SPESIFIKASI TEKNIS
BAB I
UMUM
Pendahuluan
1. Pemilik Bangunan
Pemilik Bangunan adalah Dinas Kesehatan KabupatenTimor Tengah Selatan.
2. Lokasi Pekerjaan
Lokasi Pekerjaan Oinlasi, Kecamatan Amanatun Selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan,
Provinsi Nusa Tenggara Timur.
3. Jenis Pekerjaan
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Penyedia barang/jasa adalah Pembangunan
Gedung Puskesmas Prototype Oinlasi (DAK Reguler).
4. Sumber Dana
Sumber dana untuk pembiayaan pekerjaan tersebut berasal dari Dana DAK REGULER
sesuai DIPA Tahun Anggaran 2021 pada Dinas Kesehatan KabupatenTimor Tengah
Selatan
5. Kontrak Pekerjaan
Kontrak pelaksanaan pekerjaan berpedoman pada Peraturan Presiden R.I. Nomor 16
Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Dokumen Pelelangan
2. Peserta pelelangan pemilihan langsung dianggap telah menguasai sepenuhnya hal ikhwal
yang dimaksud dalam dokumen pelelangan setelah diadakan penjelasan pekerjaan
(Aanwijzing).
3. Peserta pelelangan harus memeriksa dan meneliti lokasi dimana akan dibangun pekerjaan
tersebut dan harus mengetahui dan menguasai sepenuhnya kondisi fisik medan, luas dan
macam pekerjaan, bahan-bahan yang diperlukan, perlengkapan yang diperlukan dalan
pelaksanaan pekerjaan.
Satu dan lain hal keabsahan surat penawaran harga harus mengikuti ketentuan-
ketentuan dalam Peraturan Presiden R.I. Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
Prosedur dan tata tertib pelelangan mengikuti Peraturan Presiden R.I. Nomor 16 Tahun
2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Satu dan lain hal keabsahan surat penawaran harga harus mengikuti ketentuan-
ketentuan dalam Peraturan Presiden R.I. Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
Semua ketentuan-ketentuan dalam RKS ini dan gambar kerja dapat dirubah, ditambah,
dihilangkan sesuai kebutuhan dimana perlu yaitu :
1. Untuk perubahan yang dianggap perlu sebelum pelelangan, akan dilakukan pada
waktu Aanwijzing dan dituangkan dalam Berita Acara.
2. Perubahan yang dianggap perlu untuk penyesuaian dengan kondisi lapangan atau
dengan perubahan design, maka dilakukan dengan pemberitahuan secara tertulis
kepada penyedia barang/jasa oleh Pejabat Pembuat Komitmen/Pengawas Pekerjaan.
PENDAHULUAN
1. PENJELASAN UMUM MENGENAI LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup Pekerjaan yang dimaksud dalam uraian ini adalah Pembangunan Gedung
Puskesmas Prototype Oinlasi (DAK Reguler) yang terdiri dari :
I PEKERJAAN PERSIAPAN
II PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN
III PEKERJAAN STRUKTUR & BETON
IV PEKERJAAN PASANGAN DINDING DAN PLESTERAN
V PEKERJAAN PASANGAN GRANIT
VI PEKERJAAN PLAFON DAN ATAP
VII PEKERJAAN KUSEN, BINGKAI, & KACA
VIII PEKERJAAN PENGECATAN
IX PEKERJAAN WATERPROFING
X PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL
A PEKERJAAN INSTALASI TITIK LAMPU DAN STOP KONTAK
B PEKERJAAN FIRE ALARM
C PEKERJAAN TATA UDARA
1 PEKERJAAN EXHAUST FAN
2 PEKERJAAN AIR CONDITIONER (AC) SPLIT INVERTER
D PEKERJAAN PENANGKAL PETIR
E PEKERJAAN CCTV
XI PEKERJAAN SANITASI
A INSTALASI AIR BERSIH DAN PEMBUANGAN
B PEKERJAAN SEPTIKTANK DAN PERESAPAN (volume untuk 3 UNIT)
C PEKERJAAN SALURAN
D PEKERJAAN GROUNDTANK (1 UNIT)
XII PEKERJAAN ALUMINIUM COMPOSITE PANEL (ACP)
XIII PEKERJAAN LAIN-LAIN
B. PEKERJAAN LANDSCAPE
I PEKERJAAN PERSIAPAN
II PEKERJAAN JALAN & AREA PARKIR (PAVING)
III PEKERJAAN TIANG BENDERA
IV PEKERJAAN POT BUNGA
V PEKERJAAN TEMPAT CUCI TANGAN 2 UNIT
VI PEKERJAAN PLAT PENYEBRANGAN MASUK DAN KELUAR GERBANG
C. PEKERJAAN PAGAR
I PEKERJAAN PERSIAPAN
PAGAR BAGIAN SAMPING KIRI
II PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN
III PEKERJAAN STRUKTUR & BETON
IV PEKERJAAN PASANGAN DINDING DAN PLESTERAN
V. PEKERJAAN PENGECATAN
PAGAR BAGIAN DEPAN
II PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN
III PEKERJAAN STRUKTUR & BETON
IV PEKERJAAN PASANGAN DINDING DAN PLESTERAN
V. PEKERJAAN PAGAR & GERBANG RANGKA BESI KOTAK/HOLLOW
VI PEKERJAAN PENGECATAN
PAGAR BAGIAN TENGAH
II PEKERJAAN STRUKTUR & BETON
III PEKERJAAN PASANGAN DINDING DAN PLESTERAN
IV PEKERJAAN PAGAR & GERBANG RANGKA BESI KOTAK/HOLLOW
V. PEKERJAAN PENGECATAN
D. PEKERJAAN GAPURA
I PEKERJAAN PERSIAPAN
II PEKERJAAN TANAH DAN URUGAN
III PEKERJAAN STRUKTUR & BETON
IV PEKERJAAN PASANGAN DINDING DAN PLESTERAN
V. PEKERJAAN PASANGAN KERAMIK
VI PEKERJAAN KUSEN, BINGKAI DAN KACA
VII PEKERJAAN PENGECATAN
VIII PEKERJAAN INSTALASI TITIK LAMPU DAN STOP KONTAK
IX PEKERJAAN ALUMINIUM COMPOSITE PANEL (ACP)
G. PEKERJAAN IPAL
1 PENGADAAN DAN PEMASANGAN MESIN IPAL
II PEKERJAAN PENDAHULUAN
III PEKERJAAN PIPING
IV PEKERJAAN BAK KONTROL (0,70 X 0,70 X 0,95M)
V PEKERJAAN PONDASI BIO REAKTOR C-5 (4.47X1.6)
VI PEKERJAAN BAK EQUALISASI C-5 (2,60 X 2,7M)
VII PEKERJAAN KOLAM INDIKATOR DAN BAK KLORINASI
VIII PEKERJAAN CANOPY, PAGAR DAN TAMAN
i). Pekerjaan harus diserahkan dengan lengkap, se!esai dengan sempurna kepada
PemberiTugas/Direksi termasuk perbaikan-perbaikan yang timbul sebagai akibat
pelaksanaan pada lingkungan pembangunan termasuk pembersihan.
Penyedia Jasa Pemborongan atau biasa disebut Pelaksana Kepala yang cakap untuk
memimpin Pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan mendapat kuasa penuh dari
Penyedia Jasa Pemborongan, berpendidikan minimum :
a. Site Manajer, Pendidikan S1 Sipil, pengalaman 5 tahun, 1 orang
b. Tenaga Ahli Struktur, pendidikan S1 Teknik Sipil, pengalaman 5 tahun, 1 orang
c. Tenaga Ahli Arsitektur, pendidikan S1 Teknik Arsitektur, Pengalaman 5 tahun, 1
orang
d. Tenaga Ahli Mekanikal Elektrikal, pendidikan S1 Elektro, pengalaman 5
tahun, 1 orang
e. Tenaga Pelaksana Lapangan, pengalaman 5 th, pendidikan STM/D3, 2 orang
f. Drafter, Pendidikan STM/D3 pengalaman 5 tahun, 2 orang
g. Tenaga Logistik dan Administrasi, pendidikan SMK, pengalaman 5 tahun, 2 orang
b) Papan patok ukur dibuat dari kayu kelas-III, dengan ukuran tebal 2,5 cm, lebar 20
cm, lurus pada sisi sebelah atasnya
c)Tinggi sisi atas papan bouplank harus sama satu sama lain
kecuali dikehendaki lain oleh Direksi Lapangan.
d)Setelah selesai pemasangan papan patok ukur, Penyedia harus melapor
kepada Direksi Lapangan untuk diminta persetujuannya, serta harus menjaga dan
memelihara keutuhan serta ketetapan patok-patok ukur sampai tidak
diperlukan lagi dan dibongkar atas persetujuan Direksi Lapangan.
11. Pekerjaan galian juga meliputi pekerjaan galian footplat yang dilakukan oleh
alat berat.
2.3. PEKERJAAN URUGAN TANAH DAN PASIR
1. Pekerjaan ini mencakup pengambilan, pengangkutan, penghamparan dan
pemadatan Sirtu atau bahan berbutir yang disetujui untuk bahan urugan.
Urugan kembali tanah hasil galian.
2. Bahan hasil galian pondasi dan cutting permukaan tanah dibuang/dikeluarkan
dari lokasi pekerjaan.
3. Pekerjaan ururgan sirtu pilihan secara mekanis, pemadatan menggunakan alat
berat.
4. Jenis bahan urugan biasa adalah tanah berbutir atau sirtu yang disetujui
pengawas. Bahan Urugan pasir adalah menggunakan pasir yang telah
disetujui oleh Direksi Keet/Konsultan Pengawas harus bersih dari humus dan
tumbuh - tumbuhan, serta bahan lain yang mengganggu.
5. Penimbunan harus dilakukan lapis perlapis (maksimum 15 cm) sambil
disiram dengan air dan dipadatkan dengan alat pemadat vibrator roller.
6 Urugan pasir bisa diperuntukan urugan pada galian pondasi urugan
penggalian lantai dan urugan lainnya yang diperlukan.
7. Urugan pasir diperuntukkan pada urugan bawah pondasi, dibawah lantai
kerja dan urugan lainnya yang diperlukan.
8. Elevasi ketinggian level urugan sesuai yang ditunjuk dalam gambar
rencana. Semua pekerjaan urugan harus dipadatkan sesuai syarat-syarat
pemadatan.
2.4 PEKERJAAN PEMADATAN
1. Bahan timbunan yang akan digunakan harus mendapatkan persetujuan
Direksi/Pengawas terlebih dahulu. Bahan ini dapat berupa tanah hasil galian
ataupun bahan yang didatangkan dari luar berupa tanah liat, pasir urug
ataupun tanah urug biasa. Dalam hal-hal tertentu digunakan campuran
antara pasir dengan kapur sebagai bahan timbunan
2. Cara-cara dan peralatan yang digunakan untuk pekerjaan pemadatan harus
disesuaikan dengan jenis dan letak dari tanah yang akan dipadatkan. Untuk
pemadatan ringan dapat digunakan portable soil compactor. Penggunaan
alat-alat penumbuk konvensional dengan berat 15-20 kg hanya dapat
digunakan dalam hal-hal tertentu dengan persetuajn Direksi/Pengawas.
Pemadatan tanah/pasir harus selalu disertai dengan penyiraman secukupnya
untuk mencapai kepadatan optimal.
3. Tempat-tempat yang berair harus dikeringkan dahulu sebelum dilakukan
pemadatan. Lumpur-lumpur yang terjadi akibat genangan air harus
dikeluarkan dan diganti dengan tanah/bahan lain yang disetujui
Direksi/Pengawas.
4. Pekerjaan pemadatan untuk site dilakukan oleh alat berat, sehingga
didapatkan permukaan tanah yang benar benar padat.
Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak cacat,
disimpan ditempat yang telah ditentukan/disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan
Supervisi.
-Tempat penyimpanan bahan harus cukup untuk proyek ini, bahan ditempatkan
dilindungi sesuai dengan jenisnya.
Bahan
- Semen
o Semen harus didatangkan dalam kantong yang utuh, tidak pecah, tidak terdapat
kekurangan berat dari apa yang tercantum pada kantong.
o Kontraktor harus menyediakan penyimpanan semen yang memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
Terlindung dari segala cuaca
Lantai kayu setinggi 30 cm dari lantai dasar dan minimal 20 cm dari dinding
Persediaan semen harus menunjang kelancaran kerja
Tinggi maksimal tumpukan semen 200 cm
Kedatangan semen yang berbeda hari harus dipisahkan
o Untuk mencegah semen dalam kantong disimpan terlalu lama sesudah
penerimaan, kontraktor hendaknya menggunakannya menurut
kronologis yang diterima dalam pekerjaan. Semua kantong semen
kosong harus disimpan dengan rapi ditempat yang tidak mangganggu
jalannnya pekerjaan.
- Pasir
o Kontraktor harus mengangkut, membongkar, mengerjakan dan menimbun
semua pasir dengan cara yang disetujui Tim Teknis / Konsultan Supervisi.
o Tempat dan pengaturan dari semua daerah penimbunan harus mendapat
persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi. Kontraktor harus menanggung
segala biaya untuk pengolahan kembali pasir dan kerikil yang kotor karena timbunan
yang tidak sempurna. Pasir dan krikil tidak boleh dipindah-pindahkan dari
timbunan, kecuali bila
diperlukan untuk meratakan pengiriman bahan berikutnya.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan pondasi, harus dibuat profil-profil/bentuk pondasi dari
bambu atau kayu pada setiap ujung yang bentuk dan ukurannya sesuai dengan gambar
kerja dan telah mendapat persetujuan dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi.
Pekerjaan pondasi baru dapat dilaksanakan bila semua pekerjaan galian dan ukurannya
telah diperiksa dan disetujui secara tertulis oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi dan telah
diberi anti rayap seperti yang disyaratkan dalam pekerjaan perlindungan.
Air/air hujan/air tanah harus dipompa dan dibersihkan dari galian sebelum dimulai
pekerjaan pondasi.
Dasar galian harus diurug dengan pasir urug setebal 10 cm, disiram dengan air
sampai
jenuh kemudian diratakan dan dipadatkan sampai benar-benar padat.
Diatas lapisan pasir diberi pasangan batu kali kosong (aanstamping) yang dipasang
sesuai gambar kerja.
Pasangan batu Gunung/batu karang/belah untuk pondasi menggunakan adukan
dengan campuran 1PC : 5 PSR, kecuali disyaratkan kedap air seperti tercantum dalam
gambar kerja.
Adukan harus membungkus batu kali sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian dari
pondasi yang berongga atau tidak padat khususnya pada bagian tengah.
Setiap jarak 60 cm as-as harus ditanam stek-stek besi dengan diameter 10 mm dan
tertanam sedalam 30 cm untuk sloof dan dinding pasangan batu bata seperti yang
tercantum dalam gambar rencana.
- Pada peletakkan kolom beton atau kolom praktis beton harus ditanamkan stek-
stek tulangan kolom dengan diameter dan jumlah besi yang sama dengan
tulangan pokok pada kolom beton atau kolom praktis tersebut. Stek-stek harus
tertanam dengn baik pada pondasi sedalam minimum 40x diameter tulangan
atau sesuai dengan ukuran dalam Gambar Kerja.
- Demikian pula dengan bagian stek yang tidak tertanam atau mencuat keatas
sepanjang minimum 40 kali diameter tulangan atau sesuai dengan ukuran
dalam gambar kerja.
Pengamanan pekerjaan
- Untuk keperluan proses pengerasan pasangan, maka selama minimum tiga (3)
hari setelah pelaksanaan pekerjaan, pondasi harus dilindungi dari benturan
keras dan tidak dibebani.
- Kontraktor diwajibkan melindungi pekerjaan tersebut dari kerusakan yang
diakibatkan oleh pekerjaan-pekerjaan yang lain.
- Bila terjadi kerusakan, kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan
tidak mengurangi mutu pekerjaan. Segala perbaikan menjadi tanggungan
kontraktor.
Portland Cement.
- Menggunakan Portland Cement jenis II sesuai standart NI-8 atau tipe I sesuai standart
ASTM dan memenuhi S 400 standart Portland Cement yang digariskan oleh Assosiasi
Semen Indonesia. Produk semen Gresik atau setaraf.
- Merk yang dipilih harus dari satu produk, kecuali dinyatakan lain dengan
persetujuan tertulis dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi. Pertimbangan tersebut
hanya dapat dilakukan dalam keadaan tidak adanya persediaan dipasaran dari
merk yang tersebut diatas.
- Kontraktor harus memberikan jaminan dengan data-data teknis bahwa mutu semen
penggantinya berkualitas setaraf mutu semen tersebut diatas.
Pasir
- Arti-arti istilah
Pasir buatan, adalah pasir yang dihasilkan dari mesin pemecah batu. Pasir alam,
adalah pasir yang disediakan oleh kontraktor dari sungai atau pasir alam lain yang
didapat dengan persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi.
Pasir paduan, paduan dari pasir buatan dengan pasir alam dengan perbandingan
campuran tertentu sehingga dicapai gradasi (susunan butir) tertentu sesuai dengan yang
diinginkan.
Kontraktor harus bertanggung jawab untuk kualitas tiap jenisnya dari semua bahan
yang dipakai dalam pekerjaan.
Timbunan alam pasir harus dibersihkan oleh Kontraktor dari semua tumbuhan dan dari
bahan lain yang tidak dikehendaki. Bahan tersebut harus diayak dan dicuci
sebagaimana diperlukan untuk menghasilkan pasir alam sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan disini.
Pasir yang digunakan harus halus, bersih dari timbunan tanah liat, mika dan hal-hal
lain yang merugikan dari substansi yang merusak. Jumlah prosentase dari segala
macam substansi yang merugikan beratnya tidak boleh lebih dari 5%.
-Semua pasir yang akan dipakai dengan spesifikasi ini harus pasir alam dan apabila
terpaksa boleh dipakai pasir paduan. Persyaratan selanjutnya adalah pasir harus
mempunyai modulus kehalusan butir antara dua sampai tiga puluh dua atau jika dengan
standart Indonesia untuk beton PBI-1971 atau dengan ketentuan sebagai berikut :
Jika prosentase satuan tertinggi dalam saringan NO. 16 adalah 20% atau kurang, maka
batas maksimum untuk prosentase satuan dalam saringan NO. 8 dapat naik sampai 20%.
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam,
alkali dan bahan-bahan organis/bahan-bahan lain yang dapat menurunkan mutu
pekerjaan. Apabila dipandang perlu, maka Tim Teknis / Konsultan Supervisi dapat
meminta kepada kontraktor supaya air yang dipakai diperiksa di Laboratorium
pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya Kontraktor.
Pekerjaan timbunan, lantai kerja pasir dan sub-grade pondasi pasangan batu
gunung/karang harus dipadatkan.
Adukan/Campuran
Jenis adukan untuk pasangan yang dipakai dalam pekerjaan ini adalah sebagai
berikut :
a) Untuk pasangan pondasi batu batu Gunung/batu karang/belah
1 PC : 5 Psr
b) Untuk pasangan dinding batako 1 PC : 4 Psr
Adukan harus dibuat secara hati-hati di dalam bak kayu yang besarnya
memenuhi syarat. Semen dan pasir harus dicampur dulu dalam keadaan kering
kemudian diberi air sesuai dengan persyaratan sampai didapat campuran yang
plastis.
Adukan yang sudah mengering tidak boleh dicampur dengan adukan yang baru.
B. PEKERJAAN BETON
Um u m
1) Pekerjaan beton harus dilaksanakan sesuai persyaratan-persyaratan yang
tercantum dalam Peraturan Beton Indonesia ( P.B.I., NI-2 SNI-2002 ).
Penyedia Jasa Konstruksi harus melaksanakan pekerjaannya dengan ketetapan
3) Bilamana karena sesuatu hal sumber atau kwalitas dari semen dan / atau
agregat diganti, maka harus dicari lagi campuran yang baru, sehingga
tetap memenuhi syarat, sesuai ayat 2 diatas.
4) Komposisi campuran yang di syaratkan sebagai berikut :
a. Untuk Beton Rabat (lantai kerja dan rabat lantai) memakai komposisi
campuran : 1 Pc : 3 Psr : 5 Krl.
b. Untuk Beton bertulang memakai komposisi campuran : (Mix Design =
1PC, 2PSR, 3KRL).
6. A c u a n (Bekisting)
1) Bekisting-bekisting tidak boleh bocor dan cukup kaku untuk mencegah
pergeseran atau perubahan penyangga. Permukaan bekisting harus halus
dan rata, tidak boleh melendut atau cekung. Sambungan pada bekisting
harus diusahakan agar lurus dan rata dalam arah horisontal dan vertical.
2) Tiang-tiang penyangga yang vertikal untuk semua bekisting harus dibuat
sebaik mungkin untuk memberikan penunjang seperti yang dibutuhkan,
tanpa adanya kerusakan, overstress dan pergeseran tempat pada bagian
kontruksi yang dibebani. Struktur tiang penyangga harus benar-benar
kuat dan kaku menunjang berat sendiri dari beban-beban yang berada di
atasnya selama pelaksanaan.
3) Kecuali diterangkan lain dalam gambar, bekisting untuk semua balok dan
plat lantai dilaksanakan dengan mengikuti anti lendut ke atas sebagai
berikut : Semua balok dan plat lantai sebesar 0,2 % lebar bentang pada
tengah bentang. Semua balok dan plat cantilever 0,4% dari bentang,
dihitung dari ujung bebas.
4) Sebelum dipergunakan kembali semua bekisting harus dibersihkan dahulu
untuk menghindari kemungkinan terjadinya keropos atau cacat pada
beton. Segera sebelum beton dicor, bagian dalam dari bekisting harus
dibersihkan dari semua material lain termasuk air.
5) Setiap bagian dari bekisting harus diperiksa terlebuh dahulu oleh
Direksi/Pengawas sebelum pengecoran beton dilaksanakan.
6) Sebelum pemasangan besi tulangan, bekisting untuk beton yang tidak
diplester lagi (exposed concrete) harus dilapisi dengan minyak yang tidak
meninggalkan bekas pada beton. Sedangkan bekisting untuk beton biasa
harus dibasahi air dengan seksama segera sebelum beton dicor.
7) Khusus untuk acuan kolom dan dinding beton atau balok-balok tinggi,
pada tepi bawahnya harus dibuatkan bukaan pada kedua sisi untuk
mengeluarkan kotoran-kotoran yang mungkin terdapat pada dasar
kolom/dinding tersebut. Setelah kebersihannya diperiksa dan disetujui
oleh Direksi/Pengawas, bukaan ini boleh ditutup kembali.
8) Bangunan tidak boleh mengalami perubahan bentuk, kerusakan atau
pembebanan yang melebihi beban rencana dengan adanya pembongkaran
tiap bagian bekisting atau penyangga berada dipihak Penyedia Jasa
Konstruksi.
9) Waktu minimal dari saat sesuainya pengecoran beton sampai dengan
pembongkaran bekisting dari bagian-bagian struktur adalah sebagai
berikut :
KHUSUS
PELAKSANAAN PEKERJAAN BETON
1. Pembuatan Beton dan Peralatannya.
1) Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab sepenuhnya atas pembuatan campuran
beton yang baik uniform dan memenuhi syarat-syarat yang ditentukan. Untuk
memenuhi syarat-syarat ini, Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan dan
menggunakan mesin pencampur beton (beton molen) yang baik, dan volumetric
sistem untuk mengukur air dengan tepat.
2) Pengaturan untuk pengangkutan, penimbangan dan pencampuran dari material-
material harus dengan persetujuan Direksi/Pengawas. Pencampuran material-
material harus dengan perbandingan berat.
3) Sebelum mengaduk beton, bagian dalam gentong pengaduk harus bersih dari sisa
beton dan kotoran-kotoran lainnya. Pengadukan dilakukan terus menerus selama
minimum 2,5 menit setelah semua material, termasuk air, dimasukkan ke dalam
gentong pengaduk. Mesin pengaduk harus berputar pada kecepatan tetap yaitu : 70
putaran / menit. Mesin pengaduk tidak boleh diisi melebihi kemampuannya. Seluruh
aduakan harus dikeluarkan sebelum material untuk adukan berikutnya dimasukkan.
4) Pencampuran kembali beton yang sebagian sudah terjatuh/mengeras tidak diizinkan,
demikian juga penambahan air pada adukan beton yang sudah jadi dengan tujuan
untuk memudahkan pekerjaan tidak diperkenankan sama sekali.
5) Pengadukan dengan tangan hanya diperkenankan pada keadaan darurat dan segera
dilaporkan pada Direksi/Pengawas untuk diketahui dan mendapatkan
persetujuannya. Pengadukan dengan tangan terbatas sampai 0,2 m³ dan dikerjakan
pada tempat pengadukan ysng betul-betul rapat air.
2. Pengangkutan dan Pengecoran Beton
1) Pengecoran beton tidak boleh dimulai sebelum Direksi/Pengawas memeriksa dan
menyetujui bekisting (Form Eork), tulangan, angker-angker dan lain-lain, dimana
beton akan dicor. Tempat dimana beton akan dituang harus bebas dari segala macam
kotoran, serpihan-serpihan kayu dan genangan air.
2) Isi dari mixer yang dikeluarkan pada satu operasi yang continuous harus diangkut
tanpa menimbulkan degradasi. Beton harus diangkut dengan alat pengangkut yang
bersih dan kedap air dan cara pengakutannya tersebut telah mendapatkan
persetujuan Direksi/Pengawas.
3) Alat-alat dan tempat yang digunakan untuk pengangkutan beton harus dibersihkan
dan dicuci bila pekerajaan berhenti lebih lama dari 30 menit dan pada akhir
pekerjaan.
4) Semua campuran beton ditempat pekerjaan harus sudah dicor dan dipadatkan pada
tempatnya dalam waktu 40 menit setelah penuangan air kedalam mixer.
5) Beton pada umumnya tidak boleh djatuhkan bebas/dituangkan dari ketinggian lebih
besar dari 1,5 m. Pengecoran harus dilaksanakan dengan menghindari timbulnya
degradasi. Beton harus diletakkan dalam lapisan tidak boleh lebih dari 60 cm
tebalnya dan dipadatkan sesuai dengan ketentuan dibawah. Pengecoran dari
satu/bagian dari pekerjaan harus dilaksanakan dengan satu operasi yang continous
atau sampai Construction Joint tercapai.
6) Beton, acuan dan penulangannya tidak boleh diganggu selama lebih kurang 24 jam
setelah pengecoran kecuali dengan izin Direksi/Pengawas. Semua pengecoran harus
dilaksanakan siang hari kecuali dengan izin dari Direksi/Pengawas. Izin ini tidak
diberikan bila sistim lampu kerja yang digunakan Penyedia Jasa Konstruksi belum
disetujui Direksi/Pengawas.
7) Siar pelaksanaan harus ditempatkan sedemikian sehingga tidak banyak mengurangi
kekuatan konstruksi. Bila siar-siar pelaksanaan tidak ditunjukkan dalam gambar-
gambar rencana maka tempat-tempatnya harus disetujui Direksi/Pengawas.
Penyimpanan tempat siar dari pada yang dinyatakan dalam gambar harus disetujui
Direksi/Pengawas.
3. Pemadatan Beton
1) Beton harus dipadatkan keseluruhannya dengan mechanical vibrator yang dikerjakan
oleh orang-orang yang berpengalaman. Pekerjaan beton telah selesai harus bebas
dari lubang-lubang dan keropos-keropos (honey combing).
2) Vibrator yang dipakai harus dari type rotary out of balance dengan frekuensi tidak
kurang dari 6000 cycless/menit. Harus dihindarkan penggetaran yang berlebihan
(Over vibration). Penggetaran tidak boleh dikenakan pada tulangan-tulangan,
terutama tulangan yang telah masuk pada beton yang telah mulai mengeras.
3) Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan paling sedikit satu Vibrator cadangan
untuk mengganti yang rusak pada waktu sedang dipakai.
4) Batako
a) Batako yang dipakai harus terbuat dari campuran pasir kasar dan semen pc
melalui proses pencetakan/press, bermutu baik dan tidak rapuh.
b) Ukuran nominalnya adalah 10 cm x 20 cm x 40 cm dan ukuran diusahakan
tidak jauh menyimpang
c) Batako yang dipakai harus batako berkwalitas baik dan telah mendapat
persetujuan Direksi/Pengawas.
2. Adukan/Campuran
Jenis adukan untuk pasangan yang dipakai dalam pekerjaan ini adalah sebagai
berikut :
a) Untuk pasangan pondasi Karang/batu gunung/belah 1 PC : 5 Psr
b) Untuk pasangan dinding biasa 1 PC : 4 Psr
Adukan harus dibuat secara hati-hati di dalam bak kayu yang besarnya
memenuhi syarat. Semen dan pasir harus dicampur dulu dalam keadaan kering
kemudian diberi air sesuai dengan persyaratan sampai didapat campuran yang
plastis.
Adukan yang sudah mengering tidak boleh dicampur dengan adukan yang baru.
3. Pasangan
a. Pasangan Pondasi
Bagian bangunan yang direncanakan menggunakan konstruksi pondasi
menerus dan pondasi kopel dengan material batu Karang/batu
gunung/belah dengan pasangan 1 Pc : 5 Psr, termasuk untuk pekerjaan ini
adalah pasangan untuk pondasi bangunan dan pondasi / dinding jalan
masuk kendaraan, dan dinding Penahan Tanah.
b. Pekerjaan Plesteran
1) Adukan untuk plesteran
a) Plesteran beton dengan campuran 1 PC : 2 Psr
2) Persiapan Dinding/Pasangan yang akan diplester
a) Semua siar dipermukaan dinding/pasangan hendaknya dikerok sedalam
1 cm agar bahan pleseteran dapat lebih melekat.
b) Semua permukaan yang diplester harus dibersihkan dan disiram air
sebelum bahan plesteran ditempelkan.
V. PEKERJAAN LANTAI
Untuk pekerjaan pasangan lantai keramik terdiri dari:
a. Lantai menggunakan rabat beton K-100 dengan komposisi campuran : 1 Pc : 3
Psr : 5 Krl. dengan ketebalan rabat 8 cm bagian dalam gedung, dan 10 cm
bagian selasar keliling dan Teras
Pasangan Granit Tile terdiri dari:
1. Lantai Ruangan menggunakan Granite Tile ukuran 60x60 cm, warna
memdapat persetujuan direksi/pengawas
2. Keramik lantai luar bangunan utama memakai ukuran 60 x 60 cm dengan
permukaan tekstur kasar/unpolish dan bermotif/warna. Penempatan keramik
sesuai dengan gambar rencana.
3. Pada kaki tembok atau pertemuan sudut tembok dan lantai dipasang Plint
GRANIT ukuran 10 x 60 dengan permukaan tekstur halus dan warna hitam
corak emas/silver. Pemasangan Plint rata tembok
4. Keramik dinding KM/WC memakai ukuran 25 x 40 cm dengan permukaan
keramik tekstur halus dan bermotif/warna.
5. Keramik lantai KM/WC memakai wafel ukuran 20 x 20 cm dengan
permukaan keramik tekstur kasar dan bermotif/warna.
6. List Keramik dinding KM/WC memakai ukuran 10 x 25 cm dengan
permukaan keramik tekstur halus dan bermotif/warna.
7. Keramik dinding R. UGD, Laboratorium, R. Bersalin, R. Steril, G. Obat, Laundry,
Tempat Cuci, & Dapur memakai ukuran 30 x 60 cm dengan permukaan
keramik tekstur halus dan bermotif/warna.
8. List Keramik dinding R. UGD, Laboratorium, R. Bersalin, R. Steril, G. Obat,
Laundry, Tempat Cuci, & Dapur memakai ukuran 10 x 30 cm dengan
permukaan keramik tekstur halus dan bermotif/warna
pelaksanaan pekerjaan.
4. Pekerjaan pemasangan seluruh rangka atap kuda-kuda meliputi struktur rangka
kuda-kuda (truss), balok tembok (top plate/murplat), reng, sekur overhang, ikatan
angin dan bracing (ikatan pengaku).
5. Pemasangan jurai dalam (valley gutter).
Pekerjaan rangka atap baja ringan tidak meliputi:
1. Pemasangan penutup atap.
2. Pemasangan kap finishing atap.
3. Talang selain jurai dalam.
4. Accesories atap.
Persyaratan Material Rangka Atap
Material struktur rangka atap
Properti mekanikal baja (Steel mechanical properties)
Baja Mutu Tinggi G 550
Kekuatan Leleh Minimum 550 Mpa
Tegangan Maksimum 550 Mpa
Modulus Elastisitas 200.000 Mpa
Modulus geser 80.000 Mpa
Lapisan anti karat:Material baja harus dilapisi perlindungan terhadap serangan korosi,
dua jenis lapisan anti karat (coating):
Galvanised(Z220)
Pelapisan Galvanised
Jenis Hot-dip zinc
Kelas Z22
katebalan pelapisan 220 gr/m2
komposisi 95% zinc, 5% bahan campuran Galvalume (AZ100)
Pelapisan Zinc-Aluminium
Jenis Hot-dip-allumunium-zinc
Kelas AZ100
Ketebalan pelapisan 100 gr/m2
Komposisi 55% alumunium, 43,5% zinc dan
1,5% silicon. Dimensi :
Ukuran Chanel 70 x 50 tebal = 0.75 mm
Ukuran Reng 30 x 40 tebal = 0.50 mm
Multigrip ( MG )
Konektor antara kuda-kuda baja ringan dengan murplat (top plate) berfungsi
untuk menahan gaya lateral tiga arah, standart teknis sebagai berikut:
Galvabond Z275
Yield Strength 250 MPa
Design Tensile Strength 150 MPa
Brace System (bracing)
BOTTOM CHORD BRACING, Pengaku/ikatan pada batang tarik bawah (bottom chord)
pada kuda-kuda baja ringan.
LATERAL TIE BRACING, Pengaku/bracing antara web pada kuda-kuda baja
ringan,sekaligus berfungsi untuk mengurangi tekuk lokal (buckling) pada batang tekan
(web),standar teknis mengacu pada desain struktur kuda-kuda tersebut.
DIAGONAL WEB BRACING (IKATAN ANGIN), Pengaku/bracing diagonal antara web
pada kuda-kuda baja ringan dengan bentuk yang sama dan letak berdampingan.
STRAP BRACE (PITA BAJA), Yaitu pengaku /ikatan pada top chord dan bottom chord
kuda-kuda baja ringan, Untuk kebutuhan strap brace berdasarkan perhitungan
desain struktur.
Produk Baja Ringan yang direkomendasikan diantaranya : Baja Alfa Prima, Baja BMT, Baja
Taso, Baja Andal Prima Truss, dan Baja Cilegon Stel yang mana semua Merk tersebut telah
berlabel SNI
Talang Seng BJLS 0.30 mm
Talang Jurai Dalam (Valley Gutter), Pertemuan dua bidang atap yang membentuk
sudut tertentu, pada pertemuan sisi dalam harus manggunakan talang dalam (Valley
Gutter) untuk mengalirkan air hujan. Ketebalan material jurai dalam minimal 0,30 mm
dengan detail profil seperti gambar dibawah.
1. LINGKUP PEKERJAAN
b. Pekerjaan ini meliputi seluruh kosen pintu, kosen Jendela, kosen boven seperti
yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar rencana.
3. STANDAR
ASTM :
(1) C 509 - Cellular Elastomeric Preformed Gasked and Selain Material.
(3) C 2287 - Nonrigid Vinyl Chloride Polymer and Copolymer Molding and
Extinasion Compounds.
B. BAHAN/PRODUK
b. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-syarat dari
pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan.
c. Konstruksi kosen aluminium yang dikerjakan seperti yang
ditunjukkan dalam detail gambar termasuk bentuk dan ukurannya.
d. Kosen-kosen Aluminium khususnya Pintu harus mampu untuk menahan engsel-engsel
Pintu Panel yang cukup berat karena terbuat dari kayu utuh.
e. Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap type harus disertai hasil test, minimum
100 kg/m2.
f. Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15 m3/hr dan terhadap tekanan air 15
kg/m2 yang harus disertai hasil test.
g. Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai dengan
bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan
yang dipersyaratkan.
i. Accesssories
Sekrup dari stainless steel galvanized kepala tertanam, weather strip dari vinyl, pengikat
alat penggantung yang dihubungkan dengan aluminium harus ditutup caulking dan
sealant. Angkur-angkur untuk rangka/kosen aluminium terbuat dari steel plate tebal
2-3 mm, dengan lapisan zink tidak kurang dari (13) mikron sehingga dapat bergeser.
j. Bahan finishing
Treatment untuk permukaan kosen jendela dan pintu yang bersentuhan dengan bahan
alkaline seperti beton, aduk atau plester dan bahan lainnya harus diberi lapisan finish
dari laquer yang jernih atau anti corrosive treatment dengan insulating varnish
seperti asphaltic varnish atau bahan insulation lainnya. Dan Kusen Aluminium tersebut
sudah powder coating.
k. Daun pintu dan jendela kaca menggunakan rangka aluminium dan kaca mati. Jenis
kaca yang digunakan adalah kaca bening dengan ketebalan bervariasi diantaranya 5
mm, 8 mm, dan 10 mm sesuai dengan gambar rencana.
l. Bentuk & ukuran pintu, jendela & boven disesuaikan dengan gambar kerja.
m. Daun pintu Double Teakwood Fin Politur pada lemari beton.
n. Khusus untuk daun pintu pada kusen PG, menggunakan kaca tempered dengan
ketebalan 12 mm, yang dipabrikasi khusus lengkap didalamnya penggantung dan
pengunci.
door closer.
4. setiap daun pintu dipasang engsel sebanyak 4 buah.
IX.PEKERJAAN PENGECATAN
a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasi! pekerjaan yang
bermutu baik.
Persiapan permukaan yang akan diberi cat
Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang telah ditentukan
Pengecatan semua permukaan dan area yang ada gambar tidak disebutkan secara khusus
dengan warna dan bahan yang sesuai dengan petunjuk Perencana
Penyedia harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat pada bidang- bidang
Bidang tembok yang akan dicat terlebih dahulu diplamir dan diamplas kemudian dicat
dengan cat tembok sebanyak 3 x jalan sampai rata halus dan baik.Cat tembok/tiang
beton memakai cat merk Catylac / setara (warna disesuaikan dengan gambar rencana
atau petunjuk dari Direksi).
Bidang Plafond dicat sebanyak 3 x jalan sampai rata halus dan baik. Cat Plafond
memakai cat merk Catylac / setara (warna disesuaikan dengan gambar rencana atau
petunjuk dari Direksi).
10.2 BAHAN-BAHAN
10.2.1 PERSYARATAN UMUM
a. Semua bahan peralatan harus baru, dan sesuai dengan syarat-syarat yang dimaksud dalam
gambar, dan Pedoman.
b. Sebelum mendatangkan bahan/material terlebih dahulu diajukan contoh-contoh atau
brosur-brosur dan gambar kerjanya.
c. Semua material yang digunakan untuk pekerjaan elektrikal adalah material yang
telah lolos uji (SNI) serta direkomendasikan oleh Perusahaan Listrik Negara.
b. Persilangan pipa disambung dengan T doos dengan dop dengan bahan Conduit High Impact
dilengkapi dengan tutupnya.
c. Sambungan kabel pada persilangan terbuka ditutup dengan dop bahan keramik atau PVC.
d. Konduit untuk instalasi penerangan atau tenaga yang akan ditanam didalam plat beton
lantai, harus dipasang sebelum pengecoran plat beton lantai dilaksanakan.
e. Pada pemasangan konduit didalam beton, Kontraktor harus mengikat konduit tersebut pada
besi sedemikian rupa sehingga tahan terhadap getaran pada waktu pengecoran.
10.3.5 SAKELAR
a. Pemasangan dan penempatan jenis saklar tunggal dan saklar ganda sesuai gambar.
b. Pemasangan saklar tertanam didalam dinding (model inbouw).
c. Penanaman box sakelar dalam dinding harus kokoh sehingga tidak mudah tercabut,
selanjutnya panel sakelar disekrupkan pada kotak tersebut.
d. Tinggi pemasangan kontak-kontak adalah 150 cm dari muka lantai.
e. Saklar harus terpasang kuat pada doos sakelar yang khusus untuk itu.
Fasa Warna
R Merah
S Kuning
T Hitam
Netral / O Biru
Pentanahan Kuning strip hijau
c. Biaya perbaikan atau kerusakan yang terjadi akibat pengujian menjadi tanggung jawab
Pelaksana.
d. Setiap bagian yang tidak sesuai dengan syarat-syarat spesifikasi dan gambar-gambar
harus segera diganti, tanpa membebankan ongkos tambahan kepada Pemberi Tugas.
e. Pengujian berikut harus dilakukan untuk kabel instalasi, sebelum dan sesudah dipasang
: test insulasi, test kontinuitas, dengan disaksikan oleh Konsultan Managemen
Konstruiksi dan dicatat hasilnya.
f. Sebelum pengujian diadakan antara lain pemeriksaan sebagai berikut :
1. Pemeriksaan apakah peralatan sudah sesuai dengan yang dimaksud.
2. Pemeriksaan kekuatan mekanis.
3. Pemeriksaan kontinuitas rangkaian.
3. Sistem Pentanahan
a. Pemborong harus melaksanakan pekerjaan pentanahan ini sesuai gambar
perencanaan.
b. Sistem pentanahan menggunakan beberapa Elektroda Rods/Earth Rod dan satu
sama lain saling dihubungkan sehingga membentuk hubungan secara Mash.
c. Pemborong harus memperhatikan kondisi ta ha na n jenis ta na h yang ada agar
didapatkan satu sistem pentanahan yang baik.
Bila ada terminasi yang menggunakan terminal jenis sepatu kabel maka harus
memperhatikan hal-hal:
a. Sepatu kabel yang digunakan harus mempunyai 2 (dua) lubang baut.
b. Harus dari bahan anti karat dan telah ditreatment agar tidak akan berproses bila
kontak dengan jenis metal lainnva.
Seluruh bahan termasuk sambungan-sambungan sebelum dipesan agar dibe rikan contoh
untuk mendapat persetujuan Pemilik dan Perencana serta diketahui MK.
4. Pengujian
Pengujian / pengetesan digunakan untuk mengetahui baik tidaknya sistem pentanahan
agar dapat dipakai sebagai jaminan.
Pengujian dilakukan dengan metode yang dikeluarkan oleh PLN, LMK, PUIL, atau PUIPP
(Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir).
6. Isolasi Kabel 3M
2. Gambar-gambar
Gambar-gambar rencana yang termasuk lingkup pekerjaan fire alarm dalam
Dokumen Tender iniadalah gambar-gambar dengan nomor kode gambar "EL".
Pemborong wajib memeriksa design terhadap kemungkinan kesalahan/ketidak
cocokan baik dari segi besaran-besaran lislriknya maupun pemasangan dan lain-
lain. Hal-hal diatas harus diajukan dalam bentuk tertulis atau gambar pada
waktu penjelasan tender/anwijzing. Di sini berpengertian bahwa instalasi harus
dapat terlaksana dan semua unit dapat bekerja dengan baik d a n benar. Baik
material utama maupun accessories. Pengkomplitan/perlengkapan instaiasi
secara detail dan konsekweusi dari pasal ini adalah menjadi tanggungan
Pemborong.
Sebelum pekerjaan seluruhnya diselesaikan ataupun secara berlahap, Pemborong
wajib menyerahkan kepada MK 4 (empat) set gambar blue print dan 1 (saiu) set
kalkir yang disebut "as built drawing" yaitu gambar da r i semua material dan
instalasi fire alarm.Gambar-gambar tersebut diserahkan pada saat serah terima
pertama.
Untuk instalasi fire alarm, Pemborong harus menyiapkan gambar-gambur
instalasi yang diperlukan untuk diperiksa dan disahkan (keur) oleh yang
berwenang.
3. Standar / Peraturan
Semua material maupun instalasi dalam pekerjaan ini harus memenuhi
peraturan/standar dari NFPA (National Fire Protection Association) dan persyaratan
tentang Pemadam Kebakaran dari Pemerintah Setempat.
4. Daflar Material
Pada waktu mengajukan penawaran, Pemborong harus menyertakan/ melampirkan
"Daftar Material" yang lebihdahulu diperinci dari semua bahan yang akan dipasang
pada proyek ini nantinya, dan yang sesuai dengan dipersyaratkan dalam spesifikasi.
Dalam daflar material ini harus disebutkan pabrik, merk, manufacturer, type, lengkap
dengan brosur/Catalog. Dalam brosur/katalog atau keterangan-keterangan lain yang
harus dimasukkan pada waktu penawaran harus dinyatakan:
Kapasitas peralatan
Cara pemasangan
Karakteristik cara bekerjanya
Dimensi
Dan lain – lain
6. Contoh Bahan
a. Untuk bahan yang disebutkan di bawah iniPemborong wajib memperhatikan contoh
bahannya dengan mutu terbaik sebelum pemasangan pada Perencana/ MK untuk
disetujui.
b. Apabila dianggap perlu oleh Pemborong dan hal itu memungkinkan maka
Pemborong wajib memperlihatkan contoh kepada MK/ Perencana. Apabila contoh-
contoh tersebut ditolak oleh MK/Perencana. maka Pemborong harus mengganti dan
memperlihatkan yang sesuai dengan spesifikasi untuk disetujui.
c. Kualitas teknis. /listrik, merk/pabrik, karakteristik kerja, besar fisik dan kualitas
estetika dari contoh material/bahan/maupun instalasi yang telah disetujui adalah
mengikat.
d. Biaya pengadaan contoh material adalah menjadi tanggungan dan biaya
Pemborong, contoh bahan harus diserahkan kepada MK/Perencana tidak lebihdari
20 (dua puluh) hari kalender setelah ditunjuk.
Detector ini harus dapat bekerja dengan adanya asap ataupun gas di ruangan yang
dideteksi.
- operating voltage : 16 - 32 VDC
- stand-by current : 100 uA max.
- alarm current : 47 mA max.
- operating temperature : 0 - 38 oC
- relative humidity : 20 % - 85 %
- sensitivity : 0,55-1,17 %/feet
- kecepatan kerja detektor : 3 detik
- kecepatan asap yang dapat di deteksi : max 300 feet
c. Manual Call Point.
Manual call point yang digunakan adalah dari jenis surface mounted, dilengkapi dengan
kaca penutup (break glass), sistem kerja pull down dan tetap berada dalam posisi on
sebelum di reset kembali.
Untuk tujuan testing, alarm dapat dibunyikan tanpa harus memecahkan kaca, dilakukan
dengan menusukkan kunci khusus. Semua manual call point harus dilengkapi dengan
kaca cadangan. Untuk menjamin operasi yang lama, alarm contact harus dilapis emas
(gold plated).
d. Alarm Bell.
Alarm bell harus tipe vibrating, seluruh bell harus bekerja pada 24 VDC polarized
dengan 6 gong, kecuali disebut lain dalam gambar. Pemasangan pada ketinggian 75 cm
di bawah langit-langit dengan cara "semi flush", minimum output suara adalah 90 dB
atau lebih besar pada jarak 10 ft.
e. Fire Alarm Control Panel (FACP).
Unit ini terdiri atas power module, control module, alarm signal module dan zone module
dengan kapasitas 10 zone.
Keseluruhan module harus disusun sedemikian rupa, sehingga penggantian module yang
rusak dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu fungsi module lainnya. Semua
indikator harus dapat dilihat dengan mudah dan jelas melalui jendela kaca pada pintu
panel.
Panel kontrol bekerja pada tegangan 24 VDC yang dilengkapi dengan peralatan-peralatan
sebagai berikut :
Lampu Indikator.
- lampu "alarm" (merah) dan lampu gangguan / "trouble" (kuning) untuk setiap
zone pada zone module atau common trouble lamp dengan trouble selector.
- lampu "power on" (hijau) yang menyatakan sumber daya tersedia dan sistem
sedang dalam keadaan berfungsi.
- lampu "AC power failure", yang menyatakan adanya gangguan pada rangkaian
instalasi (short circuit rangkaian pada ground).
- lampu "low battery" yang menyatakan bahwa tegangan stand-by battery sudah
tidak normal.
- lampu "bell circuit trouble" yang menyatakan adanya gangguan pada rangkaian
bell/horn.
- lampu "common alarm" yang menyatakan terjadinya alarm di sistem akibat
detektor bekerja.
- lampu "common trouble" yang menyatakan terjadinya trouble di sistem tersebut.
Tombol-tombol / Switch.
- "reset switch" yang berfungsi untuk mengembalikan ke kondisi normal setelah
terjadi trouble atau alarm.
- "silence switch" yang berfungsi untuk mematikan buzzer atau bel bila alat
tersebut berbunyi.
- "alarm lamp test switch" yang berfungsi untuk memeriksa apakah lampu-lampu
alarm masih berfungsi dengan baik.
Catu Daya.
Sistem fire alarm bekerja dengan tegangan 24 volt DC dan dapat dikombinasikan
dengan alat-alat dengan tegangan AC, misalnya AC bell dan lamp, dan harus
mempunyai catuan ganda, yaitu :
- primary supply 220 VAC
B. DAFTAR MATERIAL
Untuk semua material yang ditawarkan, maka pemborong wajib mengisi daftar material
yang menyebutkan merk, type dan kelas lengkap dengan brosur/katalog yang dilampirkan
pada waktu lelang.
Tabel daftar material i n i diutamakan untuk komponen-komponen yang berupa barang-
barang produksi pabrik atau assembling.
Tabel daftar material dibawah ini apabila dianggap perlu oleh Pemborong dapat saja diubah
atau ditambahkan atau lebih diperinci pokok-pokoknya harus diisi terutama mutlak diisi
merk dan type.
Apabila dalam table ini yang tidak dapat atau sulit diisi dapat saja tidak diisi namun perlu
diketahui bahwa pengisian table ini ikut menjadi bahan peninjauan. Daftar material ini wajib
diisi dan disertakan dalam penawaran.
3. Spesifikasi Teknis.
a. Unit memakai refrigerant Ramah Lingkungan.
b. Kompresor
c. Kompresor dari jenis DC Twin Rotary Inverter atau scroll inverter.
Masing-masing kompresor dilengkapi dengan :
- High refrigerant pressure safety cut out (manual reset)
- Low refrigerant pressure safety cut out (Automaticaly reset)
- Spring Vibrator isolator
- Oil separator
- Accumulator
- 4 way valve
- oil pump recovery operation
- Thermal overload, single phasing protection dan external overload relay
- Service valve disisi suction dan discharge untuk setiap condensig unit.
- AHU harus bisa diletakkan pada ruangan yang tersedia dengan menyediakan
tempat untuk maintenance dan penempatan plenum, panel.
- AHU yang disuplai terdiri dari konponen-komponen sebagai berikut dan tidak
terbatas pada:
Fansection dengan fandan wheel
Motor listrik dan drive system serta pelindung fan belt.
Coilsection lengkap dengan cooling coil.
Filter section lengkap dengan Free Filter dan Medium Filter
Drain pan dengan diisolasi
Mixing box
- Pabrik AC Split Duct (AHU) harus sama dengan AC Split Wall. AHU adalah
jenis double skin dengan bahan Polyurethane dengan ketebalan 25mm. AHU
terbuat dari heavy gauge galvanized steel reinforced. Struktur AHU
menggunakan bahan aluminium yang ringan dan kuat. Panel yang terbuat
dapat dilepas dengan mudah tanpa menggunakan mur atau baut.
- AHU harus diberikan isolasi getaran dari per (spring) .AHU harus dilengkapi
dengan basic frame support, fabrikasi dari pabrik.
- Drainpan harus dari heavy gauge welded galvanized steel dan harus diberikan
isolasi.
- Fan
1. Fan yang diminta harus:
Doublewidth, double inlet centrifugal fan,variable inletvane.
Fan bearing sharussel faligning, pillow block dengan lifetime paling tidak
20.000 jam.
Pelumasan bearing: factory lubricate dan dquipped with standardhy draulic
grease fitting. Pelumasan dengan grease.
2. Fanshaftdipilihuntukberoperasibaikdibawahkecepatankritispertamadandiberi
kananticorrosioncoatingdipabrik.
3. Roda fan harus direncanakan untuk bekerja secarakontinyu pada kecepatan
maximum. Fan dan poros harus balans secara statis dan dinamis.
4. Motor listrik disuplai oleh pabrik pembuat AHU bukan asembling dilokala
tauagen di Indonesia. Motor listrik harus total lyenclosed dan bekerja pada
380V, 3ph, 50Hz. Isolasi kumparan kelas F.
5. Kapasitas Statick Pressure yang digunakan sebesar 789,579 Pa
- Air Filter
Air filter yang dipakai jenis washable flat type berbentuk module/panel yang
terpasang pada frame. Air filter panel harus dengan mudah dipasang dan dilepas
.Effisiensi filter adalah 80-85% ASHRAE.
Jenis Filter yang digunakan sesuai dengan persyaratan Rumas Sakit adalah
menggunakan Free Filter model Amer-Tex-R50, Ukuran 24” x 24” dan Medium
Filter model Dripak 2000 80-85%, Ukuran 24” x 24”.
- Data-data Perencanaan
Ruang Operasi
a. Kondisi ruangan:
. Temperatur = 220C ± 20C
. RH room = 50% - 55%
a. Kondisiluar:
.Temperatur=350C
.RH=±85%
2. VENTILASI
1. Umum
a. Spesifikasi yang diuraikan di bawah ini adalah sebagai kebutuhan dasar yang harus
diikuti. Sedangkan ketentuan-ketentuan spesifik terhadap tipe, kemampuan
(performance) peralatan, perlengkapan dan lainnya dapat dilihat pada lembar
“Referensi Produk” yang menyertai dokumen ini.
b. Fan harus sudah mendapatkan sertifikat, sesuai standard yang berlaku di negara
dimana fan tersebut dibuat, sebagai contoh AMCA standard 210–74 di Amerika.
c. Sound pressure level harus dilengkapi dalam dB dengan Re –10E12 w pada octave
band mid. frek. 60–4000 Hz.
d. Pada dasarnya semua fan harus mempunyai noise level yang rendah dalam
operasinya dan dalam batas-batas yang normal.
2. Spesifikasi Teknis
a. Ceillins Fan
Fan dari type Ceillin Fan seperti ditunjukkan dalam gambar atau daftar
peralatan.
Untuk fan dinding lengkap dengan automatic shutter dari jenis
alluminium (bila ditunjukkan dalam Gambar Rencana atau Daftar
Peralatan).
Untuk fan Ceillin dengan kapasitas besar dan static pressure tinggi (high
pressure fan), rangka fan dari baja yang dicat anti karat dengan impeller
dari alluminium diecast.
Rangka untuk dudukan fan digantung pada rangka atap dari besi plat dan
besi siku dan gantungan dari besi penggantung (steel rod) yang dilengkapi
peredam getaran (vibration isolator).
Rangka untuk dudukan fan pada Ceillin dari kayu jati, dengan baut-baut
yang tahan karat.
ALTERNATIF PRODUK/MERK
No URAIAN SPESIFIKASI TEKNIS
(setara)
1 AC Split 1 PK Daikin,York, Mc Quay, Panasonic,
Sharp, Samsung, LG
2 Unit Fan Wall Fan, Ceiling Fan KDK, National, Vanco, Panasonic,
KDK, Maspion, CKE
3 Isolasi pipa Density 50 – 120 Kg/m³ Armaflex / Thermaflex / Insuflex
4 Alumunium Tape Instape / AB Tape / Idenden
5 Pipa Refrigerant ASTM B280 Mueller / Unipro / Kembla
6 Pipa drain PVC kelas AW 10 Kg/cm² Rucika / Wavin / Vinolo
7 Grille, diffuser Aluminium anodized profile Comfort Air / Primawangi /
Modul
8 Hanger rod & bracket Galvanized Ex Pabrikan
2. Ketentuan-ketentuan Teknis :
Protector head (terminal)
Protector head yang dipakai adalah "Sistem Electrostatic" Flash Vectron yang mempunyai
bentuk perlindungan sampai dengan radius 200 m.
Konduktor untuk instalasi penangkal petir digunakan kabel NYA 1 x 70 mm². Atau
coaxial 1x70 mm²
Dalam sistem pentanahan digunakan electroda pentanahan yang terbuat dari batang
tembaga dengan 3/4" massif. Pada ujung bawah batang ini harus dibuat runcing
sepanjang 50 cm. Panjang batang tembaga sebagai electroda pentanahan minimal 12
(dua belas) meter. Maksimum tahanan pentanahannya 2 .
3. Pemasangan :
Protector Head (terminal)
Protector head (terminal) harus dipasang pada ujung batang peninggi yang kuat,
dimana terminal harus dapat dilepas dari batang peninggi bila diperlukan untuk
pemeriksaan. Protector head harus disanggah oleh pipa yang cukup kuat dan dapat
berdiri dengan kokoh dan tegak lurus pada ketinggian seperti terlihat pada gambar
perencanaan.
Konduktor
2
- Konduktor yang digunakan adalah kabel BC 1x70 mm atau coaxial 1x70 mm²
dipasang pada bangunan dan diklem secara rapat dan lurus tanpa ada sambungan
menuju bak kontrol.
- Sebelum sampai pada bak kontrol, konduktor supaya diberi perlindung dari PVC
1 ½ " sehingga ± 2 meter dari permukaan tanah.
- Sambungan konduktor dengan grounding menggunakan klem yang dapat dibuka /
dilepas didalam bak kontrol.
Bak kontrol
Bak kontrol terbuat dari pasangan batu bata dengan ukuran 40 x 40 x 40 dan diberi
tutup dari beton sehingga dapat dibuka untuk pemeriksaan.
4. Pengujian
Pengujian / pengetesan digunakan untuk mengetahui baik tidaknya sistem pentanahan
agar dapat dipakai sebagai jaminan.
Pengujian dilakukan dengan metode yang dikeluarkan oleh PLN, LMK, PUIL, atau PUIPP
(Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir).
Rak Kabel
2. AJK, Interack, Tristar, Triabadi
Conduit, flexible conduit
3. EGA, Clipsal, Boss, Pralon
ACB, MCCB, Fuse, Switch
4. Fuji Electric , ABB, SCHNEIDER
Contactor
5. Telemecanique, Stromberg
Isolasi Kabel
6. 3M
Armature
7. Artolite, Philips, Indah Lux, TCM
Saklar Tunggal
8. Clipsal, MK, Panasonic, Boss
Saklar Ganda
9. Clipsal, MK, Panasonic, Boss
Stop Kontak
10. Clipsal, MK, Panasonic, Boss
Inbow Dosh, T Dosh
11. Clipsal, MK, Panasonic
Ballast
12. Philips, Vosloch, Schabe
Tube TL
13. Philips, GE
Starter
15. Philips, GE
Kunci Panel
16. Dom dengan espagnolet
Relay
17. Crompton
Alat Ukur
18. Crompton
Box Panel
19. PT CONTROL DAYA MANDIRI, PT.Istech
Utama, & Panindo
a Setiap Kontraktor yang menangani pekerjaan ini, haruslah mempelajari seluruh Dokumen
Kontrak dengan teliti, untuk mengetahui kondisi yang berpengaruh pada pekerjaan.
b. Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam
spesifikasi ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-bahan dan peralatan
yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini.
c. Bila ternyata ada perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan yang dipasang dengan
spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban Kontraktor untuk
mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini
tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.
Sistem Closed Circuit Television System dipergunakan untuk membantu pengawasan dengan
cara mengamati kegiatan operasi suatu gedung melalui video camera. Hasil gambar dapat
diamati melalui TV monitor.
a. Yang termasuk pekerjaan instalasi ini adalah Pengadaan, Pemasangan, Penyetelan dan
Pengujian Peralatan dan Instalasi serta menyerahkan dalam keadaan beroperasi dengan baik
dan siap pakai, tanpa ada gangguan atau cacat instalasi.
c. Kontraktor harus melengkapi dan merakit peralatan tersebut dan bila perlu harus melengkapi
dengan peralatan tambahan sesuai persyaratan pabrik pembuatnya. Dan membuat papan info
untuk diagram jalur CCTV.
1.4. BAHAN/MATERIAL
Produk material CCTV dengan merk : Panasonic, Hikvision, D-link, Escam, HD Turbo, Glenz,
SPC
1. INDOOR CAMERA HIKVISION 2 MP Ultra Low-Light PoC EXIR Turret Camera DS-
2CE56D8T-IT1E
PoC EXIR Turret Camera
2.0 megapixel progressive scan CMOS
2.8mm Fixed Lense
Resolution : 1920 x 1080
Day & Night : IR cut filter
Min. Illumination Color: 0.005 Lux @ (F1.2, AGC ON), 0 Lux with IR
Hikvision 7332HQHI-K4 DVR [32 ch] merupakan Turbo HD DVR yang mendukung
video kompresi H.265 Pro+/H.265 Pro/H.265. DVR ini juga mendukung 4 buah hard
disk dengan masing-masing hard disk berkapasitas 10 TB SATA.
Support HDTVI/AHD/CVI/CVBS/IP video input
Max. 40/48 IP cameras input (up to 6 MP)
Max. 800 m for 1080p and 1200 m for 720p HDTVI signal transmission
Spesifikasi
BrandHikvision
Kesesuaian OS : Windows
Video Input: BNC
Video Output : VGA & HDMI
Dimensi Produk : 440 x 405 x 75 mm
Berat : 6 kg
4. UPS APC BR650MI 650VA 390Watt - UPS APC BR650 MI LCD Interface
Fitur:
Key Features
Run time for load : 390 W 2m
Max. Capacity Used : 100%
Output power capacity : 390 Watts / 650VA
Output Connections : (6) IEC 60320 C13 (Battery Backup)
Nominal Output Voltage : 230V
Nominal Input Voltage : 230V
Input Connections : IEC 60320 C14
Output
Max Configurable Power (Watts) : 390 Watts / 650VA
Output Frequency (sync to mains) : 50/60 Hz +/- 1 Hz Sync to mains
Topology : Line interactive
Waveform type : Stepped approximation to a sinewave
Transfer Time : 10 ms typical : 12 ms maximum
Input
Input frequency : 50/60 Hz +/- 3 Hz Auto-sensing
Input voltage range for main operations : 176 - 294V
Batteries & Runtime
Battery type : Lead-acid battery
Typical recharge time : 12hour(s)
Replacement Battery : APCRBC110
Expected Battery Life (years) : 3 - 5
RBC Quantity : 1
Battery Charge Power (Watts) : 6 Watts
Battery Volt-Amp-Hour Capacity : 75
Runtime :
View Runtime Graph
View Runtime Chart
5. ASUS TUF Gaming VG27VQ Curved Gaming Monitor 32"Full HD (Grab it fast)
Fitur:
TUF Gaming VG27VQ Curved Gaming Monitor – 27 inch Full HD (1920x1080), 165Hz
(above 144Hz), Extreme Low Motion Blur?, Adaptive-sync, Freesync? Premium,1ms
(MPRT)
- 32-inch Full HD (1920x1080) 1500R gaming monitor with ultrafast 165Hz refresh rate
designed for professional gamers and immersive gameplay
- 1ms (MPRT) response time for smooth gameplay, and ASUS Extreme Low Motion Blur
(ELMB ™) technology to further reduce ghosting and motion blur
- FreeSync™ Premium equips serious gamers with a fluid, tear-free gameplay experience at
peak performance. There are no compromises, game confidently with a high refresh rate,
low framerate compensation, and low latency.
- Features an ergonomically designed stand to offer extensive swivel, tilt and height
adjustments
- Supports both Adaptive-Sync with NVIDIA GeForce* graphics cards and Freesync™
Premium with AMD graphics cards. *Compatible with NVIDIA GeForce GTX 10 series, GTX
16 series, RTX 20 series and newer graphics cards
ASUS TUF Gaming VG27VQ Curved Gaming Monitor 32"Full HD (Grab it fast)
- Display
Panel Size (diagonal) : 32”
Display Viewing Area : 597.6 X336.15 mm
Panel Backlight/ Type : WLED / VA
Display SurfaceNon-glare
True Resolution1920 x 1080
Pixel Pitch : 0.311mm
Brightness : (typ.)400 cd/m2
Contrast Ratio (Max.) : 3,000:1
Viewing Angle (CR≧10) : 178°(H) / 178°(V)
Color saturation : 72% NTSC
Display Colors : 16.7M
Response Time : 1ms MPRT*
Refresh rate : 165Hz
HDR support : Yes
- VideoFeatures
HDCP : Yes
GameVisual : Yes (FPS,RTS/RPG, Racing, sRGB, Cinema, Scenery, MOBA)
GamePlus : Yes (Crosshair, Timer, FPS Counter, Display Alignment)
Shadow Boost : Yes
Extreme Low Motion Blur : Yes
Fitur:
Untuk 23-24 Camera
Jarak penarikan 50 - 70m
Power Supply 30A
12 VOLT
Fitur:
Berfungsi untuk koneksi CCTV ke DVR
Tidak mudah patah ketika dijepit menggunakan tang
Cocok untuk kabel RG59 dan RG-6
Terbuat dari bahan stainless berkualitas
Spesifikasi
Brand : OEM
Tipe Produk : Jack BNC
Fungsi : Koneksi CCTV ke DVR
Kompatibilitas : Universal
Material : Stainless
Dimensi Produk : 4 x 1 x 1 cm
Berat : 100 g
Fitur:
2 buah Jack female
Dibuat khusus untuk CCTV
Kapasitas tegangan 20 ampere 12 V DC/10 ampere 25 V DC
Dilengkapi dengan marking (+) 3 mm dan (-) 5 mm
Ideal dijadikan jack pada CCTV Anda
Spesifikasi
Brand : OEM
Tipe Produk : Jack DC Female
Fungsi : Mengantarkan Arus Listrik
Kompatibilitas : CCTV
Material : PVC
Dimensi Produk : 2 x 2 x 1 cm
Berat : 100 g
Fitur:
Kabel coaxial
Sangat cocok untuk ruang lingkup dalam sekala kecil hingga menengah seperti rumah,
gudang, kantor, garasi dan halaman
Outstanding Quality for Indoor and Outdoor CCTV
Dapat di implementasikan dengan power supply yang terpusat dan tahan segala cuaca
Panjang : 100 m
Spesifikasi
Brand : SPC
Tipe Produk : KABEL
Berat : 6000
1.6. PEMASANGAN
a. Pemasangan colour camera dipasang sesuai petunjuk gambar, Kontraktor dapat mengajukan
usulan lain untuk penempatan colour camera ini.
b. Cara pemasangan colour camera tersebut digantung pada ceiling atau plafond dengan
rangka penguat/ hanger yang diperkuat pada dak beton.
c. Peralatan utama seperti ; Digital Video Recorder , diletakan pada ruang kontrol atau seperti
ditunjuk dalam gambar rencana.
d. Kabel instalasi yang digunakan untuk isyarat video dan untuk keperluan control
menggunakan SPC RG59 Plus Power Kabel Coaxial CCTV [100m], kabel power
menggunakan NYM 3 x 2,5 mm² yang semuanya dalam pelaksanaan harus dimasukkan
dalam pipa PVC high impact dia. 20 mm.
1.7. TESTING / COMMISSIONING
Setelah pekerjaan CCTV ini diselesaikan, harus dilakukan Testing dan Comissioning yang
disaksikan oleh Pengawas lapangan.
Biaya Testing menjadi beban Kontraktor.
Semua valve dari merek KITAZAWA atau yang setara. Setiap penawaran harus
dilengkapi dengan brosur/ katalog dari pabrik pembuat.
Kelas valve yang digunakan adalah pn 150 (150 psi).
4.5. Pemasangan Pipa.
4.5.1 Pipa Tegak.
Pipa tegak yang menuju fixture harus ditanam di dalam tembok / lantai.
Kontraktor harus membuat alur alur dan lubang lubang yang diperlukan pada tembok
sesuai pada kebutuhan pipa.
Setelah pipa dipasang, diklem dan diuji harus ditutup kembali sehingga tidak kelihatan
dari luar.
Cara penutupan kembali harus seperti semula dan finish yang rapi sehingga tidak
terlihat bekas bekas dari bobokan.
4.5.2 Pipa Mendatar.
Untuk pipa yang berada di atas atap dan di bawah lantai, pipa harus dipasang dengan
penyangga (support) atau penggantung (hanger).
Jarak antara pipa dengan dinding penggantungan bisa disesuaikan dengan keadaan
lapangan.
4.5.3 Penyambungan Pipa.
a. Sambungan ulir.
Penyambungan ulir antara pipa dengan fitting dilakukan untuk pipa dengan diameter
sampai 40 mm (1 1/2 ").
Kedalaman ulir pada pipa harus dibuat sedemikian rupa, sehingga fitting dapat masuk
pada pipa dengan diputar tangan sebanyak 3 ulir. Semua sambungan ulir harus
menggunakan perapat henep dan zinkwite dengan campuran minyak.
Semua pemotongan pipa menggunakan pipe cutter dengan pisau roda.
Tiap ujung pipa bagian dalam harus dibersihkan dari bekas pemotongan dengan
reamer.
Semua pipa harus bersih dari bekas bahan perapat sambungan.
b. Sambungan Lem.
Penyambungan antara pipa dengan fitting PVC menggunakan lem yang sesuai dengan
jenis pipa dan menurut rekomendasi pabrik.
Pipa harus masuk sepenuhnya pada fitting, dan hal ini dapat dilakukan dengan alat
press khusus.
Pemotongan pipa harus tegak lurus terhadap pipa.
c. Sambungan Las.
Sambungan las hanya diijinkan untuk pipa selain pipa air minum.
Sambungan las ini berlaku antara pipa baja dan fitting las, dengan kawat las / elektrode
yang sesuai.
Tukang las harus mempunyai sertifikat dan hanya boleh bekerja sesudah mendapatkan
ijin tertulis dari Direksi / Pengawas.
Setiap bekas sambungan las harus segera di cat dengan cat khusus untuk itu.
d. Sleeves.
Sleeve untuk pipa pipa harus dipasang dengan baik setiap kali pipa tersebut menembus
beton.
Sleeves harus mempunyai ukuran yang cukup untuk memberikan ruang longgar di luar
pipa maupun isolasi.
Sleeves untuk dinding dibuat dari pipa besi tuang atau baja.
Untuk yang diinginkan kedap air harus dilengkapi dengan sayap / flens / water stop.
Untuk pipa pipa yang menembus konstruksi bangunan yang mempunyai lapisan kedap
air (water proofing) harus dari jenis flushing sleeves.
Rongga antara pipa dan sleeve harus dibuat kedap air dengan rubber seal atau caulk.
4.5.4 Penanaman Pipa di Dalam Tanah.
a. Dasar dari lubang parit harus diratakan dan dipadatkan.
b. Diberi pasir urug padat setebal 10 cm.
c. Pada setiap sambungan pipa harus dibuat lubang galian yang dalamnya 50 mm
untuk penempatan sambungan pipa.
d. Pengadaan testing terhadap tekanan dan kebocoran.
e. Setelah hasilnya baik, ditimbun kembali dengan pasir urug padat setebal 15 cm dihi-
tung dari atas pipa.
f. Di sekitar fitting dari pipa harus dipasang balok / penguat dari beton agar fitting
fitting tidak bergerak jika beban tekan diberikan.
g. Kemudian diurug dengan tanah bekas galian sampai seperti keadaan semula.
4.5.5 Pengujian Terhadap Tekanan dan Kebocoran.
a. Setelah semua pipa dan perlengkapannya terpasang, harus diuji dengan tekanan
hidrolis sebesar 15 kg/cm2 selama 24 jam tanpa terjadi perubahan / penurunan
tekanan.
b. Peralatan pengujian ini harus disediakan oleh Kontraktor.
c. Pengujian harus disaksikan oleh Direksi / Pengawas atau yang kuasakan untuk itu.
d. Apabila terjadi kegagalan dalam pengujian Kontraktor harus memperbaiki bagian
bagian yang rusak dan melakukan pengujian kembali sampai berhasil dengan baik.
e. Dalam hal ini semua biaya ditanggung oleh Kontraktor, termasuk biaya pemakaian
air dan listrik.
4.5.6 Pengujian Sistim Kerja (Trial Run).
Setelah semua instalasi air bersih lengkap, termasuk penyambungan ke pipa distribusi,
Kontraktor diharuskan melakukan pengujian terhadap sistim kerja (trial run) dari
seluruh instalasi air bersih, yang disaksikan oleh Direksi/Pengawas atau yang ditunjuk
untuk itu sampai sistim bisa bekerja dengan baik.
4.5.7 Pekerjaan Lain lain.
Termasuk di dalam pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor adalah
pembobokan dinding/ selokan, penggalian dan pengangkutan tanah hasil galian dan
lain lainnya yang ditemui di site, serta memperbaiki kembali seperti semula.
PASAL 5. INSTALASI AIR KOTOR / AIR BUANGAN
5.1. Material.
5.1.1 Pipa di Dalam Bangunan.
Pipa dengan ukuran 2” dan 4" baik pipa utama maupun pipa cabang menggunakan
PVC class AW.
Pipa PVC ex RUCIKA atau setara.
5.1.2 Pipa di Luar Bangunan.
Dari ujung pipa di dalam bangunan menuju ke saluran drainase menggunakan pipa
PVC class AW. Pipa pembuangan air kotor dari floor drain, wastafel maupun kichen
zink menggunakan pipa PVC Ø 2”
Pipa PVC ex RUCIKA atau setara.
5.1.3 Accessories.
a. Fitting dari pipa PVC harus dari bahan yang sama (PVC) yang dibuat dengan cara
injection moulding.
b. Floor drain dan clean out dari bahan stainless- steel.
c. Saringan air hujan / roof drain terbuat dari besi tuang atau fiber glass, yang
mempunyai bentuk badan cembung yang berfungsi sebagai sediment bowl.
5.2. Cara Pemasangan Pipa.
5.2.1 Pipa di Dalam Bangunan (termasuk pipa vent).
a. Pipa Mendatar.
Pipa dipasang dengan kemiringan (slope) 1 2 %. Perletakan pipa harus diusahakan
berada pada tempat yang tersembunyi baik di dinding / tembok maupun pada ruang
yang berada di bawah lantai.
Setiap pencabangan atau penyambungan yang merubah arah harus menggunakan
fitting dengan sudut 45 o (misalnya Y branch dan sebagainya) jenis long radius.
b. Pipa di Dalam Tanah.
Pipa dipasang dan ditanam di bawah permukaan tanah / jalan dengan tebal / tinggi
timbunan minimal 80 cm diukur dari atas pipa sampai permukaan tanah / lantai.
Sebelum pipa ditanam pada dasar galian harus diurug dahulu dengan pasir padat
setebal 10 cm.
Selanjutnya setelah pipa diletakkan, di sekeliling dan di atas pipa kemudian diurug
dengan tanah sampai padat. Konstruksi permukaan tanah / lantai bekas galian harus
dikembalikan seperti semula.
Penanaman pipa.
Dasar dari lubang parit harus diratakan dan dipadatkan. Pada tiap tiap sambungan pipa
harus dibuat galian yang dalamnya 50 mm.
Untuk mendapatkan sambungan pipa pada bagian yang membelok ke atas (vertikal)
harus diberi landasan dari beton. Caranya seperti pada gambar perencanaan.
Dalamnya perletakan pipa disesuaikan dengan kemiringan 1 2 % dari titik mula di
dalam gedung sampai ke saluran drainage.
5.2.2. Pipa Saluran Luapan Septic Tank.
Pipa dipasang dan ditanam di bawah permukaan tanah/jalan dengan kemiringan 1 2 %
darititik permulaan septic tank ke sumur resapan. Pipa septitank menggunakan pipa
PVC Ø4”
Untuk perletakan pipa yang melintasi jalan kendaraan dengan kedalaman kurang dari
80 cm, pada bagian atas pipa harus dilindungi pelat beton bertulang dengan tebal 10
cm, pelat beton tersebut tidak tertumpu pada pipa.
5.2.3. Penyambungan Pipa.
a. Pipa PVC dengan diameter 4" ke atas yang dipasang di bawah pelat lantai dasar harus
disambung dengan rubber ring joint (RRJ).
b. Sedangkan pemipaan lainnya disambung dengan solvent cement.
c. Pipa yang harus disambung dengan solvent cement harus dibersihkan terlebih dahulu
sehingga bebas dari kotoran dan lemak.
d. Pembersihan tersebut dilakukan terhadap bagian permukaan dan dalam dari pipa
yang akan saling melekat.
e. Pada waktu pelaksanaan penyambungan, bagian dalam dari pipa yang akan
disambung harus bebas dari benda benda / kotoran yang dapat mengganggu
kelancaran air di dalam pipa.
5.3. Cara Pemasangan Floor Drain dan Clean Out.
Floor drain dan clean out harus dipasang sesuai dengan gambar perencanaan.
Penyambungan dengan pipa harus dilakukan secara ulir (screw) dan membentuk sudut
45 o dengan pipa utamanya.
5.4. Pengujian.
5.4.1. Seluruh sistim air kotor / buangan harus diuji terhadap kebocoran
sebelumdisambungkeperalatan. Tekanan kerja maksimum adalah 8 kg/cm2 dan
tekanan pengujian adalah 12,5 kg/cm2.
5.4.2. Pengujian dilakukan dengan tekanan air setelah ujung pipa ke peralatan ditutup
rapat.
Untuk pemipaan air kotor, bekas dan air hujan, pengujian dilakukan sebelum pemipaan
disambungkan ke peralatan sanitasi, dengan jalan mengisi pemipaan dengan air.
Pemeriksaan dilakukan setelah 24 jam kemudian dan harus tidak terjadi pengurangan
volume air.
5.4.3. Peralatan dan bahan untuk bahan pengujian disediakan oleh Kontraktor.
5.4.4. Kontraktor harus memperbaiki segala cacat dan kekurangan kekurangannya.
5.4.5. Direksi/Pengawas berhak meminta pengulangan pengujian bila hal ini dianggap
perlu.
5.4.6 Dalam hal pengujian yang tidak dilakukan dengan baik atau kurang memuaskan,
maka biaya pengujian / pengulangan pengujian adalah termasuk tanggung jawab
Kontraktor.
5.4.7. Peralatan toilet dapat dipasang setelah hasil pengujian dinyatakan baik oleh
Direksi/Pengawas.
F. LAIN-LAIN
Peralatan-peralatan tambahan yang diperlukan walaupun tidak digambarkan/disebutkan
dalam spesifikasi harus disediakan Pemborong sehingga Instalasi dapat bekerja dengan
baik dan dapat dipertanggung jawabkan .
2. Closet Duduk porselen putih (Toto/setara) komplet box dan jet washer
CLOSET KLOSET TOILET DUDUK ECO WASHER TOTO CW 660 NJ J CW660NJ CW660J
SPESIFIKASI
- Eco-Washer
- 4.5/3 L Dual Flush
- Soft closing
- Rough-in: 230 mm
- Bowl Shape: Round
- Model Flush: Atas / tekan
- Jarak AS : 23 Cm
dilengkapi Jet Washer
DIMENSI
Panjang : 70 cm, Lebar : 43 cm, Tinggi : 77 cm
b. Pengendalian pekerjaan
Semua pekerjaan yang disebutkan dalam bab ini harus dikerjakan sesuai dengan
standart dan spesifikasi dari pabrik.
Bahan - bahan yang harus memenuhi standart antara lain.
c. Komponen
Bracket/angkur dari material besi finis galvanis atau material aluminium ekstrussion.
Rangka vertikal dan horizontal dari material aluminium ekstrussion
Rangka tepi panel aluminium composite dan reinforoe dari material dari material
aluminium
ekstrussion.
Infil Dari aluminium ekstrussion finish powder coating warna ditentukan kemudian sealant.
d. Bahan - bahan
Bahan : Aluminium composite
− Tebal
: 4mm terdiri dari 0,5mm Aluminium, 3mm Polyetlene dan
0,5mm Aluminium.
: 2440, 4880 or custum
− Length (mm)
: 1220 or custom
− Width (mm)
: 45-50kg/4mm
− Bending Strengh
: 200o C
− Heat Deformation
: 24-39 Db
− Sound Insulation
: Flouracarbond factory firished/PVdF Coating
− Finished
: Lihat gambar
− Warna
: Seven setara Maco, Alucobond, Alustar, Alcopla
− Merek
Bahan composite harus dalam keadaan rata, warna akan ditentukan kemudian.
SALURAN
1. PERSIAPAN
1) Pekerjaan Pengukuran
Cakupan pekerjaan ini adalah pembuatan saluran pada keliling bangunan dan saluaran
pada bagian taman.
Yang perlu diperhatikan dalam membuat saluran sbb :
a. Ketinggian akhir dari dasar selokan harus tidak boleh berbeda lebih dari 1 cm dari
yang dipersyaratkan atau disetujui pada tiap titik, dan harus cukup halus dan
merata untuk menjamin aliran yang bebas dari air tanpa tergenang pada saat
aliran yang kecil.
B. PEKERJAAN LANDSCAPE
LINGKUP PEKERJAAN
A. Pekerjaan Paving
SYARAT PEKERJAAN
1. Lingkup Pekerjaan :
a. Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini penyediaan tenaga, bahan material,
peralatan, dan alat bantu lainnya sehingga dicapai hasil pekerjaan yang
baik dan sempurna.
b. Meliputi persiapan pelaksanaan perkerasan serta pengadaan dan
pemasangan material perkerasan pada jalan, dan area Parkir sesuai yang
ditunjukkan dalam gambar rencana.
2. Material persiapan area perkerasan :
a. Sirtu dengan tebal lapisan 25 cm
b. Pasir urug dilaksanakan pada lapisan dibawah paving yang di dalam
gambar rencana dinyatakan sebagai lapisan pasir sesuai spesifikasi dan
gambar.
Pekerjaan Persiapan
Pagar Bagian Samping Kiri
Pekerjaan Tanah Dan Urugan
Pekerjaan Struktur & Beton
Pekerjaan Pasangan Dinding Dan Plesteran
Pekerjaan Pengecatan
Pagar Bagian Depan
Pekerjaan Tanah Dan Urugan
Pekerjaan Struktur & Beton
Pekerjaan Pasangan Dinding Dan Plesteran
Pekerjaan Pagar & Gerbang Rangka Besi Kotak/Hollow
Pekerjaan Pengecatan
Pagar Bagian Tengah
Pekerjaan Struktur & Beton
Pekerjaan Pasangan Dinding Dan Plesteran
Pekerjaan Pagar & Gerbang Rangka Besi Kotak/Hollow
Pekerjaan Pengecatan
II. Uraian Teknis Pekerjaan Persiapan sesuai dengan uraian teknis pada pekerjaan gedung
puskesmas
III. Uraian Teknis Pekerjaan Tanah dan Urugan sesuai dengan uraian teknis pada pekerjaan
gedung puskesmas
IV. Uraian Teknis Pekerjaan Struktur dan Beton sesuai dengan uraian teknis pada pekerjaan
gedung puskesmas. Khusus untuk pagar bagian tengah menggunakan kolom pedestal
ukuran 20x30 cm dengan ketinggian sesuai gambar rencana, dan pada bagian bawah
kaki kolom menggunakan footplat ukuran 60x60 cm.
V. Uraian Teknis Pekerjaan Pasangan Dinding dan Plesteran sesuai dengan uraian teknis
pada pekerjaan gedung puskesmas. Pada seluruh Kolom 20x30 dipasang kepala kolom
sesuai gambar rencana dengan bahan jadi/bahan fabrikasi.
VI. Pekerjaan Pagar dan Gerbang Rangka Hollow galvanis.
Pekerjaan Pintu Pagar menggunakan Pipa Hollow galvanis dengan rangka utama
ukuran 4x4 cm dan variasi pipa hollow ukuran 2x4 cm medium B, Pasangan pintu
pagar dilengkapi dengan ornament yang ada pada gambar rencana, roda pengeser, besi
siku 50.50.5, handle, grendel dan gembok besar, sistim penyambungan rangka dengan
pengelasan. Finishing akhir dicat kilap, warna ditentukan bersama dengan pengawas
dan Pengguna.
VII. Uraian Teknis Pekerjaan Pengecatan sesuai dengan uraian teknis pada pekerjaan gedung
puskesmas.
D. PEKERJAAN GAPURA
Uraian Teknis Pekerjaan Persiapan sesuai dengan uraian teknis pada pekerjaan
gedung puskesmas
Uraian Teknis Pekerjaan Tanah dan Urugan sesuai dengan uraian teknis pada
pekerjaan gedung puskesmas
Uraian Teknis Pekerjaan Struktur dan Beton sesuai dengan uraian teknis pada
pekerjaan gedung puskesmas.
Uraian Teknis Pekerjaan Pasangan Dinding dan Plesteran sesuai dengan uraian
teknis pada pekerjaan gedung puskesmas. Pada bagian keliling pelapis dinding dan
kolom 2x20/40 cm maupun kolom 2x15/30 cm dipasang batu Andesit alur lurus
15x30 cm, pemasangan dan perletakan disesuaikan dengan gambar rencana.
Pekerjaan Lantai pos jaga menggunakan keramik 40x40 cm.
Uraian Teknis Pekerjaan Kusen Alumium sesuai dengan uraian teknis pada
pekerjaan gedung puskesmas.
Uraian Teknis Pekerjaan Pengecatan sesuai dengan uraian teknis pada pekerjaan
gedung puskesmas.
Uraian Teknis Pekerjaan Instalasi Listrik sesuai dengan uraian teknis pada pekerjaan
gedung puskesmas. Pada bagian dalam Tulisan UPTD Puskesmas Oinlasi yang
berbahan Akrilic dipasang Lampu LED mengelilingi bentuk dari Tulisan tersebut
menggunakan lampu LED berwarna Kuning. Dan untuk setiap kolom 2x20/40 cm
maupun kolom 2x15/30 cm bagian dalam dipasang lampu downlight outbow 3
watt. (gerbang masuk dan keluar)
Uraian Teknis Pekerjaan Aluminium Composite Panel sesuai dengan uraian teknis
pada pekerjaan gedung puskesmas. Pada kolom 2x20/40 cm dipasang besi siku
70.70.7 untuk perkuatan rangka hollow pada Atap, besi siku diangker pada kolom
2x20/40 cm.
a. AlatPengolahLimbahCair
(Unit pengolahan limbah cair dengan sistim Bio Membrane Reactor)
- Capacity : 5 – 10 bed
- Specification
1. Main Frame
- Lining/coating : FRP (Fiberglass Reinforced Plastic)Resin anti corrosion,
Tahanasam, tahanbahankimialimbah
- Quantity : 1 (one) unit
2. Biomed Filtration Technology
- Model : Structured Packing
- Material : PVC set
- Thickness : 0.15 – 0.23 mm
- Specific contact area : 200 – 250 m2/ m³
3. Aero Reactor (Diffuser)
- Model : Diffuse Air Injection
- Type Air Injection : Non-Clogging-Coarse Bubble
4. Generative Starter
- Type : Cell Activator
5. NutrieBac
- Type : Micro Bac
6. Membrane System
- Quantity : 1 (one) set
b. Screen (Saringan)
- Bar Screen
(Saringankasar)
- Material :
AntiCorrosion,AcidResistant,ChemicalResistantWaste
- Mesh : Ø 1 cm
- Quantity : 1 (one) unit
- Fine Screen
(Saringanhalus)
- Material : AntiCorrosion,AcidResistant,ChemicalResistantWaste
- Mesh : Ø 0,5 cm
- Quantity : 1 (one) unit
c. InletPump
(Pompa celupuntukmengalirkan air limbahdaribakequalisasikeBioreactor)
- Max. Flow rate : min. 2lt/minute
- Power Electric : 150 – 250Watt, 220 V, 1 phase, 50 Hz
- Quantity : 2 (two) units
d. CirculationPump
(Pompa sirkulasi Bioreactor)
- Max flow rate : min. 2lt/minute
- Max head :6m
- Power Electric : 75 - 150Watt, 220 V, 1 phase, 50 Hz
- Quantity : 1 ( one ) unit
e. Blower
- Power Electric : 180 – 750Watt, 1 phase, 220 V, 50 Hz
- Quantity : 2 ( two ) unit
f. Water Meter
- Type : Analog flowmater
- Quantity : 2 ( two ) unit
g. Unit Klorinasi
- System : Dosing Pump
- Capacity : min. 0,04 ltr / hour
- Power Electric : 12 Watt, 220V, 1 phase, 50 Hz
h. Tangki Kimia
- Material : Mild Steel linning FRP
- Volume : 100 lt
- Quantity : 1 ( one ) unit
i. Panel Controle
(Panel listrik)
- Type : Free Attached
- Standard : PLN
- StandartComponen : Thermal Overload, Timer , Circuit Breaker, Indicating Lamp,
Horn Alarm,Relay, Volt meter, Amperemeter, Selector Switch On
– Off, Selector Ampere meter
Panel Box
- Material : Mild Steel
- Type : Outdoor
- Quantity : 1 (one) unit
j. ContructionWork
- Pipping( jaringanperpipaanAirLimbah)
InterconnectionSystem: AssemblingSystem.Anti-corrosion
InterconnectionWater( InterkoneksiAir): PVC
Material : PVCTYPED: Ø3”
PVCTYPED: Ø4”
- Controltank : Pairbrick(pasanganbata)
- Foundation : Concrete
- Equalizationtank : AntiCorrosion,AcidResistant,ChemicalResistantWaste
- CanopyIPAL : MainframeMSHollow&Roof: zincalum
- Chlorinationtank : Pairbrick(pasanganbata)
- FishPond : Pairbrick(pasanganbata)
- installation off encingaround IPAL (pasangan pagar keliling IPAL)
- GardenaroundIPAL : Absrtak minimalis (taman di sekeliling IPAL)
- jumlah : 1 paket
b. Pondasi IPAL
- konstruksi : beton bertulang
- tebal : 150 mm
- lantai / permukaan : dikeramik
- jumlah : 1 paket
c. Atap IPAL
- konstruksi : besi galvanis / hollow
- tinggi : 2,5 m
- model : kanopi metal roof / setara
- jumlah : 1 paket
d. Bak Indikator
- konstruksi : pasangan bata
- dimensi : minimal 0,4 m x 0,4 m x 0,5 m
- jumlah : 1 paket
e. Pagar pelindung
- konstruksi : BRC
- tinggi : minimal 0,9 m
- jumlah : 1 paket
12. Surat pernyataan kesanggupan dari pabrikan pendukung IPAL yang menjamin mutu
outlet IPAL memenuhi baku mutu;
13. Surat pernyataan kesanggupan : menyerahkan barang 100% baru dan baik, melakukan
uji fungsi, menyerahkan manual operasi, melakukan pelatihan pengoperasian ipal dari
penyedia;
C. PENJELASAN UMUM
1. Lapangan kerja akan diserahkan kepada kontraktor dalam keadaan seperti waktu
pemberian penjelasan dan sebelum memulai pekerjaan dianggap mengetahui benar
letak, batas-batas tanah maupun situasi tanah pada waktu itu.
2. Kontraktor wajib menyelesaikan pekerjaan hingga lengkap yaitu dengan membuat,
memasang, menyediakan bahan-bahan bangunan, alat-alat dan sebagainya yang
berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan tersebut.
3. Setiap pekerjaan yang akan di mulai kontraktor maupun yang sedang dilaksanakan
kontraktor wajib berhubungan dengan pengawas untuk menyaksikan sejauh tidah
ditentukan lain untuk mengesahkannya.
4. Sebelum pekerjaan dimulai kontraktor harus mengajukan jadwal pelaksanaan secara
terperinci (Network Planning Bar Chart).
5. Setiap permohonan dari kontraktor maupun pengesahan dari pengawas dianggap sah
dan berlaku serta mengikat jika dilakukan secara tertulis.
6. Penimbunan bahan-bahan di lapangan harus memenuhi syarat-syarat tehnis serta
dapat dipertanggungjawabkan dan tidak menimbulkan bahaya.
7. Jika terjadi perbedaan antara gambar dengan uraian ini, kontraktor wajib
menghubungi pengawas dan Direksi guna mendapatkan pemecahannya.
8. Jika terdapat gambar kerja dan penjelasannya yang kurang atau tidak jelas, kontraktor
boleh melengkapi atas persetujuan pihak Direksi dan pengawas
9. Semua ukuran yang dimaksud dalam persyaratan pelaksanaan ini adalah mengingat
dan dinyatakan lebih lanjut mengenai masing-masing bagian dealam pasal-pasal
selanjutnya yang digunakan dalam sebagai dasar atau pedoman pelaksanaan.
D. GAMBAR-GAMBAR
Gambar-gambar dari RKS ini, yang terdiri dari :
G. PERSIAPAN DILAPANGAN
1. Kontraktor harus menyediakan kantor dan fasilitasnya ditempatkan sedemikian rupa
sesuai dengan apa yang telah disetujui dalam lokasi umum / daerah kerja, dimana
penempatannya harus ± 5 km dari daerah kerja
2. Bangunan untuk penyimpanan bahan-bahan harus diberi bahan pelindung yang
bahannya harus dipilih sedemikian rupa, sehingga bahan-bahan yang disimpan tak
akan mengalami kerusakan
3. Bahan-bahan peralatan dan perlengkapan yang dipakai dalam bangunan dapat berupa
benda baru sama sekali atau bekas pakai, tapi dengan syarat harus dapat berfungsi
4. Perlengkapan Kantor / Direksi keet :
a. Meja Tulis dan Kursi
b. Meja dan Kursi untuk Tamu
c. Satu Papan Tulis
d. Papan untuk menempelkan gambar
e. Meja gambar
f. Buku Tamu, Buku Direksikeet/ Pengawas
g. Dan hal lain yang dianggap perlu
5. Kontraktor harus membuat barak kerja untuk para pekerja dan gudang penyimpanan
barang-barang yang dapat dikunci, tempatnya akan ditentukan oleh Konsultan
Pengawas.
H. JADWAL PELAKSANAAN
1. Jadwal pelaksana diperlukan untuk perencanaan pelaksanaan dan pemantauan
pekerjaan yang benar. Jadwal tersebut diperlukan untuk menguraikan aktivitas
pekerjaan setelah aktivitas dalam program mobilisasi telah diselesaikan
2. Kontraktor wajib memberikan salinan Jadwal Pelaksana rangkap 4 ( empat ) kepada
Konsultan Pengawas, satu salinan Jadwal Pelaksanaan harus ditempel pada dinding
kantor / Direksi keet di lapangan yang selalu diikuti dengan grafik kemajuan pekerjaan
(prestasi kerja)
3. Konsultan Pengawas akan menilai prestasi pekerjaan kontraktor berdasarkan jadwal
pelaksanaan tersebut.
I. FOTO DOKUMENTASI
Selama proses penanganan proyek, pihak pelaksana/kontraktor harus memelihara secara
teliti semua catatan menyangkut perubahan-perubahan / prestasi pekerjaan, mulai dari
kondisi awal lokasi proyek, proses pekerjaan yang terjadi di lokasi proyek hingga pada
pekerjaan akhir finishing sampai di serah terimakan ke pemilik
N. ALAT-ALAT PELAKSANA
Semua alat-alat untuk pelaksana pekerjaan harus disediakan oleh Kontraktor, sebelum
pekerjaan secara fisik dimulai dan dalam keadaan baik dan siap dipakai antara lain :
Q. PEMERIKSAAN PEKERJAAN
1. Sebelum memulai pekerjaan lanjutan yang apabila bagian pekerjaan ini setelah selesai,
akan tetapi belum diperiksa oleh Konsultan Pengawas, Kontraktor diwajibkan
memintakan persetujuan kepada Konsultan Pengawas, apabila Konsultan Pengawas
telah menyetujui bagian pekerjaan tersebut, Kontraktor dapat meneruskan
pekerjaannya.
2. Bila permohonan pemeriksaan itu dalam waktu 2 x 24 jam, (di hitung dari jam
diterimanya surat permohonan pemeriksaan, tidak terhitung hari libur / hari raya),
tidak dipenuhi oleh Konsultan Pengawas, Kontraktor dapat meneruskan pekerjaannya
dan bagian yang seharusnya diperiksa dianggap telah disetujui Konsultan Pengawas.
Hal ini di kecualikan bila konsultan pengawas minta perpanjangan waktu.
3. Bila Kontraktor melanggar point 1, Konsultan pengawas berhak menyuruh
membongkar bagian pekerjaan sebagian atau seluruhnya untuk diperbaiki biaya
pembongkaran dan pemasangan kembali menjadi tanggungan Kontraktor.
R. PEKERJAAN PENDAHULUAN
1. Jalan masuk dan konstruksi jalan
Jalan masuk ke halaman lokasi proyek ini, melalui jalan umum, Kontraktor harus
memeliharanya selama pekerjaan berlangsung.
2. Kontraktor dapat memasang Papan Nama Kegiatan pada tempat yang terlihat umum
dengan ukuran ditentukan kemudian oleh Konsultan Pengawas dan Direksi.
2. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pekerjaan persiapan, penggalian untuk Pondasi, Saluran air hujan, Drainase
pembuang, pengupasan (Cut) perataan tanah dan penimbunan (Fill) untuk perataan
permukaan tanah serrta pemadatan dan sesuai dengan peil/elevasi yang telah
ditentukan.
3. Pekerjaan Penggalian
a. Semua galian harus mencapai kedalaman yang harus disyaratkan dalam gambar
rencana kecuali ditentukan lain oleh pengawas sehubungan dengan keadaan
lapangan dari peil tanah.
b. Pelaksanaan harus merawat tebing galian dan menghindarkan dari kelongsoran.
Untuk itu di pelaksana harus membuat penyangga/penahan tanah jika diperlukan
selama penggalian, karena stabilitas dari permukaan tanah selama penggalian
merupaka tanggung jawab perencana.
c. Semua akar-akar, batang-batang pohon yang terpendam maupun beton atau
tembok/ pondasi, pipa-pipa yang tidak terpakai atau halangan lain yang dijumpai
pada saat penggalian harus dikeluarkan dan dibuang
d. Pada saat penggalian pipa-pipa drainase, gas, air bersih dan kabel-kabel yang
masih berfungsi harus diamankan dan di jaga agar jangan sampai rusak atau cacat,
apabila hal tersebut dijumpai, maka pelaksana harus segera memberitahukan
kepada pengawas atau pimpinan kegiatan untuk mendapatkan interupsi lebih
lanjut.
e. Apabila terjadi kerusakan-kerusakan pada barang tersebut diatas, maka pelaksana
harus segera memberitahukan kepada pengawas atau Pemimpin Kegiatan dan
pihak yang berwenang dan segera mengganti semua kerusakan tersebut atas biaya
sendiri.
f. Semua galian harus diperiksa terlebih dahulu oleh pengawas sebelum
melaksanakan pengawasan selanjutnya, pelaksana harus mendapat
ijin/persetujuan tertulis dari pengawas.
g. Apabila penggalian dilakukan sampai dibawah level yang tercantum dalam gambar
rencana tanpa interuksi tertulis dari pengawas, maka bagian yang tergali tersebut
ahrus diisi beton 1 : 3 : 5
5. Pekerjaan penyelesaian
a. Seluruh daerah kerja termasuk penggalian dan penimbunan harus merupakan
daderah betul-betul seragam dan bebas dari permukaan yang tidak merata.
b. Seluruh lapisan akhir ( finshih grade ) harus benar-benar memenuhi peil yang
dinyatakan dalam gambar, bila diakibatkan oleh penurunan , timbunan
memerlukan tambahan material yang tidak lebih dari 3 cm, maka bagian atas
timbunan tersebut harus digaruk terlebih dahulu sebelum material timbunan
tambahan dihamparkan, untuk selanjutnya dipadatkan sampai mencapai elevasi
dan sesuai dengan persyaratan teknis lainnya.
c. Seluruh sisa penggalian yang tidak memenuhi syarat untuk bahan pengisi/
timbuanan, seluruh puing-puing, reruntuhan dan smapah-sampah harus
disingkirkan dalam lokasi.
T. PEKERJAAN PONDASI
1. Ketentuan Umum
Pondasi yang digunakan adalah pondasi tapak plat beton bertulang, pondasi plat di
pasang sesuai bentuk dan ukuran pondasi yang tertera dalam gambar kerja.
4. Bahan :
a. Cement Portland
Cement Portland yang dipakai harus dari jenis I menurut peraturan Semen
Indonesia 1972 (NI – 8) atau British Standart No. 12 tahun 1965. Semen harus
sampai ditempat pekerjaan dalam kondisi baik serta dalam kantong-kantong semen
asli pabrik. Merk semen PC dianjurkan buatan dalam negeri. Semen harus
disimpan dalam gudang kedap air, berventilasi baik diatas lantai beralaskan papan.
Kantong – kantong semen tidak boleh ditumpuk lebih dari 10 lapis. Penyimpanan
selalu terpisah untuk setiap pengiriman.
c. Air
Air untuk campuran dan pemeliharaan memakai air yang bersih dan tidak
mengandung zat – zat yang dapat merusak mutu beton. Air tersebut juga
memenuhi standart menurut PBI 1971 (NI -2) padal 3.6
3. Pengiriman tulangan
Semua tulangan saat pengiriman tidak boleh ditekuk kecuali untuk tulangan
berdiameter lebih kecil 19 mm.
4. Pembengkokan tulangan.
Semua tulangan harus dibengkokkan dalam keadaan dingin, kecuali disetujui dengan
cara lain oleh Pengawas. Tulangan yang sudah tertanam dalam beton tidak boleh
dibengkokkan dilapangan.
5. Permukaan tulangan.
Pada saat beton di cor,keadaan permukaan tulangan harus bersih, bebas dari lumpur,
minyak, atau segala jenis cairan / zat / benda pelapis bukan logam yang dapat
mengurangi lekatan beton terhadap tulangan.
6. Penempatan tulangan.
Semua tulangan harus ditempatkan/disetel sesuai gambar. Tulangan ditempatkan
sedemikian rupa agar tetap terjamin ditempatnya, tidak mudah tergeser akibat adanya
pekerjaan pengecoran.
7. Pemasangan besi beton harus seteliti mungkin sesuai dimensi yang dalam gambar
konstruksi, diikat kuat dengan kawat beton dan dengan kait-kait, dapat tegal lurus
dengan deking (beton tahu) dan disetujui oleh pengawas. Sambungan besi beton hanya
boleh dilakukan pada daerah / tempat tertentu dan disambung dengan las atau cara
lain yang sudah mendapat persetujuan pengawas.
8. Begisting beton dapat berupa kayu, atau bahan lain yang layak dari segi kwalitas untuk
digunakan dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan dari pihak direksi
V. PEKERJAAN BETON
Lingkup pekerjaan yaitu pekerjaan plat beton, sloof, balok, ring balok, semua pekerjaan
beton tersebut sesuai dengan bestek/gambar kerja.
1. Material
a. Cement Portland
Cement Portland yang dipakai harus dari jenis I menurut peraturan Semen Indonesia
1972 (NI – 8) atau British Standart No. 12 tahun 1965. Semen harus sampai ditempat
pekerjaan dalam kondisi baik serta dalam kantong-kantong semen asli pabrik. Merk
semen PC dianjurkan buatan dalam negeri. Semen harus disimpan dalam gudang kedap
air, berventilasi baik ± 30 cm diatas lantai beralaskan papan. Kantong – kantong semen
tidak boleh ditumpuk lebih dari 10 lapis. Penyimpanan selalu terpisah untuk setiap
pengiriman
- Agregat untuk pekerjaan beton harus terdiri dari campuran agregat kasar dan
halus, berisi batu pecah yang bersih, keras dan awet, atau kerikil sungai alam atau
kerikil dan pasir dari sumber yang disaring dan semua agregat alam harus di cuci
- Ukuran maksimum agregat kasar tidak boleh lebih besar dari tiga perempat ruang
bebas minimum di antara batang-batang tulangan dan antara batang tulangan dan
cetakan (acuan).
- Agregat halus harus bergradasi baik dari kasar sampai halus dengan hampir seluruh
pertikel lolos saringan 4,75 cm
- Semua agregat halus, harus bebas dari sejumlah bahan organic dan jika diminta
demikian oleh Direksi harus diadakan pengujian kandungan organic menggunakan
pengujian kolorimetrik dan setiap agregat yang gagal pada tes warna harus ditolak.
- Pasir laut tidak dapat dipergunakan
- Bersih dari kotoran yang dapat menghalangi ikatan dengan Portland cement, jika
agregat ternyata kotor, sebelum dipakai harus dicuci terlebih dahulu
- Agregat yang akan dipakai terlihat terlalu kering, maka sebelum digunakan dibasahi
dengan air secukupnya sehingga mencapai kondisi SSD (Saturated Surfuace Dry)
- Agregat yang dipakai agregat alami atau buatan berupa batu pecah yang diperoleh
dari pemecahan batu dengan spesifikasi sesuai menurut ASTM C – 33 dan
mempunyai ukuran terbesar 2,5 cm
- Agregat kasar terdiri dari butir – butir yang kasar, keras tidak berpori dan
berbentuk kubus, bila ada butir yang pipih maka tidak boleh melebihi 20% dari
Value.
- Persyaratan gradasi Agregat :
(% berat lolos)
Ukuran saringan
50 2 100
37 1½ 95 – 100 100
25 1 - 95 – 100 100
19 ¾ 35 – 70 - 90 – 100 100
13 ½ - 25 – 60 - 90 – 100
10 3/8 100 10 – 30 - 20 – 55 40 – 70
1,18 #16 45 – 80
0,3 #50 10 – 30
0,15 #100 2 – 10
- Agregat bahan-bahan yang berukuran sama dari berbagai sumber harus ditimbun
dalam timbunan terpisah dan hanya akan digunakan dalam struktur yang terpisah.
c. Air
- Air yang digunakan harus bersih dan jernih, bebas dari bahan-bahan yang
merugikan seperti minyak, garam, asam basa, gula atau zat organic.
- Untuk adukan dan pemeliharaan beton, air yang dipakai harus bebas juga dari
bahan-bahan organic yang dapat mengurangi mutu beton.
- Air harus memenuhi persyaratan dan mendapat persetujuan Direksi
d. Bahan tambahan
- Penggunaan bahan pencampur (concrete admixture) tidak diijinkan tanpa
persetujuan tertulis dari pihak Direksi.
- Apabila akan digunakan bahan pencampur, pelaksana harus mengadakan
percobaan-percobaan perbandingan berat dan CW ratio dari penambahan bahan
camppuran tersebut, kubus beton yang berumur 7, 14 dan 21 hari harus dilaporkan
kepada Direksi untuk dimintakan persetujuannya.
e. Bekisting
Dapat menggunakan kayu kelas II, multipleks dengan tebal minimal 9 mm atau plat
baja, dengan syarat – syarat memenuhi ketentuan-ketentuan yang tersebut dalam PBI
NI-2 1971.
Macam Pekerjaan
a. Pengadukan dilakukan dengan mesin pengaduk beton (Mollen / Ready Mix), mesin
pengaduk harus betul-betul kosong dan bersih sebelum digunakan.
b. Bahan-bahan pembentuk Agregat harus dicampur dan diaduk selama ± 1,5 menit
setelah semua bahan ada di dalam mesin pengaduk beton.
c. Mesin pengaduk tidak boleh dibebani melebihi kapasitas yang telah ditentukan
Begisting/Acuan
Begisting harus dibuat berdasarkan dimensi yang tertera di dalam gambar rencana/bestek.
a. Sambungan begisting harus dibuat benar-benar rata, selalu diperiksa horizontal dan
vertical, untuk mencegah lendutan beton setelah begisting di bongkar
b. Rangka/penguat begisting harus dipasang sedemikian rupa sehingga dapat menjamin
kokohnya bekisting
c. Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, bagian dalam begisting harus dalam keadaan
bersih dari semua kotoran maupun serpihan kayu
Persiapan Pengecoran
1. Untuk mendapatkan kualitas / mutu hasil pekerjaan beton yang baik maka metode
pelaksanaan dan pengawasan di lapangan harus betul – betul baik dan terkoordinasi
antara pelaksana, mandor pekerjaan dan pengawas.
a. Selisih ukuran, kelurusan vertical dan horizontal, kesempurnaan kerataan
permukaan beton, sudut, tali air dan sebagainya harus disepakati secara wajar
b. Apabila kegagalan pekerjaan beton melebih toleransi tersebut diatas maka pelaksana
pekerjaan harus memperbaikinya
X. PEKERJAAN PLESTERAN
Persiapan dinding yang akan diplester, semua bahan plesteran harus diaduk dengan
manual/mesin. Sebelum di mulai pekerjaan sebaiknya dinding di siram dengan air secara
merata. seluruh bidang dinding yang akan diplester harus dibersihkan dan lubang-
lubang yang tidak diperlukan ditutup dengan rapi.
2. Warna :
- Untuk masing-masing warna harus seragam
- Warna yang tidak seragam harus diganti/dibongkar.
3. M u t u : Tingkat I (satu)
4. Ukuran/jenis dan pemakaian : sesuai ukuran yang tertera pada gambar / ketentuan
Konsultan Perencana. Dipasang sebagai finishing lantai pada seluruh detail yang
ditunjukan/ disebutkan dalam gambar. Pola pemasangan sesuai yang ditunjukkan
dalam detail gambar
5. Bahan pengisi : Grout/ pengisi semen berwarna
6. Bahan perekat : Adukan spesi 1 PC : 3 pasir diberi bahan tambahan penguat berupa
bahan perekat untuk meningkatkan kekedapan terhadap air dan menambah daya
lekat dengan jumlah pengunaan sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat bahan
perekat tersebut.
7. Pengendalian pekerjaan keramik ini harus sesuai dengan peraturan-peraturan
ASTM, NI-19, PUBI 1982 pasal 31 dan SII-0023-81.
8. Semen Portland yang digunakan dianjurkan produk dalam negeri yang mempunyai
mutu terbaik dari satu jenis merk atas persetujuan Konsultan Perencana/Direksi
Pengawas dan memenuhi syarat-syarat dalam NI-8,
9. Untuk bahan pengisi/grouting dan bahan perekat juga dianjurkan produk dalam
negeri
Z. PEKERJAAN PLUMBING
Pekerjaan plumbing ini meliputi :
sedangkan pada posisi kabel yang lain tidak diperbolehkan menyambung (banyak
sambungan karena menggunakan sisa kabel)
- Pada tempat-tempat persilangan dan penyeberangan di atas tembok muka kawat itu
dimasukkan ke dalam pipa sebagai pengaman
- Semua kabel yang dimasukkan ke dalam pipa tidak boleh ada sambungan.
- Tarikan kabel di atas harus cukup tegang dan kencang tetapi isolasi tidak boleh
rusak karenanya
5. Pemasangan Saklar, Stop Kontak, ‘Sekringkast’, dan lain-lain.
- Pemasangan saklar kapasitas 6A atau lebih sesuai beban, 250V stop kontak 15 Amp
dari ebonit warna ex. Brocco atau setara yang disetujui direksi, semua pasangan
dalam (inbouwmounting).
- Bagi saklar lampu ruang minimum 2 saluran, untuk mencegah lampu padam semua
bila ada kerusakan
6. Jenis Lampu yang Digunakan.
- Semua lampu dipasang menempel pada langit-langit, untuk itu supaya disediakan
penggantung langit-langit khusus. Pemasangan/jenis/posisi lampu disesuaikan
dengan gambar rencana.
- Untuk pembagian grup diatur sedemikian sehingga bila salah satu grup putus
penerangan dan atap stop kontak pada ruangan itu tidak padam seluruhnya.
- Seluruh penerangan harus dilengkapi dengan lampu sesuai gambar, dipasang
sampai menyala.
7. Ukuran Isolasi
Ukuran isolasi ditentukan antara ½ ohm sampai 0,3 ohm.
Teknik pelaksanaan dengan melapisi Plat lantai dengan serat fiber secara merata terlebih
dahulu kemudian dilapisi water proofing.
Ö. PEKERJAAN PAGAR
1. Pagar tersebut harus praktis, permanen dan kontraktor harus bertanggung jawab
untuk semua pemakaian dan segala sesuatu yang timbul sampai seluruh pekerjaan
selesai
2. Pagar tersebut harus diawasi secara rutin dan dipelihara seperti kondisi yang ada.
3. Pagar permanen harus dibangun seperti yang ditunjuk dalam Gambar
rencana/Bestek, harus tegak lurus dan lokasinya harus sesuai dengan seperti yang
ditunjuk dalam Gambar rencana/bestek
4. Material pagar harus sesuai dengan yang ditetapkan dalam Rencana Kerja dan
Syarat-syarat/RKS.
PENUTUP
a) Sebelum Penyedia Jasa Konstruksi mengadakan penyerahan pekerjaan untuk pertama
kalinya, wajib meneliti semua bagian pekerjaan yang belum sempurna dan harus
diperbaiki, dan seluruh lokasi sudah harus bersih dari sisa bahan bangunan.
b) Meskipun telah ada pengawas dan unsur-unsur lainnya, semua penyimpangan dari
ketentuan rencana dan gambar menjadi tanggungan pelaksana, untuk itu pelaksana
harus menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin.
c) Hal–hal yang tercantum dalam gambar dan RKS ini diharapkan baca dan diteliti sebelum
mulai melaksanakan pekerjaan ini.
d) Apabila terdapat perbedaan persepsi antara gambar kerja dan detail-detailnya dengan rks
ini maka dikonsultasikan terlebih dahulu bersama dengan Pemilik Kegiatan, Perencana
dan pengawas.
e) Selama masa pemeliharaan, kontraktor wajib merawat, mengamankan, memperbaiki
segala cacat yang timbul, sehingga sebelum penyerahan kedua dilaksanakan pekerjaan
benar-benar telah sempurna.
f) Pekerjaan yang nyata-nyata menjadi bagian dari bangunan ini, tetapi tidak
diuraikan atau dimuat dalam RKS, harus tetap dikerjakan dan diselesaikan oleh
Kontraktor, untuk penyelesaian yang lengkap dan sempurna menurut
pertimbangan Direksi / Konsultan Pengawas.
g) Kontraktor wajib membuat gambar As built Drawing untuk seluruh pekerjaan
yang telah dikerjakan, dan diserahkan kepada pemilik kegiatan dengan jumlah
copyan disesuaikan dengan kebutuhan.