Anda di halaman 1dari 11

PENGELOLAAN LIMBAH

INDUSTRI PT NESTLE

FARMASI INDUSTRI
KELOMPOK 13
NAMA ANGGOTA KELOMPOK
ZUNNURAIN O1A118069
ANITA PUSPITA SARI O1A118077
FIRA HARTINA SYAMSUDDIN O1A118083
IREN MEYLANI O1A118109
PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI PT NESTLE

Pabrik-pabrik Nestlé merupakan motor penggerak pembangunan


pedesaan yang sekaligus menerapkan standar kualitas lingkungan yang baru.
Nestlé telah melakukan langkah-langkah penting dalam mengurangi dampak
lingkungan untuk memperbaiki kesinambungan dalam jangka panjang.

Proses produksi di pabrik Kejayan memiliki skala yang


cukup besar mengingat demikian banyaknya produk
yang kami hasilkan sebagai komitmen untuk memenuhi
kebutuhan para konsumen setia kami. Selain dari
berbagai pendekatan inovatif untuk meningkatkan
efsiensi produksi dan kualitas produk, kami juga
menggunakan beragam upaya terbaik dan teknologi
termutakhir untuk menjaga lingkungan hidup di mana
kami beroperasi.
PENGELOLAAN PEMBANGKIT LISTRIK DAN UAP
GABUNGAN

Energi, dalam bentuk uap dan tenaga listrik, merupakan bagian penting bagi kelangsungan proses produksi
kami. Hingga pertengahan tahun 2008, kami masih menggunakan alat penghasil uap dan pembangkit listrik
konvensional yang menggunakan dua jenis bahan bakar minyak, yaitu Heavy Fuel Oil (HFO) dan Light Fuel Oil
(LFO) atau yang kerap disebut sebagai diesel.

Sebagai bagian dari perencanaan jangka panjang untuk lebih


menghemat pemakaian energi dan mengurangi emisi hasil efek rumah
kaca, maka kami memutuskan untuk menggunakan generator gabungan
(co-generation plant) di mana pemakaian bahan bakar minyak digantikan
oleh gas alam.
LANJUTAN….
PEMBANGKIT LISTRIK DAN UAP GABUNGAN

• Di dalam pembangkit tenaga gabungan ini, gas alam dimasukkan


ke dalam sebuah turbin gas untuk menggerakkan generator yang
menghasilkan tenaga bagi alat ini.
• Gas panas yang disemburkan kemudian dialihkan ke sebuah heat
recovery generator untuk menghasilkan uap yang digunakan
dalam proses pembangkit energi.
• Dengan menggunakan energi dari turbin gas dan generator uap,
dapat dihasilkan pengurangan penggunaan bahan minyak bumi
hingga 24%.
Penggunaan generator gabungan ini telah terbukti menguntungkan dalam hal penghematan energi dan
dampaknya pada lingkungan. Dibandingkan dengan bahan bakar minyak, gas alam menghasilkan lebih
sedikit gas karbondioksida, yang merupakan penyumbang terbesar pada efek rumah kaca. Hal ini,
ditambah dengan penggunaan minyak bumi yang berkurang telah mengurangi jumlah karbondioksida
sebanyak 26.000 ton per tahunnya. Dengan fakta ini, maka semua pabrik Nestlé di Indonesia telah
mampu mengurangi emisi gas karbondioksida sebanyak 30%. Langkah ini merupakan wujud komitmen
kami dalam mengurangi penggunaan sumber daya alam melalui pemanfaatan teknologi mutakhir untuk
mengurangi dampak buruk pada lingkungan hidup.
Pengelolaan Air

Bertahun-tahun sebelum perlindungan dan


pelestarian alam menjadi perhatian publik, Nestlé Untuk menghasilkan uap, air dipanaskan di dalam
telah memfokuskan diri pada pengelolaan air sebuah pemanas. Uap ini kemudian digunakan untuk
yang bertanggung jawab. Telah menjadi proses pemanasan di mana akan terjadi kondensasi
komitmen kami sejak dulu untuk senantiasa menjadi air selama proses berlangsung. Air kondensasi
melestarikan keberadaan air sumur. Air terutama ini kemudian dikembalikan ke dalam generator uap dan
sekali kami gunakan untuk menghasilkan uap, dapat digunakan kembali sebagai penghasil uap. Dengan
menara pendingin dan juga sebagai pembersih. prosedur ini maka kami dapat menghemat penggunaan
air.
Lanjutan
Susu segar yang disetorkan oleh peternak kepada kami masih berupa cairan. Untuk menghasilkan susu
bubuk, maka diperlukan proses pemisahan air dari susu padat, melalui proses yang dinamakan evaporasi.
Setelah dikondensasi, air yang biasa kami sebut sebagai cows water ini dikumpulkan dalam sebuah tangki
terpisah untuk kemudian digunakan kembali untuk keperluan membersihkan alat-alat. Air ini juga
digunakan untuk menambah kekurangan air sebagai akibat proses evaporasi di dalam menara pendingin.
 

Terjadinya air limbah adalah sebuah proses yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan produksi
produk-produk makanan. Sudah menjadi kewajiban para pelaku industri untuk memastikan
bahwa air limbah tidak akan merusak lingkungan melalui pengelolaan yang tepat melalui fasilitas
Pengolahan Air Limbah, atau Waste Water Treatment Plant (WWTP) yang sesuai dengan standar
nasional dan internasional. Dengan komitmen kami untuk melestarikan lingkungan, air limbah
yang telah diolah telah mampu memberikan manfaat bagi penduduk sekitar, sebagai sumber
pengairan persawahan mereka.
LANJUTAN….

Sarana WWTP kami memproses air limbah menjadi air bersih dengan prinsip
dasar menyeimbangkan, pengudaraan dan penjernihan. Setiap hari, fasilitas
ini menghasilkan sekitar 1.300 meter kubik air bersih. Secara berkala, kualitas
air yang dihasilkan dari fasilitas ini dipantau dengan ketat dan dilakukan
pengambilan sampel. Bekerja sama dengan masyarakat sekitar dan para
petani kami membangun saluran air sepanjang 1,2 kilometer yang melalui
jalur persawahan. Sejumlah 26 hektar sawah bisa memperoleh pasokan air
dari saluran ini. Proses ini memberikan nilai positif pada lingkungan karena
para petani tidak lagi menggantungkan diri pada pasokan air sumur untuk
kepentingan irigasi mereka.
 
Inisiatif kami dalam mengurangi penggunaan air dan penghematan energi adalah
elemen kunci dalam komitmen kami untuk menciptakan lingkungan hidup yang
berkesinambungan. Disamping untuk keuntungan lingkungan hidup itu sendiri, strategi
sebagai suatu perusahaan dunia di bidang gizi, kesehatan dan keafatan yang
bertanggung jawab akan meningkatkan daya saing melalui efsiensi dalam produk-si serta
menjadikan konsumen kami bisa menikmati produk-produk bernutrisi yang terjangkau.
Than'k you

Anda mungkin juga menyukai