Anda di halaman 1dari 51

KONSEP DASAR

KEBUTUHAN SEKSUAL

By. Jamil Yatul


Apa yang km pikirkan ttg…
Sama Bang aye Neng abang
udah kagak tahan seneng bisa
nich… berduaan disini
Aye udah sebel Tapi dari tadi kita
banget, tuh ada cuman rangkulan
orang yg mematai doang……Kapan
kite…. nich kita bisa
Yuk cari yg aman ……
yuk…. Aye ude kagak
tahan….

Bagaimana masa lalu yg


menyenangkan?..
Pendahuluan
Harian Bernas 18 Januari 2001 bahwa seorang peneliti
senior Pusat Penelitian Kependudukan UGM menyatakan
bahwa pada tahun 2000 terdapat sebanyak 700 orang remaja
dan pelajar putri yang hamil di luar nikah datang ke
Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI)

Hasil riset dan survey yang dilakukan oleh LPM Manunggal


UNDIP Semarang pada Februari 2003 yang hasilnya
aktivitas yang dilakukan saat pacaran : ngobrol 6,98%,
pegangan tangan 11,63%, kissing 44,8%, necking 9,77%,
petting 8,84%, intercourse 15,58 dan lainnya 2,32%.
Lanj…
Dari PILAR PKBI Jawa Tengah tahun 2004 dalam aktivitas
pacaran : 100% ngobrol, 93,3% pegang tangan, 84,6% cium
pipi/kening, 60,9% cium bibir, 36,1% cium leher, 25%
meraba/petting, 7,6% intercourse (Asti, 2005:57)

Sudah merupakan tren dikalangan remaja dimana situasi tempat


tinggal baik rumah dan tempat kost yang memberikan
kebebasan didukung oleh pergaulan teman yang
berkontribusi sangat besar dalam perilaku seks pranikah.
Kesehatan Seksualitas adalah :
pengintegrasiaan aspek somatic, emosional,
intelektual & social dari kehidupan seksual,
dengan cara yang positif memperkaya dan
meningkatkan kepribadian, komunikasi &
cinta (WHO,1975).
Seksualitas berhubungan dengan
bagaimana seseorang merasa
tentang diri mereka

bagaimana mereka
mengkomunikasikan perasaan kepada
orang lain

ciuman, sentuhan, pelukan & senggama


seksual, isyarat gerak tubuh, etiket,
berpakaian & perbendaharaan kata
KONSEP SEKSUALITAS
Definisi :
Adalah segala sesuatu pada manusia yang
ada kaitanya dengan maskulinitasi dan
feminitas.sedang seksual mengangandung
arti yang khas, intim dan mesra dalam
kaitanya dengan bermacam ragam hubungan
antara pria dan wanita
Perilaku seksual yang normal adalah sehat dan tidak
menyimpang, yang dapat menyesuaikan diri, bukan saja
dengan kebiasan yang umum terjadi dalam masyarakat,
tetapi juga dengan kebutuhan individu mengenai
kebahagiaan dan peningkatan kebutuhan individu untuk
mengembangkan kepribadian agar menjadi lebih baik

Penyesuaian berarti kemampuan untuk memperoleh


pengalaman seksual tanpa rasa takut dan salah, jatuh cinta
dan menikah dengan partner yang dipilihnya serta dapat
mempertahankan rasa kasih sayang dan daya tarik seksual
terhadap partnernya, (Koesnadi, 1992)
KONSEP SEKSUALITAS
Dimensi seksualitas
1. Dimensi Sosiokultural
Seksualitas dipengaruhi oleh norma &
peraturan cultural yang menentukan
apakah prilaku diterima di dalam kultur
2. Dimensi Agama dan Etik
Pelaksanaan seksual etik dan emosi yang
berhubungan dengan seksualitas
membentuk dasar untuk pembuat
keputusan seksual berdasarkan agama
3. Dimensi Psikologis
Banyak keyakinan & sikap kita mengenai
perkembangan psikologis, moral, & psikoseksual
wanita & pria berdasarkan teori Freud,
Erikson & Kohlberg.
Seksualitas mengandung prilaku yang dipelajari
Identitas Seksual

1. Identitas biologis
•Perbedaan biologis antara pria & wanita
dimulai pada masa konsepsi
•Material genetic pada telur yang dibuahi mengan-
dung kromosom yang menjadikan perbedaan
seksual
•Hormone sek membantu membedakan
karakteristik antara pria dan wanita
2. Identitas jender
Adalah rasa menjadi feminism atau maskulin.
Pola interaksi yang berbeda yang diberikan
orang tua pada bayi perempuan maupun laki-laki
dapat mengembangkan rasa identitas jendernya

Yang menentukan peran jender :


•Lingkungan (orang tua, teman sebaya & media)
•Hormone seks
•Factor cultural
Orientasi Seksual
perasaan erotic seseorang yang ditujukan
pada jenis kelamin
Orientasi seksual akan mempengaruhi gaya hidup seseorang
pengalaman pembelajaran dini & proses kognitif
menentukan orientasi seksual.

Terbagi atas : heteroseksual,homoseksual


(guy & lesbian) dan biseksual
Faktor yang mempengaruhi seksualitas
1. Life Style
 Status kesehatan
 Aktivitas Olah raga
2. Usia
3. Kondisi
4. Keadaan Psikologis
5. Keyakinan/ culture
6. Martial Status
Variasi dalam ekspresi seksual
Transeksual :
orang yang identitas seksual atau jendernya berlawanan
dengan seks biologisnya

Transvestite :
pria heteroseksual yang secara periodic berpakaian wanita
untuk pemuasan psikologis dan seksual yang sifatnya
rahasia dan dilakukan dalam lingkup pribadi
SIKAP TERHADAP KESEHATAN SEKSUAL

• Sejalan dengan perkembangan &


pertumbuhan seseorang menjadi tua.

• Dipengaruhi oleh perubahan dari


masyarakat, umpan balik dari orang lain
& keterlibatan kelompok keagamaan &
komunitas
Sikap seksual klien
Seseorang memiliki sistim nilai seksual yang
menentukan mudah atau sulitnya seseorang
untuk mengekspresikan masalah seksual
dalam lingkungan perawatan kesehatan.

System nilai seksual :


keyakinan pribadi dan keinginan yang berkaitan
dengan seksualitas yang didapat sepanjang daur
kehidupannya
Sikap perawat terhadap seksual

Professional dalam memahami


keragaman prilaku seksual klien

menjamin klien akan


mendapatkan perawatan Pemberi informasi yang akurat,
kesehatan terbaik tanpa jujur tentang efek penyakit pada
menghilangkan nilai diri seksualitas & edukasi sek
mereka.
ANATOMI DAN FISIOLOGI SEKSUAL
PERKEMBANGAN SEKSUAL
Masa bayi
 Bayi dilahirkan dengan kapasitas untuk
kesenangan dan respon seksual.
 Genitalia sensitive dg sentuhan sejak lahir
Bayi laki-laki berespon dengan ereksi penis,
ereksi noktural spontan tanpa stimulasi
sedangkan bayi perempuan dg stimulasi
mengeluarkan cairan lubrikasi vagina.
 Prilaku eksplorasi bayi sebagai langkah
perkembangan identitas diri yang positif.

 Bentuk stimulasi taktil lain : menyusu,


memeluk, menyetuh,membuai, membantu
bayi dalam mendefenisikan pengalaman
kesenangan dan kenyamanan melalui
interaksi manusia dan dari kontak tubuh
Masa usia bermain dan prasekolah
 Menguatnya rasa identitas jender dan mulai
membedakan prilaku sesuai jender yang
didefinisikan secara social
 Anak meniru prilaku orang tua yang berjenis
kelamin sama
 Eksplorasi tubuh terus berlanjut spt
mengelus diri sendiri; manipulasi genital;
memeluk boneka, hewan peliharaan atau
orang disekitar mereka; dan percobaan
sensual lainnya
 Pertanyaan tentang dari mana bayi berasal
atau prilaku seksual yang diamati harus
dijelaskan dengan terbuka, jujur dan
sederhana
Masa usia sekolah
 ditekankan tentang edukasi seksualitas
 terus mengajukan pertanyaan tentang
seks dan menunjukkan kemandirian
mereka dengan menguji prilaku yang
sesuai.
mempunyai keinginan &kebutuhan privasi
peningkatan kesopanan
mengalami perubahan pubertas
 diberi informasi untuk berhati-hati
terhadap potensial penganiayaan seksual
 Penyuluhan kepada anak bahwa orang
dewasa tidak selalu benar dan terbuka
pada keluarga.
 semua orang mempunyai kontrol terhadap
tubuh mereka dan dapat memutuskan
siapa yang boleh memeluk mereka.
Masa pubertas dan remaja
 Anak perempuan mengalami perubahan sek
berupa pembesaran payudara, menstruasi
walaupun belum teratur, genetalia
eksternal,peningkatan lubrikasi vaginal

 Anak laki-laki mengalami pembesaran penis,


testis, prostat dan vesika seminalis, bisa
mengalami orgasme, ejakulasi terjadi sekitar
12 atau 14 tahun,mimpi basah
 Perubahan emosi : ditandai dengan
tanggung jawab dan asimilasi pengharapan
masyarakat.
 membutuhkan informasi yang akurat
tentang perubahan tubuh, hubungan dan
aktivitas seksual dan kehamilan, penyakit
yang ditularkan melalui seksual.
 masa mengidentifikasikan orientasi seksual,
Masa dewasa
 telah mencapai maturasi tetapi terus untuk
mengeksplorasi dan menemukan maturasi
emosional dalam hubungan.
 Dewasa muda berperan melahirkan dan
membesarkan anak.
 aktif untuk belajar teknik stimulasi dan respon
seksual yang memuaskan pasangan
 akhir masa dewasa, individu menyesuikan diri
terhadap perubahan social dan emosi sejalan
dengan anak-anak mereka meningalkan rumah
 Pembaharuan kembali keintiman
Kedua pasangan dapat mengalami gangguan
gambaran diri

Masa dewasa tua (lansia)


 Penekanan Seksual sebagai pertemanan, kedekatan
fisik, komunikasi intim dan hubungan fisik mencari
kesenangan
 Kekuatiran pada perubahan fisik
 Dewasa tua harus mneyesuaikan tindakan seksual
dan berespon terhadap penyakit kronis, medikasi,
sakit dan nyeri atau masalah kesehatan lainnya.
Perbandingan Siklus Respon Seksual pada Wanita dan Pria
Wanita Pria
Excitement : Peningkatan bertahap dalam rangsangan
seksual
lubrikasi vaginal Ereksi penis
ekspasi 2/3 bagian dalam Penebalan dan elevasi
lorong vagina skrotum
peningkatan sensitivitas dan Elevasi dan pembesaran
pembesaran klitoris serta labia
moderat pada testis.
ereksi putting & peningkatan
Ereksi putting dan
ukuran payudara
tumescence
Plateu : penguatan respon fase excitement
Retraksi klitoris dibawah topi Peningkatan ukuran glans
klitoral penis
Pembentukan platform Peningkatan intensitas warna
orgasmus : pembengkakan 1/3 glans
bagian luar vagina dan labia minora Elevasi dan peningkatan 50 %
Elevasi serviks dan uterus ukuran testis
Perubahan warna kulit yang Emisi mukooid kelenjar
tampak hidup pada labia minora Cowper
Pembesaran areola dan payudara Peningkatan dalam tegangan
Peningkatan dalam tegangan otot otot dan pernapasan
dan pernapasan Peningkatan frekuensi jantung,
Peningkatan frekuensi jantung, TD, dan pernapasan
TD, dan pernapasan
Orgasme : penyaluran kumpulan darah & tegangang
pada otot
kontraksi platform orgasmus, Penutupan sfingter uranius internal
Sensasi ejakulasi yang tidak
uterus, rectal, & sfingter uretra &
tertahankan
kelompok otot lain Kontraksi duktus deferens vesikel
hiperventilasi & peningkatan seminalis prostat, &
frekuensi jantung duktusejakulatoris
memuncaknya frekuensi Relaksasi sfingter blader eksternal
Kontraksi otot uretra & sfingter
jantung, TD dan pernapasan.
rectal
pemuncakkan frekuensi jantung,
TD dan pernapasan.
ejakulasi
Resolusi : fisiologi & psikologi kembali pada keadaan tidak
terangsang
Relaksasi terhadap dinding vagina Kehilanan ereksi penis
Perubahan yang cepat pada labia Kehilangan refraktori ketika
minora dilanjutkan stimulasi menjadi
Berkeringat tidak nyaman
Bertahap kembali pernapasan Reaksi berkeringat
normal, frekuensi jantung, TD, Penurunan testis
tegangan otot normal Pernapasan, frekuensi
Sering kemampuan untuk kembali
jantung, TD,tegangan otot
orgasme karena wanita tidak
kembali normal
mengalami periode refraktori seperti
yang sering terjadi pada pria
KEHAMILAN & SEKSUALITAS
 Mengalami berbagai emosi menghadapi peran
sebagai calon orang tua.
 Ketidaknyamanan fisik dan ketakutan tentang
Cedera sehingga membatasi aktivitas seksual.

Trimester 1 : minat seksual wanita menurun


karena mual, muntah & keletihan
 
Trimester 2 :
Mulai peningkatan minat seksual
karena perasaan kelebihan tentang kesehatan &
kesejahteraan, vasokongesti pelviks & vulva yang
menginduksi perasaan semiterangsang yang hampir
konstan.orgasme ganda dapat terjadi

Trimester 3 :
Hubungan seksual sering menurun,
sebagian kerena keletihan, ukuran dan posisi dan
ketdaknyamanan karena tekanan pada serviks akibat
penis & bagian presentasi bayi.
 Setelah persalinan beberapa wanita tidak
berminat melakukan hubungan seksual.
 Perubahan hormonal, terutama penurunan
estrogen, penurunan jumlah lubrikan
vaginal.
 Keletihan akibatkan menyusui bayi
 Gangguan tidur
 Perubahan umum dalam tugas dan rutinitas
rumah tangga
MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN SEKSUALITAS

• Pencegahan konsepsi.
pencegahan dapat dengan cara kontrasepsi, metode
kalender,mucus,suhu basal,koitus interuptus, metode
mekanis (kondom, kap serviks,diafragma dg jeli
spermasida,IUD), metode pembedahan (vasektomi,
tubektomi,mengikat tuba)
• Penganiayaan seksual
mencangkup kekerasan pada wanita, pelecehan seksual
perkosaan , pedofilia, pornografi anak, inses
• Infertilitas
•Aborsi
Alasan aborsi janin yang mempunyai
kecacatan, penyimpangan prilaku seksual
•Penyakit menular seksual

Peran perawat adalah pelaporan, penyuluhan,Dukungan,


terlibat dalam pemberian medikasi & terapi,
memberikan pengkajian & evaluasi tentang keefektifan,
& memberikan pendidikan kepada masyarakat
mengenai fakta, fiksi dan pentingnya mengatasi
masalah seksual ini didalam keluarga, sekolah dan
komunitas
PROSES KEPERAWATAN
PENGKAJIAN

Pengkajian factor yang mempengaruhi seksual


a. Faktor fisik
seperti nyeri,medikasi, pembedahan dsb
b. Factor hubungan
c. Factor gaya hidup
d. Factor harga diri
Pengkajian Riwayat kesehatan seksual
Pada orang dewasa
•Bagaimana perasaan anda tentang bagian seksual
dari hidup anda ?
•Apakah anda memperhatikan adanya perubahan
dalam cara anda merasakan diri anda sebagai pria,
wanita, suami, istri ?
•Bagaimana penyakit, medikasi atau pembedahan
yang anda alami telah mempengaruhi kehidupan
seks anda ?
•Bukan hasil yang tidak umum bagi seseorang
dengan kondisi seperti anda mengalami
beberapa masalah seksual.
Apakah hal tersebut menjadi kekuatiran anda ?
Pada orang tua anak

•Apakah anda memperhatikan anak anda


mengeksplorasi tubuhnnya, misalnya saja
menyentuh penisnya ?
•Apakah anak anda telah mulai mengajukan
pertanyaan tentang dari mana bayi berasal ?
•Pernahkah anda membicarakan dengan anak
anda tentang seks, kehamilan dan kontrasepsi ?
Pada remaja

•Banyak remaja mempunyai pertanyaan tentang


PMS atau apakah tubuh mereka telah berkembang
dengan ukuran (kecepatan) yang tepat.
Apakah anda punya tentang seks atau hal-hal
lainnya ?
Bila ditemukan tentang masalah kekuatiran
seksual, perawat perlu menyakan masalah ini
dengan terperinci
• Bagaimana pandangan klien terhadap kekuatiran
seksual mereka ?
• Kapan mulai timbulnya kekuatiran seksual ini dan
bagaimana kekuatiran telah merubah sepanjang hidup ?
• Apa yang klien anggap sebagai penyebab dari kekuatiran
tersebut ?
• Tindakan seperti apa yang klien cari untuk
menghilangkan kekuatiran ini ?
•Bagaimana klien menghendaki kekuatiran untuk
diselesaikan dan apa tujuan mereka terhadap pengobatan ?
Pembahasan antara perawat dengan klien
dapat mencangkup :
• Bagaimana metoda yang digunakan berfungsi ?
• Risiko apa saja yang terkandung dalam penggunaan
metoda tersebut ?
• Adakah kontraindikasi yang menyingkirkan
metoda tertentu ?
• Bagaimana metoda tersebut akan mempengaruhi
kehidupan hubungan seksual ?
• Apakah pasangan akan merasa keberatan dengan
metoda tersebut ?
• Apakah metoda tersebut menyebabkan
ketidaknyamanan ?
• Apakah metoda tersebut teredia secara bebas,
terjangkau, mudah untuk digunakan ?
• Akankah kedua pasangan merasa malu untuk
menggunakan metoda tersebut ?
• Apakahresiko terhadap kehamilan dapat diterima ?
• Apakah ada alternatiflain ?

Pengkajian pemeriksaan fisik


DIAGNOSA KEPERAWATAN

Perubahan seksualitas b.d


•Ketakutan tentang kehamilan
•Efek antihipertensi
•Konflik atau stressor perkawinan
•Depresi terhadap kematian atau perpisahan
dari pasangan
Disfungsi seksual b.d
•Cedera medulla spinalis
•Penyakit kronis
•Nyeri
•Ansietas mengenai penempatan di rumah
perawatan atau panti

Sindrom trauma perkosaan b. d ketidakmampuan


mendiskusikan pengalaman perkosaan masa lalu
Gangguan citra diri b.d
•Efek mastektomi atau kolostomi yang baru
dilakukan
•Disfungsi seksual
•Perubahan psca persalinan
Gangguan harga diri b.d
•Kerentanan yang dirasakan setelah
mengalami serangan infark miokard
•Pola penganiayaan sewaktu masih kecil
Kurang pengetahuan b.d
•Aktivitas seksual pranikah
•Penggunaan kontrasepsi

Konflik pengambilan keputusan b.d


•Aktivitas social sebelum nikah
•Penggunaan kontrasepsi
IMPELEMENTASI
•Promosi kesehatan
Menggali dan mendiskusikan nilai dan tingkat
kepuasan serta memberikan pendidikan seks
membutuhkan keterampilan komunikasi
yang baik.
•Perawatan akut
•Perawatan restorative

EVALUASI
Terutama ditentukan melalui pengalaman ekspresi
klien dan pasangan tentang kepuasan dalam
memenuhi tujuan personal untuk fungsi seksual

Anda mungkin juga menyukai