Anda di halaman 1dari 8

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

2.3 Aspek Teknis Produksi/Operasi


2.3.1 Lokasi Produksi Perusahaan
Dalam menetukan lokasi produksi Perusahaan perlu dipertimbangkan beberapa
aspek agar perusahaan dapat berjalan secara terstruktur dan efektif. Berikut
merupakan beberapa pertimbangan dalam memilih lokasi produksi :
1) Berlokasi di daerah khusus ibu kota Jakarta yang dimana sebagai pusat
dari berbagai industri
2) Jakarta adalah kota terbesar di Indonesia dengan populasi yang besar.
Ini memberikan akses yang lebih baik ke pasar konsumen yang
potensial.
3) Jakarta adalah pusat keuangan Indonesia. Terdapat banyak bank,
lembaga keuangan, dan perusahaan asuransi yang berkantor pusat di
sini, sehingga memudahkan urusan keuangan perusahaan.
4) Jakarta adalah pusat pemerintahan Indonesia, yang berarti perusahaan
memiliki akses yang lebih baik ke lembaga-lembaga pemerintahan,
regulasi, dan proses perizinan.
2.3.2 Mesin dan Peralatan Produksi
Ada beberapa alat dan masin yang dibutuhkan untuk menunjang
keberlangsungan produksi Perusahaan dalam memproduksi Paving
block,roster beton, dan juga bata ringan. Dibawah ini merupakan daftar alat
dan mesin yang dibutuhkan :
1) Mixer Beton: Mixer beton digunakan untuk mencampur bahan-bahan
seperti pasir, kerikil, semen, dan air menjadi adukan beton yang
homogen. Mixer ini dapat berupa mixer drum atau mixer jenis lainnya.
2) Mesin Pencetak Paving Block: Mesin ini digunakan untuk mencetak
paving block dari adukan beton. Mereka bisa mencetak paving block
dengan berbagai desain dan ukuran.
3) Mesin Pemotong Blok: Mesin pemotong blok digunakan untuk
memotong paving block atau bata ringan menjadi ukuran yang
diinginkan. Ini memungkinkan untuk presisi dalam produksi.
4) Mesin Pembuat Roster Beton: Jika Anda juga memproduksi roster
beton, Anda memerlukan mesin khusus untuk mencetak roster beton
dengan berbagai pola.
5) Autoclave (untuk Bata Ringan): Jika Anda memproduksi bata ringan
berbasis aerasi, Anda akan memerlukan autoclave untuk proses
pengeringan dan pengerasan bata dengan uap panas.
6) Peralatan Pengepakan: Untuk mengemas produk akhir, Anda
memerlukan peralatan pengemasan seperti mesin pembungkus palet,
mesin pengepakan, dan labeler.
7) Alat Pengukur dan Pengendali Kualitas: Alat ini termasuk pengukur
kelembaban, kekuatan tekan beton, dan perangkat pengendalian
kualitas lainnya untuk memastikan produk Anda memenuhi standar.
8) Peralatan Penanganan Material: Ini termasuk alat-alat seperti conveyor
belt, crane, dan forklift untuk memindahkan bahan baku dan produk
jadi di dalam fasilitas produksi.
9) Peralatan Keselamatan dan Perlindungan: Ini termasuk peralatan
keselamatan seperti helm, pelindung mata, pelindung telinga, dan
peralatan perlindungan diri (APD) bagi pekerja.
10) Peralatan dan Mesin Pendukung: Ini termasuk kompresor udara,
generator listrik, dan peralatan lainnya yang dibutuhkan untuk
menjalankan operasi produksi.
2.3.3 Tenaga Kerja
Perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan dan distribusi paving block,
roster beton, dan bata ringan membutuhkan berbagai jenis tenaga kerja dengan
beragam keterampilan teknis. Berikut adalah jenis-jenis tenaga kerja yang
dibutuhkan dan aspek teknis yang di butuhkan Perusahaan :
1) Operator Peralatan Produksi:
Aspek Teknis: Mereka harus terampil dalam mengoperasikan mesin
pencetak paving block, mesin pemotong blok, mixer beton, mesin
pembuat roster beton, atau peralatan produksi lainnya. Mereka juga
harus tahu cara melakukan perawatan dan perbaikan ringan pada
peralatan tersebut.

2) Teknisi Pemeliharaan:
Aspek Teknis: Teknisi pemeliharaan bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa semua peralatan produksi berfungsi dengan baik.
Mereka harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang
elektronik, mekanik, dan sistem kontrol untuk melakukan
pemeliharaan preventif dan perbaikan.
3) Karyawan Produksi:
Aspek Teknis: Karyawan produksi bertanggung jawab untuk mengikuti
petunjuk operasi yang tepat dalam pembuatan produk. Mereka harus
memahami proses produksi, mengukur bahan secara akurat, dan
menjaga kualitas produk sesuai dengan standar yang ditentukan.
4) Pengawas Produksi:
Aspek Teknis: Pengawas produksi harus memiliki pemahaman yang
mendalam tentang proses produksi dan peralatan yang digunakan.
Mereka memantau operasi produksi, memecahkan masalah teknis, dan
memastikan efisiensi produksi.
5) Pengendali Kualitas:
Aspek Teknis: Pengendali kualitas memerlukan pengetahuan yang kuat
tentang spesifikasi produk, metode pengujian, dan instrumen
pengukuran. Mereka harus dapat mengidentifikasi cacat produk dan
memastikan produk memenuhi standar kualitas.
6) Ahli Desain (jika diperlukan):
Aspek Teknis: Jika perusahaan Anda menciptakan desain paving block
atau roster beton khusus, Anda memerlukan ahli desain yang memiliki
keterampilan dalam perangkat lunak desain dan pemahaman tentang
struktur dan kekuatan material.
7) Staf Logistik dan Persediaan:
Aspek Teknis: Staf logistik harus memahami manajemen persediaan,
pemantauan stok, dan pengelolaan aliran barang dari produsen ke
pelanggan. Mereka juga dapat menggunakan perangkat lunak
manajemen logistik.

8) Tenaga Penjualan dan Pemasaran:


Aspek Teknis: Tenaga penjualan dan pemasaran harus memahami
produk secara teknis, termasuk keunggulan, spesifikasi, dan aplikasi
paving block, roster beton, dan bata ringan. Mereka juga harus
menguasai teknik pemasaran dan komunikasi.
9) Staf Administrasi dan Keuangan:
Aspek Teknis: Staf administrasi dan keuangan harus memiliki
pemahaman tentang administrasi bisnis, manajemen keuangan, dan
perangkat lunak akuntansi yang digunakan untuk mengelola operasi
perusahaan.
10) Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3):
Aspek Teknis: Pengawas K3 harus terlatih dalam aspek-aspek
keselamatan kerja, penilaian risiko, dan tindakan darurat. Mereka harus
memahami peraturan dan praktik keselamatan yang relevan.
2.3.4 Volume Operasi
Aspek teknis dari volume operasi dalam perusahaan yang bergerak di bidang
penyediaan dan distribusi paving block, roster beton, dan bata ringan adalah
faktor-faktor teknis yang memengaruhi kapasitas produksi dan distribusi
perusahaan. Memahami aspek ini penting untuk mengelola dan meningkatkan
efisiensi operasi. Berikut adalah beberapa aspek teknis yang harus
diperhatikan:
1) Kapasitas Peralatan: Kapasitas mesin dan peralatan produksi seperti
mesin pencetak paving block, mixer beton, atau mesin pemotong blok
membatasi volume produksi. Menilai kapasitas ini penting untuk
merencanakan produksi yang efisien.
2) Siklus Produksi: Siklus produksi merujuk pada waktu yang diperlukan
untuk menghasilkan satu batch produk. Mempercepat siklus produksi
dapat meningkatkan volume operasi perusahaan.
3) Ketersediaan Bahan Baku: Aspek ini mencakup ketersediaan dan
pasokan bahan baku seperti pasir, kerikil, semen, atau bahan aditif.
Perusahaan harus memiliki rantai pasokan yang handal untuk
memastikan produksi berjalan lancar.
4) Tenaga Kerja: Jumlah dan keterampilan tenaga kerja memengaruhi
volume operasi. Memiliki tenaga kerja yang cukup dan terampil dapat
meningkatkan produksi.
5) Kapasitas Gudang: Gudang penyimpanan diperlukan untuk
menyimpan produk jadi sebelum distribusi. Kapasitas gudang harus
cukup untuk menampung volume produksi.
6) Kendaraan Pengiriman: Jumlah dan kapasitas kendaraan pengiriman
seperti truk pengangkut paving block atau bata ringan mempengaruhi
kemampuan perusahaan untuk mendistribusikan produk ke pelanggan.
7) Teknologi Produksi: Penggunaan teknologi modern seperti otomatisasi
produksi atau perangkat lunak manajemen produksi dapat
meningkatkan efisiensi dan volume operasi.
8) Kualitas Produk: Meskipun ini bukan faktor yang langsung terkait
dengan volume produksi, aspek ini memengaruhi kemampuan
perusahaan untuk menjual produknya. Kualitas produk yang baik dapat
meningkatkan permintaan dan volume penjualan.
9) Waktu Operasi: Menentukan jam kerja dan waktu operasi perusahaan.
Operasi non-stop atau jam kerja lebih lama dapat meningkatkan
volume produksi.
10) Proses Produksi yang Terstandarisasi: Memiliki proses produksi yang
terstandarisasi dan dokumentasi yang baik dapat meningkatkan
efisiensi, meminimalkan kesalahan, dan memungkinkan perusahaan
untuk meningkatkan volume dengan lebih baik.
11) Perencanaan Produksi: Perusahaan perlu memiliki perencanaan
produksi yang baik yang mempertimbangkan permintaan pelanggan,
musim, dan faktor-faktor lain yang memengaruhi volume operasi.
12) Manajemen Kualitas: Menjaga standar kualitas yang ketat dapat
meminimalkan produksi ulang atau pengeluaran yang tidak perlu dan
meningkatkan volume produksi yang sebenarnya
2.4 Aspek Pemasaran
Aspek pemasaran dari perusahaan ini, yang bergerak di bidang penyediaan dan
distribusi paving block, roster beton, dan bata ringan adalah kunci untuk
mempromosikan produk kami, menarik pelanggan, dan membangun pasar. Untuk
menjelaskan aspek pemasaran dari Perusahaan kami, Di bawah ini adalah elemen-
elemen utama dari aspek pemasaran :
1) Segmentasi Pasar (Customer Segments)
2) Proposisi Nilai (Value Proposition)
3) Saluran Distribusi (Channels)
4) Hubungan Pelanggan (Customer Relationships)
5) Sumber Pendapatan (Revenue Streams)
6) Sumber Daya Kunci (Key Resources)
7) Aktivitas Kunci (Key Activities)
8) Mitra Kunci (Key Partners)
9) Struktur Biaya (Cost Structure)
2.5 Aspek Manajemen

Manajemen Perusahaan PT. Sahitya Karya Niskala yang bergerak di bidang suplai dan
distribusi paving block, roster beton, dan bata ringan sangat penting untuk mengoptimalkan
operasional dan memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan. Berikut adalah beberapa aspek
penting dari manajemen untuk Perusahaan ini:

1) Manajemen Stok (Inventory Management):


Pengelolaan stok yang efisien adalah kunci dalam bisnis suplai dan
distribusi. Perusahaan perlu memantau dengan cermat tingkat
persediaan dan melakukan peramalan permintaan untuk menghindari
kekurangan atau kelebihan stok.
2) Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management):
Memastikan rantai pasokan yang lancar adalah krusial. Ini melibatkan
koordinasi dengan pemasok bahan baku, manajemen persediaan,
pengaturan pengiriman, dan pemantauan kualitas produk.
3) Manajemen Kualitas (Quality Management):
Memastikan produk yang disuplai memiliki kualitas yang konsisten
sangat penting. Ini melibatkan pengendalian kualitas di setiap tahap
produksi, pengujian produk, dan pengelolaan masalah kualitas yang
mungkin muncul.
4) Manajemen Keuangan (Financial Management):
Mengelola keuangan perusahaan dengan baik adalah aspek kunci dari
manajemen. Ini mencakup perencanaan anggaran, pemantauan
pendapatan dan pengeluaran, pengelolaan hutang, dan investasi
keuangan.

5) Manajemen Penjualan dan Pemasaran (Sales and Marketing


Management):
Perusahaan perlu memiliki strategi penjualan dan pemasaran yang
efektif untuk memasarkan produk mereka. Ini termasuk pemahaman
tentang pelanggan target, penetrasi pasar, dan promosi produk.
6) Manajemen Operasional (Operational Management):
Memastikan efisiensi dalam operasi harian perusahaan adalah kunci.
Ini melibatkan perencanaan produksi yang baik, manajemen tenaga
kerja, pemantauan produktivitas, dan perbaikan proses kontinu.
7) Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resource Management):
Merekrut, melatih, dan mempertahankan tenaga kerja yang berkualitas
adalah penting. Manajemen SDM juga mencakup pengembangan karir
karyawan dan perencanaan suksesi.
8) Manajemen Proyek (Project Management):
Jika perusahaan terlibat dalam proyek-proyek khusus, seperti instalasi
produk atau proyek-proyek konstruksi, manajemen proyek yang efisien
diperlukan untuk memenuhi tenggat waktu dan anggaran.
9) Manajemen Risiko (Risk Management):
Perusahaan perlu mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola
risiko yang terkait dengan bisnisnya. Ini bisa termasuk risiko
keuangan, risiko operasional, dan risiko hukum.
10) Manajemen Lingkungan dan Keberlanjutan (Environmental and
Sustainability Management):
Dalam bisnis ini, keberlanjutan lingkungan seringkali menjadi
perhatian. Manajemen harus memastikan bahwa praktik bisnisnya
memenuhi peraturan lingkungan dan berupaya untuk mengurangi
dampak lingkungan negatif.
11) Manajemen Teknologi Informasi (Information Technology
Management):
Mengelola sistem teknologi informasi yang mendukung operasi
perusahaan adalah penting. Ini mencakup pemeliharaan infrastruktur
TI, keamanan data, dan penggunaan teknologi untuk meningkatkan
efisiensi.

12) Manajemen Komunikasi dan Hubungan Publik (Communication and


Public Relations Management):
Membangun dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan, pemasok,
dan pemangku kepentingan lainnya adalah penting. Manajemen
komunikasi efektif dapat memengaruhi citra perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai