Anda di halaman 1dari 28

SEMINAR PROPOSAL

PENELITIAN
SINTESIS EDIBLE FILM DARI KITOSAN LIMBAH
CANGKANG KEPITING DAN PATI KULIT
PISANG
AYU PUSPITA KANDHI HARIYANTO
NPM. 17031010095

MUHAMAD DENDY HARTONO


NPM. 17031010120
PENDAHULUAN
PENELITIAN
PENELITIAN TERDAHULU
THE EFFECT OF THE ADDITION OF
PEMBUATAN EDIBLE FILM DARI PATI BUAH GLYCEROL AND CHITOSAN IN THE
Perbandingan LINDUR DENGAN PENAMBAHAN GLISEROL BIODEGRADABLE PLASTICS
DAN KARAGINAN (Jacoeb dkk., 2014) PRODUCTION FROM “PORANG”
FLOUR (Puspita dkk., 2015)
PATI BUAH LINDUR TEPUNG PORANG
BAHAN KARAGINAN KITOSAN
GLISEROL GLISEROL
Pati 4% Tepung Porang 2.5 gram
VARIABEL Karangenan 2%; 2,5% dan 3% Kitosan 0% 0.5%; 1%; 1.5%
Gliserol 1%; 1,5% Gliserol 3%, 7%, dan 10%
ANALISIS WVP, Tensile Strength, Elongasi FTIR, Tensile Strength, Elongasi
Ekstraksi Karanginan, Pengambilan Pati,
METODE Pencampuran Bahan
Pencampuran Bahan
Perbedaan nilai ketebalan disebabkan oleh sifat
gliserol, karagenan dan pati yang sama-sama Didapatkan plastik pengemasan makanan de-
bersifat hidrofilik hingga mengikat lebih banyak ngan keadaan optimum telah terbentuk pada
KESIMPULAN air yang akan menguap setelah proses pengove penambahan 3% gliserol dan 1,5% kitosan de
-nan. Semakin tinggi nilai ketebalannya maka si- -ngan tensile strength sebesar 2,14 MPa, dan
fat dari edible film yang dihasilkan akan semakin elongasi sebesar 22,5%
kaku dan keras
KAJIAN KARAKTERISTIK PEMBUATAN
SINTESIS BIOPLASTIK DARI KITOSAN-
EDIBLE FILM DENGAN KOMBINASI PATI BIJI
PATI KULIT PISANG KEPOK DENGAN
Perbandingan NANGKA DAN ALGINAT SEBAGAI PENGEMAS
PENAMBAHAN ZAT ADITIF
MAKANAN BERBASIS BIODEGRADABLE
(Agustin & Padmawijaya, 2016)
(Hakiim & Sari, 2017)
PATI KULIT PISANG KEPOK
PATI BIJI NANGKA
BAHAN KITOSAN & ZNO
ALGINAT
GLISEROL
Kitosan 1%,2% dan 4%
Pati 0%,10%,20%,30%,40%,50% Pati 1.5%, 2.5%, 3.5%
VARIABEL
ZnO 1%, 3%, 5% Alginat 0.5%, 1%, 1.5%
Gliserol 0, 5,10 ml
ANALISIS WVTP dan FTIR Tensile Strenght
METODE Pembuatan Pati dan Pencampuran Bahan Pembuatan Pati dan Pencampuran Bahan
Semakin tinggi komposisi kitosan, maka
nilai dari tensile strength akan semakin
Semakin tinggi penambahan konsentrasi campuran
tinggi, sedangkan untuk elongasi
material pada suhu tinggi menghasilkan larutan edible
KESIMPULAN akan menurun. Untuk komposisi pati,
film dengan penyusun matriks yang banyak sehingga
Semakin banyak pati yang ditambahkan
luas permukaan film yang terbentuk semakin lebar
maka nilai dari tensile strength menurun
LATAR BELAKANG
PENELITIAN
Sintesis EDIBLE FILM dari Kitosan
Cangkang Kepiting dan Pati Kulit Pisang
Limbah kulit pisang yang dibuang dan
dikubur dalam landfill dapat
menghasilkan senyawa CH4 dan CO2
yang dapat merusak lapisan ozon
Limbah cangkang kepiting yang
melimpah dapat mengganggu
lingkungan, yaitu bau tidak sedap
dan pencemaran air
Bahan pengemas Penggunaan plastik
plastik yang cukup yang meningkat
berbahaya, menyebabkan masalah
menyadarkan lingkungan karena
masyarakat, sehingga
sifatnya yang
permintaan kemasan
biodegaradable non-biodegradable
meningkat
TUJUAN dan MANFAAT
PENELITIAN
TUJUAN MANFAAT

1. Mensintesis edible
1. Menghasilkan edible film dengan
film dari kitosan dan pati
komposisi dalam kondisi optimum.
2. Mengetahui
karakteristik dari edible 2. Memberikan media informasi
film dari kitosan limbah bahwa edible film dapat diperoleh
cangkang kepiting dan dengan menggunakan metode
pati kulit pisang sintesis.
3. Untuk menentukan
kondisi optimum pada 3. Memanfaatkan limbah cangkang
sintesis edible film dari kepiting dan kulit pisang sehingga
kitosan limbah dapat mengurangi pencemarannya
cangkang kepiting dan di lingkungan.
pati kulit pisang.
TINJAUAN PUSTAKA
PENELITIAN
Memperpanjang
Edible Film masa simpan

Jika tidak
dikonsumsi,
edible film
Edible film merupakan masih
lapisan tipis yang ramah
berfungsi sebagai lingkungan
pengemas atau pelapisan
makanan yang sekaligus
Pembawa komponen
dapat dimakan bersama
makanan yaitu
dengan produk yang vitamin, mineral,
dikemas antioksidan,
antimikroba.
Kitosan Kepiting mengandung persentase
Cangkang kitin paling tinggi (70%) diantara
bangsa-bangsa krustasea,
Kepiting insekta, cacing maupun fungi.
Kitosan merupakan
senyawa dengan rumus
kimia poli(2-amino-2-dioksi
-β-D-Glukosa) yang dapat
dihasilkan dengan proses
hidrolisis kitin Keberadaanya
menggunakan basa kuat. melimpah
Pemanfaatan kitosan
sebagai bahan tambahan Masih sedikit
pada pembuatan edible penanganan limbah
film berfungsi untuk terhadap cangkang
memperbaiki kekuatan kepiting
lembar edible film yang
dihasilkan.
Kulit pisang memiliki
Pati Kulit kandungan pati sekitar
Pisang 18,50%

Pati merupakan salah satu


jenis polisakarida yang
bersifat terurai
(biodegradable). Pati sering
Mudah
digunakan dalam industri
ditemukan
pangan sebagai
biodegradable film untuk
menggantikan polimer plastik
karena ekonomis, dapat Memiliki nilai jual jika digunakan
diperbaharui, dan sebagai bahan baku makanan
memberikan karakteristik
fisik yang baik.
Gliserol cukup efektif digunakan
Plasticizier untuk meningkatkan sifat plastis
film karena memiliki berat molekul
Gliserol yang kecil

Plasticizier didefinisikan sebagai


zat non volatil, bertitik didih Relatif
tinggi, yang pada saat murah
ditambahkan pada material lain
dapat mengubah sifat fisik dari
material tersebut. Penambahan
plasticizier dapat menghasilkan
produk film yang elastis.
Plasticizier berfungsi untuk Dapat diperbaharui dan
meningkatkan elastisitas berdegradasi secara alami
dengan mengurangi derajat
ikatan hidrogen dan
meningkatkan jarak antar
molekul dari polimer.
Penentuan Kondisi Optimum
Optimasi Hasil

Dalam melakukan eksperimen percobaan, hasil yang


didapatkan terkadang tidak sesuai dengan hasil yang
tidak optimum. Maka, untuk menentukan kondisi
optimum dalam suatu perancangan eksperimen dapat
dilakukan dengan optimasi dengan menggunakan
metode. Metode tersebut adalah Response Surface
Methodology (RSM).

Persamaan dan hasil optimasi didapatkan dengan


menggunakan software Minitab 18. Dalam software ini
hasil optimal akan ditunjukkan dengan menggunakan
grafik serta angka hasil perhitungan.
Interaksi
antara
Kitosan-
Gliserol-Pati
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Sintesis Edible Film

1 2 3 4

PENGATURAN KOMPOSISI KOMPOSISI PLASTICIZIER


TEMPERATUR PATI KITOSAN (GLISEROL)
HIPOTESIS

Hipotesis dalam penelitian ini yaitu,

Komposisi bahan baku edible film meliputi pati, kitosan


dan gliserol dapat mempengaruhi karakteristik dari
edible film seperti kuat tarik, kelarutan dalam air,
pemanjangan edible film, dan gugus fungsi utama
dalam edible film.
RENCANA
PENELITIAN
Bahan Penelitian

Bahan Baku: Bahan Lain:


1. Cangkang Kepiting 1. Aquadest
2. Kulit Pisang 2. Natrium Hidroksida
3. Gliserol 3. Asam Asetat
4. Asam Klorida
Alat Penelitan
RANGKAIAN ALAT
4 Keterangan:
1. Hot Plate Magnetic Stirer
2. Magnetic Capsule
3. Beaker Glass
5 3
4. Termometer
5. Statif
Alat Lainnya:
1. Neraca Analitik
2 2. Gelas Ukur
3. Petridish
4. Labu Ukur
5. Pipet Tetes
6. Corong Kaca
1
7. Kertas Saring
Kondisi yang Dijalankan

Kondisi yang ditetapkan


1. Waktu pengadukan 30 menit
2. Suhu pengadukan 80oC Kondisi yang diubah
3. Waktu pengeringan 6 jam 1. Kitosan : Pati (w/w dari total padatan 5 gr)
4. Suhu pengeringan 50oC 1:9 ; 2:8 ; 3:7 ; 4:6 ; dan 5:5
5. Asam Klorida 2 M 2. Konsentrasi Gliserol (v/v dari volume total
6. Asam Asetat 1% kitosan dan pati sebanyak 100 ml)
7. Natrium Hidroksida 20% 1%; 2%; 3%; 4%; dan 5%
8. Natrium Hidoksida 1 M
Prosedur Penelitian
Pembuatan Kitosan
dari Cangkang
Kepiting
Tahap Deproteinasi,
Demineralisasi, dan
A Deasetilasi

Pembuatan Pati dari B C Pembuatan Edible


Kulit Pisang Film
Pengendapan Sari Kulit Sintesis Edible Film
Pisang dari Kitosan dan Pati
Pembuatan
Kitosan dari
Cangkang
Kepiting
Pembuatan
Pati dari
Kulit Pisang
Sintesis
Edible Film
Uji Analisis Edible Film

Uji Tensile Strength

Uji Elongation

Uji Kelarutan Dalam Air

Uji FTIR
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai