Anak Autistik Autisme • Autisme pada anak merupakan gangguan perkembangan yang muncul pada usia batita (bawah tiga tahun), yg menyebabkan mereka tidak mampu membentuk hubungan sosial atau mengembangkan komunikasi normal. • Kelainan anak autis ini mulai dari yang ringan sampai yang berat sehingga dikatakan suatu spektrum kelainan atau Autism Spectrum Disorder (ASD) • Gangguan-gangguan yang terjadi pada anak-anak autistik ini umumnya meliputi tiga sistem, yaitu Sistem Imun, Sistem Susunan Saraf Pusat, dan Sistem Pencernaan. Gangguan Sistem Imun Pada Anak Autis • Menurut penelitian, defek pada anak autistik meliputi semua bagian dalam sistem imun. Sehingga penyakit infeksi sering menyerang anak autis, dan penggunaan antibiotik akan membunuh sejumlah besar mikroorganisme normal di dalam saluran pencernaan mereka. • Imunodefisiensi atau defisiensi sistem imun juga merupakan keadaan yang mengakibatkan sering terjangkitnya infeksi. Imunodefisiensi pada Anak Autis • Imunodefisiensi dapat disebabkan oleh defisiensi antibodi seperti IgG, IgA, dan IgM. • Frekuensi kelainan berbagai macam antibodi cukup tinggi pada anak autis. • Konsentrasi IL-12 yang diproduksi limfosit T dan interferon gamma dalam darah anak autistik jauh lebih tinggi dibandingkan anak normal. • Sekitar 38% - 45 % anak autis mempunyai jumlah sel NK yang rendah dan sel-sel T yang tidak normal. • Penurunan sel-sel CD 4, suatu subtipe sel T, pada anak autis mungkin merupakan penyebab lain terjadinya kolonisasi Candida Albicans • ketidaknormalan sistem imun pada anak autis mungkin diakibatkan oleh adanya defisiensi dipeptidyl peptidase IV. Tipe-tipe Defisiensi Imun pada Anak Autistik A. Defisiensi Ig A yang selektif • Terjadi pada 1 dari 600-1000 orang Eropa. • Penyebab unknown, tp pada beberapa kasus tampaknya dipengaruhi oleh faktor keturunan & lainnya tidak. • Pada beberapa kasus, disertai kelainan pada kromosom 18, namun umumnya, tdk disertai kelainan kromosom. • Obat-obatan atau infeksi virus dapat menimbulkan defisiensi IgA • Sejumlah pasien juga sensitif terhadap glutein. B. Imunodefisiensi Berat / Severe combined immunodeficiency disease (SCID) • Adanya cacat pada limfosit T & B sehingga imunitas seluler dan humoral mengalami gangguan. • Menyebabkan Infeksi Candida Sp. • Penyakit ini berhubungan dgn kelainan genetik pada kromosom X atau salah satu kromosom yang lain. • Kelainan genetik penyebab defisiensi enzim purine nucleoside phosphorylase atau adenosine deaminase juga menyebabkan SCID. C. Defisiensi Complement C4b • Sistem komplemen: bagian dari sistem imun yang berfungsi untuk menghancurkan jamur, virus dan bakteri. • dpt berintegrasi dgn membran sel berbagai spesies bakteri & hasil tambahan komplemen menarik sel-sel darah putih utk menghancurkan + membersihkan sisa bakteri yg telah dihancurkan. • Konsentrasi komplemen C4b pada penderita autis • Menyebabkan penderita mudah terinfeksi jamur dan bakteri seperti Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenza. D. Defisiensi Myeloperoxidase • mengakibatkan sel- sel darah putih tdk dapat memproduksi ion hipoklorit utk membunuh jamur, sehingga terjadi pertumbuhan jamur yg berlebihan. • Pasien seing mengalami infeksi jamur pada kuku atau dpt pula pd sistemik. • Dapat disebabkan: a. Kelainan genetik dgn mutasi pada pasangan kromosom 17 atau defisiensi biotinidase. b. Kelainan enzim myeloperoxidase yang didapat karena keracunan logam berat, defisiensi as. folat atau vit. B-12, infeksi berat, & leukemia. Kelainan Autoimun pada Anak Autis • Infeksi virus seperti morbili dpt memicu pembentukan antibodi yg akan beraksi silang dgn myelin otak, yg mengganggu pertumbuhan & perkembangan jaringan saraf anak. • Penderita dgn Candidiasis memproduksi antibodi terhadap Candida yang juga bereaksi terhadap berbagai jaringan tubuh seperti otak, ginjal, pancreas, limpa, thymus, & hati. • antibodi anti- jamur yang sama bereaksi pada protein gandum, sehingga pada anak autis titer antibodi terhadap protein gandum sangat tinggi & sangat sensitif terhadap protein gandum. Phenomena Alergi Makanan pada Anak Autis • Manifestasi penyakit alergi yg timbul tergantung pada kepekaan penderita, di mana alergen mengadakan kontak dengan bagian tubuh atau dapat pula timbul pada beberapa tempat secara bersamaan. • Gangguan perilaku akibat reaksi alergi dapat berupa hiperaktif dan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) • Gejala-gejala anak autistik dgn gangguan perilaku akibat alergi makanan: telinga merah, pipi merah garis hitam di sekitar mata, kantung mata, kerutan di bawah mata, mata berkaca-kaca/berair hidung meler, mengusap-usap hidung Bengong, tidak suka disentuh, diare/konstipasi, BAK berlebihan kulit gatal/biduran, Ekzim, lidah putih, Agresif, mood swings, Hiperaktif Penanggulangan Gangguan Sistem Imun Pada Anak Autis Farmakologi Non Farmakologi • Pemberian imunoglobulin secara i.v. • transfer factor therapy (IVIG), Cimetidine atau kombinasi • Diet suplementasi zinc dan Cimetidine • bovine colostrum , Interleukin-2 (IL-2) • eliminasi alergen makanan dosis rendah • Pantang makanan • Pemberian antioksidan dan berbagai vitamin serta mineral • nystatin, ketoconazole, amphotericin B diberikan dengan dosis sangat rendah per ora. • anti alergi dan anti radang penggunaannya masih kontroversial. Kesimpulan • Autisme pada anak: gangguan perkembangan yg muncul pada usia batita, yang menyebabkan tidak mampunya membentuk hubungan sosial atau mengembangkan komunikasi normal. • kelainan yang dijumpai pada anak autis : Defisiensi Sistem Imun: def. enzim myeloperoxidase, defek limfosit T & B, def. Ig A & komplemen C4b Kelainan Autoimun, dibentuknya antibodi terhadap infeksi virus & jamur, yang mana antibodi tersebut dpt bereaksi silang dgn myelin otak, atau jaringan otak. Fenomena alergi makanan pada anak autistik dgn manifestasi gangguan perilaku seperti pd autism spectrum disorder • cara penanggulangan: Pemberian IVIG Candida albicans: diet, suplementasi, makanan tertentu, beberapa obat (nystatin, ketoconazole, dan kadang- kadang amphotericin B dosis per oral )