Anda di halaman 1dari 32

KRISIS TIROID

Nama Kelompok :
1. Widiyaningsih (1807102)
2. Aina Nur Mazidah (1807103)
3. Josue Da Conciacao (1807104)
4. Nindya Nurulia (1807105)
5. Aditya Fandi A (1807106)
6. Ryantoko (1807107)
LATAR BELAKANG
 Krisis tiroid merupakan komplikasi hypertiroidisme
yang jarang terjadi tetapi berpotensi fatal.
 Pada fase lanjut pasien dapat jatuh dalam keadaan stupor
atau komatus yang disertai dengan hypotensi.
 Krisis tiroid adalah penyakit yang jarang terjadi, yaitu hanya
terjadi sekitar 1-2% pasien hypertiroidisme. Sedangkan
insidensi keseluruhan hypertiroidisme sendiri hanya berkisar
antara 0,05-1,3% dimana kebanyakannya bersifat subklinis.
 Angka kematian orang dewasa pada krisis tiroid mencapai 10-
20%.
 anamnesis yang tepat sangat penting untuk menegakkan
diagnosis. Hal ini penting karena diagnosis krisis tiroid
didasarkan pada gambaran klinis bukan pada gambaran
laboratoris.
KRISIS TIROID
 Krisis tiroid merupakan komplikasi hipertiroidsme yang
ditandai oleh demam tinggi, takikardi, mual, muntah,
agitasi dan psikosis.
 Awalnya, timbul hipertiroidisme yang merupakan
kumpulan gejala kibat peningkatan kadar hormon tiroid
yang beredar dengan atau tanpa kelainan fungsi kelenjar
tiroid.
 Ketika jumlahnya menjadi sangat berlebihan, terjadi
kumpulan gejala yang lebih berat, yaitu tirotoksikosis.
Krisis tiroid merupakan keadaan dimana dekompensasi
tubuh terhadap tirotoksikosis tersebut.
ETIOLOGI
 Tiga mekanisme fisiologis yang diketahui dapat
mengakibatkan krisis tiroid, yaitu:
1. pelepasan seketika hormone tiroid dalam
jumlah yang besar
2. hiperaktivitas adrenegik
3. Lipolisis dan pembentukan asam lemak
yang berlebih
FAKTOR PENCETUS LAIN TERMASUK:
 Trauma dan tekanan
 Infeksi

 Pembedahan tiroid pada pasien dengan overaktivitas


kelenjar tiroid
 Menghentikan obat-obatan yang diberikan pada pasien
hipertiroidisme
 Dosis penggantian hormone tiroid yang terlalu tinggi

 Pengobatan dengan radioaktif yodium

 Persalinan
GAMBARAN KLINIS
 Pada anamnesis :
1. kehilangan berat badan sebesar 15% dari berat
badan sebelumnya
2. nyeri dada
3. sesak nafas
4. mudah lelah
5. banyak berkeringat
6. gelisah
7. emosi yang tidak stabil
8. keluhan gastrointestinal, seperti mual, muntah, nyeri
perut.
 Pada pemeriksaan fisik ditemukan:
1. Demam > 38,5 ˚C. pasien bahkan dapat
mengalami hyperpireksia hingga melebihi
41˚ C dan keringat berlebihan.
2. Tanda tanda kardiovaskuler seperti hipertensi
atau hipotensi pada fase berikutnya serta
disertai syok
3. Tanda tanda gagal jantung antara lain aritmia
4. Tanda tanda neurologik mencakup agitasi dan
kebingungan, tremor, kejang, dan koma
Kecurigaan akan terjadi krisis apabila terdapat TRIAD :
 Menghebatnya tanda tirotoksikosis

 Kesadaran menurun

 Hypertiremia
SKOR INDEKS KRISIS TIROID
 Ket:
 Skor ≥ 45 = Kecurigaan sangat tinggi (highly suggestive)

 Skor 25-44= mengarah kemungkinan (suggestive of impending strom)

 Skor < 25 = tidak seperti ( unlikely thyroid strom)


PATOFISIOLOGI
Autoimunitas oleh limfosit B dan T yang diarahkan pada 4
antigen dari kelenjar tiroid: TBG, tiroid peroksidase, simporter
natrium-iodida, dan reseptor TSH.

Antibodi ini menyebabkan pelepasan hormon tiroid dan TBG


yang diperantarai oleh 3,’5′-cyclic adenosine monophosphate
(cyclic AMP). Selain itu, antibodi ini juga merangsang uptake
iodium, sintesis protein, dan pertumbuhan kelenjar tiroid.
 Gambaran klinis berkaitan dengan pengaruh hormon tiroid
yang semakin menguat seiring meningkatnya pelepasan
hormon tiroid (dengan/tanpa peningkatan sintesisnya) atau
meningkatnya intake hormon tiroid oleh sel-sel tubuh. Pada
derajat tertentu, respon sel terhadap hormon ini sudah terlalu
tinggi untuk bertahannya nyawa pasien dan menyebabkan
kematian.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Tidak ada kriteria laboratorium untuk diagnosis krisis
tiroid. Yang ditunjukkan oleh penderita adalah tanda
adanya tiroksikosis seperti :
 Peningkatan kadar T3 dan T4
 Peningkatan ambilan T3
 Penekanan TSH
 Peningkatan ambilan radioaktif
KOMPLIKASI
 Komplikasi dapat ditimbulkan dari tindakan bedah, yaitu
antara lain hipoparatiroidisme, kerusakan nervus
laringeus rekurens, hipotiroidisme pada tiroidektomi
subtotal atau terapi RAI, gangguan visual atau diplopia
akibat oftalmopati berat, miksedema pretibial yang
terlokalisir, gagal jantung dengan curah jantung yang
tinggi, pengurangan massa otot dan kelemahan otot
proksimal.
PENATALAKSANAAN
1. Penatalaksanaan medis
Penatalaksanaan medis pada krisis tiroid mempunyai 4 tujuan
yaitu menangani faktor pencetus, mengontrol pelepasan hormon
tiroid yang berlebihan, menghambat pelepasan hormon tiroid,
dan melawan efek perifer hormon tiroid.
2. Penatalaksanaan keperawatan
Tujuan penatalaksanaan keperawatan mencakup, mengenali efek
dari krisis yang timbul, memantau hasil klinis secara tepat, dan
memberikan perawatan suportif untuk pasien dan keluarga.
Intervensi keperawatan berfokus pada hipermetabolisme yang
dapat menyebabkan dekompensasi sistem organ, keseimbangan
cairan dan elektrolit, dan memburuknya status neurologis.
ASUHAN KEPERAWATAN
 PENGKAJIAN
 Pengkajian dilakukan pada tanggal 25 Maret 2019 jam 08.45 WIB.

 Identitas

 Identitas klien

 Nama : Tn. S

 Umur : 33 tahun

 Agama : Islam

 Pendidikan terakhir : SMP


 Suku : Sunda

 Jenis Kelamin : Laki-laki

 Pekerjaan : Karyawan Swasta

 Alamat: Mangunharjo

 Tanggal masuk RS : 24 Maret 2019


 Diagnosa Medis : Hipertiroid

 No. CM : 233950.
1. Keluhan pertama masuk RS
Klien datang ke rumah sakit karena pasien sempat gelisah,
mendadak menurun kesadarannya, serta mengigau saat
dirumah. Selain itu pasien juga mengeluh tangan
gemetar , pucat, jantung berdebar-debar.
2. Pemeriksaan primer
 Airway

Terdapat penggunaan otot-otot pernapasan aksesories,


adanya / tidaknya sumbatan jalan napas.
 Breathing dan ventilasi

Sesak napas, frekuensi pernapasan meningkat,


penggunaan otot aksesories, warna kulit pucat, status
mental bingung.
 Circulation
Perfusi jaringan perifer buruk disritmia, pucat,
peningkatan tekanan darah dengan peningkatan nada
yang berat, takikardi.
 Disability

Tingkat keadaran : dilirium.


 Exposure

Membuka pakaian untuk memudahkan dalam


pemeriksaan tiroid, Tes ambilan RAI : meningkat, T4
dan T3 serum : meningkat,  TSH : tertekan dan tidak
berespon pada TRH (tiroid releasing hormon),
Tiroglobulin : meningkat, Pemeriksaan
elektrokardiografi ( EKG) : fibrilasi atrium dan
perhitungan skor Burch Wartofsky 55.
3.PEMERIKSAAN SEKUNDER
 Keluhan Utama
penurunan kesadaran, bicara mengacau
 Riwayat Penyakit Sekarang

bingung dan demamnya semakin tinggi, pucat, takikardi.


 Riwayat penyakit dahulu

Diare dan kadang-kadang jantungnya berdebar-debar .


 Riwayat penyakit keluarga

Perlu ditanyakan mengenai: Riwayat hipertensi, Riwayat DM


 Aktivitas atau istirahat

Imsomnia, sensitivitas meningkat, Otot lemah, gangguan


koordinasi, Kelelahan berat.
 Eliminasi
Perubahan pola berkemih ( poliuria, nocturia), Rasa nyeri
/ terbakar, kesulitan berkemih
 Integritas / Ego

Stress, tergantung pada orang lain, Masalah


finansial yang berhubungan dengan kondisi.
 Makanan / Cairan

Hilang nafsu makan, Mual atau muntah. Tidak mengikuti


diet : peningkatan masukan glukosa atau karbohidrat,
penurunan berat badan lebih dari periode beberapa
hari/minggu
 Neurosensori

Pusing atau pening, sakit kepala, kesemutan, kebas,


kelemahan pada otot parasetia, gangguan penglihatan,
Disorientasi, megantuk, delirium kacau mental.
 Nyeri / Kenyamanan
Abdomen yang tegang atau nyeri (sedang / berat).
 Keamanan

Keringat berlebihan, Suhu 37,5 C.


 Seksualitas

Penurunan libido dan impoten


 Penyuluhan/ pembelajaran

Riwayat keluarga tidak ada yang mengalami masalah tiroid


Pengkajian head to toe
 Kepala, leher dan wajah

Kepala: tidak terdapat luka, tidak terdapat perubahan ada


tulang dan wajah, tidak terdapat perdarahan serta benda
asing.
 Mata : mata simetris

 Leher : terdapat pembesaran kelenjar tiroid

Dada
 Pernapasan : meningkat, penggunaan otot aksesories

 Abdomen : tidak terdapat pembesaran hepar

 Ekstremitas : warna kulit pucat, denyut nadi perifer


lemah.
ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI PROBLEM

1 DS : Hipertiroid Penurunan curah jantung


Klien mengatakan jantung berdebar-debar
DO:
Tekanan darah 140/100 mmHg
GCS : (E3 M4 V4)
EKG : Fibrilasi atrial
Klien tampak pucat
Adanya perubahan status mental
Palpasi didapatkan pembesaran tiroid
teraba nodul multipel dengan diameter
terbesar 3 cm, dengan konsistensi lunak.
Skor indeks : 55
2 DS: Keletihan Pernafasan Pola nafas tidak efektif
Klien mengatakan sesak nafas
DO:
RR : 24x/menit
Penggunaan otot bantu pernafasan
Nafas cepat dan pendek
NO Data Etiologi Problem

3 DS: Asupan diet kurang Kebutuhan nutrisi kurang


Klien mengatakan merasa mual dan dari kebutuhan tubuh
nafsu makan tidak ada
DO:
Klien tidak menghabiskan makan yang
di berikan.
Klien mengalami penurunan berat badan

4 DS : Ansietas Keletihan
Klien mengatakan sering kelelahan dan
gelisah
DO:
Klien tampak lemah, klien tampak
pucat.
THANKS YOU 

Anda mungkin juga menyukai