Anda di halaman 1dari 22

FISIOLOGI SISTEM

SARAF TEPI
(PERIFER)
Latar Belakang
• Sistem saraf merupakan jaringan kompleks yang memiliki peran
penting untuk mengatur setiap kegiatan dalam tubuh
• Sistem saraf tepi pada dasarnya adalah lanjutan dari neuron yang
bertugas membawa impuls saraf menuju ke dan dari sistem saraf pusat
• Sistem saraf tepi sangat berperan penting dalam kehidupan manusia,
baik untuk mengontrol tubuh secara internal maupun berkontribusi
untuk melakukan suatu gerakan

2
Rumusan Masalah
bagaimana fisiologi sistem saraf tepi?

Tujuan Khusus

Untuk mengetahui bagaimana fisiologi sistem saraf tepi dan bagian-


bagiannya.
Urgensi (Keutamaan) Essai
Essai ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan dan pengalaman
dalam menyusun essai serta sebagai sarana untuk menerapkan ilmu dan
teori yang telah diperoleh mengenai sistem saraf tepi. Essai ini juga dapat
menjadi sumber informasi mengenai sistem saraf tepi bagi pembaca.
 
3

Apa itu sistem saraf tepi ?
Sistem saraf tepi mengacu pada bagian-bagian sistem saraf yang berada di luar sistem
saraf pusat, yaitu bagian-bagian di luar otak dan spinal cord

Apa peranan sistem saraf tepi ?


Peran PNS adalah menghubungkan SSP ke seluruh tubuh (organ dalam, tungkai, otot,
kelenjar, dan lainnya). Sistem periferal memungkinkan otak dan spinal cord menerima
dan mengirim informasi ke area lain di tubuh, yang memungkinkan kita bereaksi
terhadap rangsangan di lingkungan kita.

4
4
Sistem Saraf Tepi

◎ Secara struktural sistem saraf tepi pada manusia terdiri


dari pasangan kiri dan kanan saraf kranial dan spinal
◎ Saraf kranial (cranial nerve) menghubungkan otak
dengan lokasi-lokasi yang sebagian besar terdapat dalam
organ-organ di kepala dan tubuh bagian atas.
◎ Saraf tulang belakang (spinal nerve) membentang
diantara sumsum tulang belakang dan bagian tubuh di
bawah kepala

5
◎ Berdasarkan dari arah datangnya impuls yang dibawa, sistem saraf tepi
dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Sistem saraf aferen membawa impuls saraf dari reseptor menuju ke sistem
saraf pusat.
2. Sistem saraf eferen membawa impuls saraf dari sistem saraf pusat ke
efektor.
◎ Neuron eferen atas dua komponen fungsional, yaitu sistem saraf somatik
dan sistem saraf otonom.

6
Divisi Aferen

◎ Aferen befungsi : membawa sinyal sensorik dari reseptor di seluruh bagian tubuh ke
sistem saraf pusat.
◎ Contoh : reseptor penglihatan mata  jika ada stimulus lewat mata maka dikirim ke
otak
7
Divisi eferen

◎ Fungsi : membawa impuls saraf dari sistem saraf pusat ke efektor


◎ Neuron eferen terdiri atas dua komponen fungsional, yaitu sistem saraf
sadar (somatik) dan sistem saraf tak sadar (otonom).

8
Sistem saraf somatik
◎ Sistem saraf sadar (somatik) terdiri dari 12 pasang saraf
kranial dan 31 pasang saraf spinal. 
◎ Saraf-saraf ini berfungsi meneruskan impuls dari reseptor (terutama
stimulus luar) kesistem saraf pusat, juga meneruskan impuls dari
sistem saraf pusat ke semua otot-otot rangka tubuh. 
◎ Sistem saraf somatik hanya menghasilkan gerakan di jaringan otot
rangka.

9
Saraf Kranial
◎ terdiri atas 12 pasang
◎ bertanggung jawab untuk membawa informasi masuk dan keluar dari
otak

Nervus Cranial Nervus Cranial Mix Nervus


Sensorik Motorik (mengandung keduanya)
(hanya mengandung (hanya mengandung
aferen) eferen)

Saraf cranial I (saraf Saraf cranial III (saraf Saraf cranial V (saraf
olfactorius) oculomotorius) trigeminus)
Saraf cranial II (saraf Saraf cranial IV (saraf Saraf cranial VII (saraf
opticus) troclearis) facialis)
Saraf cranial VIII (saraf Saraf cranial VI (saraf Saraf cranial IX (saraf
vestibulococlearis) abducens) glossopharyngeal)
Saraf cranial XI (saraf Saraf cranial X (saraf
accessorius) vagus)
Saraf cranial XII (saraf
hypoglossus)
10
Saraf Spinal

◎ membentang diantara sumsum tulang belakang dan


bagian tubuh di bawah kepala
◎ terdiri dari 31 pasang (dari 8 pasang saraf Cervikal (C),
12 pasang saraf Thoracic (T), 5 pasang saraf Lumbar
(L), 5 pasang saraf Sakral (S), dan 1 pasang saraf
Coccygeal (Co)

11
Sistem Saraf Otonom
◎ mengontrol kegiatan organ-organ dalam, misalnya jantung, paru-paru, organ
pencernaan, dan lain sebagainya.
◎ Sistem saraf otonom menginervasi otot jantung, otot polos, sebagian besar kelenjar
eksokrin, sebagian besar kelenjar endokrin, dan jaringan adiposa (lemak).
◎ Terbagi menjadi sistem saraf simpatis dan parasimpatis.
◎ Jalur saraf otonom terdiri atas sebuah rantai dua- neuron :

12
Saraf Simpatis

• Stimulasi nya merangsang kerja organ.


Serabut saraf simpatik berasal dari dalam sumsum tulang belakang
daerah toraks dan daerah lumbar  sistem saraf torako lumbar.
• serabut praganglionik simpatik sangat pendek, bersinapsis dengan
badan sel neuron pascaganglionik
• Serabut pascaganglionik yang panjang berasal dari rantai ganglion
dan berakhir pada organ-organ efektor.

13
Saraf Parasimpatis
◎ bersifat antagonis terhadap sistem saraf simpatik menghambat kerja organ
◎ jalur parasimpatis terdiri dari dua neuron, neuron presinaptik (preganglionik) dan
post sinaptik (postganglionik) , yang dihubungkan oleh akson neuron presinaptik
◎ Serabut praganglionik parasimpatik berasal dari daerah kranial dan daerah sakral
sistem saraf pusat (beberapa saraf kranial mengandung serabut saraf parasimpatik)
 sistem saraf kranio sakral. 
◎ Serabut-serabut saraf parasimpatik lebih panjang bila dibandingkan dengan serabut
praganglionik simpatik karena ujungnya berakhir pada terminal ganglion yang
terletak dekat atau bahkan pada organ efektor.
◎ Serabut pascaganglioniknya sangat pendek yang berakhir pada sel-sel organ efektor.

14
Use charts to explain your ideas

White Gray Black

15
Reseptor pada divisi aferen
◎Neuron aferen memiliki reseptor sensorik di ujung perifer yang merespon
terhadap stimulus eksternal dan internal
◎Stimulus menyebabkan potensial berjenjang  potensial reseptor
◎Reseptor memiliki perbedaan sensitivitas terhadap berbagai stimulus
◎Setiap tipe reseptor dikhususkan hanya untuk merespon terhadap satu
jenis stimulus stimulus adekuat. Jenisnya :
◎ Fotoreseptor
◎ Mekanoreseptor
◎ Termoreseptor
◎ Osmoreseptor
◎ Kemoreseptor
◎ Noniseptor

16
Berdasarkan kecepatan adaptasinya

◎ Reseptor Tonik
 Reseptor tonik tidak beradaptasi atau beradaptasi dengan lambat.
 Contoh : reseptor regang otot yang mengamati panjang otot dan proprioseptor
sendi yang mengukur derajat fleksi sendi.
◎ Reseptor fasik
 Reseptor yang beradaptasi dengan cepat
 Beberapa reseptor fasik diantaranya yaitu badan pacini yang berespons dengan
polarisasi ringan.

17
Reseptor Saraf Otonom
A. Reseptor Kolinergik
1. Reseptor Nikotinik
diaktifkan oleh turunan tanaman tembakau nikotin. Reseptor ini ditemukan pada
semua badan sel pascaganglion di semua ganglia otonom. Reseptor ini berespons
terhadap asetilkolin yang dibebaskan dari serat praganglion simpatis dan
parasimpatis
2. Reseptor Muskarinik
diaktifkan oleh racun jamur muskarin dan di membran sel efektor.
B. Reseptor Adrenergik
1. Reseptor alfa 1 berada pada sebagian besar jaringan sasaran simpatis.
2. Reseptor alfa 2 bertempat terutama pada organ pencernaan.
3. Reseptor beta 1 hanya terbatas pada jantung.
4. Reseptor beta 2 pada otot polos dan bronkiolus.

18
Kesimpulan
 
Sistem saraf tepi sangat berperan penting dalam kehidupan
manusia, baik untuk mengontrol tubuh secara internal
maupun berkontribusi untuk melakukan suatu gerakan.
sistem saraf tepi berfungsi untuk menghubungkan antara
saraf pusat (otak dan sumsum tulang) dengan seluruh
organ tubuh (organ dalam, mata, pendengaran, kelenjar
keringat, kulit, dan otot-otot).

19
METODE PENCARIAN LITERATUR

◎ Untuk search engine , penulis menggunakan google scholar (


https://scholar.google.com) dengan kata kunci : fisiologi sistem
saraf tepi, peripheral nervous system,, somatic AND autonomic,
afferen, somatic nervous system, sympathetic nervous system,
Autonomic Nervous System, dan “peripheral nervous system”.
Penulis juga menggunakan pubmed (
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/) dengan kata kunci : sistem saraf
tepi, “peripheral nervous system”
◎ Membatasi rentang waktu terakhir dengan harapan essai ini sesuai
dengan referensi dan data yang valid dan terbaru
◎ menggunakan textbook untuk menunjang hasil pencarian literatur.
Buku yang digunakan adalah buku ajar fisiologi kedokteran

20
References
◎ 1. Sherwood L. Susunan saraf tepi: Divisi aferen: Indera khusus. 9th ed. Fisiologi manusia. jakarta: EGC; 2019. 215 p.
◎ 2. Sherwood L. Susunan Saraf Tepi : Divisi Eferen. 9th ed. Jakarta: EGC; 2019. 277 p.
◎ 3. Cherry K. How the Peripheral Nervous System Works [Internet]. Very Well Mind. 2020. p. 2020. Available from:
https://www.verywellmind.com/what-is-the-peripheral-nervous-system-2795465
◎ 4. BSc Rad Adrian. Peripheral nervous system: Anatomy, divisions, functions | Kenhub [Internet]. 2020 [cited 2020 Dec 3]. Available from:
https://www.kenhub.com/en/library/anatomy/the-peripheral-nervous-system
◎ 5. John E. Hall PD. [Indonesia] Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology 12th Ed. 12th ed. Jakarta: Elsevier; 2013.
◎ 6. Alessandra Donato. Peripheral nervous system - Queensland Brain Institute - University of Queensland [Internet]. The University of
Queensland. 2018. Available from: https://qbi.uq.edu.au/brain/brain-anatomy/peripheral-nervous-system
◎ 7. Editors B. Somatic Nervous System - Definition, Function and Examples. 2019 [cited 2019 Oct 4]; Available from:
https://biologydictionary.net/somatic-nervous-system/
◎ 8. Joshua A. Waxenbaum; Vamsi Reddy; Matthew Varacallo. Anatomy, Autonomic Nervous System - StatPearls - NCBI Bookshelf. 2020;
Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539845/
◎ 9. Federich Paulsen, H. von, & Waschke J. Atlas Anatomi Sobotta. 24th ed. singapore: Elsevier; 2019.
◎ 10. Cahyono ID, Sasongko H, Primatika AD. Neurotransmitter Dalam Fisiologi Saraf Otonom. JAI (Jurnal Anestesiol Indones.
2013;1(1):42.
◎ 11. Sihombing TFH, Putra KAHP. Organisasi Dan Anatomi Sistem Saraf Simpatis Dan Parasimpatis. J Kesehat. 2018;3(4):3–53.
◎ 12. Adrian Bs rad. Sympathetic nervous system: Definition, anatomy, function | Kenhub [Internet]. 2020 [cited 2020 Oct 29]. Available
from: https://www.kenhub.com/en/library/anatomy/sympathetic-nervous-system
◎  

21
Thanks!

22

Anda mungkin juga menyukai