Anda di halaman 1dari 27

SIDANG PROPOSAL

NADIA ASSABELLA/ 133.17005


PUSAT BUDAYA OSING SEBAGAI LANDMARK
KOTA BANYUWANGI
• Deskripsi Pusat Budaya Osing

• Latar Belakang

• Solusi

• Tujuan Perancangan
CONTENT • Studi Preseden

• Informasi Proyek

• Analisis

• Konsep
Pusat Budaya Osing
sebagai Landmark Kota Banyuwangi

Bangunan pusat budaya yang mewadahi


1. Kegiatan seni dan budaya Osing
2. Pengenalan pariwisata di Banyuwangi
3. Sarana edukasi dan rekreasi

Suku Osing adalah suku asli Banyuwangi,


yang berawal dari kerjaan Majapahit,
hingga Kerajaan Blambangan.
LATAR BELAKANG (Obyek)

• Pelestarian budaya di masa modern


• Banyuwangi memiliki potensi bidang pariwisata dari segi budaya yang khas,
belum ada wadah pengenalan secara langsung
• Minimnya bangunan yang menjadi icon Kota Banyuwangi dengan fungsi
bangunan yang merepresentasikan Banyuwangi
LATAR BELAKANG (Tema)

• Banyuwangi memiliki karakteristi arsitektur sendiri namun belum sepenuhnya


dikembangkan.
• Dibutuhkan strategi khusus sehingga membuat bangunan ini menjadi landmark
yang merepresentasikan Banyuwangi dan menarik pengunjung di semua
kalangan.
Masalah
• wadah untuk sarana edukasi budaya
Osing
• wadah untuk para peseni menuangkan
bakatnya
• wadah untuk menyatukan potensi
pariwisata di Banyuwangi
• Sesuatu yang mengintepretasikan
Banyuwangi

Solusi
• Dibuat Pusat Budaya Osing dengan
mencakup semua trdisi, budaya, kuliner
dan Pariwisata di Banyuwangi.
• Perancangan dengan menggunakan
Konsep Neo Vernakular.
TUJUAN PERANCANGAN

• Sarana edukasi, saran untuk melestarikan budaya Osing


• saranan rekreasi yang menjadi katalis untuk budaya dan wisata yang
ada di Banyuwangi
• sebagai landmark baru di Banyuwangi yang menrepresentasikan
Budaya Osing dan Banyuwangi
STUDI PRESEDEN
Aspek Hubungan Abstrak Bangunan
Bertema Neo-Vernakular
Aspek Hubungan Lanskap Bangunan
Bertema Neo-Vernakular

Bangunan dan lanskap memiliki keterkaitan yang penting satu


sama lain, bentuk lanskap pada kawasan bangunan
mencerminkan kondisi iklim dan topografi lingkungan sekitar.
Aspek Hubungan Kontemporer Bangunan
Bertema Neo-Vernakular

Aspek Hubungan Kontemporer merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang
fungsi maupun ragam kegiatan. Aspek hubungan kontemporer meliputi penerapan
teknologi pada bangunan, bentuk massa yang dirasionalkan dengan program konsep
Arsitektur
INFORMASI UMUM PROYEK

Lokasi : Pantai Boom Marine, Jl. Ikan Cucut No.28,


Kampungmandar, Kecamatan. Banyuwangi,
Kabupaten Banyuwangi, Provisi Jawa Timur.

• GSB : Jalan lingkungan primer 5 (lima) meter


• KDB : Zona Perumahan Kepadatan Tinggi = 75
%
• KLB : Zona Perumahan Kepadatan Tinggi =
1,50
• KDH : Ditentukan atas dasar kepentingan
pelestarian lingkungan, kebutuhan ruang
terbuka hijau privat
• Jumlah Lantai : Zona Perumahan Kepadatan
Tinggi = 2
• Kawasan sempadan pantai : minimal 100
meter dari titik pasang tertinggi ke arah darat
Kawasan Pantai BOOM

Pantai yang terletak di Kelurahan


Kampung Mandar, Kecamatan
Banyuwangi, Banyuwangi, Jawa Timur.
Pantai ini dulunya merupakan
pelabuhan. Saat ini aktivitas
pelabuhan masih ada namun tidak
terlalu ramai. Dan merupakan salah
satu destinasi wisata andalan di
Banyuwangi.
Fasilitas rekreatif di Kawasan Pantai BOOM
ANALISIS
Batas Lahan

Utara : Parkiran dan lahan kosong yang


ditumbuhi mangrove
Selatan : Pemukiman dan lahan kosong
ditumbuhi mangrove
Timur : Permukiman Warga
Barat : Lahan kosong dan pantai lepas
Analisi View
Aksesbilitas
Banguan yang Memiliki Histories di Dekat Tapak
Kondisi Tanah

Penerapan kedalam perancangan


• Pengurukan
• Penggunaan Pondasi Pancang
• Membuat elevasi tanah lebih tinggi
dibandingkan ketinggian tanah disekitarnya.

Sebagian tanah rawa basah dan sebagian


tanah rawa kering
Kebencanaan

Pasang air laut Gempa

Penerapan kedalam perancangan


• Meninggikan elevasi bangunan
• Teknologi truktur tahan gempa
KONSEP
Konsep Dasar
Konsep Tapak

analisis tapak pada bab sebelumnya. Berdasarkan analisis arah


analisis tapak pada bab sebelumnya. Berdasarkan analisis ara
penegmbangan tapak, penegmbangan dilakukan ke arah sebelak utara dan timur
penegmbangan tapak, penegmbangan dilakukan ke arah sebelak utara dan timu
tapak.
Orientsi bangunan menghadap ke
tapak.
arah utara dan timur dengan view Orientsi bangunan menghadap ke
yang lebih baik dibandingkan arah arah utara dan timur dengan view
selatan dan timur. Serta bangunan yang lebih baik dibandingkan arah
diltakkan memanjang menghadap selatan dan timur. Serta bangunan
utara agar meminimalisir diltakkan memanjang menghadap
bangunan terpapar panasnya utara agar meminimalisir
cahaya mathari bangunan terpapar panasnya
cahaya mathari

Dibuat pagar untuk pembatas


lahan dan pedestrian di sekeliling Dibuat pagar untuk pembatas
lahan, untuk kemanan dan tapak lahan dan pedestrian di sekeliling
memfasilitasi para pejalan kaki. lahan, untuk kemanan dan tapak
Pagar dibuat dari green wall plant memfasilitasi para pejalan kaki.
sehingga terkesan hijau dan Pagar dibuat dari green wall plant
modern serta ditambahkan aksen sehingga terkesan hijau dan
patung diatasnya yang modern serta ditambahkan aksen
menginterpretasikan budaya Osing patung diatasnya yang
menginterpretasikan budaya Osin g
dengan diletakkannya lampu pada
dengan diletakkannya lampu pada
patung yang difungsikan sebagai
patung yang difungsikan sebagai
penerangan.
penerangan.

Bentuk tapak seimbang dengan Bentuk tapak seimbang dengan


lengkungan yang menimbulkan lengkungan yang menimbulkan
kesan dinamis, dan terdapat focal kesan dinamis, dan terdapat focal
of view yaitu area amplitheater of view yaitu area amplitheater
sebagai pusat dari kawasan Pusat sebagai pusat dari kawasan Pusat
Budaya Budaya

Diletakkan beberapa taman untuk Diletakkan beberapa taman untuk


area penyeimba ng serta area area penyeimbang serta area
publik yang dapat digunakan oleh publik yang dapat digunakan oleh
pengunjung untuk ber sosialisasi, pengunjung untuk ber sosialisasi,
dengan pemilihan vegetasi yang dengan pemilihan vegetasi yang
berfungsi sebagai peneduh dan berfungsi sebagai peneduh dan
yang berfungsi untuk yang berfungsi untuk
memperindah ruang luar. Serta memperindah ruang luar. Serta
tempat duduk yang dirancang tempat duduk yang dirancang
sesuai dengan konsep bangunan. sesuai dengan konsep bangunan.

Dibuat signage sebagai penanda Dibuat signage sebagai penanda


pada saat masuk ke dalam pada saat masuk ke dalam
bangunan berupa patung barong bangunan berupa patung barong
yang melambangkan salah satu yang melambangkan salah satu
artinya adalah bareng- bareng atau artinya adalah bareng- bareng atau
bersama- sama dalam
bersama- sama dalam
melestarikan budaya yang
melestarikan budaya yang
dikelilingi oleh kolam air yang
dikelilingi oleh kolam air yang
melambangkan Banyuwangi adalah
melambangkan Banyuwangi adalah
daerah yang dikelilingi oleh pantai
daerah yang dikelilingi oleh pantai
yang indah. Serta Signage untuk
yang indah. Serta Signage untuk meunjukkan ruang - ruang didalam
meunjukkan ruang- ruang didalam kawasan Pusat Budaya
kawasan Pusat Budaya
Konsep Tapak

analisis tapak pada bab sebelumnya. Berdasarkan analisis arah


analisis tapak pada bab sebelumnya. Berdasarkan analisis ara
penegmbangan tapak, penegmbangan dilakukan ke arah sebelak utara dan timur
penegmbangan tapak, penegmbangan dilakukan ke arah sebelak utara dan timu
tapak.
Orientsi bangunan menghadap ke
tapak.
arah utara dan timur dengan view Orientsi bangunan menghadap ke
yang lebih baik dibandingkan arah arah utara dan timur dengan view
selatan dan timur. Serta bangunan yang lebih baik dibandingkan arah
diltakkan memanjang menghadap selatan dan timur. Serta bangunan
utara agar meminimalisir diltakkan memanjang menghadap
bangunan terpapar panasnya utara agar meminimalisir
cahaya mathari bangunan terpapar panasnya
cahaya mathari

Dibuat pagar untuk pembatas


lahan dan pedestrian di sekeliling Dibuat pagar untuk pembatas
lahan, untuk kemanan dan tapak lahan dan pedestrian di sekeliling
memfasilitasi para pejalan kaki. lahan, untuk kemanan dan tapak
Pagar dibuat dari green wall plant memfasilitasi para pejalan kaki.
sehingga terkesan hijau dan Pagar dibuat dari green wall plant
modern serta ditambahkan aksen sehingga terkesan hijau dan
patung diatasnya yang modern serta ditambahkan aksen
menginterpretasikan budaya Osing patung diatasnya yang
menginterpretasikan budaya Osin g
dengan diletakkannya lampu pada
dengan diletakkannya lampu pada
patung yang difungsikan sebagai
patung yang difungsikan sebagai
penerangan.
penerangan.

Bentuk tapak seimbang dengan Bentuk tapak seimbang dengan


lengkungan yang menimbulkan lengkungan yang menimbulkan
kesan dinamis, dan terdapat focal kesan dinamis, dan terdapat focal
of view yaitu area amplitheater of view yaitu area amplitheater
sebagai pusat dari kawasan Pusat sebagai pusat dari kawasan Pusat
Budaya Budaya

Diletakkan beberapa taman untuk Diletakkan beberapa taman untuk


area penyeimba ng serta area area penyeimbang serta area
publik yang dapat digunakan oleh publik yang dapat digunakan oleh
pengunjung untuk ber sosialisasi, pengunjung untuk ber sosialisasi,
dengan pemilihan vegetasi yang dengan pemilihan vegetasi yang
berfungsi sebagai peneduh dan berfungsi sebagai peneduh dan
yang berfungsi untuk yang berfungsi untuk
memperindah ruang luar. Serta memperindah ruang luar. Serta
tempat duduk yang dirancang tempat duduk yang dirancang
sesuai dengan konsep bangunan. sesuai dengan konsep bangunan.

Dibuat signage sebagai penanda Dibuat signage sebagai penanda


pada saat masuk ke dalam pada saat masuk ke dalam
bangunan berupa patung barong bangunan berupa patung barong
yang melambangkan salah satu yang melambangkan salah satu
artinya adalah bareng- bareng atau artinya adalah bareng- bareng atau
bersama- sama dalam
bersama- sama dalam
melestarikan budaya yang
melestarikan budaya yang
dikelilingi oleh kolam air yang
dikelilingi oleh kolam air yang
melambangkan Banyuwangi adalah
melambangkan Banyuwangi adalah
daerah yang dikelilingi oleh pantai
daerah yang dikelilingi oleh pantai
yang indah. Serta Signage untuk
yang indah. Serta Signage untuk meunjukkan ruang - ruang didalam
meunjukkan ruang- ruang didalam kawasan Pusat Budaya
kawasan Pusat Budaya
Konsep Aksesbilitas

Menggunakan sistem one gate agar


Menggunakan sistem one gate agar
keamanan lebih terjaga dan tetap
mengguakan jalan kawasan agar keamanan lebih terjaga dan tetap
tidak membebani jalan mengguakan jalan kawasan agar
perkampungan yang rawan tidak membebani jalan
terjadinya penumpukan perkampungan yang rawan
kendaraan. Gate di desain sebagai terjadinya penumpukan
frame untuk bangunan yang ada di kendaraan. Gate di desain sebagai
dalam tapak, dengan desain yang frame untuk bangunan yang ada di
memiliki unsur budaya dalam tapak, dengan desain yang
Banyuwangi. memiliki unsur budaya
Pagar pembatas juga berfungsi Banyuwangi.
sebagai pengarah untuk masuk
Pagar pembatas juga berfungsi
kedalam kawasan Pusat Budaya
sebagai pengarah untuk masuk
kedalam kawasan Pusat Budaya

Penggunakan sistem pecapaian


langsung untuk akses menuju tapak
Penggunakan sistem pecapaian
langsung untuk akses menuju tapak

Area parkir dibuat lebih hijau


dengan alas menggunakan material
grass blok serta ditanami jenis
pohon bertajuk lebar sebagai Area parkir dibuat lebih hijau
peneduh kendaraan yang parkir dengan alas menggunakan material
serta membuat suhu di area parkir
grass blok serta ditanami jenis
lebih sejuk. Jenis pohon yang
pohon bertajuk lebar sebagai
digunakan adalah ketapang
kencana, karena memiliki tajuk peneduh kendaraan yang parkir
yang lebar dan batang yang tidak serta membuat suhu di area parkir
terlalu besar lebih sejuk. Jenis pohon yang
digunakan adalah ketapang
kencana, karena memiliki tajuk
yang lebar dan batang yang tidak
terlalu besar
Konsep Sirkulasi

Menggunakan pola sirkulasi


memusat dengan laur linier

Konsep Pencahayaan
Sirkulasi ruang luar terdapat
pada ruang antar bangunan
yang memusat pada area
amlithetaer. Dengan akses
yang bebas dan dinamis
membuat pengunjung dapat
mengakses setiap bagian
Pusat Budaya.

Amplitheater terdapat di area


tengah yang bertujuan Pada bangunan Pusat Budaya dibagi
sebagai center of area. Yang dua kebutuhan tipe cahayanya
fungsinya sebagai area
transisi antara area budaya
dan area pariwisata.
Konsep Material

Material yang akan dominan digunakan adalah material


dengan nuansa arsitektur tradisional rumah adat Suku
Osing, dengan penggunaan kayu, bambu serta batu
yang diinterpretasikan sebagai beton, dan material yang
menrepresentasikan moderenisasi yaitu kaca dan baja.

Anda mungkin juga menyukai