Anda di halaman 1dari 5

Gerak Osilasi

I. TUJUAN
1. MEMAHAMI KONSEP GERAK OSILASI HARMONIS SEDERHANA.
2 . M E N E N T U K A N P E R C E PATA N G R AV I TA S I S E T E M PAT M E N G G U N A K A N G E R A K O S I L A S I .

I I . A L AT D A N B A H A N
1 . B ATA N G H O M O G E N B E R L U B A N G
2 . B E B A N P E M B E R AT
3 . T I A N G P E N YA N G G A B ATA N G
4 . S T O P WAT C H
III. DASAR TEORI

Gerak osilasi adalah gerak bolak-balik di sekitar titik kesetimbangan. Gerak osilasi dapat dijumpai pada banyak
sistem fisika, antara lain sistem pegas, bandul fisis, bandul matematis. Secara umum benda yang berosilasi dapat
dinyatakan dengan persamaan :

θ(t) = A cos (ωt + φ)


Keterangan:

• θ (t) adalah simpangan setiap saat,

• A adalah amplitudo,

• ω adalaah frekuensi sudut, dan

• φ adalah tetapan fasa.


Jika bandul fisis tersebut disimpangkan sebesar θ, maka bandul fisis akan berosilasi terhadap porosnya.
Penyebab utama gerak osilasi bandul karena adanya momen gaya terhadap poros putar sebesar :

τ0 = −Mgr sin θ

Keterangan:

• τ0 adalah momen gaya,

• M adalah massa benda,

• g adalah percepatan gravitasi,

• r adalah jarak PM terhadap O, dan

• θ adalah sudut simpangan benda.


 Momen inersia bandul fisis terhadap pusat putaran (I0) dapat dihubungkan dengan momen inersia
bandul terhadap pusat massa (IPM) dengan menggunakan dalil sumbu sejajar, yaitu
sehingga periode osilasi bandul sebesar :

Dalam percobaan ini ingin dicari nilai percepatan gravitasi (g) setempat. Untuk itu diperlukan
dua pasang data periode T 1 untuk jarak r 1dan periode T2 untuk jarak r2. Nilai g dapat
dicari dengan memasukkan dua pasang data ini dalam persamaan (6), yaitu :
IV. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Susunlah tiang penyangga batang dalam keadaan tegak/stabil dan pasang batang homogen berlubang pada
tiang penyangga melalui titik poros putaran batang !

2. Pasang 2 beban pemberat masing-masing pada kedua ujung batang. Catat jarak titik pusat massa batang
terhadap titik poros putaran (ambil data ini sebagai r1)

3. Simpangkan batang beserta pemberatnya dari tiang penyangga dengan sudut yang kecil, kemudian lepaskan
batang, biarkan batang berosilasi sampai gerak osilasinya mulai teratur. Setelah gerak batang teratur, catat
waktu yang diperlukan untuk 5 kali ayunan (ambil data ini sebagai 5T 1). Ulangi lagi sampai 3 kali dengan r
1 yang tetap!

4. Pindahkan beban pemberat ke posisi yang berbeda dengan langkah 2, catat jarak titik pusat massa batang
terhadap titik poros putaran (ambil data ini sebagai r2). Ayunkan batang dengan sudut kecil lalu catat waktu
untuk 5 kali ayunan setelah ayunan mulai teratur (ambil data ini sebagai 5T2). Lakukan 3 kali!

5. Ulangi langkah 2 – 4, sampai diperoleh 3 pasangan data T dan r !

Anda mungkin juga menyukai