TM12 Teknologi Pengemasan-Pangan
TM12 Teknologi Pengemasan-Pangan
PENGEMASAN DAN
PENYIMPANAN
Pendahuluan
Kemasan pangan sesungguhnya seumur dgn peradaban manusia dan telah tersedia
aneka ragam kemasan pangan
Peran kemasan pangan beragam antara lain sebagai wadah, pelindung,
transportasi, promosi, dll
Trend : jenis dan volume penggunaan meningkat dari waktu ke waktu seiring dgn
kemajuan IPTEK
Interaksi kemasan dengan pangan (seperti plastisizer, antioksidan, dll) berpotensi
menimbulkan risiko terhadap kesehatan
Banyak negara telah mengatur kemasan pangan (positive list dan
negative list zat kontak langsung dgn pangan, food contact substances)
Di tingkat nasional, ketentuan tentang kemasan pangan dimuat dalam
UU No. 7/1996 tentang Pangan dan PP No. 28/2004 tentang keamanan,
mutu dan gizi pangan
Telah dikeluarkan regulasi pelaksanaan berupa Peraturan Kepala Badan
POM No. 00.05.55.6497/2007 tentang Bahan Kemasan Pangan.
Definisi Kemasan Pangan
1. Harus dapat melindungi produk dari kotoran dan kontaminasi sehingga produk tetap bersih.
2. Harus dapat melindungi dari kerusakan fisik, perubahan kadar air , gas, dan penyinaran
(cahaya).
3. Mudah untuk dibuka/ditutup, mudah ditangani serta mudah dalam pengangkutan dan
distribusi.
4. Efisien dan ekonomis khususnya selama proses pengisian produk ke dalam kemasan.
5. Harus mempunyai ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai dengan norma atau standar yang ada,
mudah dibuang dan mudah dibentuk atau dicetak.
6. Dapat menunjukkan identitas, informasi dan penampilan produk yang jelas agar dapat
membantu promosi atau penjualan.
Faktor Penyebab Tingginya tuntutan konsumen terhadap
produk pangan, termasuk jenis kemasannya
a. Faktor Demografi (umur), dengan adanya program pengaturan kelahiran dan dengan semakin baiknya
tingkat kesehatan maka maka laju pertambahan penduduk semakin kecil tetapi jumlah penduduk yang
mencapai usia tua semakin banyak. Hal ini mempengaruhi perubahan permintaan akan pangan.
b. Pendidikan yang semakin meningkat, termasuk meningkatnya jumlah wanita yang mencapai tingkat
pendidikan tinggi (universitas), menyebabkan tuntutan akan produk pangan yang berkualitas semakin
meningkat.
c. Imigrasi dari satu negara ke negara lain akan mempengaruhi permintaan pangan di negara yang
dimasuki. Misalnya migrasi kulit hitam ari Afrika dan Asia ke Eropa atau Amerika mempengaruhi jenis
produk pangan di Eropa dan Amerika.
d. Pola konsumsi di tiap negara, misalnya konsumsi daging sapi di Amerika lebih tinggi daripada di
negara-negara Asia.
e. Kehidupan pribadi (lifestyle). Saat ini jumlah wanita yang bekerja sudah lebih banyak, sehingga
kebutuhan akan makanan siap saji semakin tinggi, dan ini berkembang ke arah tuntutan bagaimana
menemukan kemasan yang langsung dapat dimasukkan ke oven tanpa harus memindahkan ke wadah
lain, serta permintaan akan single serve packaging juga menjadi meningkat karena dianggap lebih
praktis.
Teknologi Pengemasan Aktif (Active Packaging)
Definisi dari kemasan aktif adalah teknik kemasan yang mempunyai sebuah
indikator eksternal atau internal untuk menunjukkan secara aktif perubahan produk
serta menentukan mutunya
Kemasan akif disebut sebagai kemasan interaktif karena adanya interaksi aktif dari
bahan kemasan dengan bahan pangan yang dikemas
Tujuan dari kemasan aktif atau interaktif adalah untuk mempertahankan mutu
produk dan memperpanjang masa simpannya
Ciri Pengemasan Aktif
Mempunyai :
bahan penyerap O2 (oxygen scavangers)
bahan penyerap atau penambah CO2
ethanol emiters
penyerap etilen
penyerap air
bahan antimikroba
heating/cooling
bahan penyerap (absorber) dan yang dapat mengeluarkan aroma/flavor
pelindung cahaya (photochromic)
Indikator-Indikator Pelengkap Kemasan Aktif
Absorber oksigen
Bahan penyerap dan penambah co2 (absorber dan emitters co2)
Absorber etilen
Absorber air dan uap air
Ethanol emitters
Bahan kemasan yang dapat menyerap o2
Bahan kemasan dengan antioksidan
Bahan kemasan enzimatis
Antimikroba di dalam bahan kemasan
Bahan pengikat aroma
Film yang sensitif terhadap suhu
Kemasan yang dapat mengendalikan suhu
Teknik Intelligent Packaging
Teknik kemasan pintar yang ada saat ini mempunyai indikator untuk suhu dan
indikator O2
Indikator ini bertujuan untuk menunjukkan apakah mutu produk di dalamnua
sudah menurun, sebelum produk tersebut menjadi rusak
Kemasan Alami
Bahan kemasan alami ditinjau dari segi keberadaannya, masih banyak terdapat di daerah-
daerah di Indonesia dengan harga yang relatif murah dan ramah lingkungan
bahan kemasan ini juga dapat terurai oleh bakteri secara alamiah, sehingga dapat berfungsi
sebagai produk lain (kompos)
Akan tetapi jika tidak segera ditangani, maka limbah bahan kemas alami ini dapat pula
memberikan dampak negatif, dengan memberikan cemaran karena aroma yang dihasilkan
dari proses penguraian tersebut dapat menghasilkan bau yang tidak sedap
Tidak semua daun pisang baik digunakan untuk
mengemas, dikarenakan sifat fisik yang berbeda
terutama sifat fleksibilitas.
Cara penggunaannya dapat secara langsung atau
melalui proses pelayuan terlebih dahulu, hal ini untuk
lebih melenturkan daun sehingga mudah untuk dilipat
dan tidak sobek atau pecah.
Secara umum pengalengan produk pangan terdiri atas delapan tahap, yaitu
penangan kaleng kosong,
pembersihan kaleng kosong,
persiapan produk,
pengisian,
penutupan,
proses pengalengan,
pendinginan,
penanganan dan penyimpanan hasil pengalengan
Pengisian kaleng harus seragam dan jumlah/berat produk relatif sama
Teknik pengisian yang benar harus dihindari adanya gas terutama oksigen
Pengisian produk dalam kondisi panas (hot filling) atau dengan cara
memanaskan produk setelah pengisian sebelum dilakukan penutupan
bertujuan untuk mendapatkan kondisi hampa udara
Pengisian produk ke dalam kaleng tidak dilakukan sampai penuh namun
ada jarak antara permukaan produk dengan permukaan kaleng. Jarak ini
dikenal dengan head space. Tinggi head space berkisar 6–9 mm
Istilah yang umum digunakan dalam proses thermal untuk pengalengan makanan
adalah pemasakan (cooking), sterilisasi (retorting) dan proses pengalengan
(processing)
Proses pemasakan, pengalengan dan sterilisasi menerapkan proses pemansan pada
suhu dan waktu tertentu
Kegiatan tersebut bertujuan untuk mendapatkan produk steril komersial dan untuk
memasak produk yang dikalengkan
TERIMA KASIH