BISNIS
Unsur-Unsur dalam Pajak:
1. Pajak harus berdasarkan Undang-Undang
Pertanyaannya mengapa negara atau pemerintah harus memungut pajak
dari rakyat.
Teori Asuransi: Negara bertugas melindungi rakyat dan harta bendanya.
Teori Kepentingan : pemungutan pajak didasarkan pada kepentingan
orang demi negara.
Teori Gaya Pikul: Beban Pajak untuk masyarakat harus sama besarnya.
Teori Bakti: Dasar keadilan pemungutan pajak terletak pada hubungan
masyarakat dengan negara.
Teori Asas Daya Beli: Dasar Keadilan terletak pada akibat pemungutan
pajak.
2. Pajak tidak mendapatkan imbalan langsung
Pungutan pajak harus memenuhii syarat-syarat:
Pemungutan pajak harus adil
Pumungutan pajak harus berdasarkan undang-undang
Pemungutan pajak tidak mengganggu perekonomian
Pemungutan pajak harus efisien
Sistem pemungutan pajak harus sederhana
Pajak memiliki dua fungsi, yaitu:
Fungsi Budgeter
2. Objek Pajak
Setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima oleh wajib pajak, baik yang ber
asal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk menambah
kekayaan wajib dan dalam bentuk apapun.
Penghasilan tidak kena pajak dan tarif pajak penghasilan
Rp. 2.880.000 untuk wajib pajak pribadi
Rp. 1.440.000 tambahan untuk wajib pajak yang kawin
Rp. 2.880.000 tambahan untuk seorang istri yang penghasilannya digabung dengan
penghasilan suami.
Rp. 1.440.000 tambahan untuk setiap anggota sedarah.
Pajak Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa Dan
Panjualan Atas Barang Mewah
1. Objek pajak
Penyerahan barang kena pajak di dalam daerah pabean yang
dilakukan oleh pengusaha.
Impor barang kena pajak
Penyerahan jasa kena pajak di dalam daerah pabean yang
dilakukan oleh pengusaha.
Pemanfaatan barang kena pajak tidak berwujud dari luar daerah
pabean di dalam daerah pabean.
Ekspor barang kena pajak oleh pengusaha kena pajak.
2. Tarif pajak
Pasal 8 ayat 1 UU No. 18 Tahun 2000 menentukan bahwa tarif pajak
penjualan atas barang mewah adalah paling rendah 10 %
Pajak Bumi dan Bangunan
Objek yang dikenakan dan yang tidak dikenakan pajak dan
bumi dan bangunan adalah sama dengan objek pajak yang
dikenakan dan dengan yang tidak dikenakan pajak hak atas
bumi dan bangunan. Pajak bumi dna bangunan termasuk
pajak objektif yang bersifat kebendaan.
Yang menjadi subjek pajak adalah orang atau badan yang
secara nyata mempunyai suatu hak atas bumi dan atau
memperoleh manfaat atas bangunan.
Dasar pengenaan pajak bumi dan bangunan adalah nilai jual
objek pajak tersebut yang kemudian dikurangi dengan nilai
jual objek pajak tidak kena pajak. Besarnya nilai objek
pajak tergantung dari kelas bumi dan bangunannya.