Anda di halaman 1dari 20

KELOMPOK

5C
BIOMEDIK
2
Dosen Pengampu
Dr. Rostika Flora,S.Kep,M.Kes

Nurmalia Ermi, S.St., M.Km


Nama Anggota M. Biomed
Fatria Harwanto, S.Kep.,

Amirah Asmarani (10011182025033)

Diendira Okta Silampari Putri (10011282025122)

Gharyn Adzkia Budiman (10011282025124)

M.Habib Akbar (10011383035189)

Nabila Amelia (10011282025127)

Taufiqurrohman Wibowo (10011182025029)


Topik Pembahasan

Berbagai Bakteri Patogen Yang


Mengakibatkan Penyakit
01

02 Mekanisme Imunitas Dalam Perlawanan


Infeksi Bakteri
Berbagai Bakteri Patogen Yang Mengakibatkan Penyakit

Bakteri merupakan Namun tidak semua Patogen merupakan


mikroorganisme yang bakteri dapat agen biologis yang
terbuat dari sel menyebabkan dapat menyebabkan
tunggal. Jenis bakteri penyakit, yang dapat penyakit pada inangnya.
pun sangat beragam, menyebabkan penyakit Nama sebutan lain dari
memiliki bentuk yang disebut bakteri patogen adalah
berbeda-beda dan patogen. mikroorganisme parasit,
memiliki kemampuan yang dapat
untuk di lingkungan menyebabkan penyakit.
apapun.
Beberapa jenis bakteri patogen berbahaya yang dapat
Bacillus mengakibatkan penyakit Clostridium
anthracis tetani
Merupakan bakteri yang dapat Penyakit yang ditimbulkan
menyebabkan penyakit anthraks adalah penyakit tetanus.
kulit, anthraks saluran
pencernaan, anthraks saluran
pernapasan, dan dapat sampai ke
otak (anthraks otak atau
meningitis). Clostridium
Bordetella botulinum
pertussis Dapat menimbulkan keracunan
makanan, dikarenakan tumbuh
Dapat menimbulkan penyakit didalam makanan dan
batuk rejan, dan akan menghasilkan toxin berbahaya
menyebabkan terlepasnya racun bagi manusia.
dan membuat saluran pernapasan
menjadi radang.
Corynebacterium diphteriae Mycrobacterium leprae
Dapat menimbulkan penyakit dipteri yang berupa Bakteri yang dapat menyerang mata, paru-paru, ginjal
infeksi akut pada saluran pernapasan bagian atas. dan lain-lain.

Escherichia coli Mycobacterium


tuberculosis
Bakteri yang sering menyebabkan gangguan
pencernaan yaitu diare. Bakteri yang dapat menyebabkan penyakit
Neisseria tuberkulosis. biasanya berpindah dari tubuh
gonorrhoeae manusia ke manusia melalui saluran pernapasan.

Penyakit yang ditimbulkan adalah penyakit Salmonella


gonorhoe, yakni jenis penyakit menular seksual Gastroenteritis
yang biasa disebut kencing tanah.
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini adalah
penyakit salmonella, yang sering terjadi pada
pencernaan dengan kondisi keracunan makanan.
Helicobacter
pylori
Merupakan jenis bakteri patogen
yang menyebabkan peradangan
lapisan lambung yang kronis atau
gastritis dan ulcers (borok) pada
manusia.

Staphylococcus
aureus
Bakteri ini dapat menyebabkan Streptococcus
infeksi bernanah dan asbes,
infeksi pada folikel rambut dan pneumoniae
Merupakan bakteri patogen yang
kelenjar keringat,. menyebabkan penyakit pneumonia.

Salmonella typhi
Bakteri patogen yang menyebabkan penyakit Vibrio colerae
tifus. Gejala tifus dapat meliputi seperti
demam, mual-mual, dan muntah. Bakteri yang dapat menyebabkan penyakit
kolera, yang menginfeksi saluran usus.
Mekanisme Imunitas Dalam Perlawanan Infeksi Bakteri

01 Imunitas atau kekebalan adalah sistem mekanisme pada organisme yang melindungi tubuh terhadap
pengaruh biologis luar dengan mengidentifikasi dan membunuh patogen serta sel tumor.

02 Sistem ini mendeteksi berbagai macam pengaruh biologis luar yang luas, organisme akan melindungi
tubuh dari infeksi, bakteri, virus sampai cacing parasit, serta menghancurkan zat-zat asing lain dan
memusnahkan mereka, agar tetap dapat berfungsi seperti biasa.
03 Mekanisme yang lebih berpengalaman berkembang secara relatif baru-baru ini, dengan adanya evolusi
vertebrata.

04 Imunitas vertebrata seperti manusia, berinteraksi pada jaringan yang rumit dan dinamin. Sebagai bagian
dari respon imun yang lebih kompleks ini, sistem vertebrata mengadaptasi untuk mengakui patogen
khusus secara lebih efektif.
Mekanisme pertahanan tubuh dalam mengatasi agen yang berbahaya

Innate immunity (mekanisme non-


spesifik), seperti sel
Simbiosis dengan bakteri polimorfonuklear (PMN) dan
01 flora normal yang
memproduksi zat yang
03 makrofag, aktivasi komplemen,
sel mast, protein fase akut,
dapat mencegah invasi interferon, sel NK (natural killer)
mikroorganisme dan mediator eosinofil

Pertahanan fisik dan Imunitas spesifik, yang terdiri dari


kimiawi, seperti kulit, imunitas humoral dan seluler.
sekresi asam lemak dan Pengontrolan infeksi intraselular
asam laktat melalui
kelenjar keringat, sekresi
02 seperti infeksi virus, jamur dan
beberapa bakteri intraselular
04
lendir, pergerakan silia, fakultatif disebut imunitas selular,
sekresi air mata, air liur, sedangkan bakteri ekstraselular dan
urin, asam lambung serta toksin membutuhkan imunitas yang
lisosom dalam air mata. diperani oleh antibodi yang
dinamakan imunitas humoral.
Invasi Patogen
Mereka dapat memasukan tuba palsu
Patogen telah mengembangkan
pada sel, yang menyediakan saluran
beberapa metode yang
langsung untuk protein agar dapat
menyebabkan mereka dapat
bergerak dari patogen ke pemilik
menginfeksi sementara patogen
tubuh; protein yang dikirim melalui
menghindari kehancuran akibat
tuba sering digunakan untuk
sistem imun. Bakteri sering
mematikan pertahanan
menembus perisai fisik dengan
mengeluarkan enzim yang
mendalami isi perisai, contohnya
dengan menggunakan sistem tipe II
sekresi. Sebagai kemungkinan,
patogen dapat menggunakan sistem
tipe III sekresi.
Infeksi Bakteri Ekstraseluler

Mekanisme Netralisasi
Strategi pertahanan bakteri Pertahanan Bakteri toksin
Ekstraseluler

Opsonisasi Sistem imun


sekretori
Infeksi Bakteri Ekstraseluler:
1. Strategi Pertahanan Bakteri

Bakteri ekstraseluler Pada keadaan tertentu


adalah bakteri yang bakteri ekstraseluler tidak
dapat bereplikasi di dapat dihancurkan oleh sel
luar sel, di dalam fagosit karena adanya
sirkulasi, di jaringan sintesis kapsul antifagosit,
ikat ekstraseluler, dan yaitu kapsul luar (outer
di berbagai jaringan. capsule) yang
Bakteri ekstraseluler mengakibatkan adesi yang
biasanya mudah tidak baik antara sel fagosit
dihancurkan oleh sel dengan bakteri.
fagosit.
2. Mekanisme Pertahanan Bakteri Ekstraseluler

Kerusakan jaringan yang terjadi


adalah akibat efek samping
Respons imun terhadap bakteri mekanisme pertahanan untuk
ekstraseluler bertujuan untuk eliminasi bakteri. Sitokin juga
menetralkan efek toksin dan merangsang demam dan sintesis
mengeliminasi bakteri. Respons imun protein fase akut.
alamiah terutama melalui fagositosis
oleh neutrofil, monosit serta makrofag
jaringan. Lipopolisakarida dalam
dinding bakteri Gram negatif dapat
mengaktivasi komplemen jalur alternatif
tanpa adanya antibodi. Hasil aktivasi ini
adalah C3b yang mempunyai efek
opsonisasi.
3. Netralisasi Toksin

Antibodi yang mengandung


reseptor sitokin dan
antagonisnya, berperan dalam
menghilangkan sejumlah
sitokin dalam sirkulasi dan
mencegah sitokin berikatan
pada sel target.

Infeksi bakteri Gram Mekanisme netralisasi antibodi


negatif dapat menyebabkan terhadap bakteri terjadi melalui dua
pengeluaran endotoksin cara. Pertama, melalui kombinasi
yang akan menstimulasi antibodi di dekat lokasi biologi aktif
makrofag. Jika berlebihan, infeksi. Kedua, melalui kombinasi
akan menghasilkan antibodi yang terletak jauh dari
sejumlah sitokin yang lokasi biologi aktif infeksi
memacu terjadinya reaksi
peradangan.
4. Opsonisasi

Opsonisasi adalah pelapisan antigen Pada opsonisasi yang tidak Sedangkan opsonisasi yang
oleh antibodi, komplemen, tergantung antibodi, protein ditingkatkan oleh antibodi adalah
fibronektin, yang berfungsi untuk pengikat manose dapat terikat bakteri yang resisten terhadap
memudahkan fagositosis. pada manose terminal pada proses fagositosis akan tertarik pada
Opsonisasi ada dua yaitu permukaan bakteri, dan akan sel PMN dan makrofag bila telah
opsonisasi yang tidak tergantung mengaktifkan C1r dan C1s serta diopsonisasi oleh antibodi.
antibodi dan yang ditingkatkan oleh berikatan dengan C1q.
antibodi.
5. Sistem Imun Sekretori

Apabila organisme yang diopsonisasi


terlalu besar untuk difagosit, maka
fagosit dapat mengatasi organisme
tersebut melalui mekanisme
Permukaan mukosa usus mempunyai
ekstraseluler, yaitu Antibody-Dependent
mekanisme pertahanan spesifik antigen
Cellular Cytotoxicity (ADCC).
dan nonspesifik. Mekanisme nonspesifik
terdiri dari peptida antimikrobial yang
diproduksi oleh neutrofil, makrofag dan
epitel mukosa. Peptida ini akan
menyebabkan lisis bakteri melalui
disrupsi pada permukaan membran.
Imunitas spesifik diperantarai oleh IgA
sekretori dan IgM, dengan dominasi
IgA1 pada usus bagian awal dan IgA2
pada usus besar.
Infeksi Bakteri Intraseluler
Bakteri intraseluler terbagi atas dua jenis, yaitu bakteri intraseluler fakultatif dan
obligat. Bakteri intraseluler fakultatif adalah bakteri yang mudah difagositosis tetapi
tidak dapat dihancurkan oleh sistem fagositosis. Bakteri intraseluler obligat adalah
bakteri yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel hospes. Hal ini
dapat terjadi karena bakteri tidak dapat dijangkau oleh antibodi dalam sirkulasi,
sehingga mekanisme respons imun terhadap bakteri intraseluler juga berbeda
dibandingkan dengan bakteri ekstraseluler

Bakteri intraseluler memiliki kemampuan mempertahankan diri melalui tiga mekanisme,


yaitu:
1.) hambatan fusi lisosom pada vakuola yang berisi bakteri,
2.) lipid mikobakterial seperti lipoarabinomanan menghalangi pembentukan ROI (reactive oxygen
intermediate),
3.) menghindari perangkap fagosom dengan menggunakan lisin sehingga tetap hidup bebas dalam
sitoplasma makrofag dan terbebas dari proses pemusnahan selanjutnya
Infeksi Bakteri Intraseluler :
Mekanisme pertahanan tubuh
Pertahanan oleh diperantarai sel T (Celluar Mediated Immunity, CMI) sangat penting dalam
mengatasi organisme intraseluler. Sel T CD4 akan berikatan dengan partikel antigen yang
dipresentasikan melalui MHC II pada permukaan makrofag yang terinfeksi bakteri
intraseluler. Sel T helper (Th1) ini akan mengeluarkan sitokin IFN γ yang akan
mengaktivasi makrofag dan membunuh organisme intraseluler, terutama melalui
pembentukan oksigen reaktif intermediat (ROI) dan nitrit oxide (NO). Selanjutnya
makrofag tersebut akan mengeluarkan lebih banyak substansi yang berperan dalam reaksi
inflamasi kronik. Selain itu juga terjadi lisis sel yang diperantarai oleh sel T CD8.
Beberapa bakteri ada yang resisten sehingga menimbulkan stimulasi antigen yang kronik.
KESIMPULAN
Bakteri yang menyebabkan penyakit adalah bakteri patogen.
Patogen merupakan agen biologis yang dapat menyebabkan
01 penyakit pada inangnya. Nama sebutan lain dari patogen
adalah mikroorganisme parasit.

01 Berbagai Bakteri Patogen Yang Mengakibatkan Penyakit: Bacillus


anthracis, Bordetella pertussis, Clostridium tetani, Clostridium
botulinum , Corynebacterium diphteriae, Escherichia coli,
02 Mycobacterium leprae, Mycobacterium tuberculosis, Neisseria
gonorrhoeae , Salmonella typhi , Salmonella Gastroenteritis , Vibrio
colerae , Streptococcus pneumonia , Staphylococcus aureus ,dan
Helicobacter pylori.

Mekanisme pertahanan tubuh dalam mengatasi agen yang berbahaya meliputi:


1. Pertahanan fisik dan kimiawi.
2. Simbiosis dengan bakteri flora normal yang memproduksi zat yang dapat
03 mencegah invasi mikroorganisme.
3. Innate immunity (mekanisme non-spesifik).
4.Imunitas spesifik.
THAN
KS

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo


, including icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik
Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai