Anda di halaman 1dari 29

PLATE GIRDER

(BALOK PELAT BERDINDING PENUH)


PERTEMUAN 7-8
Pelat girder adalah suatu balok besar yang dibuat dari susunan
elemen2 pelat yang disatukan dengan alat penyambung.

Bentuk box seperti contoh gambar (f) mempunyai


kekakuan puntir yang besar, maka ini sangat cocok
digunakan untuk jembatan di tikungan. Alat
penyambung untuk plate girder sekarang banyak
digunakan sambungan las, namun untuk
penyambungan di lapangan sering dilakukan
dengan sambungan baut.
• Pada jembatan jalan raya, pada bentang kurang dari ± 24 m jembatan balok biasa dapat digunakan. Namun
untuk bentang > 24 m penggunaan plate girder akan lebih ekonomis.
• Untuk jembatan Kereta Api / beban berat, bentang plate girder yang dicapai akan lebih kecil.
• Umumnya plate girder digunakan untuk jembatan KA pada bentang 15 sampai dengan 40 m,
• plate girder untuk jembatan jalan raya pada bentang 24 sampai dengan 46 m,
• plate girder untuk jembatan yang menerus, bentang yang dapat dicapai lebih besar yaitu ± 61 m.
• Pada bangunan gedung baja, plate girder dipakai untuk balok yang mendapat beban yang berat, bentang-
bentang besar ataupun pada balok pendukung crane dan sebagainya.
• Plate Girder sebenarnya adalah “balok tinggi”, yang mempunyai ukuran hc / t w > λr atau badan balok
ramping.
UKURAN PLATE GIRDER
1 1  1 1
• Tinggi Plate Girder bervariasi yaitu antara    L atau rata-rata adalah   L  bentang.
 6 15   10 12 

Keadaan yang membatasi tinggi plate girder adalah masalah pengangkutan, seperti persyaratan tinggi bebas
dan sebagainya.

Ukuran Pelat Badan (Web-Size)


• Setelah tinggi balok diperkirakan maka ukuran plate girder akan ditentukan
oleh besarnya gaya geser maximum dan momen maximum.

• Pelat badan menahan hampir semua tegangan geser dari balok, tegangan
geser ini di distribusi merata pada pelat badan.

• Akibat lenturan balok akan melengkung. Lengkungan pada sayap balok


menimbulkan komponen gaya vertikal pada badan balok. Pelat badan harus
cukup kuat menahan vertikal buckling komponen gaya vertikal tersebut.
PLATE GIRDER
- Pelat badan yang tidak diperkaku:

h E
 6,36
tw fy

- Pelat badan dengan pengaku vertikal:

h E a
 7,07  jika 1,0   3,0 tebal tw
tw fy h

a E a h
 7,07  jika 0,74   1,0
tw fy h
a

h E a
 9,55  jika  0,74.
tw fy h

a
Bila > 3,0 dianggap tidak diperkaku.
h
- Umumnya
 Untuk jembatan tw min= 3/8 inc ( 9 mm)
 Untuk bangunan tw min= 1/4 - 5/16 inc (6 – 8 mm)
Ukuran Pelat Sayap

Kuat lentur dari balok akan sama dengan kuat lentur sayap ditambah dengan
kuat lentur badan balok. Namun hampir semua kuat lentur dari balok
diberikan oleh sayapnya.
Maka sebagai perkiraan luas sayap adalah:
Af.Fy.h  Mu
Mu
Atau : Af 
Fy .h
Kuat Lentur Rencana Balok
 Kuat Lentur Rencana Balok =  Mn
 = 0,9
Mn = Kuat lentur nominal
 Kuat Lentur Nominal Mn Plate Girder (Balok Pelat Berdinding Penuh)

a) Balok pelat berdinding penuh adalah balok yang mempunyai ukuran;


2550
h/tw > λr dimana r =  fy (MPa)
fy

Momen nominal balok:


Mn = Kg. S .fcr
Dimana: Kg = Koefisien balok berdinding penuh
 ar   h 2550 
= 1-    
1200  300 a r  t
w f 
cr 

Aw  A badan
ar =
A. f c  A sayap tekan

h = tinggi bersih balok.

I netto
S = modulus penampang = d
y max 
2

fcr = tegangan kritis (Mpa)

12,5 M max
a) Faktor pengali momen Cb =  2,3
2,5 M max 3M A  4M B 3Mc

 Pasal 8: 3-1
Tegangan Kritis fcr
Tegangan kritis fcr ditentukan oleh:
- Kelangsingan berdasar panjang bentang (tekuk torsi lateral)
- Kelangsingan berdasarkan tebal pelat sayap (local buckling)
- Kelangsingan berdasar panjang bentang:
L
G =  L = jarak pengekang lateral
rt

1
rt = jari-jari girasi (pelat sayap + pelat badan tertekan)
3

Batas kelangsingan:

E
p = 1,76
fy

E
r = 4,40
fy
- Kelangsingan berdasar tebal pelat sayap:
bf
G =
2t f
1. Untuk G  p  maka fcr = fy
Batas kelangsingan:


  g   p  
2. Untuk p  G  r  maka fcr = cb. fy 1  f
E     2  c
p = 0,38  r p 
fy
3. Untuk r  G  maka fcr = fc (λr /λg)2
k c .E Dimana:
r = 1,35
fy C b. f y
fc =  fy  jika ditentukan berdasar oleh tekuk torsi lateral
2
4
Dimana kc = (panjang bentang)
h
tw fc = fy / 2 , jika ditentukan berdasar tekuk local (tebal pelat sayap)

Dan 0,35  kc  0,763


Maka besarnya fcr adalah:
• Kuat Geser
Pelat badan yang memikul gaya geser terfaktor Vu harus memenuhi:
Vu ≤ Ø.Vn , dimana Ø = 0,9
Vn = kuat geser nominal pelat badan.
KUAT GESER NOMINAL Vn :
tebal tw

h k n .E
- Untuk  1,10
tw fy h

5
kn = 5 + 2 a
 a / h
Vn = 0,6 fy.Aw ……… (8.8 – 3a)  Aw = luas bruto pelat badan.

k n .E h k n .E
- Untuk 1,10   1,37
fy tw fy

 k n .E  1
Vn = 0,6 fy.Aw 1,10  ……… (8.8 – 4a).
 f y   h 

t
 w 
 
 

Atau Vn = 0,6 fy.AW cv 
1  cV  
2  ……… (8.8 – 4b).
 a 
1.15 1   
 h 

k n .E
fy
Dimana: cv = 1,10
h 
 
 tw 
 k .E  h
- Untuk 1,37  n  
 f y  tw
 
0,9 AW .k n .E
Vn = 2
……….(8.8 – 5a)
h 
 
 tw 
 
 
 1  c v  
Atau: Vn = 0,6 fy.AW cV   ……….(8.8 – 5b)
2
 a 
 1,15 1    
 h 
k n .E 1
Dimana : cV = 1,5 .
f y  h 2
 
 tw 
PENGAKU / STIFFENER
Untuk memperkecil bahaya lipat pelat badan, maka diberikan pengaku/stiffener. Agar konstruksi sederhana, maka
stiffener di tempatkan pada gelagar-gelagar melintangnya. Namun bila diperlukan, stiffener dapat ditempatkan lagi
diantaranya.
 PENGAKU PENUMPU BEBAN
RU

(N+5k) Leleh

Tekuk pelat badan


(Lipat)
x
Leleh

N 2,5 k
RU
Ru - Rb  As.fy
As = luas stiffener
 = 0,9
Rb = kekuatan pelat badan berdasar kuat leleh,kuat tekuk.
Lihat pasal: 8.10.3
8.10.4
8.10.5
8.10.6
 Bila (Ru - Rb) = (-)  tidak perlu pengaku
 bf t 
- Lebar pengaku: bs >   w  bf
 3 2
tf
tf
- Tebal pengaku: ts > bs
2
tebal ts
b E tw
dan s  0,56
ts fy
- Panjang tekuk kolom lk = 0,75 h
I xx
rx =
A'

Lk fy
c =  didapat w = ……… h
 .rx E
Fy
Ru   A’   = 0,85
w
PERENCANAAN PENGAKU VERTIKAL
- Pemasangan Pengaku:
Bila kuat geser pelat badan Vn tidak memenuhi, maka diberikan
pengaku vertikal, yang dipasang pada salah satu sisi atau di kedua sisi
pelat badan.
- Luas Minimum (Pasal 8.12.2)
Pengaku vertikal yang tidak menerima beban luar secara langsung atau
momen, harus memenuhi:
 2 
  a  
 
 a  h 
As  0,5 D Aw (1 - CV)      
 h  a 
2

 1    
 h 
D = 1,0 untuk sepasang pengaku
= 1,8 untuk pengaku L tunggal
= 2,4 untuk pengaku pelat tunggal
AW = luas pelat badan
Kuat geser rumus (8.8.1) atau (8.8.5)
CV =
Kuat geser (8.8.3)
- Kekakuan Minimum: (Pasal 8.12.3)
Pengaku vertikal pada pelat badan yang tidak menerima beban luar
secara langsung atau momen, harus mempunyai Is :
a
Is  0,75 h.tW3  untuk    2
h
h

a
ts
bs Is tw

3
1,5 h 3 .tW a
Is   untuk    2
a2 h
1 2
Dimana Is = .t s .bs
12
Contoh :

Suatu plate girder bentang L = 21,00 m memikul beban-beban (anggap


sebagai beban terbagi rata) yaitu:
- Beban hidup WL = 5200 kg/m'
- Beban mati WD = 300 kg/m'
- Ditaksir berat sendiri gelagar = 370 kg/m'
Rencanakan plate girder tersebut.
Jawab : Wu = 1,2 D + 1,6 L
= 1,2 (3000 + 370) + 1,6 x 5200 = 12,364 kg/m'
1 2 1
Mu = Wu.L = x 12,364 x 212 = 681565,5 kg.m
8 8
= 68,156550 kg.cm
1 1
Vu = .Wu .L  x12,364 x 21 = 129,822 kg
2 2
- Ambil tinggi balok d =
UKURAN BALOK
L 21000
-  = 2100 mm
10 10
Ambil tf = 28 mm
h = 2100 – 2 x 28 = 2044
 2550 2550 
- Tebal tW: h/tw >  r   164,6 
 fy 240 
 
h 2044
tW <  12,41mm
164,6 164,6
h 2044
ambil tW = 12 mm   170 r ……… OK.
tW 12

Mu 68156550
- Sayap balok : Af =  138,996 cm 2
Fy .h 2400 x 204,4

ambil pelat 28 x 500 = 14000 mm2 > 13899,6 mm2


500

28

h
KONTROL KUAT LENTUR
1) Apakah Penampang Kompak :

 bf 500   E 2 x 10 6 
 G    
 8,9   p  0,38  0,38 10,97  .…ya.
 2t f 2 x 28   fy 2400 
   
 Penampang kompak!
 Untuk G < P  fcr = fy = 2400 kg/cm2
2) Berdasarkan Tekuk Lateral :
L = 3 x 1750 = 5250 mm (= jarak pengekang lateral = jarak gelagar
melintang).
A' = 28 x 500 + 340,6 x 12 = 18087 mm2

bf=500

y'
28
A'

1 (h ) = 1 ( 2044 )
3 2 3 2
h= 2044 y' = 340,6

tw=12
1 1
Iy'y' = x 28 x 500  x 340,6 x123 = 29171573 mm4
3

12 12
rt = = 127 mm
L 5250
G =   41,34
rt 127

E 2 x106
p = 1,76 1,76  52,06
fy 2400

- Untuk G < p  fcr = fy = 2400 kg/cm2


Dari 1) dan 2) di dapat tegangan kritis:
fcr = 2400 kg/cm2
- Momen Inersia Balok :
2
1  2044 28 
I = x12 x 20443  2 x  28 x 500  x   
12  2 2 
= 3,859 x 1010 mm4
I 3,859 x1010
- Modulus Penampang S =   36.754275 mm3
d /2  2100 
 
 2 
= 36.754,275 cm3

 ar   h 2550 
- Koefisien balok Kg = 1 -    
1200  300 a r  t
 w f cr 

= 0,994
- Momen nominal balok Mn = Kg.S.fcr
Mn = 0,994 x 36.754,275 x 2400 = 87.688.998 kg.cm
Mn = 0,9 x 87.688.998 = 78.912.899 kg.cm
Syarat : Mu   Mn
68.156.5510 kg.cm  78.912.899 kg.cm. ………… OK.
 KONTROL KUAT GESER
Stiffener dipasang dengan jarak a = 1750 mm seperti tergambar.  
 
h
=
2044
 170 
Atau : Vn = 0,6. fy.AW CV 
 1 CV  
tW 122 2 
 a 
1,15 1  
k n .E 11,82 x 200000 5   h  
1,10 = 1,10  dimana kn = 5  
2
fy 2400 a
  Dimana:
h
kn .E 1
5 Vn = 1,5 .
= 5 = 11,82 f y  h 2
 1750 
2
 
   tw 
 2044 
11,82 x 2000000 1
= 109 = 1,5 . 2
= 1,95
2400  104,4 
kn .E  
= 1,37 = 136  1,2 
fy
Vn = 0,6 x 2400 x (1,2 x 104,4 ) 1,95 
11,95
2
h kn .E  175 
Ternyata  1,37 maka Vn ditentukan (8.8.5) 1,15 1  
tW fy  204,4 
0,9. AW .kn .E = 238.580 kg.
Vn = 2
h  Vn = 179.867 kg
 
 tW  Vn = 0,9 x 179.867 = 161.880 kg
0,9 x 1,2 x 204,4  x11,82 x 2000000 Syarat : Vu   Vn
= 2
 204,4 
  129.822 kg  161.880 kg ………… OK.
 1,2 
= 179867 kg  kecil menentukan
PERENCANAAN STIFFENER
1) Stiffener Penumpu Beban Ru
Pada perletakan Ru = Vu = 129.822 kg
D = 2100
h = 2044
- Ukuran penyaku :
Ru -  Rb  As.fy ……… (Pasal 8.10.3)

bf=500
tf=28
tw=12
d h
N 2,5 x k

tf=28
x=250 Perletakan :
Ru ambil N=300
x=250
 Kuat tekuk lateral (Pasal 5.10.5)
Rb Ditentukan oleh :
h L 
 Kuat leleh badan Rb = (2,5 k + N) fy.tW ……… (pers. 8.10-3) Apakah    2,3
t bf 
= (2,5 x 2,8 + 30) x 2400 x 1,2 = 106.560 kg.  W 
 Kuat tekuk/lipat dukung (pasal 8.10.4)
 2044 5250 
 16,2   2,3  tidak
 d 2100   12 500 
(X = 250)    1050 
2 2 
 Tidak perlu dikontrol terhadap tekuk lateral.
N  300 
dan  0,2    0,142   0,2 maka :  Kuat lentur pelat badan (pasal 8.10.6)
d  2100 
3
 1, 5
 E. f .t 24.08 x tW
  Rb = E. f y
Rb = 0,39.tW2 1 3  N  tW   y f
……… (pers. 8.10-4b) h
  d  t f 
  tW
 
24.08 x1,23

= 2 x106 x 2400 14.104 kg  kecil menentuka
 1,2   2000000 x 2400 x 2,8
1, 5

= 0,39 x 1,2 1 3  0,142  


2
 
204,4
  2,8   1,2
 = Rb = 14.104 kg
= 66536 kg
 Rb = 0,9 x 14.104 = 12.694 kg
Ru -  Rb  As.fy
129.822 – 12.694  As x 2400
129.822 12.694
As  = 48.80 cm2
2400
Ambil stiffener seperti tergambar:
 Untuk c  0,25  w = 1,0
As = 2 x (1,6 x 20) = 64 cm2 > 48.80 cm2
b t 500 12  Fy
 Lebar pengaku: (bs = 200) >  f  W   160,7  …… OK. Syarat : Rn  .A'.
 3 2 3 2  w
 t 28  2400
 Tebal pengaku (ts = 16) > (  f  14  ………… OK. 129.822  0,85 x 81,28 x
2 2  1
 Kontrol Stiffener sebagai kolom:
A' : tW x (12 tW) = 12 x (12 x 12) = 1728 mm2
129.822 kg  165.811 kg …………… OK.
+ (16 x 200) x 2 = 6400 mm2 1) Stiffener yang tidak menerima beban Ru (stiffener antara)
A' = 8128 mm2
 Luas Stiffener
1 1
.ts .B 2  x16 x  412 = 93246.037 mm4
3
Ixx = 
12 12  a 
2

   
 a  h 
rx =
I xx

fy

0,75 x 2044
= 107,1 mm As  0,5 D.AW (1 – CV)      2 
A' E 8128
 h  1  a  
   
c =
Lk fy

0,75 x 2044 240
 0,158 h 
 . x E  x107,1 20000
Coba : Stiffener seperti tergambar  Kekakuan Minimum Is (pasal 8.12.3)

D = 1  sepasang pengaku 1 3
Is = x t s x bs
12
AW = 12 x 2044 = 34528 mm2 = 245,28 cm2  luas pelat badan
1
Kuat geser (8.8.5) 179.867 = x1,2 x163  409,6 cm 4
CV =  12
Kuat geser (8.8.3) 0,6. f y . AW a
h
=
175
204,4
 0,856   
2 1,414 , maka;
179.867
=  0,509
0,6 x 2400 x 245,28 Syarat: Is  0,75.h.tW3
409,6 cm4  (0,75 x 204,4 x 1,23 = 264,9 cm4) ……… OK.
 2 
  175 
  
 175  204,4  
As  0,5 x 1 x 245,28 x (1 – 0,509)    
 204, 4   175  
2

 1    
  204, 4  

 19,15 cm2
(As = 16 x 1,2 = 19,2 cm2) > 19,15 cm2 …………OK.

Anda mungkin juga menyukai