Anda di halaman 1dari 34

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN

TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA


SENDIRI (SADARI) DENGAN PERILAKU
PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI
(SADARI) PADA MAHASISWI NON-
KESEHATAN DI WILAYAH MAKASSAR

Nama : Sri Ayu Ashari


NIM : 119451714
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kanker payudara adalah
tumor ganas yang
tumbuh dalam jaringan
payudara (Suryaningsih
& Sukaca, 2013). kanker payudara merupakan
kanker yang penderitanya paling
banyak adalah wanita yaitu
sebanyak 24,2% (GLOBOCAN,
2018). Besarnya angka ini
membuat kanker payudara
Penderita kanker payudara menjadi penyebab kematian
mengalami peningkatan kelima terbanyak di seluruh dunia
pada tahun 2018 menjadi yaitu sebesar 627.000 atau sekitar
2,09 juta kasus (World 6,6% (WHO, 2018).
Health Organization,
2018)
Menurut Pathological Based
Registration di Indonesia,
kanker payudara berada pada
posisi pertama dengan
frekuensi relatif mencapai
hingga 18,6%.
Berdasarkan data Dinas
Kesehatan Provinsi Sulawesi
Selatan pada tahun 2019
tercatat 170 kasus kanker
payudara, dan dari 317
perempuan kasusnya
terdeteksi melalui pemeriksaan
Di Indonesia, kanker payudara adalah SADANIS (Dinas Kesehatan
jenis kanker yang paling banyak diderita Sulawesi Selatan, 2019).
oleh wanita dengan banyaknya penderita
mencapai 42,1 per 100.000 masyarakat
Kankerpayudaramenjadisulituntukdisembuhkankarenaketerlambatanpenderitame Olehkarenaitu,pemeriksaansecararutindanberkalaperludilakukansebagaiupayadet ProgramdeteksidiniyangtelahdilaksanakandandirekomendasikanolehKemenkesRI
Kankerpayudaramenjadisulituntukdisembuhkankarenaketerlambatanpenderitame
nyadarikankeryangdideritanyapadastadium Olehkarenaitu,pemeriksaansecararutindanberkalaperludilakukansebagaiupayadet
eksidinidanpencegahankankerpayudara. ProgramdeteksidiniyangtelahdilaksanakandandirekomendasikanolehKemenkesRI
dikenaldenganmetodeSADARI.
nyadarikankeryangdideritanyapadastadium
yangmasihawalsehinggatidakbisamendapatkanpenangananyanglebihawal. eksidinidanpencegahankankerpayudara. dikenaldenganmetodeSADARI.
SADARIadalahmetodepemeriksaanpayudarasendiriyangbertujuanuntukmengetah
yangmasihawalsehinggatidakbisamendapatkanpenangananyanglebihawal. SADARIadalahmetodepemeriksaanpayudarasendiriyangbertujuanuntukmengetah
uiadatidaknyabenjolandalampayudarawanita(Olfah, 2013).
uiadatidaknyabenjolandalampayudarawanita(Olfah, 2013).
Seorang
Seorang wanita
wanita dianjurkan
dianjurkan melakukan
melakukan
pemeriksaan
pemeriksaan payudara
payudara sendiri
sendiri setiap
setiap
bulan
bulan atau
atau setiap
setiap tiga
tiga bulan
bulan sekali
sekali
ketika
ketika usia
usia mulai
mulai 20 20 tahun
tahun untuk
untuk
mendeteksi
mendeteksi sejak
sejak dini
dini jika
jika terdapat
terdapat
kelainan
kelainan pada
pada payudara
payudara dandan segera
segera
mendapatkan
mendapatkan penanganan
penanganan yangyang tepat
tepat
(Setiati,
(Setiati, 2012).
2012). Pada dasarnya mahasiswi yang
menempuh pendidikan bukan
di bidang kesehatan, jika tidak
mencari informasi secara
mandiri mengenai metode ini
maka mereka tidak akan
Dalam hal ini mahasiswi termasuk mengetahui pentingnya
salah satu komunitas yang telah penerapan perilaku ini
mencapai usia tersebut, dimana
mahasiswi telah memasuki tahap
perkembangan remaja akhir
(adolescence).
RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka


dirumuskan pertanyaan penelitian “Apakah ada
hubungan tingkat pengetahuan tentang Pemeriksaan
Payudara Sendiri (SADARI) dengan perilaku
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) sebagai
upaya deteksi dini kanker payudara pada mahasiswi
non-kesehatan di Wilayah Makassar?”
TUJUAN PENELITIAN

Tujuan Tujuan
umum Untuk mengetahui khusus Mengukur pengetahuan tentang
Pemeriksaan Payudara Sendiri
apakah ada
hubungan tingkat (SADARI) pada mahasiswi
pengetahuan tentang non-kesehatan diWilayah
Pemeriksaan Makassar
Payudara Sendiri
(SADARI) dengan
perilaku Mengukur perilaku
Pemeriksaan Pemeriksaan Payudara Sendiri
Payudara Sendiri (SADARI) pada mahasiswi
(SADARI) pada non-kesehatan diWilayah
mahasiswi non- Makassar
kesehatan diWilayah
Makassar Menganalisis hubungan tingkat
pengetahuan tentang SADARI
dengan perilaku SADARI pada
mahasiswi non-kesehatan
diWilayah Makassar
Manfaat bagi peneliti

Manfaat bagi responden


Manfaat
Penelitian
Manfaat bagi instansi

Manfaat bagi institusi


BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
SADARI UNTUK DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA

SADARI adalah metode pemeriksaan


payudara sendiri yang bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya benjolan dalam
payudara wanita (Olfah, 2013).
WAKTU MELAKUKAN SADARI

SADARI dilakukan secara


rutin yaitu sebulan sekali,
yakni 7-10 hari setelah
menstruasi yang dihitung dari
hari pertama menstruasi.

Diharapkan pada saat


pemeriksan tersebut
payudara tidak dalam
keadaan bengkak ataupun
nyeri saat ditekan.
6 LANGKAH SADARI
(KEMENTERIAN KESEHATAN RI, 2016)

Langkah 1 : Langkah 2 : Langkah 3 :


Langkah 1 : Langkah 2 : Langkah 3 :
Berdiridanmenghadapkearahcermin,laluperiksakeduapayudaraapakahnormalatautidaknor Angkatkeduatangankeataskepala.Perhatikansetiapperubahankonturpadapayudara,apakaha Letakkankeduatangankearahpinggangdansedikitmembungkukmenghadapkearahcerminsa
Berdiridanmenghadapkearahcermin,laluperiksakeduapayudaraapakahnormalatautidaknor
mal.Perhatikanjikaadacairanyangkeluardariputingsusu,keriput,kulitmengelupasatau dimpli Angkatkeduatangankeataskepala.Perhatikansetiapperubahankonturpadapayudara,apakaha
dakelainanpadakeduapayudaraatauputting. Letakkankeduatangankearahpinggangdansedikitmembungkukmenghadapkearahcerminsa
mbilmenarikbahukebelakangdansikukearahdepan.Perhatikansetiapperubahankonturpadak
mal.Perhatikanjikaadacairanyangkeluardariputingsusu,keriput,kulitmengelupasatau
ng. dimpli dakelainanpadakeduapayudaraatauputting. mbilmenarikbahukebelakangdansikukearahdepan.Perhatikansetiapperubahankonturpadak
eduapayudaradanputing.
ng. eduapayudaradanputing.
Langkah 4 : Langkah 5 : Langkah 6 :
Angkattangansebelahkiridenganposisitanganditekukdibelakangkepala,lalugunakan3atau4j Pijatputtingpayudarasecaraperlahandanperhatikanapakahadarabasataukeluarnyacairan. Ulangilangkahkeempatdankelimanamundalamposisiberbaring.Berbaringmendatar,dengan
aripadatangankananuntukmerabapayudarasebelahkiridenganlembut,kuat,hati- lengankiriposisinyadiletakkanpadabagianbawahkepaladanpadabahukiridiberibantalataulip
hatidanmerata.Beriperhatiankhususpadaarea atanhanduk.
diantarapayudaradanbawahlengandanrasakanapakahadabenjolanataumassayangtidakbiasa
padabawahkulit.
MAHASISWI NON KESEHATAN

Mahasiswa non-kesehatan merupakan


salah satu komponen masyarakat yang
mempunyai mempunyai tingkat
pengetahuan tinggi namun kurang
terpapar informasi masalah kesehatan
(Pulungan, Sahara, 2010).
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG METODE SADARI DENGAN PERILAKU
SADARI

Pengetahuan yang baik tentang kanker payudara


akan membuat seseorang berperilaku untuk
melakukan deteksi dini kanker payudara yang
diperoleh dari interaksi sosial baik dalam kelompok
maupun di luar kelompok (Sobur, 2013).
BAB III
KERANGKA KERJA
PENELITIAN
KERANGKA KONSEPTUAL

Skema pola variabel :


Perilaku Pemeriksaan
Tingkat pengetahuan tentang Payudara Sendiri
Perilaku Pemeriksaan Payudara (SADARI) sebagai upaya
Sendiri (SADARI) deteksi dini kanker
payudara

Keterangan :
: variabel independen
: variabel dependen
: penghubung antarvariabel
Hipotesis Penelitian

AdahubunganyangsignifikanantaraTingkatPengetahuantentangPemeriksaanPayudaraSendiri(SADARI)denganPerilakuPemeriksaanPayudaraSendiri(SADARI)sebagaiUpayaDeteksiDiniKankerPayudarapadaMahasiswiNon-Kesehatandi Wilayah Makassar


VARIABEL PENELITIAN

Variabel independen
• Tingkatpengetahuantentangpemeriksaanpayudarasendiri(SADARI)

Variabel dependen
• Perilakupemeriksaanpayudarasendiri(SADARI)sebagaiupayadeteksidinikankerpayudara
DEFINISI OPERASIONAL DAN KRITERIA OBJEKTIF

Tingkat pengetahuan • MetodeSADARIkeraptidakdilakukankarenakurangnyapengetahuantentangpentingnyapenerapanmetodetersebutsebagaiupayadeteksidinikankerpayudara.


tentangpemeriksaanpayudarasendiri(SADARI)

•  
•  
Kriteria objektif •  
•  
• Seseorangyangmemilikipengetahuanyangbaikt
Perilakupemeriksaanpayudarasendiri(SADARI) entangmetodeSADARIakancenderungmenerap
kanperilakuSADARI

•  
•  
Kriteria objektif •  
•  
•  
BAB IV
METODE
PENELITIAN
DESAIN PENELITIAN

Desain penelitian ini menggunakan


pendekatan cross sectional study
yakni seluruh variabel dalam
penelitian ini diukur dan diamati
pada saat yang sama.
POPULASI DAN SAMPEL

Populasi

Populasipadapenelitianiniadalahsemuamahasiswinon-kesehatandi
Wilayah Makassar.

Sampel
Sampeldalampenelitianiniadalahmahasiswinon-kesehatandi Wilayah
Makassar.Respondendipilihdenganteknikcluster
samplingkarenapopulasisangatluasdanbanyak
Kriteria
Kriteria inklusi
inklusi dan
dan kriteria
kriteria eksklusi
eksklusi

Kriteria inklusi : Kriteria eksklusi :


•• Bersediamenjadiresponden
Bersediamenjadiresponden •• Tidakbersediamenjadiresponden
Tidakbersediamenjadiresponden
•• Respondenyangbisamembacadanmenulis
Respondenyangbisamembacadanmenulis •• Mahasiswi
Mahasiswi yang
yang menempuh
menempuh pendidikan
pendidikan didi
•• Mahasiswi
Mahasiswi non-kesehatan
non-kesehatan yang
yang juga
juga berasal
berasal dari
dari bidang kesehatan
bidang kesehatan
sekolah menengah non-kesehatan
sekolah menengah non-kesehatan •• Mahasiswi
Mahasiswi non-kesehatan
non-kesehatan yang
yang berasal
berasal dari
dari
•• Mahasiswi
Mahasiswi berusia
berusia ≥20
≥20 tahun
tahun sekolah
sekolah menengah
menengah jurusan
jurusan kesehatan
kesehatan
•• Mahasiswitidakmenderitakankerpayudara
Mahasiswitidakmenderitakankerpayudara
•• Mahasiswi berusia <20 tahun
Mahasiswi berusia <20 tahun
•• Mahasiswimenderitakankerpayudara
Mahasiswimenderitakankerpayudara
PENGUMPULAN DATA DAN ANALISA DATA
 Skor penilaian tingkat pengetahuan
Jawaban Favourable Unfavourable

Benar 1 0

Salah 0 1

 Skor penilaian perilaku


Tidak
Skala Selalu Sering Kadang
Pernah

Positif (+) 4 3 2 1

Negatif (-) 1 2 3 4
InstrumentPenelitian

Padapenelitianiniinstrumenyangakandigunakanadalah2macamkuesioner,yaitukuesionertingkatpengetahuantentang Kuesionerpengukurantingkatpengetahuanakandigunakanskalaguttman(dengankategoripilihanjawaban“benar”dan“ kuesioneruntukperilakuSADARIakandigunakanskalalikert(dengankategoripilihanjawaban“selalu”, “sering”,


Padapenelitianiniinstrumenyangakandigunakanadalah2macamkuesioner,yaitukuesionertingkatpengetahuantentang
SADARIdankuesionertentangperilakuSADARI Kuesionerpengukurantingkatpengetahuanakandigunakanskalaguttman(dengankategoripilihanjawaban“benar”dan“
salah”).Jumlahpertanyaanpadakuesionerinisebanyak20nomorsoal kuesioneruntukperilakuSADARIakandigunakanskalalikert(dengankategoripilihanjawaban“selalu”,
“jarang”dan“tidakpernah”).Jumlah pertanyaan pada kuesioner inisebanyak14nomorsoal. “sering”,
SADARIdankuesionertentangperilakuSADARI salah”).Jumlahpertanyaanpadakuesionerinisebanyak20nomorsoal “jarang”dan“tidakpernah”).Jumlah pertanyaan pada kuesioner inisebanyak14nomorsoal.
LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

•• Penelitianiniakandilaksanakandi
Penelitianiniakandilaksanakandi Wilayah
Wilayah Makassar
Makassar

Lokasi

•• PenelitianiniakandilaksanakansekitarbulanApril
PenelitianiniakandilaksanakansekitarbulanApril –Juni2021
–Juni2021

Waktu
PROSEDUR PENGUMPULAN DATA

Data Data
primer sekunder

DatasekunderdalampenelitianinidiperolehdariDinasKesehatanSulawesi
Data primerdalampenelitianinidiantaranyatingkatpengetahuantentangSADARIdanperilakuSADARI.
Selatanmelaluiberitayangdiaksespenelitimengenaikasuskankerpayudarapadatahun2019 di Sulawesi
Data primertersebutakandikumpulkanmelaluikuesioner.
Selatan.
PENGOLAHAN DATA
(MASTUROH DAN ANGGITA, 2018)

Editing Coding Entry data

Tabulating Scoring
• Analisa
univariat
Analisa
Data • Analisa
bivariat
Etika Penelitian
Informed consent (lembarpersetujuan)

Anonymity (tanpanama)

Confidentiality (kerahasiaan)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai