Mahardani Revia Lavenia Bella A Anthony Virawan K 200425545 200325532 200425528
02. 04. 06.
Amelia Chris A Sola Gracia Aurelia Angela 200425518 200425553 M.R 200425523 About Sekaten
• Penyelenggara : Keraton Yogyakarta
dan Keraton Surakarta • Tujuan : Memperingati Kelahiran Nabi Muhammad S.A.W. • Tanggal : 5 – 11 Rabi’ul Awal D.I. Yogyakarta
Surakarta Asal-Usul Sekaten
Sekaten berasal dari
perangkat gamelan pusaka keratin yang ditabuh dalam Sekaten diambil dari bahasa rangka acara peringatan Arab, Syahadatain yang hari kelahiran Nabi artinya dua kalimat sahadat. Muhammad SAW.
Sekaten berasal dari suku dan
ati, yang artinya senang hati. Relasi Upacara Adat Sekaten dengan Nilai- Nilai Pancasila Sila 1 Ketuhanan Yang Maha Esa
• Upacara adat sekaten berkaitan dengan kelahiran Nabi
Muhammad S.A.W. yang diperingati oleh umat beragama Islam. • Sekaten merupakan salah satu wujud rasa syukur masyarakat atas rahmat Allah S.W.T. Sila 2 Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Fungsi Gamelan Sekaten untuk masyarakat : • Mendapatkan kesejahteraan ekonomi, serta kesehatan badan dan jiwanya. • Sarana untuk menghormati serta melestarikan budaya umat Islam dalam memeringati kelahiran Nabi Muhammad S.A.W. Sila 3 Persatuan Indonesia
• Masyarakat bahu membahu dalam mendirikan pasar
malam. • Pasar malam menyatukan masyarakat dari berbagai daerah sehingga dapat mempererat tali silaturahmi. Sila 4 Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan
Bagi kalangan istana, tradisi upacara Sekaten dapat
dipandang sebagai upacara religius Islam untuk melindungi agama Islam dalam negaranya (kerajaan), sesuai dengan peran Sultan sebagai pemimpin, penata agama, dan wakil Tuhan di dunia, sebagaimana gelar kepanjangan Sultan Mataram yaitu Sultan Hamengku Buwono. Sila 5 Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
• Sekaten merupakan acara yang diselenggarakan oleh
Keraton Jogja dan Keraton Surakarta, bersifat terbuka untuk umum, hal ini menunjukkan pihak keraton berlaku adil pada masyarakat