Anda di halaman 1dari 22

Perancangan Bangunan Industri

Definisi
Jenis Bangunan Industri
Ketentuan Teknis

Pertemuan ke-02
16 Oktober 2020
Bangunan Industri ?
Definisi
Bangunan Industri merupakan suatu jenis bangunan yang digunakan
untuk kegiatan seperti pengumpulan, pengolahan, dan pabrikasi
produk dari bahan baku atau spare part.
Jenis Bangunan Industri
• Penggolongan Industri :
• Tempat bahan baku
• Besar kecil modal
Mempengaruhi
• Klasifikasi atau penjenisannya perbedaan
• Jumlah tenaga kerja bangunan
industrinya
• Pemilihan lokasi
• Produktivitas perorangan
Jenis Bangunan Industri
SK Menteri Perindustrian No. 19/M/I/1986

Berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya :


1. Industri Kimia Dasar : Industri semen, obat-obatan, kertas, pupuk
dsb.
2. Industri mesin dan logam dasar : Industri pesawat terbang,
kendaraan bermotor, tekstil, dll.
3. Industri kecil : Industri roti, kompor minyak, makanan ringan, es,
minyak goreng curah dll.
4. Aneka industri : Industri pakaian, makanan dan minuman, dll.
Jenis Bangunan Industri

Berdasarkan jumlah tenaga kerja :


1. Industri rumah tangga : 1-4 orang
2. Industri kecil : 5-19 orang
3. Industri sedang : 20-99 orang
4. Industri besar : > 100 orang
Jenis Bangunan Industri
Fadli Yanur, 2008, chap 2, dalam Setyawan, 2009

Berdasarkan jumlah lantai bangunan :


1. Bangunan tidak bertingkat dengan berbagai macam susunan /
bentuk atap (single story) : 1 lantai, ketinggian atap landai, bentuk
atau susunan atap bisa bervariasi.

Data arsitek, jilid 2, Neufert, 2002


Jenis Bangunan Industri
Fadli Yanur, 2008, chap 2, dalam Setyawan

Berdasarkan jumlah lantai bangunan :


2. High bay and monitor types : 1 lantai, ketinggian atap tinggi
sehingga memiliki kolom yang tinggi. Hal itu dimaksudkan untuk
penambahan mezzanine sebagai ruang pengawasan (monitor)

Tampak Bangunan
Arsip ASKI, PT. Angka Wijaya Kusuma, 2008
Potongan Bangunan
Arsip ASKI, PT. Angka Wijaya Kusuma, 2008
Jenis Bangunan Industri
Berdasarkan jumlah lantai bangunan :
3. Bangunan bertingkat (multy story) : Lebih dari 1 lantai. Syarat
bangunan bertingkat ; Aspek struktural, arsitektural, dan MEP.

Pabrik Stiker PT. Afixkogyo Indonesia


Arsip AFIX-PRIMA, PT. Angka Wijaya Kusuma, 2008
Tampak Bangunan
Potongan Bangunan Pabrik Stiker PT. Afixkogyo Indonesia
Arsip AFIX-PRIMA, PT. Angka Wijaya Kusuma, 2008
Jenis Bangunan Industri
Joliyon Drury, 1981, dalam Setyawan, 2009

Bangunan industri berdasarkan jenis tujuannya :


1. Light production and assembly (produksi ringan dan perakitan)
• High technology : Komponen elektronik, peralatan ilmiah,
peralatan ahli bedah, rekayasa teknik murni
• Low technology : Rekayasa teknik ringan, pengepakan,
pembuatan pakaian skala kecil, perawatan kendaraan, perbaikan
barang-barang kebutuhan
Jenis Bangunan Industri
Joliyon Drury, 1981, dalam Setyawan, 2009

Bangunan industri berdasarkan jenis tujuannya :


2. Batch production and assembly (produksi kelompok dan
perakitan) : Komponen teknik, pakaian, pekerjaan baja,
pengepakan makanan, rekayasa teknik umum dan pabrikasi,
peralatan elektronik

3. Mass production and assembly (produksi kelompok besar dan


perakitan) : Automobile, barang elektronik, dan pakaian.
Jenis Bangunan Industri
Joliyon Drury, 1981, dalam Setyawan, 2009

Bangunan industri berdasarkan jenis tujuannya :


4. Process-based production (proses dasar produksi)
• Centralised facilities: Obat-obatan, kebutuhan kamar mandi,
produk petro kimia, tembakau, alat masak, dan makanan
• Dispersed facilities: Kertas, plastik, cat, dan kebutuhan kamar
mandi
5. Heavy engineering (alat-alat berat) : Gear, penutup kapal, pabrikasi
lempengan logam, produksi rel kereta api, gulungan lembaran baja,
kabel, dan industri komponen eksplorasi minyak
Ketentuan Teknis Bangunan Industri
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 441/KPTS/1998 Tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung

Peruntukan dan Intensitas :


1. Harus berdasarkan ketentuan tata ruang dan tata bangunan yang
ditetapkan di daerah yang bersangkutan
2. Dimanfaatkan sesuai fungsi
3. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat, dan lingkungan
Ketentuan Teknis Bangunan Industri
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 441/KPTS/1998 Tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung

Peruntukan dan Intensitas :


1. Harus berdasarkan ketentuan tata ruang dan tata bangunan yang
ditetapkan di daerah yang bersangkutan (Misalnya : Peruntukan
kawasan industri, KDB dan KLB)
2. Dimanfaatkan sesuai fungsi
3. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat, dan lingkungan
Ketentuan Teknis Bangunan Industri
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 441/KPTS/1998 Tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung

Arsitektur dan Lingkungan :


1. Bangunan harus berdasarkan karakteristik lingkungan, ketentuan wujud
bangunan, dan budaya daerah
2. Tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan
3. Tata letak bangunan tidak boleh mengganggu fungsi prasarana kota, lalu
lintas dan ketertiban umum
4. Desain bangunan harus mengoptimalkan pencahayaan dan penghawaan
alami
5. Kemudahan aksesibilitas
6. Bangunan industri setidaknya harus dilengkap dengan fasilitas kamar
mandi dan kakus, ruang ganti pakaian karyawan, ruang makan, ruang
istirahat, serta raung pelayanan kesehatan yang memadai
Ketentuan Teknis Bangunan Industri
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 441/KPTS/1998 Tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung

Struktur Bangunan :
Struktur harus kokoh, sehingga menjamin keselamatan pengguna dari
kemungkinan kecelakaan atau luka yang disebabkan oleh kegagalan
struktur bangunan. Bangunan industri biasanya menggunakan struktur
dengan konsep :
Kemudahan : Proses pembuatan mudah, struktur sederhana (pabrikasi)
Akurasi : Perhitungan struktur yang tepat
Efisiensi : Penggunaan sistem dan material yang tepat
Ketentuan Teknis Bangunan Industri
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 441/KPTS/1998 Tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung

Ketahanan terhadap kebakaran


Dalam hal ini diperlukan struktur yang stabil dan memiliki ketahanan api
yang baik, sehingga pengguna memiliki waktu evakuasi yang cukup.

Tipe A : Konstruksi dangan ketahanan api minimal 2 (dua) jam. Terdapat


dinding pemisah pembentuk kompartemen untuk mencegah penjalaran api
Tipe B : Konstruksi dengan ketahanan api minimal 1 (satu) jam
Tipe C : Konstruksi yang terbentuk dari unsur-unsur struktur yang dapat
terbakar dan tidak dimaksudkan untuk mampu bertahan terhadap api.
Bangunan 1 atau 2 lantai bisa menggunakan tipe C, 3 lantai bisa
menggunakan tipe B, 4 lantai atau bisa menggunakan tipe A.
Ketentuan Teknis Bangunan Industri
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 441/KPTS/1998 Tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung

Sarana Jalan Masuk dan Keluar : Akses laik, aman dan nyaman

Transportasi dalam gedung : Tersedianya alat transportasi yang layak, aman dan nyaman.
Menjamin tersedianya aksesibiltas bagi penyandang cacat khususnya untuk fasilitas umum
dan sosial. Transportasi aliran barang, baik secara vertikal maupun horizontal.
Sarana Jalan Masuk dan Keluar : Akses laik, aman dan nyaman

Pencahayaan darurat, tanda arah keluar, dan sistem peringatan bahaya : Tersedianya
penanda dini yang informatif dalam bangunan

Instalasi listrik, penangkal petir dan komunikasi : Instalasi harus aman, kemudian
tersedianya sarana komunikasi yang memadai

Instalasi Gas : Menjamin terpasangnya instalasi gasi secara aman


Ketentuan Teknis Bangunan Industri
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 441/KPTS/1998 Tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung

Ventilasi dan pengkondisian udara: Menjamin terpenuhinya kebutuhan


udara yang cukup, baik alami maupun buatan. Bangunan industri dengan
banyak bukaan, luas ventilasi tidak kurang dari 10% dari luas lantai ruangan
yang diventilasi, dengan jarak tidak lebih dari 3,6 m di atas lantai.

Pencahyaan : Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup.

Kebisingan dan getaran : Meminimalisasi gangguan suara dan getaran yang


tidak diinginkan serta sebisa mungkin tidak menimbulkan dampak negatif
terhadap lingkungan.
Pustaka
Setyawan, R. F. 2009. Efisiensi Teknis Pada Bangunan Industri. Skripsi,
Departemen Arsitektur, Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai