Anda di halaman 1dari 28

KENAPA AWAL SUBUH MUNDUR

8 MENIT

Oleh:
Dr. Hj. Maskufa, MA.

PENGAJIAN PRM PONDOK CABE ILIR


TANGERANG SELATAN

SABTU, 20 MARET 2021


HASIL MUNAS TARJIH KE 31
TTG KRITERIA WAKTU SUBUH
• Pembahasan terkait masalah ini juga merupakan lanjutan dari
temuan ISRN UHAMKA, Pastron UAD, (OIF UMSU) &
beberapa hasil riset lainnya.
• Ketinggian matahari pada waktu subuh di angka -20 derajat
perlu dikoreksi dan Majelis Tarjih menilai -18 derajat
merupakan angka yang lebih tepat.
• Waktu Subuh dengan posisi matahari minus 18 derajat ini sama
dengan buku Pedoman Hisab Muhammadiyah halaman 54
• Pergeseran ke angka -18⁰ ini akan menggeser penentuan awal
salat subuh, akhir salat witir, awal ibadah puasa, dan akhir
wukuf di Arafah.
WAKTU SUBUH ?
• Shalat subuh sendiri memilki tiga predikat sebutan,yaitu Shalat fajar, shalat
subuh, shalat ghadaat, katsratul asmaa tadullu ala syarafil musamma,
banyaknya nama menunjukan kemulian subyeknya

• Waktu subuh diawali dengan adanya fenomena Fajar, sebagai berikut:


1. Hadis Sahih Muslim, waktu shalat shubuh adalah sejak terbit fajar sampai
selama matahari belum terbit‫َّمُ (س‬ ِ ‫) ِمْ نطُ ُل‬.
ْ ‫وع ا ْلَف ْجِر َما مَلْ تَ طْلُ ْع ا لش‬
2. Hadis Sunan al-Nasa’i, awal waktu salat subuh adalah ketika fajar telah
terbentang dan waktu sudah pagi, Jibril datang sedangkan bintang sangat
terang ( ‫وم بَ ِاد يٌَة ُم ْشتَبِ َك ٌة‬ ِ
ُ ‫ُّج‬ ْ ‫) ح َين ْام َت َّد ا ْلَف ْجُر َوأ‬.
ُ ‫َصبَ َح َوا لن‬
3. Hadis Sunan al-Tirmidzi, awal waktu shalat subuh adalah ketika fajar terbit
dan makanan menjadi haram bagi orang yang berpuasa (‫ِح َينَب َرَق ا ْلَف ْجُر َو َح ُرَم ا لطَّ َع ُام‬
‫لصائِِم‬ ِ
َّ ‫ َع لَىا‬yakni ketika matahari telah merekah menyinari bumi (‫ض‬ ُ ‫ت أْلَ ْر‬
‫َس َفَرْ ا‬
ْ ‫)ح َينأ‬
Fenomena fajar dalam teks
• Al-Qur’an menyebut kata “al-fajr” (‫ )ﺍﻟﻔﺠﺮ‬sebagai petunjuk masuknya awal waktu
shubuh, diantaranya terdapat dalam QS Al-Baqarah ayat 178, QS Al-Isra ayat 78,
QS an-Nuur ayat 58 dan QS al-Qadar ayat 5, dan al-Fajr ayat 1.

...‫ ْال َخي ِْط اأْل َ ْس َو ِد ِم ْن ْالفَجْ ِرثُ َّم أَتِ ُّموا الصِّ يَا َم إِلَى الالللَّي ِْل‬O‫• َو ُكلُوا َوا ْش َربُوا َحتَّى يَتَبَي ََّن لَ ُك ْم ْال َخ ْيطُ اأْل َ ْبيَضُ ِم ْن‬
• Dalam Lafaz Imam Abu Daud dan Imam At Tirmidzi: Makan dan minumlah kalian,
dan jangan sekali-kali kalian teperdaya oleh sinar yang naik (memanjang), maka
makan dan minumlah kalian sebelum tampak cahaya merah yang melintang bagi
kalian.

.‫ مشهودا‬O‫ الفجر كان‬O‫ الفجر ان قرآن‬O‫• اقم الصلوة لد لوك الشمس الى غشق اليل وقرآن‬
• Dalam ayat tersebut istilah fajar digunakan dengan maksud waktu subuh, yakni
tentang kewajiban melakukan shalat subuh yaitu ketika terbit fajar. Dalam ayat
yang lainAllah SWT berfirman yang artinya: “…..dan subuh apabila mulai terang”.
(Q.S aL-Mudatsir: 34), dalam ayat lain (QS al-Takwir: 81) yang artinya “……dan
demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing” menjelaskan bahwa waktu
shalat shubuh dilaksanakan pada awal terangnya malam (terbitnya fajar shadiq).
lanjutan

‫ أَ َّن‬:‫ َع ْن أَبِي ِه‬،‫ْس ب ِْن طَ ْلق‬ ِ ‫ َع ْن قَي‬،‫ َح َّدثَنَا ُم َح َّم ُد ب ُْن َجابِ ٍر‬،‫ َح َّدثَنَا ُمو َسى ب ُْن َدا ُو َد‬:‫ال اإْل ِ َما ُم أَحْ َم ُد‬
َ َ‫• َوق‬
ِ ُ‫ْس الفج ُر ْال ُم ْستَ ِطي ُل فِي اأْل ُف‬
"‫ق َولَ ِكنَّهُ ْال ُم ْعتَ ِرضُ اأْل َحْ َم ُر‬ َ ‫ " لَي‬:‫صلَّى هَّللا ُ عليه وسلم قال‬ َ ِ ‫َرسُو َل هَّللا‬
• Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Mu-sa ibnu
Daud, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Jabir, dari Qais
ibnu Talq, dari ayahnya, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Fajar itu
bukanlah sinar yang memanjang di ufuk, melainkan sinar merah yang
melintang.

‫ فَال ِذي‬،‫ان‬ ِ ‫ " ْالفَجْ ُر فَجْ َر‬:‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬ َ ِ ‫ قَا َل َرسُو ُل هَّللا‬:‫ان قَا َل‬ َ َ‫• َع ْن ُم َح َّم ِد ب ِْن َع ْب ِد الرَّحْ َم ِن ب ِْن ثَ ْوب‬
"‫صاَل ةَ َوي َُح ِّر ُم الطَّ َعا َم‬
َّ ‫ فَإِنَّهُ ي ُِحلُّ ال‬،‫ق‬ َ ُ‫ َوأَ َّما ْال ُم ْستَ ِطي ُر ال ِذي يَأْ ُخ ُذ اأْل ُف‬،‫ان اَل يُ َحرِّم َش ْيئًا‬
ِ ‫َكأَنَّهُ َذ ْنبُ ال ِّسرْ َح‬
• dari Muhammad ibnu Abdur Rahman ibnu Sauban yang menceritakan
bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Fajar itu ada dua macam, fajar
yang bentuknya seperti ekor serigala tidak mengharamkan sesuatu
pun. Sesungguhnya fajar yang benar adalah yang bentuknya melebar dan
memenuhi ufuk (timur), maka fajar inilah yang membolehkan salat Subuh
dan mengharamkan makanan.
lanjutan

• Jabir ibni Abdillah berkata, Rasulullah SAW bersabda: Fajar itu ada dua fajar, pertama
adalah fajar yang keberadaannya seperti ekor srigala maka yang demikian ini tidah
dihalalkan melaksanakan shalat dan tidak diharamkannya makan, adapun fajar
yang datang menyebar di ufuq itu yang menghalalkan shalat dan mengharamkan
makan.
• ‫ و فجر تحرم فيه‬, ‫ فجر يحرم الطعام وتحل فيه الصالة‬:‫ قال رسول هللا صلعم ( الفجر فجران‬:‫ ابن عباس قال‬O‫عن‬
‫ جابر‬O‫ حديث‬O‫ وللحاكم من‬. ‫واه ابن حزيمة و الحاكيم وصححه‬O‫ ويحل فيه الطعام ) ر‬-O‫الصالة – اي صالة الصبح‬
O‫ انه كذنب السرحان‬:‫ ( انه يذهب مستطيال فى األفق ) وفى األخر‬: ‫ وزاد فى الذي يحرم الطعام‬,‫) نحوه‬.

• Artinya: “Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata: telah bersabda Rasulullah SAW.: Fajar itu ada
dua: satu fajar mengaharamkan makan tetapi halal padanya shalat, dan satu fajar (lagi)
haram padanya shalat – yaitu shalat subuh – dan halal padanya makan”. Diriwayatkan
dia olehIbnu Khuzaimah dan Hakim dan disahkan dia oleh kedua-duanya. Dan bagi
Hakim dari hadits Jabir seperti itu (juga) tetapi ia tambah di tentang (fajar) yang
mengharamkanmakan: “Bahwasanya ia terbit memanjang (melintang) di tepi langit”,
dan di (fajar) yang lain: “ Sesungguhnya dia seperti ekor serigala”.
• Ibnu Hajar al-Asqalani menjelaskan bahwa yang dimaksudkan dengan mustathilan
adalah memanjang atau melintang, sedangkan al-sirhaan al-dzanbi adalah diangkatnya
cahaya yang memanjang di langit.
Keadaan langit saat subuh
• Para ulama sepakat bahwa awal waktu subuh
adalah saat terbitnya fajar kedua yaitu fajar shadiq
dan berakhir saat terbit matahari. Adapun keadaan
langit saat awal waktu subuh itu dijelaskan oleh
hadis Nabi saw dengan redaksi yang beragam.
• Sebagian hadis menyebutkan bahwa awal waktu
subuh dimulai pada saat hari masih gelap (ghalas),
dan sebagian hadis lainnya menyebutkan saat hari
sudah agak terang (isfar)
Hadis keadaan langit saat subuh

• ‫ف‬ُ ‫ص ِر‬ َ ‫صلِّي الصُّ ْب َح فَيَ ْن‬ َ ُ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم لَي‬
َ ِ ‫ان َرسُو ُل هَّللا‬ َ ‫إِ ْن َك‬O‫َع ْن َعا ِئ َشةَ قَالَ ْت‬
ِ َ‫ بِ ُمرُو ِط ِه َّن َما يُ ْع َر ْف َن ِم ْن ْال َغل‬O‫اريُّ فَيَ ُمرُّ النِّ َسا ُء ُمتَلَفِّفَا ٍت‬
‫س‬ ِ ‫ص‬ َ ‫النِّ َسا ُء قَا َل اأْل َ ْن‬
• dari 'Aisyah ia berkata; "Rasulullah saw. shalat subuh, lalu
kaum wanita pergi berlalu (ke rumah)." Al Anshari berkata;
"Kaum wanita tersebut lewat dengan berselimut kain yang
tidak berjahit hingga mereka tidak bisa dikenali karena
masih gelap."
َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم الصُّ ْب َح ِح‬
• ُ‫ين تَبَي ََّن لَه‬ َ ِ ‫صلَّى َرسُو ُل هَّللا‬ َ ‫أَ َّن َجابِ َر ب َْن َع ْب ِد هَّللا ِ قَا َل‬
‫الصُّ ْب ُح‬
• bahwa Jabir bin Abdullah berkata, "Rasulullah saw. shalat
Subuh ketika pagi sudah sangat jelas."
Analisis sains
• Pada musim dingin lama malam • waktu salat subuh Nabi saw
lebih panjang dari siang hari. yang dilaksanakan pada saat
Cuaca dingin ini dapat difahami
dari hadis Nabi saw bahwa para
langit sudah terang (isfar)
mukminat pada saat salat subuh seperti hadis Jabir bin
itu pergi ke masjid dengan Abdullah berkata,
menutupi wajah dan badan "Rasulullah saw shalat Subuh
mereka dengan kain dari bulu ketika pagi sudah sangat
domba, mereka tidak diketahui
karena masih gelap. Selain itu
jelas." (HR Imam al-Nasa’i).
pada musim dingin, malam lebih dimungkinkan salat subuh
panjang dari siang, maka salat itu dilaksanakan pada saat
subuh dilaksanakan pada saat posisi matahari di Utara
masih gelap. (musim panas)
Simulasi jadwal waktu salat tahun 623 M
di Madinah (24:28:06.0 LU, 39:36:40.0 BT ) Dip=-18⁰
Date Fajer Shuroq Dhohur Aser Maghreb Isha lama siang Lama malam lama subuh

01/01/623 05:49 07:06 12:30 15:30 17:54 19:11 10.48 13.12 1j17m

01/02/623 05:48 07:01 12:38 15:49 18:15 19:29

01/03/623 05:28 06:40 12:35 15:56 18:30 19:42

01/04/623 04:55 06:08 12:24 15:53 18:42 19:55

01/06/623 04:02 05:25 12:16 15:38 19:08 20:32 13.43 10.17 1j23m

01/07/623 04:05 05:29 12:22 15:43 19:16 20:40 13.47 10.13 1j24m

01/09/623 04:44 05:58 12:20 15:48 18:41 19:55

01/11/623 05:14 06:28 12:07 15:19 17:46 18:59

01/12/623 05:33 06:49 12:14 15:15 17:40 18:56 10.51 13.09 1j16m
Fajar sebagai penanda waktu subuh
• Fajar kadzib adalah tanda • Fajar shadiq adalah tanda putih di
tepi langit sebelah timur
putih seperti ekor serigala
terbitnya membujur “mustathîlan
di tepi langit sebelah timur fi al-ufuq” yang mengiringi
“kadzanbi al-sirhân”, atau habisnya malam, dalam istilah
dalam literatur astronomi astronomi dikenal sebagai
astronomical twilight.
disebut dengan zodiacal
light.
Perubahan langit ufuk Timur Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur
Foto oleh AR Sugeng Riyadi PP As-Salam
Perubahan langit ufuk Timur di Pantai Krakal Jogjakarta
Foto oleh Maskufa UIN Jakarta
Kecerlangan langit
Skala Bortle adalah skala numerik sembilan
tingkat yang mengukur kecerlangan langit
malam dari lokasi tertentu. Skala ini dimulai
dari kelas 1 yang merupakan langit paling
gelap hingga kelas 9 yang merupakan
langit di tengah kota
PENELITIAN AWAL WAKTU SHUBUH BERDASARKAN SKY QUALITY
METER oleh Dhani Herdiwijaya
Ragam
Ragam Sudut
Sudut Depresi
Depresi Matahari
Matahari Waktu
Waktu Subuh
Subuh
di
di Beberapa
Beberapa Negara
Negara Muslim
Muslim

No Konvensi Sudut Depresi Matahari

1 Shiah Itsna Ashariyah (Ja’fari) -16°

2 Islamic Society of North America (ISNA) -15°

3 Muslim World League (MWL) -18°

4 Umm al-Qura, Mekkah -18,5°

5 Diyanet isleri Baskanligi -18°

6 Tunisian Ministry of Religious Affairs -18°

7 Egyptian General Authority of Survey -19,5°

8 University of Tehran -17,7°

9 University of Islamic Science, Karachi -18°

10 Malaysia -20° saat ini -18⁰

11 Singapura (Majelis Ugama islam Singapura) -20°

12 Kementerian Agama RI -20°


Data fajar menurut astronom Muslim (Riset
Arwin Juli Butar Butar OIF UMSU)

• Kisaran -16⁰ sd -20⁰


• -20⁰ Syeikh Tahir Jalaluddin.
• Hasil riset astronom Muslim yang menemukan
fajar di angka -18 diantaranya : Jabir al-Battani
(w. 317/929) , Kussyar al-Jily (w. 350/961),
Abdurrahman ash-Shufi (w. 376/986), Abu
Raihan al-Biruni (w. 440/1048), Az-Zarqali (w.
493 H/1100 M), Nashiruddin al-Thusi (w.
672/1273), Al-Qadhi Zadah, (w. 840/1436)
Hasil riset fajar dengan SQM
(UM Surabaya)
Hasil riset tim Riset UIN Jakarta
Lokasi, Tanggal Pengamatan, dan Seri Rata-
SQM rata
-
31 Agustus AM00H7MU
21.505
2019
Labuan- AL0316VH -16.87
Bajo -
01 September AM00H7MU
19.365
2019
AL0316VH -19.49
-
08 September AM00H7MU
Belitung 15.865
2019
AL0316VH -17.81
-
28 September AM00H7MU
13.695
2019
Bogor
29 September AM00H7MU -13.48
2019
28 September -
AL0316VH
2019 18.565
Sidoarjo
01 October
AL0316VH -17.22
2019
Rata-rata 17.386
Dampak pergeseran dip matahari -18

• Pergeseran dip matahari dari -20


ke -18 mengakibatkan waktu
imsak, waktu salat subuh dan
waktu mulai berpuasa bergeser
sebanyak 8 menit.
8 menit ?
• Konversi derajat ke waktu
sudut waktu
360⁰ 24j
15⁰ 1j
1⁰ 4m
15’ 1m
1’ 4d
Sambil nunggu tanfidz dari PP
Muhammadiyah
Penutup
• Penelitian terkait fenomena fajar dengn menggunakan alat
pengukur kecerlangan langit SQM atau Sky Quality Meter, kamera
dll harus terus menerus dilakukan . Sehingga karakteristik fajar
seperti yang dinarasikan oleh ayat-ayat al-Qur’an dan hadis Nabi
saw. dapat diamati secara faktual yang pada akhirnya ditemukan
satu formula sudut depresi matahari yang disepakati bersama
dan sesuai dengan fakta fenomena alam.
• Formula sudut depresi matahari waktu subuh yang digunakan
saat ini dalam penyusunan jadwal waktu salat pada kenyataannya
tidak dapat diamati terutama di wilayah yg tingkat polusi
cahayanya cukup tinggi, sehingga berdampak pada penetapan
awal waktu subuh yang lebih cepat.
• Penemuan teknologi pengukur kecerlangan langit atau Sky
Quality Meter yang ada saat ini sangat membantu observasi
fenomena fajar. Sehingga adanya gugatan tentang ketentuan
waktu salat subuh yang ada dalam jadwal waktu salat selama ini
dianggap terlalu pagi dapat dijawab dengan argumentasi sains,
namun dengan tetap memedomani nash.
Terima kasih
Perlu tetap mengedepankan sikap untuk saling
menghormati & menghargai serta tidak perlu
terlalu demonstratif dan atraktif apalagi saat
memulai puasa nanti.

Wallahu a’lam di al shawwab

Anda mungkin juga menyukai