Anda di halaman 1dari 8

I.

TUJUAN

II. ALAT DAN BAHAN

PAP (Pengukuran Angka


Penting) III. DASAR TEORI

IV. PENGOLAHAN DATA

V. ANALISIS
I. TUJUAN II. ALAT DAN BAHAN

1. Mempelajari ketidakpastian, 1. Katrol


pengolahan data sederhana 2. Spidol
dan berbagai macam 3. Koin ( Rp 500)
pengukuran. 4. Neraca O’haus
2. Menentukan ketidakpastian 5. Jangka Sorong
dalam proses pengukuran.
3. Memahami aturan angka
penting dan penggunaannya.
4. Dapat mengoperasikan
angka penting sesuai dengan
aturan.
III. DASAR TEORI

KETIDAKPASTIAN PADA PENGUKURAN & PENGOLAHAN DATA SEDERHANA


 
Setiap pengukuran memiliki suatu ketidakpastian. Adapun penyebabnya,
beberapa diantaranya :
• Keterbatasan Alat
• Keterbatasan Pengamat
• Ketidakpastian Acak

Berikut adalah cara yang lazim digunakan :


= {X ± ∆X} satuan

Keterangan :
: Lambang besaran yang diukur,
{x} : Nilai yang diperoleh,
{∆X} : nilai ketidakpastian pada alat pengukuran.
B. MENGUKUR BESARAN SECARA TAK LANGSUNG
 
Untuk memperoleh nilai {X ± ∆X} dibedakan menjadi 3 kasus  
Misalkan Y adalah besaran yang dicari dari besaran x karena
berikut ini : Y = F(x). Karena adanya
1) Pengukuran dilaksanakan sekali saja ketidakpastian nilai x maka fungsi tersebut dapat ditulis Y =
Bila pengukuran hanya dilakukan sekali saja, maka x adalah nilai F(x+Δx ) dan apabila diurutkan
yang terbaca pada dengan deret Taylor di sekitar X = X ,menjadi
waktu pengukuran dan ∆X = nst (nilai skala terkecil), lazimnya y=ƒ(x(2±…
demikian. Nst adalah jarak dua titik berdekatan pada skala alat
ukur.
Metode Persamaan Garis Linear
2) Pengukuran dilakukan beberapa kali
Beberapa kali maksudnya adalah pengukuran 2 atau 3 kali saja.
Apabila ini yang
Akan diberikan 2 cara untuk ini, yaitu :
dilakukan , maka nilai X adalah nilai rata-rata hasil pengukuran,
atau X = X̅ dengan ==
1. Setelah semua titik percobaan di-plot pada kertas
dan ∆X = |Xi − X̅ |maks dengan i = 1,2,3, ... , N grafik, garis lurus ditarik dengan
3) Pengukuran dilakukan N kali sebaik-baiknya.
Dengan mengadakan pengulangan n kali, diperoleh apa yang 2. Data percobaaan tidak di-plot, melainkan langsung
disebut sampel besaran x. Nilai yang digunakan sebagai x diolah dengan suatu analisis yang
adalah nilai rata-rata sampel X = X̅ , dan sebagai dikenal sebagai “metoda kuadrat terkecil untuk garis
ketidakpastiannya digunakan deviasi standar nilai rata-rata lurus” (regresi linier).
(Sx) :
=SX=
C. NOTASI EKSPONENSIAL DAN ANGKA BERARTI

Hasil suatu pengukuran sebaiknya dilaporkan


Angka penting (a.p.) adalah digit angka yang memiliki
dengan menggunakan notasi eksponensial makna dalam membentuk resolusi (akurasi dan presisi)
yang merupakan cara termudah menuliskan pengukuran. aturan untuk angka penting, yaitu :
bilangan yang sangat besar maupun sangat • Semua angka yang bukan nol (1,2,3,4,5,6,7,8,9)
kecil. Yakni • Angka nol di antara angka yang bukan nol
dengan menggunakan jumlah angka desimal • Angka-angka nol awalan bukan angka penting.
yang sesuai dengan AB yang diperkenankan . • Pada angka yang memiliki nilai (pecahan) desimal, angka
Ketentuan ( kasar ) nya adalah: nol • Pada angka yang tidak memiliki nilai (pecahan)
desimal, angka nol akhiran bisa merupakan angka penting
ketelitian ( sekitar ) 10% -------- 2 AB (berhak
atau tidak, tergantung informasi tambahan.a
atas 2 angka) Aturan Pembulatan dengan Angka Penting
ketelitian ( sekitar ) 1% -------- 3 AB (berhak atas 1. Apabila angka pertama yang bukan angka penting
3 angka) adalah angka 5 yang diikuti angka
ketelitian ( sekitar ) 0,1% -------- 4 AB (berhak bukan nol, maka dibulatkan ke atas.
atas 4 angka) 2. Apabila angka pertama yang bukan angka penting
Dalam notasi eksponensial semua bilangan adalah angka 5 yang diikuti hanya
ditulis sebagai bilangan antara 1 dan 9 oleh angka nol, maka terdapat dua aturan yang umum
digunakan:
( bilangan
a. Bulatkan ke atas, jika angka sebelumnya merupakan
ini disebut ‘mantissa‘ ) dikalikan dengan faktor angka ganjil atau
10ⁿ b. Bulatkan ke angka genap terdekat, jika angka
(disebut orde) . n adalah bilangan bulat positif sebelumnya merupakan angka genap.
atau negatif.
OPERASI HITUNG ANGKA
PENTING IV. PENGOLAHAN DATA

1. Penambahan dan N0 Nama Benda X ∆X { X ± ∆X}


Pengurangan
2. Perkalian dan 1. Diameter gelas beker 4, 12 0,005 {4,12±0,005}

Pembagian
2, Diameter luas silinder 5,48 0,005 {5,48±0,005}
3. Akar dan Pangkat
3, Kedalaman gelas 3,26 0,005 {3,26±0,005}

4, Massa kubus 429,3 0,005 {429,3±0,1}


V. ANALISIS
JAWAB

1. Tidak, karena suatu pengukuran


1. Apakah hasil pengukuran yang anda dapatkan sudah selalu disertai oleh ketidakpastian.
pasti? Jelaskan! Beberapa penyebab ketidakpastian
2. Bagaimana cara mendapatkan hasil pengukuran yang
lebih pasti? tersebut antara lain nst, kesalahan
3. Apakah angka penting berpengaruh dalam pengukuran? kalibrasi, kesalahan titik nol.
Jelaskan! 2. Dalam melakukan pengukuran
4. Selesaikan operasi hitung di bawah ini menggunakan
aturan angka penting! harus lebih teliti
a. 36,741 + 5,284612 = 3. Berpengaruh, karena untuk
b. 4,551 - 1,21 = mempermudah penggunaannya
c. 12,61 x 5,2 =
d. 3,14 : 2,1 = saat pengoprasiannya.
4. a. 42,025≈42,03
b.3,341≈ 3,3
c.65,572≈65,6
d.1,4952 ≈1,5
Kesimpulan

Jadi, angka penting adalah digit


angka yang memiliki makna dalam
membentuk resolusi supaya kita
dapat menampilkan resolusi alat
ukurnya. Dan, dalam setiap alat
ukur memiliki nilai nst nya masing-
masing. Yang mana, semakin kecil
nilai nst, maka semakin besar alat
ukur tersebut.

Anda mungkin juga menyukai