8 MENIT
Oleh:
Dr. Hj. Maskufa, MA.
... ْال َخي ِْط اأْل َ ْس َو ِد ِم ْن ْالفَجْ ِرثُ َّم أَتِ ُّموا الصِّ يَا َم إِلَى الالللَّي ِْلO• َو ُكلُوا َوا ْش َربُوا َحتَّى يَتَبَي ََّن لَ ُك ْم ْال َخ ْيطُ اأْل َ ْبيَضُ ِم ْن
• Dalam Lafaz Imam Abu Daud dan Imam At Tirmidzi: Makan dan minumlah kalian,
dan jangan sekali-kali kalian teperdaya oleh sinar yang naik (memanjang), maka
makan dan minumlah kalian sebelum tampak cahaya merah yang melintang bagi
kalian.
. مشهوداO الفجر كانO الفجر ان قرآنO• اقم الصلوة لد لوك الشمس الى غشق اليل وقرآن
• Dalam ayat tersebut istilah fajar digunakan dengan maksud waktu subuh, yakni
tentang kewajiban melakukan shalat subuh yaitu ketika terbit fajar. Dalam ayat
yang lainAllah SWT berfirman yang artinya: “…..dan subuh apabila mulai terang”.
(Q.S aL-Mudatsir: 34), dalam ayat lain (QS al-Takwir: 81) yang artinya “……dan
demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing” menjelaskan bahwa waktu
shalat shubuh dilaksanakan pada awal terangnya malam (terbitnya fajar shadiq).
lanjutan
أَ َّن: َع ْن أَبِي ِه،ْس ب ِْن طَ ْلق ِ َع ْن قَي، َح َّدثَنَا ُم َح َّم ُد ب ُْن َجابِ ٍر، َح َّدثَنَا ُمو َسى ب ُْن َدا ُو َد:ال اإْل ِ َما ُم أَحْ َم ُد
َ َ• َوق
ِ ُْس الفج ُر ْال ُم ْستَ ِطي ُل فِي اأْل ُف
"ق َولَ ِكنَّهُ ْال ُم ْعتَ ِرضُ اأْل َحْ َم ُر َ " لَي:صلَّى هَّللا ُ عليه وسلم قال َ ِ َرسُو َل هَّللا
• Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Mu-sa ibnu
Daud, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Jabir, dari Qais
ibnu Talq, dari ayahnya, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Fajar itu
bukanlah sinar yang memanjang di ufuk, melainkan sinar merah yang
melintang.
فَال ِذي،ان ِ " ْالفَجْ ُر فَجْ َر:صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َ ِ قَا َل َرسُو ُل هَّللا:ان قَا َل َ َ• َع ْن ُم َح َّم ِد ب ِْن َع ْب ِد الرَّحْ َم ِن ب ِْن ثَ ْوب
"صاَل ةَ َوي َُح ِّر ُم الطَّ َعا َم
َّ فَإِنَّهُ ي ُِحلُّ ال،ق َ ُ َوأَ َّما ْال ُم ْستَ ِطي ُر ال ِذي يَأْ ُخ ُذ اأْل ُف،ان اَل يُ َحرِّم َش ْيئًا
ِ َكأَنَّهُ َذ ْنبُ ال ِّسرْ َح
• dari Muhammad ibnu Abdur Rahman ibnu Sauban yang menceritakan
bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Fajar itu ada dua macam, fajar
yang bentuknya seperti ekor serigala tidak mengharamkan sesuatu
pun. Sesungguhnya fajar yang benar adalah yang bentuknya melebar dan
memenuhi ufuk (timur), maka fajar inilah yang membolehkan salat Subuh
dan mengharamkan makanan.
lanjutan
• Jabir ibni Abdillah berkata, Rasulullah SAW bersabda: Fajar itu ada dua fajar, pertama
adalah fajar yang keberadaannya seperti ekor srigala maka yang demikian ini tidah
dihalalkan melaksanakan shalat dan tidak diharamkannya makan, adapun fajar
yang datang menyebar di ufuq itu yang menghalalkan shalat dan mengharamkan
makan.
• و فجر تحرم فيه, فجر يحرم الطعام وتحل فيه الصالة: قال رسول هللا صلعم ( الفجر فجران: ابن عباس قالOعن
جابرO حديثO وللحاكم من. واه ابن حزيمة و الحاكيم وصححهO ويحل فيه الطعام ) ر-Oالصالة – اي صالة الصبح
O انه كذنب السرحان: ( انه يذهب مستطيال فى األفق ) وفى األخر: وزاد فى الذي يحرم الطعام,) نحوه.
• Artinya: “Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata: telah bersabda Rasulullah SAW.: Fajar itu ada
dua: satu fajar mengaharamkan makan tetapi halal padanya shalat, dan satu fajar (lagi)
haram padanya shalat – yaitu shalat subuh – dan halal padanya makan”. Diriwayatkan
dia olehIbnu Khuzaimah dan Hakim dan disahkan dia oleh kedua-duanya. Dan bagi
Hakim dari hadits Jabir seperti itu (juga) tetapi ia tambah di tentang (fajar) yang
mengharamkanmakan: “Bahwasanya ia terbit memanjang (melintang) di tepi langit”,
dan di (fajar) yang lain: “ Sesungguhnya dia seperti ekor serigala”.
• Ibnu Hajar al-Asqalani menjelaskan bahwa yang dimaksudkan dengan mustathilan
adalah memanjang atau melintang, sedangkan al-sirhaan al-dzanbi adalah diangkatnya
cahaya yang memanjang di langit.
Keadaan langit saat subuh
• Para ulama sepakat bahwa awal waktu subuh
adalah saat terbitnya fajar kedua yaitu fajar shadiq
dan berakhir saat terbit matahari. Adapun keadaan
langit saat awal waktu subuh itu dijelaskan oleh
hadis Nabi saw dengan redaksi yang beragam.
• Sebagian hadis menyebutkan bahwa awal waktu
subuh dimulai pada saat hari masih gelap (ghalas),
dan sebagian hadis lainnya menyebutkan saat hari
sudah agak terang (isfar)
Hadis keadaan langit saat subuh
• فُ ص ِر َ صلِّي الصُّ ْب َح فَيَ ْن َ ُصلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم لَي
َ ِ ان َرسُو ُل هَّللا َ إِ ْن َكOَع ْن َعا ِئ َشةَ قَالَ ْت
ِ َ بِ ُمرُو ِط ِه َّن َما يُ ْع َر ْف َن ِم ْن ْال َغلOاريُّ فَيَ ُمرُّ النِّ َسا ُء ُمتَلَفِّفَا ٍت
س ِ ص َ النِّ َسا ُء قَا َل اأْل َ ْن
• dari 'Aisyah ia berkata; "Rasulullah saw. shalat subuh, lalu
kaum wanita pergi berlalu (ke rumah)." Al Anshari berkata;
"Kaum wanita tersebut lewat dengan berselimut kain yang
tidak berjahit hingga mereka tidak bisa dikenali karena
masih gelap."
َ صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم الصُّ ْب َح ِح
• ُين تَبَي ََّن لَه َ ِ صلَّى َرسُو ُل هَّللا َ أَ َّن َجابِ َر ب َْن َع ْب ِد هَّللا ِ قَا َل
الصُّ ْب ُح
• bahwa Jabir bin Abdullah berkata, "Rasulullah saw. shalat
Subuh ketika pagi sudah sangat jelas."
Analisis sains
• Pada musim dingin lama malam • waktu salat subuh Nabi saw
lebih panjang dari siang hari. yang dilaksanakan pada saat
Cuaca dingin ini dapat difahami
dari hadis Nabi saw bahwa para
langit sudah terang (isfar)
mukminat pada saat salat subuh seperti hadis Jabir bin
itu pergi ke masjid dengan Abdullah berkata,
menutupi wajah dan badan "Rasulullah saw shalat Subuh
mereka dengan kain dari bulu ketika pagi sudah sangat
domba, mereka tidak diketahui
karena masih gelap. Selain itu
jelas." (HR Imam al-Nasa’i).
pada musim dingin, malam lebih dimungkinkan salat subuh
panjang dari siang, maka salat itu dilaksanakan pada saat
subuh dilaksanakan pada saat posisi matahari di Utara
masih gelap. (musim panas)
Simulasi jadwal waktu salat tahun 623 M
di Madinah (24:28:06.0 LU, 39:36:40.0 BT ) Dip=-18⁰
Date Fajer Shuroq Dhohur Aser Maghreb Isha lama siang Lama malam lama subuh
01/01/623 05:49 07:06 12:30 15:30 17:54 19:11 10.48 13.12 1j17m
01/06/623 04:02 05:25 12:16 15:38 19:08 20:32 13.43 10.17 1j23m
01/07/623 04:05 05:29 12:22 15:43 19:16 20:40 13.47 10.13 1j24m
01/12/623 05:33 06:49 12:14 15:15 17:40 18:56 10.51 13.09 1j16m
Fajar sebagai penanda waktu subuh
• Fajar kadzib adalah tanda • Fajar shadiq adalah tanda putih di
tepi langit sebelah timur
putih seperti ekor serigala
terbitnya membujur “mustathîlan
di tepi langit sebelah timur fi al-ufuq” yang mengiringi
“kadzanbi al-sirhân”, atau habisnya malam, dalam istilah
dalam literatur astronomi astronomi dikenal sebagai
astronomical twilight.
disebut dengan zodiacal
light.
Perubahan langit ufuk Timur Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur
Foto oleh AR Sugeng Riyadi PP As-Salam
Perubahan langit ufuk Timur di Pantai Krakal Jogjakarta
Foto oleh Maskufa UIN Jakarta
Kecerlangan langit
Skala Bortle adalah skala numerik sembilan
tingkat yang mengukur kecerlangan langit
malam dari lokasi tertentu. Skala ini dimulai
dari kelas 1 yang merupakan langit paling
gelap hingga kelas 9 yang merupakan
langit di tengah kota
PENELITIAN AWAL WAKTU SHUBUH BERDASARKAN SKY QUALITY
METER oleh Dhani Herdiwijaya
Ragam
Ragam Sudut
Sudut Depresi
Depresi Matahari
Matahari Waktu
Waktu Subuh
Subuh
di
di Beberapa
Beberapa Negara
Negara Muslim
Muslim