Anda di halaman 1dari 23

Gizi pada Lansia

Rahmadaniar Aditya P, S.Kep.,Ns.,M.Tr.Kep


Kebutuhan Nutrisi
pada Lansia
Bagi lansia pemenuhan kebutuhan gizi yang
diberikan dengan baik dapat membantu dalam
proses beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan yang dialaminya selain itu
dapat menjaga kelangsungan pergantian sel-sel
tubuh sehingga dapat memperpanjang usia.

2
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEB. GIZI PADA
LANSIA

✘ Berkurangnya kemampuan mencerna makanan akibat


kerusakan gigi atau ompong
✘ Berkurangnya indera pengecapan mengakibatkan penurunan
terhadap cita rasa manis, asin, asam, dan pahit
✘ Esophagus/kerongkongan mengalami pelebaran
✘ Rasa lapar menurun, asam lambung menurun
✘ Gerakan usus atau gerak peristaltik lemah dan biasanya
menimbulkan konstipasi
✘ Penyebaran makanan di usus menurun
3
Berdasarkan kegunaannya bagi tubuh, zat gizi dibagi ke dalam
tiga kelompok besar, yaitu:
Kelompok zat energi :
- Bahan makanan yg mengandung karbohidrat
- Bahan makanan yg mengandung lemak
Kelompok zat pembangun yaitu makanan yg banyak mengandung protein
Kelompok zat pengatur meliputi bahan-bahan yang mengandung vitamin dan
mineral

4
Masalah Gizi pada Lansia
“ GIZI KURANG
Gizi kurang sering disebabkan oleh masalah-masalah sosial
ekonomi dan juga karena gangguan penyakit. Bila konsumsi
kalori terlalu rendah dari normal. Apabila hal ini disertai dengan
kekurangan protein menyebabkan kerusakan-kerusakan sel yg
tidak dapat diperbaiki, akibatnya rambut rontok, daya tahan
terhadap penyakit menurun, kemungkinan akan mudah terkena
infeksi

6
“ Malnutrisi
Tanda dan gejala malnutrisi pada lansia dapat bervariasi, di antaranya mengalami penurunan
minat pada makanan dan minuman, penurunan asupan makanan, kelelahan, sulit
berkonsentrasi, serta sering merasa kedinginan.
Selain itu, tanda dan gejala malnutrisi pada lansia adalah jaringan otot dan lemak di tubuh yang
semakin menipis. Hal ini bisa dilihat dari semakin mengecilnya diameter lengan atau paha
lansia.
Malnutrisi pada lansia juga bisa menyebabkan peningkatan risiko operasi dan waktu yang
lebih lama untuk penyembuhan luka.
Dalam kasus yang lebih parah, malnutrisi mengakibatkan kulit menjadi tipis, kering, tidak
elastis, pucat, dan dingin. Lalu, pipi dan mata tampak cekung karena lemak menghilang dari
wajah. Rambut menjadi kering dan jarang, serta mudah rontok.
Tidak hanya berpengaruh pada fisik, malnutrisi juga dapat memengaruhi psikis sehingga lansia
menjadi mudah tersinggung hingga mengalami depresi.

7
“ KEKURANGAN
VITAMIN
Bila konsumsi buah dan sayuran salam makanan kurang dan
ditambah dengan kekurangan protein dalam makanan akibatnya
nafsu makan berkurang, penglihatan menurun, kulit kering.

8
“ Dehidrasi
Lansia umumnya terjadi kemunduran sensitivitas rasa haus. Oleh
sebab itu, asupan air minum pada lansia sebaiknya berdasarkan
takaran atau tidak membiarkan hingga rasa haus itu muncul. Jumlah
kebutuhan air minum pada lansia kurang lebih 1,5 liter per hari.
Dianjurkan para lansia tidak diberikan air minum terlalu banyak
karena akan menimbulkan gejala buang air kecil (BAK) berlebih.
Sementara, BAK terlalu sering bisa menyebabkan unsur kalium pada
tubuh keluar terlalu banyak

9
“ Anemia
Ada beberapa penyebab sesesorang atau lansia bisa
mengalami anemia, di antaranya yakni:
✘ Asupan dan penyerapan zat besi (Fe) berkurang
✘ Kekurangan vitamin B12
✘ Kekurangan asam folat

10
“ umumnya
Ostoeporosis
✘ Para lansia kemungkinan besar akan mengalami
osteoporosis. Hal itu terjadi karena pada
osteoporisis disebabkan oleh
menurunnya kepadatan tulang seiring
bertambahnya usia. Namun, kondisi itu bisa
semakin parah apabila para lansia kurang
asupan kalsium. Akibat terjadinya osteoporosis
tidak lain adalah tulang menjadi mudah patah

11
PEMANTAUAN STATUS NUTRISI

12
Penimbangan Berat Badan
Berat badan merupakan salah satu ukuran tubuh yang
memberikan gambaran massa Jaringan tubuh. Berat badan sangat
dipengaruhi oleh keadaan yang mendadak, seperti terserang
penyakit infeksi atau diare, konsumsi makan yang menurun.
Sebagai indikator status gizi, berat badan dalam bentuk indeks
berat badan menurun umur ( BB/U ). Tinggi badan menurut
Umur ( TB/U), dan berat badan menurut Tinggi Badan (BB/BT)
memberikan gambaran saat ini.

13
Tinggi Badan
Tinggi Badan merupakan parameter yang penting bagi keadaan yang
lalu dengan keadaan yang sekarang, jika umur tidak diketahui. Tinggi
badan memberikan gambaran pertumbuhan tulang yang sejalan dengan
pertumbuhan umur. Berbeda dengan berat badan dan tinggi badan tidak
banyak mempengaruhi suatu keadaan yang tidak mendadak. Tinggi
badan dalam suatu hasil pertumbuhan secara kumulatif semenjak lahir,
karena itu memberikan gambaran tentang riwayat hidup pada masa lalu.
Tinggi badan juga erat kaitanya dengan masalah sosial ekonomi. Karena
itu indeks ini selain digunakan sebagai indikator status gizi juga dipakai
untuk melihat keadaan perkembangan sosial ekonomi.
14
Lingkar Lengan Atas
Pengukuran LLA atau LILA dapat digunakan untuk mengetahui status gizi bayi,
balita, dan bumil, anak sekolah serta dewasa. Indeks ini dapat digunakan tanpa
mengetahui umur. Dapat digunakan untuk nenentukan otot lengan. Lingkaran otot
lengan merupakan gambaran dari massa otot tubuh.

15
Cara mengukur Status Gizi
Status gizi merupakan komponen yang terdiri dari beberapa masukan
makanan terhadap kecukupan gizi yang dapat dilihat dengan mempergunakan
Indeks Massa Tubuh (IMT). Batasan berat badan normal orang dewasa
ditentukan orang dewasa dan berdasarkan nilai body massa indeks (BMI). Di
Indonesia istilah BMI di terjemahkan dengan indeks massa tubuh (IMT). IMT
merupakan alat sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa
khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan.
Maka mempertahankan berat badan normal memungkinkan seseorang dapat
mencapai usia harapan hidup lebih panjang.

16
17
Perencanaan Makanan untuk
Lansia
✘ Makanan harus mengandung zat gizi dari makanan yg beraneka ragam, yg
terdiri dari : zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur
✘ Perlu diperhatikan porsi makanan, jangan terlalu kenyang. Porsi makan
hendaknya diatur merata dalam satu hari sehingga dapat makan lebih sering
dengan porsi kecil. Contoh menu :
Pagi : bubur ayam
Jam 10.00 : roti
Siang : nasi, pindang telur, sup, papaya
Jam 16.00 : nagasari
Malam : nasi, sayur bayam, tempe goreng, pepes ikan, dan pisang
18
✘ Batasi minum kopi atau teh, boleh diberikan tetapi harus diencerkan sebab
langsung berguna pula untuk merangsang Gerakan usus dan menambah
nafsu makan
✘ Makanan mengandung zat besi. Seperti : kacang-kacangan, hati, telur,
daging rendah lemak, bayam, dan sayuran hijau
✘ Lebih dianjurkan untuk mengola makanan dengan cara dikukus, direbus,
atau dipanggang kurangi makanan yang digoreng

19
Pemenuhan Nutrisi untuk
Lansia
✘ Dengan memperhatikan prinsip-prinsip kebutuhan gizi yaitu kebutuhan
energi yg lebih rendah daripada usia dewasa muda (turun 5-10%)
✘ Kebutuhan protein sebesar 1gr/kg BB
✘ Kebutuhan lemak berkurang
✘ Kebutuhan karbohidrat cukup (sekitar 50%)
✘ Kebutuhan vitamin dan mineral sama dengan usia dewasa muda. Lihat
DKGA (Daftar Kecukupam Gizi yang Dianjurkan)

20
21
Pemenuhan Nutrisi untuk
Lansia
✘ Menu yg disajikan untuk lansia harus mengandung gizi seimbang
✘ Karena lansia mengalami kemunduran dan keterbatasab maka konsistensi
dan tekstur atau bentuk makanan harus disesuaikan. Sebagai contoh:
gangguan pada gigi (gigi tanggal/ompong), maka bentuk makanannya harus
lunak.
✘ Lansia harus memperbanyak makan buah dan sayuran, karena mengandung
vitamin, mineral dan serat. Mengingat sering mengeluhkan konstipasi.
✘ Perbanyak minum air putih. Kebutuhan air yakni 1500-2000 ml atau 6-8
gelas perhari. Air menjalankan fungsi tubuh, emncegah timbulnya saluran
kemih, sebagai pelumas untuk tulang, bila tubuh kekurangan cairan maka
fungsi, daya tahan dan kelenturan bulang juga berkurang

22
Thanks!
Any questions?

23

Anda mungkin juga menyukai