Apa itu imunoglobin ? Pengertian Imunoglobulin/antibodi
Antibodi disebut juga Imunoglobulin (Ig), merupakan kelompok
glikoprotein yang terdapat di dalam serum → dihasilkan oleh sel B limfosit.
Antigen yang masuk dalam tubuh merupakan molekul yang akan
memicu respon imun, → berinteraksi dengan antibodi atau sel T aktif yang bersifat non-kovalen dan sangat spesifik
. Antibodi dapat disebarkan secara eksositosis dalam bentuk plasma dan cairan sekresi serta sel reseptor B antigen yang spesifik
Antibodi dalam plasma berikatan dengan reseptor
spesifik immunoglobulin
Antibodi yang diproduksi oleh sel B merupakan
penanda spesifik untuk antigen target melalui proses kimia
Setiap antibodi akan memilih antigen yang sesuai
dengannya untuk dihancurkannya Ikatan antibodi dengan antigen, akan mengaktifkan complement yang bersirkulasi secara non-aktif di dalam darah. Komplemen tersebut akan menghancurkan antigen asing untuk dikeluarkan dari tubuh. Beberapa tipe antibodi dapat mencegah masuknya virus kedalam sel. Rantai panjang terdiri dari dua rantai yaitu rantai berat (heavy chain) dan rantai ringan (light chain). Pada ujung kedua rantai tersebut terdapat daearh antigen binding site (Fab) tempat melekatnya antigen pada antibodi. pada pangkal rantai panjang, diantara kedua rantai tersebut terdapat hinge region yang memudahkan pergerakan lengan Fab . Hal tersebut menyebabkan lengan dapat membuka atau menutup sehingga dapat mengikat dua antigen. Antibodi Imunoglobulin G ■ Imunoglubulin G (IgG) adalah antibodi yang ditemukan di semua cairan tubuh. Ini adalah antibodi terkecil namun paling umum (75% sampai 80% dari semua antibodi). merupakan satu- satunya jenis antibodi yang dapat melintasi plasenta pada wanita hamil untuk membantu melindungi bayi (janin) dan bayi baru lahir dari penyakit hingga sistem kekebalan tubuh bayi dapat menghasilkan antibodi sendiri. IgG selalu tersedia untuk membantu menangkal infeksi dan juga siap untuk mereproduksi dan menyerang ketika zat-zat asing memasuki tubuh. Kehadiran IgG dalam serum darah biasanya mengindikasi infeksi baru atau remote. IgG paling umum sekitar 3 minggu setelah infeksi dimulai. IgG dibagi menjadi empat subklas yang berbeda dari IgG1 sampai IgG4. • Imunoglobulin G terdiri dari 4 subkelas, masing-masing mempunyai perbedaan yang tidak banyak, dengan perbandingan jumlahnya sebagai berikut:
• IgG1 40-70%, IgG2 4-20%, IgG3 4-8%, dan IgG4 2-6%.
• Kemampuan mengikat komplemen setiap subkelas IgG juga
tidak sama, seperti IgG3> IgG1> IgG2> IgG4. Sedangkan IgG4 tidak dapat mengikat komplemen dari jalur klasik (ikatan C1q) tetapi melalui jalur alternatif. Lokasi ikatan C1q pada molekul IgG adalah pada domain CH2. Fungsi imonuglobin G • IgG dapat mengikat beragam patogen, seperti virus, bakteri, fungi dengan dua rantai epitop dan melindungi tubuh dengan cara aglutinasi dan immobilization. • IgG dapat mengaktifkan sistem komplemen. • IgG dapat melindungi tubuh dari bakteri, virus, menetralkan toksin bakteri dan dapat merangsang sistem komplemen serta meningkatkan efektifitas sel-sel fagosit apabila berikatan dengan antigen. • IgG lebih mudah menembus saluran darah dan berdifusi ke dalam jaringan ekstravaskular sehingga dapat melakukan aktivitasnya di dalam jaringan tubuh. Imunoglobin G terdapat pada :
IgG ditemukan dalam berbagai cairan,
antara lain : cairan serebrospinal (CSS) dan juga urin. IgG merupakan imunoglobulin terbanyak dalam darah, CSS dan peritoneal. • IgG dapat mengaktifkan sistem komplemen. Bila epitop ada pada permukaan sel misalnya bakteri, maka komplemen yang diaktifkan dapat menghancurkan sel tersebut melalui efek enzim yang disekresi. Beberapa komponen komplemen (C3b, C4b) juga memiliki sifat opsonin. Opsonin akan berikatan dengan kompleks antigen-antibodi dan akhirnya dengan reseptor pada permukaan makrofag sehingga memudahkan fagositosis. Beberapa komponen komplemen bersifat sebagai kemotaksis (C3a, C5a) untuk neutrofil dan ada yang mengaktifkan mastosit dan basofil (anafilatoksin) untuk melepas histamin. Kesimpulan IgG merupakan antibodi terbanyak di dalam serum BM 160.000 dalton Membantu dalam proses opsonisasi Dapat menembus plasenta Sebagai mekanisme pertahanan tubuh utama yang diperantarai antibodi Dapat keluar masuk pembuluh darah Dapat mengaktifkan sistem komplemen