PUTARAN
PADA MOTOR DC SHUNT BIASANYA DILAKUKAN
DENGAN MENGATUR ARUS MEDAN (If). TETAPI
PADA PRAKTEKNYA JARANG DILAKUKAN KARENA
TEGANGANNYA KONSTAN DAN KARAKTERISTIK
TEGAK.
2.3. MEMBALIK ARAH PUTARAN
a. MEMBALIK ARAH ARUS JANGKAR (Ia)
KEADAAN SEMULA DIUBAH MENJADI
Ia
M M
Ia If
If
Rabu 7 April 2021 motor listrik 19
 b. MEMBALIK ARAH ARUS MEDAN
MOTOR DC SHUNT
KEADAAN SEMULA DIUBAH MENJADI

Ia Ia
M M

If If
2.4. PENGEREMAN
BIASANYA DILAKUKAN DENGAN CARA :
a. PLUGGING (MEMBALIK ARAH PUTARAN)
• MEMBALIK ARAH ARUS MEDAN
• MEMBALIK ARAH ARUS JANGKAR
b. DINAMIK
c. REGENERATIF
3. MOTOR DC SERI
3.1. MENJALANKAN MOTOR DC SERI
– DENGAN TAHANAN DEPAN
– DENGAN MENGATUR TEGANGAN TERMINAL
– MENGGUNAKAN HUBUNGAN SERI PARALEL
3.2. MENGATUR PUTARAN
DILAKUKAN DENGAN :
• MENGATUR TEGANGAN TERMINAL
1) DENGAN CHOPPER, BILA TEGANGAN
SUMBER DC TETAP
2) DENGAN SCR, BILA TEGANGAN SUMBER
AC, TETAP
3) DENGAN GENERATOR DC (LOKOMOTIF)
• MEMAKAI HUBUNGAN SERI PARALEL
Rabu 7 April 2021 motor listrik 20
3.3. MEMBALIK ARAH PUTARAN MOTOR DC SERI
DILAKUKAN DENGAN :
a. MEMBALIK ARAH ARUS MEDAN
KEADAAN SEMULA DIUBAH MENJADI

If If
Ia

Ia

b. MEMBALIK ARAH ARUS JANGKAR

KEADAAN SEMULA DIUBAH MENJADI

Rf Rf

3.4. PENGEREMAN
DILAKUKAN DENGAN :
– PLUGGING (MEMBALIK ARAH MOMEN)
• MEMBALIK ARAH ARUS MEDAN
• MEMBALIK ARAH ARUS JANGKAR
– DINAMIK
– REGENERATIF
Rabu 7 April 2021 motor listrik 21
B. MOTOR INDUKSI
1. MOTOR INDUKSI ROTOR LILIT
1.1. MENJALANKAN
DILAKUKAN DENGAN :
– MENGGUNAKAN TAHANAN ROTOR
S Rr
R
Rr
S
Rr
T

1.2. MENGATUR PUTARAN

– DENGAN CARA MENGATUR TAHANAN ROTOR
1.3. MEMBALIK ARAH PUTARAN
– DENGAN MENUKAR 2 FASA
1.4. PENGEREMAN
a. REGENERATIF
b. DINAMIK
c. PLUGGING

Rabu 7 April 2021 motor listrik 22

2. MOTOR INDUKSI ROTOR KURUNG
2.1. MENJALANKAN
DILAKUKAN DENGAN CARA :
a. DIASUT LANGSUNG DARI JALA – JALA
(UNTUK MOTOR KECIL)
b. Y – Δ STARTER
c. MENGATUR TEGANGAN MASUK
d. MENGGUNAKAN TAHANAN DEPAN
e. MENGGUNAKAN KUMPARAN DEPAN
f. Y – Δ CONTROLLER
2.2. MENGATUR PUTARAN
a. DENGAN MENGUBAH JUMLAH KUTUB
(UNTUK MESIN INDUSTRI)
b. DENGAN MENGUBAH FREKUENSI
(UNTUK ALAT TRANSPORTASI)
2.3. MEMBALIK ARAH PUTARAN
DILAKUKAN DENGAN MENUKAR 2 FASA
2.4. PENGEREMAN
DILAKUKAN DENGAN CARA :
• REGENERATIF
• PLUGGING
• DINAMIK
(DENGAN KAPASITOR DENGAN ARUS SEARAH)

Rabu 7 April 2021 motor listrik 23

C.MOTOR SINKRON
1. MENJALANKAN
a. DIPUTAR DENGAN PENGGERAK MULA
BILA SUDAH BERPUTAR :
• DI PARALEL DENGAN JALA–JALA
DENGAN SYARAT:
– URUTAN FASA SAMA
– TEGANGAN SAMA
– FREKUENSI SAMA
– BEDA FASA HARUS NOL
• SETELAH DIPARALEL, PENGGERAK MULA
DILEPAS
• BEBAN MASUK
b. DENGAN MENGERJAKAN MOTOR SINKRON
SEBAGAI MOTOR INDUKSI, HAL INI BISA
DILAKUKAN JIKA MOTOR SINKRON TERSEBUT
MEMPUNYAI KUMPARAN PEREDAM
2. MENGATUR PUTARAN
– PADA MOTOR SINKRON “LINEAR” DILAKUKAN
DENGAN MENGATUR FREKUENSI TEGANGAN
SUMBER
3. MEMBALIK ARAH PUTARAN
– DILAKUKAN DENGAN MENUKAR 2 FASA
4. PENGEREMAN
– PADA MOTOR SINKRON “LINEAR” DILAKUKAN
DENGAN CARA REGENERATIF.

Rabu 7 April 2021 motor listrik 24

 I. LENGKUNG BEBAN
LENGKUNG BEBAN MENUNJUKKAN BESAR MOMEN
BEBAN PADA BERBAGAI PUTARAN BEBAN TSB.
UMUMNYA SETIAP MESIN DAN BEBAN MEKANIS,
MEMPUNYAI LENGKUNG BEBAN YANG BERBEDA.
SECARA GARIS BESAR LENGKUNG BEBAN INI BISA
DIBAGI KE DALAM BEBERAPA KATEGORI SBB :
1. LENGKUNG BEBAN PADA DAYA KONSTAN
DAYA BEBAN YANG KONSTAN BISA DITULISKAN
pl = F . v (1.1)
= KONSTAN
v = ω.r (1.2)
SUBSTANSI (1.2) KE (1.1)
pl = F . ω . r (1.3)
ωl = F . r (1.4)
SUBSTANSI (1.4) KE (1.3)
pl = ml . ω (1.5)
KONSTAN
ATAU
ml = pl/ ω
pl = DAYA BEBAN
DI MANA : F = GAYA TANGENSIAL
v = KECEPATAN KELILING
ω = KECEPATAN SUDUT
r = JARI–JARI RODA
ml = MOMEN BEBAN

Rabu 7 April 2021 motor listrik 25

LENGKUNG BEBANNYA DAPAT DILUKISKAN :
ω ω

ml pl
CONTOH MESIN–MESIN DENGAN pl KONSTAN :
– MESIN BUBUT
– MESIN PENGGULUNG
2. LENGKUNG BEBAN PADA MOMEN KONSTAN
PADA MOMEN BEBAN YANG KONSTAN,
DAYA BEBAN DAPAT DILUKISKAN :
pl = ml . ω
ml = KONSTAN
DI MANA pl = DAYA BEBAN
ml = MOMEN BEBAN
ω = KECEPATAN SUDUT
ω ω

ml pl
CONTOH MESIN – MESIN DENGAN ml KONSTAN
– CRANE, WINCH
– POMPA TORAK YANG BEKERJA PADA
“PRESSURE HEAD” YANG KONSTAN
Rabu 7 April 2021 motor listrik 26
3. LENGKUNG BEBAN DENGAN MOMEN BEBAN “LINEAR”
ADA BEBERAPA MESIN YANG MOMENNYA SEBANDING
DENGAN PUTARANNYA. BIASANYA, INI TERJADI
KALAU GESEKAN DARI MESIN TERSEBUT SEBANDING
DENGAN PUTARANNYA.
DI SINI BERLAKU : ml = a. ω (1.6)
a = KONSTANTA
DARI PERSAMAAN (1.5) DAN (1.6) DIPEROLEH :
pl = a . ω2
ω ω

ml pl

CONTOH MESIN–MESIN DENGAN MOMEN BEBAN “LINEAR”

– MESIN TEKSTIL
– MESIN PEMBUAT KERTAS
4. LENGKUNG BEBAN DENGAN MOMEN BEBAN
KUADRATIK.
MESIN–MESIN YANG HARUS MENGATASI GESEKAN
UDARA ATAU ZAT CAIR, MEMBUTUHKAN MOMEN YANG
SEBANDING DENGAN KUADRAT DARI PUTARANNYA.
DI SINI BERLAKU : ml = a . ω2 (1.7)
a = KONSTANTA
DARI PERSAMAAN (1.6) DAN (1.7) DIPEROLEH :
pl = a. ω2
Rabu 7 April 2021 motor listrik 27
 ω ω

ml pl
• CONTOH MESIN–MESIN DENGAN MOMEN BEBAN
KUADRATIK :
• KIPAS ANGIN
• KOMPRESOR SENTRIFUGAL
• KERETA API DENGAN KECEPATAN TINGGI
• KAPAL LAUT
5. LENGKUNG BEBAN DENGAN MOMEN BEBAN
BERDENYUT.
Ω (ω.t) ω

ml pl
6. CATATAN
DI SAMPING MOMEN–MOMEN DI ATAS,
TERDAPAT JUGA MOMEN STATIK YANG TIDAK
TERGANTUNG PADA PUTARAN DAN TERJADI
PADA ω = 0. ω

m
Rabu 7 April 2021 motor listrik 28
 PADA UMUMNYA MOMEN STATIK BESARNYA 20–30%
DI ATAS NOMINAL. TETAPI JIKA MESINNYA JARANG
DIPAKAI, MAKA MOMEN STATIK KITA MENJADI 50%
DI ATAS NOMINAL.
UNTUK MENGATASI MOMEN STATIK YANG TERLETAK
DI ANTARA 100–200% MOMEN NOMINAL, BANTALAN
DARI MESIN ITU DIBERI MINYAK PELUMAS DENGAN
TEKANAN TINGGI.
II. LENGKUNG MOTOR PENGGERAK
LENGKUNG MOMEN VS KECEPATAN SUATU MOTOR
MENUNJUKKAN HUBUNGAN ANTARA MOMEN YANG
DIBANGKITKAN OLEH SUATU MOTOR TERSEBUT
PADA SETIAP PUTARAN.
DALAM PRAKTEK SELAIN MOTOR SINKRON, MOTOR
LISTRIK BERLAKU SEDEMIKIAN RUPA, SEHINGGA
KECEPATANNYA TURUN JIKA MOMEN MOTOR NAIK.
LENGKUNG MOMEN VS KECEPATAN MOTOR DAPAT
DIKLASIFIKASIKAN DALAM 3 KATEGORI UTAMA :
1. LENGKUNG YANG SANGAT KUAT.
INI DIMILKI OLEH MOTOR PENGGERAK SINKRON, DI
MANA PUTARAN DARI MOTOR TIDAK BERUBAH
WALAU DIBEBANI BERAPAPUN.
ml

motor listrik
ω
Rabu 7 April 2021 29
2. LENGKUNG YANG KUAT
ADALAH LENGKUNG YANG DIMILIKI OLEH MOTOR,
DI MANA PUTARANNYA HANYA BERUBAH SEDIKIT
SAJA JIKA DIBEBANI. HAL INI TERJADI PADA MOTOR
DC SHUNT, MOTOR DC PENGUATAN BEBAS DAN
MOTOR INDUKSI.
a. LENGKUNG MOTOR DC SHUNT DAN MOTOR DC
PENGUATAN BEBAS
m

ω
LENGKUNG m–ω UNTUK MOTOR DC SHUNT/ BEBAS
b. MOTOR INDUKSI, DI DAERAH KERJA TERUTAMA
UNTUK RANCANGAN A
m F

MOTOR INDUKSI DENGAN RANCANGAN F TIDAK

TERMASUK DALAM KATEGORI INI.

Rabu 7 April 2021 motor listrik 30

3. LENGKUNG YANG LUNAK/LEMAH
• ADALAH LENGKUNG YANG DIMILIKI MOTOR YANG
PUTARANNYA BERUBAH BANYAK JIKA DIBEBANI, INI
DAPAT DITUNJUKKAN MOTOR DC SERI.
m

ω
• PADA DAERAH MOMEN RENDAH, MAKA LENGKUNG m
vs ω MOTOR DC SERI MENJADI SANGAT LUNAK.

III. LENGKUNG PERANGKAT

ADALAH LENGKUNG YANG TERJADI KARENA SUPER
POSISI DARI LENGKUNG BEBAN DAN LENGKUNG
MOTOR.

KIPAS
MOTOR
ANGIN

DALAM KEADAAN SEIMBANG MOMEN MOTOR SAMA

DENGAN MOMEN DARI KIPAS ANGIN

Rabu 7 April 2021 motor listrik 31

 m
MOTOR SHUNT

TITIK KERJA
ω

KIPAS ANGIN

m
BILA :
dmp
> 0, MAKA SISTEM TIDAK STABIL
dω
dmp
< 0, MAKA SISTEM STABIL STATIK
dω

CATATAN :
SUPAYA MOTOR DAPAT DIASUT, MAKA MOMEN START
MOTOR HARUS LEBIH DARIPADA MOMEN STATIK
BEBAN
m
ml

3
1 2

ω
PADA TITIK 1. SISTEM STABIL
2. SISTEM TIDAK STABIL
3. SISTEM STABIL

Rabu 7 April 2021 motor listrik 32

JIKA PUTARAN SUATU MOTOR MEMBESAR DENGAN
SANGAT CEPAT, MAKA MOTOR AKAN RUSAK.
KERUSAKAN INI DISEBABKAN GAYA SENTRIFUGAL
YANG TIMBUL PADA POROS (ROTOR) MOTOR
SANGAT BESAR KARENA PUTARAN YANG TINGGI.

f = GAYA SENTRIFUGAL
 v = .r
r = KONSTAN
  v

CONTOH :
PADA MOTOR DC PENGUATAN BEBAS, JIKA Ø HILANG
SECARA TIBA – TIBA, MAKA APA YANG TERJADI PADA
MOTOR ?
 TERGANTUNG PADA MOMEN BEBAN DARI MOTOR
MISAL SUATU MOTOR DC PENGUATAN BEBAS DIBEBANI
OLEH GENERATOR DC PENGUATAN BEBAS

Ia

MAS GEN RL
P.B P.B V

Rabu 7 April 2021 motor listrik 33

 KONDISI MOTOR TRAKSI
UNTUK KENDARAAN REL
• MUDAH DIKONTROL KECEPATANNYA
• GAYA TARIK YANG BESAR SAAT MULA GERAK
• MOTOR DAPAT DIGUNAKAN DENGAN EFISIENSI
TINGGI PADA DAERAH KECEPATAN YANG LUAS
• KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN HARUS DAPAT
DIPERKECIL
• MOTOR HARUS STABIL BILA TERJADI
PERUBAHAN TEGANGAN SECARA MENDADAK
• KONSTRUKSI MOTOR
– HARUS KECIL DAN RINGAN
– AGAR MEMUDAHKAN PERAWATAN DAN
PEMINDAHAN
– HARUS MEMILIKI KARAKTERISTIK SEPERTI
TAHAN BENTURAN, TAHAN GEMPA, ANTI AIR,
ANTI DEBU.

Rabu 7 April 2021 motor listrik 34

 JENIS DAN
KARAKTERISTIK MOTOR
MOTOR KARAKTERISTIK

MOTOR DC SERI MUDAH PENGONTROLAN

JUMLAH PUTARAN DAN TORSI

MOTOR DC SHUNT KECEPATAN KONSTAN DAPAT

DIPERTAHANKAN TANPA
MEMPERHATIKAN BEBAN

MOTOR DC KOMPON MENGUNTUNGKAN UNTUK

KONTROL REM REGENERATIF
DAN KECEPATAN KONSTAN

MOTOR KOMUTATOR HAMPIR SAMA DENGAN

AC MOTOR DC SERI,
SULIT PERBAIKANNYA

MOTOR ASINKRON SANGAT MENGHEMAT

(MOTOR INDUKSI) TENAGA KERJA DAN HANDAL
KONTROL SANGAT KOMPLEK

MOTOR SINKRON COCOK UNTUK TEGANGAN

YANG TINGGI DAN
KAPASITASNYA BESAR
Rabu 7 April 2021 motor listrik 35
 METODE PEMASANGAN
MOTOR TRAKSI
1. SISTEM HIDUNG / SUSPENSI LANGSUNG
(LOK DIESEL)
2. SISTEM SEMI SUSPENSI HIDUNG LANGSUNG
(LOK LISTRIK)
3. SISTEM INSTALASI PEGAS
a. SISTEM GARDAN (KRL)
b. SISTEM QUILL (LOK LISTRIK LAMA)
c. SISTEM LINK (LOK LIDTRIK 2000)

• SISTEM 2 JENIS ANTARA 1 DAN 3.b

– SALAH SATU UJUNG TM DISANGGA KE
RANGKA TRUK DENGAN UNIT ANGKAT
PADA TM
– UJUNG LAIN DISANGGA KE POROS
BERLUBANG MELALUI BALL BEARING
– KARENA PENYAMBUNGAN GEARBOX
KONSTAN, DAN
– TM DISANGGA DENGAN PEGAS KARET KE
TRUK DAN POROS
• BERAT DI BAWAH PEGAS BERKURANG
DIBANDINGKAN DENGAN SISTEM 1
– SISTEM 2 MEMILIKI KELEBIHAN UNTUK
MEMBUAT TORSI PADA BAGIAN RODA
KANAN DAN KIRI SAMA.
Rabu 7 April 2021 motor listrik 36
 METODE KONTROL
KECEPATAN DAN TORSI
MOTOR TRAKSI KECEPATAN TORSI
SETIAP TEGANGAN, MEDAN TORSI
MOTOR DC
MOTOR TEGANGAN ARUS
KOMUTATOR
AC
MOTOR FREKUENSI, TEGANGAN
INDUKSI JUMLAH KUTUB FREKUENSI
MOTOR FREKUENSI, ARUS
SINKRON JUMLAH KUTUB

METODE KONTROL MOTOR DC

KONTROL TEGANGAN KONTROL MEDAN
KONTROL TAHANAN KONTROL MEDAN
LEMAH
KRL - KONTROL KOMBINASI – CHOPPER MEDAN
DENGAN - KONTROL CHOPPER – TAMBAHAN
AA – DC ARMATUR EKSITASI
- KONTROL CHOPPER
4 KUADRAN
KRL - KONTROL TAP – KONTROL MEDAN
DENGAN - KONTROL FASA LEMAH
AA – AC
Rabu 7 April 2021 motor listrik 37
 TIPE DAN SISTEM KONTROL
MOTOR TRAKSI
1. MOTOR DC SERI
a. TAHANAN, KONTROL KOMBINASI
b. KONTROL CHOPPER ARMATUR (JR201)
c. KONTROL TAMBAHAN EKSITASI MEDAN
d. KONTROL TAP (SHINKANSEN)
e. KONTROL FASA

2. MOTOR DC SHUNT
– KONTROL CHOPPER EMPAT KUADRAN

3. MOTOR DC KOMPON
a. KONTROL CHOPPER MEDAN
b. KONTROL CHOPPER AVF
c. KONTROL CHOPPER AFE

4. MOTOR INDUKSI
a. KONTROL LANGSUNG
b. KONTROL INVERTER TIPE TEGANGAN
c. KONTROL INVERTER TIPE ARUS

5. MOTOR SINKRON
a. KONTROL INVERTER TIPE TEGANGAN
b. KONTROL INVERTER TIPE ARUS (TGV – A)
c. KONTROL KONVERTER SIKLON (KUMOYA)
Rabu 7 April 2021 motor listrik 38
 RUMUS DASAR
• 3 RUMUS DASAR MESIN ARUS SEARAH (DC) :
• TEGANGAN
E  K n
DI MANA :
 FLUKSI PER KUTUB
n  PUTARAN  RPM 
 p  z 
K     
 a   60 
KONSTANTA
p  JUMLAH KUTUB
a  JALUR PARALEL KONDUKTOR JANGKAR
z  JUMLAH KONDUKTOR JANGKAR
• KECEPATAN
E
n  K

DIMANA E  GAYA GERAK LISTRIK

V  TEGANGAN TERMINAL
R  TAHANAN BEBAN
• MOMEN BEBAN
M  K Ia 
DIMANA   FLUKSI PER KUTUB
I a  ARUS JANGKAR
K  KONSTANTA
Rabu 7 April 2021 motor listrik 39
• MESIN ARUS BOLAK BALIK (AC)
120 f 
n  p  1 s  ns

120 f 1 ns  n
ns  p s
1
ns

M K I   K2 V
f
120  f 
I  K3  f n p   f 
s

 
V  2
DIMANA M  K 4  f  f
 

Rabu 7 April 2021 motor listrik 40