Anda di halaman 1dari 33

Operation Strategic and

Process Management

PERENCANAAN
KAPASITAS

Dr.Tukhas Shilul Imaroh/MM

Universitas Mercu Buana


Perencanaan Kapasitas

KAPASITAS
• Kapasitas dapat diartikan sebagai hasil produksi atau jumlah unit
yang dapat ditahan, diterima, disimpan atau diproduksi oleh
sebuah fasilitas dalam suatu periode waktu tertentu.

Menurut pembagian waktu, kapasitas dibedakan :


• Kapasitas jangka panjang dengan durasi lebih dari 1 tahun,
merupakan fungsi penambahan fasilitas dan peralatan yang
dimiliki.
• Kapasitas jangka menengah dengan durasi 3 hingga kurang dari
1 tahun, yang dapat dengan menambahkan peralatan, karyawan,
jumlah shift, subkontrak juga persediaan.
• Kapasitas jangka pendek biasanya sampai dengan 3 bulan,
biasanya sulit diubah sehingga menggunakan kapasitas yang
sudah ada.

Universitas Mercu Buana


• Kapasitas Desain
• Adalah output maksimum system secara teoritis dalam suatu
periode waktu tertentu, biasanya dinyatakan dalam satu tingkatan
tertentu seperti jumlah yang diproduksi per minggu, per bulan, per
tahun.

• Sebagian besar organisasi beroperasi dibawah kapasitas desain


sekitar 82 % karena kesadaran bahwa operasi dapat lebih efisien
bila sumber daya tidak digunakan sampai batas maksimum.
• Kapasitas Efektif
• Adalah kapasitas yang diharapkan dapat dicapai oleh sebuah
perusahaan dengan bauran produk, metode penjadwalan,
pemeliharaan, dan standar kualitas yang diberikan.
• Dua pengukuran kinerja system adalah Utilisasi yaitu persentase
kapasitas desain yang sesungguhnya telah dicapai, serta Efisiensi
yaitu persentase kapasitas efektif yang sesunguhnya telah dicapai

Universitas Mercu Buana


PERTIMBANGAN KAPASITAS
• Ada 4 pertimbangan khusus untuk integrasi strategi dan investasi
berkaitan dengan kapasitas yaitu :

1. Peramalan permintaan harus akurat.


• Sebuah peramalan yang akurat merupakan hal paling utama bagi
keputusan kapasitas, manajemen harus mengetahui produk mana
yang sedang ditambahkan dan mana yang sedang dihentikan ,
begitu juga volume yang diharapkan.
2. Memahami teknologi dan peningkatan kapasitas.
• Volume ditentukan dengan peninjauan ulang pada beberapa
alternative saja dan teknologi juga ikut menentukan kapasitas.
3. Menentukan tingkat operasi yang optimum (volume)
• Sering ditentukan dengan istilah skala ekonomis dan disekonomis.
4. Membangun untuk perubahan
• Manajer operasi membangun fleksibilitas dalam fasilitas dan
peralatan, dan mengadakan sensitivitas keputusan dengan menguji
beberapa skenario.

Universitas Mercu Buana


Mengelola Permintaan
Walaupun peramalan sudah baik, kadang terdapat
ketidakcocokan permintaan dan kapasitas sehingga bisa terjadi
permintaan melebihi kapasitas atau sebaliknya kapasitas melebihi
permintaan .
Oleh karena itu ada taktik untuk menyesuaikan kapasitas dengan
permintan yaitu dengan:
• 1. mengubah staff yang ada dengan menambah atau mengurangi
• 2. menyesuaikan peralatan dan proses dengan membeli , menjual atau
menyewa.
• 3. memperbaiki metode untuk meningkatkan hasil
• 4. mendisain ulang produk untuk meningkatkan hasil produksi
Perencanaan kapasitas
Perencanaan kapasitas membutuhkan dua tahap,
• tahap pertama permintaan di masa yang akan datang diramalkan dengan
model tradisional seperti konsep statistic,
• tahap kedua peramalan digunakan untuk menentukan kapasitas serta
peningkatan ukuran untuk setiap penambahan kapasitas.
• Cara untuk menetapkan kapasitas yang harus dimiliki oleh sebuah fasilitas
agar mendapatkan keuntungan adalah Analisis Titik Impas.
5

Universitas Mercu Buana


ANALISIS TITIK IMPAS

• Merupakan cara untuk menetapkan kapasitas yang


harus dimiliki oleh sebuah fasilitas untuk mendapatkan
keuntungan.
• Tujuan analisis ini adalah untuk menemukan sebuah titik
dalam unit dan satuan nilai uang , dimana
biaya = pendapatan.
• Titik tersebut disebut titik impas, perusahaan harus
beroperasi di atas tingkat ini untuk mencapai
keuntungan.
• Asumsi:
• Asumsi yang mendasari analisis titik impas adalah biaya
dan pendapatan ditunjukkan sebagai garis lurus
sehingga berbentuk fungsi linear.
6

Universitas Mercu Buana


Pendekatan Grafik

Biaya TR (Total Revenue)

TC (Total Cost)

FC (Fixed Cost)

Volume
0

Universitas Mercu Buana


Pendekatan Aljabar
• Rumus yang berkaitan dengan titik impas adalah:
• BEP x = Titik impas dalam unit
• BEP rp = Titik impas dalam rupiah
• P = Harga per unit
• x = Jumlah unit yang diproduksi
• TR = Pendapatan total Px
• F = Biaya tetap
• V = Biaya variable per unit
• TC = Biaya total = F + Vx
• Titik impas terjadi saat : TR = TC atau Px = F + Vx

Universitas Mercu Buana


F
• BEP x = --------
P–V
F F F
• BEP rp = BEPx. P = -------- P = ------------- = ------------
P–V (P – V) / P 1 – (V/P)
• Laba = TR – TC
= Px – ( F + Vx) = Px – F – Vx
= ( P – V )x – F

Biaya Tetap Total


• Titik impas dalam unit = ---------------------------------
Harga jual – Biaya Variabel

Biaya Tetap Total


• Titik Impas dalam mata uang = ----------------------------
Biaya Variabel
1 - --------------------
Harga Jual

Universitas Mercu Buana


Kasus Produk Tunggal:

• Contoh: PT X memiliki biaya tetap = Rp 1.000.000,- Biaya


tenaga kerja Rp 12.500,- per unit Biaya Bahan Baku Rp
7.500,- per unit , Harga jual Rp 40.000,- per unit.
Maka :
Rp 1.000.000,-
• BEP x = ------------------------------------------------- = 50 unit
Rp 40.000,- - (Rp 12.500,- + Rp 7.500,-)
Rp 1.000.000,-
• BEP rp = --------------------------------------- = Rp 2.000.000 ,-
(Rp 12.500,- +Rp 7.500,-)
1 - -------------------------------
Rp 40.000,-

10

Universitas Mercu Buana


Kasus Multi produk

• Hampir mirip kasus produk tunggal tetapi


dengan rumus :
F
• BEP rp = -----------------------
Σ [(1-Vi/Pi) x Wi]
• Dimana :
• V = biaya variable per unit
• P = harga per unit
• F = biaya tetap
• W = persentase setiap produk dari total
penjualan
• i = masing-masing produk
11

Universitas Mercu Buana


Contoh:

• Biaya tetap sebuah rumah makan adalah Rp 35.000.000,- per bulan

• Produk Harga/unit Biaya variabel Perkiraan penjualan


tahunan (unit)
A Rp 29.500,- Rp 12.500,- 7.000
B 8.000,- 3.000,- 7.000
C 15.000,- 4.700,- 5.000
D 7.500,- 2.500,- 5.000
E 28.500,- 10.000,- 3.000

12

Universitas Mercu Buana


Penyelesaian menggunakan pembobotan :

Produk Pi Vi Vi/Pi 1-Vi/Pi Penjualan Wi (1-Vi/Pi) Wi


Tahunan
A 29.500 12.500 0,42 0,58 206.500.000 0,446 0,259
B 8.000 3.000 0,38 0,62 56.000.000 0,121 0,075
C 15.000 4.700 0,30 0,70 77.500.000 0,167 0,117
D 7.500 2.500 0,33 0,67 37.500.000 0,081 0,054
E 28.500 10.000 0,35 0,65 85.500.000 0,185 0,120
---------------- --------
Total 463.300.000 0,625
Rp 35.000.000,- x 12
BEP rp = ----------------------------- = Rp 672.000.000,- per tahun
0,625
Jika 1 tahun = 52 minggu, 1 minggu = 6 hari, maka 1 tahun = 312 hari
Rp 672.000.000,-
Jadi BEP rp = ---------------------- = Rp 2.153.846,20
312
WiA x BEP rp 0,446 x Rp 2.153.846,20
Kapasitas penjualan Produk A per hari = ----------------- = ------------------------------ = 33 unit
PiA Rp 29.500,-

13

Universitas Mercu Buana


MODEL LINIER PROGRAMING
Model Formulasi
 Model LP berisikan beberapa komponen dan karakteristik tertentu.
 Komponen adalah Fungsi Tujuan dan Fungsi Kendala, yg didalamnya terdapat
Variabel Keputusan dan Parametrer.
 Variabel Keputusan adalah simbul matematik dari kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan, misalnya : X1 = jml. Radio, X2 = jml.Televisi dan X3 = jml Kulkas yang
akan diproduksi
 Parameter adalah nilai-nilai di depan variabel keputusan yang pada dasarnya
sudah diketahui.
 Fungsi Tujuan merupakan hubungan matematika linier yg menggambarkan
tujuan perusahaan baik memaksimumkan laba atau meminimumkan biaya
untuk membuat variabel keputusan.
 Fungsi Kendala juga merupakan hubungan linier antar variabel keputusan yang
menggambarkan keterbatasan sumberdaya.
Misalnya, keterbatasan dlm. jumlah Tenaga Kerja utk memproduksi radio
sebesar 40 jam/hari selama periode produksi.
 Nilai-nilai Konstanta dalam fungsi tujuan atau kendala juga merupakan
parameter.
1. Konsep Program Linier :
 Merupakan model umum yang dapat digunakan dalam
pemecahan masalah pengalokasian sumber-sumber yang
terbatas agar bisa digunakan secara optimal
 Merupakan teknik matematik tertentu untuk mendapatkan
kemungkinan pemecahan masalah terbaik atas suatu
persoalan yang melibatkan sumber-sumber organisasi yang
terbatas
 Metode matematis yang dapat digunakan sebagai alat bantu
pengambilan keputusan bagi seorang manajer berkaitan
dengan masalah maksimisasi atau minimisasi
2. Prosedur Penyelesaian :
 Pembuatan Model Matematis (Logika Matematis),
merupakan faktor kunci/utama dalam permasalahan linier
programming
 Perhitungan bisa diselesaikan dengan cara manual (metode
grafik, metode simplex, konsep dualitas) maupun dengan
Komputer.
 Analisis hasil hitungan, sebagai salah satu alat alternatif
keputusan dan pengambilan keputusan.
Asumsi Dalam Linear
Programming
1. Kondisi-kondisi bisnis dalam perusahaan dalam
kepastian dimana nilai-nilai, jumlah-jumlah dalam
fungsi tujuan dan kendala diketahui dengan pasti
(deterministik), tidak berubah selama periode analisis.
2. Hubungan dalam fungsi tujuan dan kendala adalah
proporsional dalam bentuk matematik yang linier.
contoh :
L = 10 X  jika X = 2, maka L = 20
jika X = 4, maka L = 40

M < 60X  jika X = 2, maka M < 120


jika X = 5, maka M < 300
Asumsi Dalam Linear
Programming
1. Bentuk fungsi tujuan dan kendala besifat aditivity,
artinya jumlah total nilai kegiatan = penjumlahan dari
nilai-nilai kegiatan individu :
L = $3 X1 + $5 X2  Jika X1 = 10 dan X2 = 20, maka
L = $3(10) + $5(20) = $ 130.

2. Barang dan jasa yang dihasilkan (variabel keputusan)


harus positif bukan negatif (non negatively) paling tidak
nol (tidak menghasilkan)
Syarat dalam Linear
Programming
1. Perusahaan mempunyai tujuan,yaitu memaksimumkan
laba atau miminimumkan biaya
2. Perusahaan mempunyai kerterbatasan atau kendala
sumber daya dalam mencapai tujuan.
3. Perusahaan mempunyai keputusan atau kegiatan
alternatif, salah satu diantaranya dipakai atau dipilih
untuk mencapai tujuan.
4. Tujuan dan kendala dinyatakan dalam hubungan
persamaan ( = ) dan pertidaksamaan ( < / > )
matematik yang linier.
Contoh
1. Sebuah perusahaan menghasilkan dua macam output, yaitu
Barang A dan Barang B. Perusahaan selama ini menggunakan
dua macam bahan baku (BB) yaitu Bahan Baku I (BB I) dan
Bahan Baku II (BB II). Untuk membuat satu unit Barang A
diperlukan BB I sebanyak 4 unit dan BB II sebanyak 3 unit.
Sedangkan untuk membuat Barang B diperlukan BB I
sebanyak 2 unit dan BB II sebanyak 4 unit. Jumlah BB I
tersedia 100 unit dan BB II tersedia 120 unit. Harga jual
Barang A Rp 5000 per unit dan harga jual Barang B Rp 6000
per unit. Berapa unit Barang A dan Barang B harus
dihasilkan agar perusahaan memperoleh penerimaan
maksimal (tentunya dengan memperhatikan kendala yang
ada)? Dan berapa besarnya keuntungan maksimalnya?
Contoh
Pemecahan Linear Programming secara manual :
Perumusan Model (Formulasi) Matematisnya, yaitu Fungsi Tujuan dan
Fungsi Kendala sbb:
Fungsi Tujuan :
Z mak = 5000 A + 6000 B
Fungsi Kendala : Kendala BB1 dan BB2
1) 4 A + 2 B = 100
2) 3 A + 4 B = 120
Penyelesaian :
4A + 2B = 100 x 2  8A + 4B = 200
3A + 4B = 120 x 1  3A + 4B = 120
------------------- -
5A = 80 ; A = 16
Jika A = 16, maka 4 (16) + 2B =100  2B = 100 – 64 = 36
B = 18
Besarnya Z mak = 5000 (16) + 6000 (18) = 188.000,-
Secara manual juga dapat digambar Grafiknya
Metode Grafik ( Contoh
Maksimasi )
Sebuah industri ASA memproduksi dua macam produk,
yaitu produk I dan II. Kedua produk tesebut dapat dijual
masing-masing dengan harga Rp 3.000,- per unit.
Dalam proses produksinya diperlukan tiga macam
departemen, yaitu Departemen O yang memiliki 3 unit
mesin tipe O, Departemen K memiliki 6 unit mesin tipe K
dan Departemen E memiliki 9 unit mesin tipe E.
Lama waktu pemakaian mesin mesin tersebut berbeda
untuk setiap produk.
Produk I memerlukan waktu 2 jam untuk proses
produksinya pada mesin tipe O, kemudian 2 jam pada mesin
tipe K dan 4 jam pada mesin tipe E. Sedangkan untuk
produk II memerlukan waktu 1 jam pada mesin tipe O,
kemudian 3 jam pada mesin tipe K dan 3 jam pada mesin
tipe E.
Metode Grafik ( Contoh
Maksimasi )
Lamanya waktu mesin-mesin tersebut beroperasipun sangat
terbatas, yaitu mesin tipe O beroperasi selama 10 jam per
hari per mesin, kemudian mesin tipe K dapat beroperaasi 10
jam per hari per mesin dan mesin tipe E beroperaasi selama
8 jam per hari per mesin.

 Rumuskan persoalan tersebut dalam model program


linier (formula matematika) !

 Gambarlah persoalan LP tersebut dan Hitunglah berapa


produk I dan II harus dijual sehingga penerimaannya
maksimal
Metode Grafik /
Maksimasi
Dari contoh persoalan LP di atas, dapat diringkas pada
tabel berikut :
Sd I II Kap.
O 2 1 < 30
K 2 3 < 60
E 4 3 < 72
Harga 3000 3000

Kemudian dengan lebih mudah dapat disusun formulasi


matematisnya :
Max. TR = 3000P + 3000V
Stc. O : 2P + V < 30
K : 2P + 3V <
60
E : 4P + 3V < 72
P,V > 0
Metode Grafik / Maksimasi
GAMBAR FUNGSI KENDALA

• O : 2P + V < 30
Max. TR = 3000P + 3000V
Jika I = 0 , maka II = 30 Stc. O : 2 I + II < 30
Jika II = 0 , maka I= 15 K : 2 I + 3 II < 60
2I
+

E : 4 I + 3 II < 72
II

I , II > 0
<
30

E
K

:
72
:

4
2I

I
+3

+
II

3
<

II
60

<
Metode Grafik / Maksimasi
FISIBLE AREA dan ISO REVENUE
TR = 3000P + 3000V  V = TR
/3000 - P

0 = 3000(0) + 3000(0)
45000 = 3000(15) + 3000(0)
60000 = 3000(0) + 3000(20)
63000 = 3000(9) + 3000(12)
O 66000 = 3000(6) + 3000(16)

• > 66000 = IMPOSIBLE


B Solusi : Produk A = 6 unit
• Produk B = 16 unit
TR = $ 66000
Evaluasi Sumberdaya :
• O : 2(6) + 1(16) = 28 jam  sisa 2 jam
K : 2(6) + 3(16) = 60 jam  persis
E : 4(6) + 3(16) = 72 jam  persis
K

• •
A
Metode Grafik /
Maksimasi
KEPUTUSAN BERALTERNATIF

1) Antara titik A dan B

2) Antara titik B dan C

A
3) Antara titik C dan D
3) Antara titik C dan D

B

C

D

Metode Grafik ( Contoh
Minimasi )
Perusahaan Rodio memproduksi 2 macam bahan pelarut (A dan B).
Untuk meproduksi kedua bahan tersebut memerlukan semberdaya
Minyak Tanah paling tidak memerlukan 24 liter, Damar minimal 20
liter dan dan Spiritus paling sedikit diperlukan 24 liter. Kebutuhan
minyak tanah untuk setiap unit bahan pelarut A diperlukan 8 liter
dan bahan pelarut B diperlukan 6 liter, kebutuhan Damar untuk
setiap unit bahan pelarut A sebanyak 10 liter dan bahan pelarut B
sebanyak 4 liter, dan kebutuhan Spiritus untuk setiap unit bahan
pelarut A sebanyak 6 liter dan bahan pelarut B sebanyak 12 liter.
Kalau biaya produksi per unit bahan pelarut A dan B masing
sebesar Rp 80 dan Rp 100, berapa bahan pelarut A dan B harus
diproduksi agar biaya produksi minimal. Selesaikan persoalan ini
dengan gambar, evaluasi pula penggunaan bahan bakunya.
Metode Grafik / Minimasi
GAMBAR FUNGSI KENDALA

Min. TC = 80A + 100B


Stc. MT : 8A + 6B > 24
MT : 8A + 6B > 24 D : 10A + 4B > 20
B > 4 – 4/3 A S : 6A + 12B > 24
B A,B > 0

A
B

B D : 10A + 4B > 20 S : 6A + 12B > 24


B > 5 - 2,5 A B > 2 - 0,5 A

A A
Metode Grafik / Minimasi

GAMBAR FUNGSI KENDALA

Min. TC = 80A + 100B


Stc. MT : 8A + 6B > 24
MT : 8A + 6B > 24
B > 4 – 4/3 A D : 10A + 4B > 20
B S : 6A + 12B > 24
A,B > 0

B D : 10A + 4B > 20
B > 5 - 2,5 A
B S : 6A + 12B > 24
B > 2 - 0,5 A

A A
Metode Grafik / Minimasi

FISIBLE AREA dan ISO COST

Solusi Optimal :
B.Pelarut A = 2,4 unit
B.Pelarut B = 0,8 unit
TC min = 80 (2,4) + 100(0,8) = Rp 272

Penggunaan Sumberdaya :
MT = 8(2,4) + 6(0,8) = 24 Lt.  persis
D = 10(2,4) + 4(0,8) = 27,2 Lt.  > 20
S = 6(2,4) + 12(0,8) = 24 Lt.  persis

•(0,82, )4 ;
Terima Kasih
Dr. Tukhas Shilul Imaroh. MM
Organizational Functions
• Marketing
– Gets customers

 Operations
 creates product or service

 Finance/Accounting
 Obtains funds
 Tracks money

© 1995 Corel Corp.

Anda mungkin juga menyukai