TUJUAN
V. ANALISIS
I. TUJUAN II. ALAT DAN BAHAN
Keterangan :
: Lambang besaran yang diukur,
{x} : Nilai yang diperoleh,
{∆X} : nilai ketidakpastian pada alat pengukuran.
B. MENGUKUR BESARAN SECARA TAK LANGSUNG
Untuk memperoleh nilai {X ± ∆X} dibedakan menjadi 3 kasus
Misalkan Y adalah besaran yang dicari dari besaran x karena
berikut ini : Y = F(x). Karena adanya
1) Pengukuran dilaksanakan sekali saja ketidakpastian nilai x maka fungsi tersebut dapat ditulis Y =
Bila pengukuran hanya dilakukan sekali saja, maka x adalah nilai F(x+Δx ) dan apabila diurutkan
yang terbaca pada dengan deret Taylor di sekitar X = X ,menjadi
waktu pengukuran dan ∆X = nst (nilai skala terkecil), lazimnya y=ƒ(x(2±…
demikian. Nst adalah jarak dua titik berdekatan pada skala alat
ukur.
Metode Persamaan Garis Linear
2) Pengukuran dilakukan beberapa kali
Beberapa kali maksudnya adalah pengukuran 2 atau 3 kali saja.
Apabila ini yang
Akan diberikan 2 cara untuk ini, yaitu :
dilakukan , maka nilai X adalah nilai rata-rata hasil pengukuran,
atau X = X̅ dengan ==
1. Setelah semua titik percobaan di-plot pada kertas
dan ∆X = |Xi − X̅ |maks dengan i = 1,2,3, ... , N grafik, garis lurus ditarik dengan
3) Pengukuran dilakukan N kali sebaik-baiknya.
Dengan mengadakan pengulangan n kali, diperoleh apa yang 2. Data percobaaan tidak di-plot, melainkan langsung
disebut sampel besaran x. Nilai yang digunakan sebagai x diolah dengan suatu analisis yang
adalah nilai rata-rata sampel X = X̅ , dan sebagai dikenal sebagai “metoda kuadrat terkecil untuk garis
ketidakpastiannya digunakan deviasi standar nilai rata-rata lurus” (regresi linier).
(Sx) :
=SX=
C. NOTASI EKSPONENSIAL DAN ANGKA BERARTI
Pembagian
2, Diameter luas silinder 5,48 0,005 {5,48±0,005}
3. Akar dan Pangkat
3, Kedalaman gelas 3,26 0,005 {3,26±0,005}